Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Modulasi fase

Modulasi fase atau Phase modulation (PM) adalah metode modulasi sinyal untuk mengkondisikan sinyal komunikasi agar siap ditransmisikan. Metode ini mengkodekan sinyal pesan seperti halnya variasi fase sesaat gelombang pembawa. Modulasi fase adalah salah satu dari dua bentuk utama modulasi sudut, bersama dengan modulasi frekuensi.[1][2]

Gelombang modulasi (blue) memodulasi gelombang pembawa (red), menghasilkan sinyal PM (green).
  g(t) = π2×sin[ 2×2π t + π2×sin( 3×2π t ) ]  

Dalam modulasi fase, amplitudo sesaat sinyal pita dasar memodifikasi fase sinyal pembawa dengan menjaga amplitudo dan frekuensinya tetap konstan. Fase sinyal pembawa dimodulasi mengikuti perubahan level sinyal (amplitudo) sinyal pesan. Amplitudo puncak dan frekuensi sinyal pembawa dipertahankan konstan, tetapi seiring perubahan amplitudo sinyal pesan, fase sinyal pembawa pun ikut berubah.

Modulasi fase merupakan bagian integral dari banyak skema pengkodean transmisi digital yang mendasari berbagai teknologi seperti Wi-Fi, GSM, dan televisi satelit. Namun, modulasi ini tidak banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal audio analog melalui gelombang radio, karena kompleksitas relatif yang dibutuhkan pada penerima, tanpa manfaat tambahan pada sinyal audio. Ini juga digunakan untuk pembangkitan sinyal dan bentuk gelombang dalam synthesizer digital, seperti Yamaha DX7, untuk mengimplementasikan sintesis FM. Jenis sintesis suara terkait yang disebut distorsi fase digunakan dalam synthesizer Casio CZ.

Referensi

  1. ^ Klie, Robert H.; Bell Telephone Laboratories; AT&T (1977). Principles. Telecommunication Transmission Engineering. Vol. 1 (Edisi 2nd). Bell Center for Technical Education. ISBN 0-932764-13-4. OCLC 894686224.
  2. ^ Haykin, Simon (2001). Communication Systems. Wiley. hlm. 107. ISBN 0-471-17869-1.
Kembali kehalaman sebelumnya