Martha Bernays adalah istri dari psikoanalis Austria, Sigmund Freud. Ia lahir pada tanggal 26 Juli 1861 dan wafat pada tanggal 2 November 1951).
Kehidupan Pribadi
Martha hidup dalam lingkungan keluarga Yahudi Ortodoks yang taat.[1] Ia adalah putri dari Berman Bernays (1826–1879) dan Emmeline Philipp (1830–1910). Kakeknya adalah kepala rabi Hamburg bernama Isaac Bernays. Keluarganya berkerabat jauh dengan Heinrich Heine.[2] Martha juga memiliki seorang paman bernama Michael Bernays yang bekerja sebagai profesor di Universitas Munich dan beragama Kristen.[3] Keluarga Bernays dan Freud menjalin hubungan yang sangat erat. Kakak laki-laki Martha yang bernama Eli melakukan pernikahan dengan adik perempuan Freud [4] Martha juga memiliki seorang bibi bernama Edward Bernays, yang bekerja di bidang hubungan masyarakat Amerika Serikat.[5] Ia juga memiliki sepupu dari jalur ibu bernama Julius Philipp dan Oscar Philipp. Keduanya adalah pendiri Philipp Brothers.[6]
Pertunangan dan Pernikahan
Pertemuan antara Sigmund Freud dan Martha berlangsung pada bulan April tahun 1882. Keduanya bertunangan hingga tahun 1886 dan menikah di Hamburg pada tanggal 14 September 1886.[7] Keduanya saling mengirim surat cinta selama masa pertunangan. Martha menerima lebih dari 900 surat panjang dari Freud. Surat-surat ini memperlihatkan dinamika hubungan keduanya terutama dalam kecemburuan dan gairah cinta.[8] Setelah pernikahan, hubungan keduanya menjadi harmonis.[9]
Karakter
Martha terlahir sebagai wanita muda yang berpenampilan menarik. Selain itu ia gemar membaca sehingga memiliki pengetahuan yang luas dan berpendidikan tinggi.[10] Sebagai ibu rumah tangga, ia sangat memperhatikan disiplin waktu dan kebersihan.[11] Ia seorang yang tegas tetapi penyayang terhadap anak-anaknya. Martha menerapkan prinsip joie de vivre dalam rumah tangganya.[12]