London adalah kota global terkemuka yang unggul dalam bidang seni, bisnis, pendidikan, hiburan, mode, keuangan, kesehatan, media, layanan profesional, penelitian dan pengembangan, pariwisata, serta transportasi.[14] London, bersama dengan New York City, merupakan pusat keuangan terkemuka di dunia,[15][16][17] dan menjadi kota dengan PDB terbesar kelima di dunia, atau yang tertinggi di Eropa.[18] Kota ini dikatakan sebagai pusat kebudayaan dunia.[19][20][21][22] London juga menjadi kota yang paling sering dikunjungi,[23] dan tercatat sebagai kota dengan bandar udara tersibuk di dunia berdasarkan lalu lintas penumpang internasional.[24] 43 universitas di London membentuk konsentrasi pendidikan tinggi terbesar di Eropa.[25] Pada tahun 2012, London menjadi kota pertama yang telah menjadi tuan rumah penyelenggara Olimpiade Musim Panas modern sebanyak tiga kali.[26]
London terdiri dari beragam masyarakat dan budaya dengan lebih dari 300 bahasa dituturkan oleh berbagai etnis.[27] Pada bulan Maret 2011, London tercatat berpenduduk sebanyak 8.174.100 jiwa, atau sekitar 12,5% dari populasi Britania Raya secara keseluruhan.[28] Hal ini menjadikan London sebagai kota terbesar di Uni Eropa menurut jumlah populasi.[29][30]Kawasan perkotaanLondon Raya juga menjadi kawasan urban terbesar kedua (setelah Paris) di Uni Eropa dengan jumlah penduduk 8.278.251 jiwa,[31] sedangkan kawasan metropolitan London adalah yang terbesar di Uni Eropa dengan populasinya yang diperkirakan mencapai 12 hingga 14 juta jiwa.[32][33] Sebelumnya, London juga pernah menjadi kota dengan populasi terbesar di dunia pada periode 1831-1925.[34]
Asal usul nama London belum bisa dipastikan.[39] Nama itu merupakan sebuah nama yang kuno sekali dan bisa ditemui dalam sumber-sumber yang berasal dari awal abad ke-2. Nama London tercatat sekitar tahun 121 M sebagai Londinium yang diberi oleh penguasa Britania Romawi.[39] Penjelasan paling awal tentang asal usul London, meskipun saat ini penjelasan ini diabaikan, dikemukakan oleh Geoffrey dari Monmouth dalam Historia Regum Britanniae.[39] Disana dijelaskan bahwa nama London dicetuskan oleh Raja Lud yang konon menaklukkan kota ini lalu menamainya Kaerlud.[40]
Sejak tahun 1899, secara umum dipercaya bahwa nama London berasal dari bahasa Kelt yang bermakna tempat milik orang bernama *Londinos. Namun, penjelasan ini pada akhirnya juga ditolak.[39] Pada tahun 1998, Richard Coates mengemukakan teorinya bahwa nama London berasal dari sebuah kata dalam bahasa Eropa Lama pra-Kelt yaitu *(p)lowonida yang berarti 'sungai yang terlalu luas untuk diarungi'. Coates berpendapat bahwa nama ini ditujukan untuk menyebut Sungai Thames yang mengalir melintasi London. Dari kata ini, permukiman ini mendapat nama dari bahasa Kelt, yaitu *Lowonidonjon.[41] Kesulitan utama terletak pada merekonsiliasikan bentuk Latin dari Londinium dengan bentuk modern Llundain dari bahasa Wales. Diperkirakan bahwa nama Wales ini dipinjam kembali dalam bahasa Inggris di kemudian hari, dan dengan demikian tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk merekonstruksi nama asli.
Hingga tahun 1889, nama "London" hanya ditujukan untuk menyebut City of London, namun semenjak itu pula nama ini turut digunakan untuk menyebut County of London dan saat ini dipergunakan untuk menyebut London Raya secara keseluruhan.[10]
Zaman prasejarah
Meskipun terdapat bukti mengenai permukiman Suku Briton yang tersebar di kawasan London, namun permukiman utama yang paling awal sudah didirikan oleh bangsa Romawi pada tahun 43 M.[42] Permukiman ini hanya bertahan selama 17 tahun. Pada tahun 61, Suku Iceni yang dipimpin oleh Ratu Boudica menyerbu dan membumihanguskan kota itu.[43] Setelah itu, London dibangun kembali dari awal dengan perancangan yang matang dan pada akhirnya berkembang menggantikan Colchester sebagai ibu kota Provinsi Romawi untuk wilayah Britannia pada tahun 100. Puncaknya, pada abad ke-2, London Romawi ini didiami oleh sekitar 60.000 jiwa. Menjelang abad ke-7, kaum Anglo-Saxon mendirikan sebuah permukiman baru bernama Lundenwic yang terletak kira-kira satu mil (2 km) dari kota Romawi yang lama, di sekitar kawasan yang kini bernama Covent Garden.[44]
Ada kemungkinan bahwa pernah dibangun sebuah pelabuhan perikanan dan perdagangan di muara Sungai Fleet. Kegiatan perdagangan di tempat ini berkembang hingga kota ini diduduki oleh bangsa Viking dan para penduduk dipaksa untuk berpindah ke arah timur, kembali ke lokasi Londinium Romawi supaya bisa memanfaatkan tembok-temboknya sebagai perlindungan.[45] Ancaman Viking terus meningkat, sampai pada tahun 886 Alfred yang Agung merebut kembali London dan berdamai dengan pemimpin Denmark bernama Guthrum.[46] Selanjutnya, kota Saxon asli di Lundenwic berganti nama menjadi Ealdwic ("kota lama"); nama ini tetap digunakan hingga saat ini sebagai Aldwych, yang terletak di City of Westminster.[47]
Dua penemuan terbaru menunjukkan bahwa keberadaan London mungkin jauh lebih tua daripada yang diperkirakan sebelumnya. Pada tahun 1999, sisa-sisa jembatan dari Zaman Perunggu ditemukan di pesisir utara Jembatan Vauxhall.[48] Tidak diketahui apakah jembatan ini membentang melintasi Sungai Thames atau menuju ke sebuah pulau (yang hilang) di tengah sungai itu. Hasil dendrologi menunjukkan bahwa bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jembatan tersebut berasal dari tahun 1500 SM.
Pada 2010, sebuah struktur kayu besar yang diperkirakan berasal dari tahun 4500 SM ditemukan di pesisir bawah Thames, di sebelah selatan Jembatan Vauxhall.[49] Fungsi dari struktur Zaman Mesolitikum ini tidak diketahui, tetapi ukurannya paling tidak sekitar 50m x 10m, dan terdapat tiang-tiang setinggi 30 cm yang akan kelihatan ketika air surut. Kedua struktur ini terletak di South Bank, di titik persimpangan tempat Sungai Effra bertemu dengan Sungai Thames, sekitar 4 km ke arah hulu sungai dari London Romawi. Upaya yang dibutuhkan untuk membangun struktur ini menyiratkan bahwa pada masa itu, London telah dihuni sekurang-kurangnya oleh beberapa ratus orang.
Zaman pertengahan
Setelah jatuhnya kekuasaan Romawi pada awal abad ke-5, London menjadi terabaikan. Namun, mulai abad ke-6, sebuah permukiman Anglo-Saxon yang dikenal dengan nama Lundenwic berkembang di sebelah barat kota Romawi yang lama, di lokasi yang saat ini dikenal dengan Covent Garden dan Strand, dan didiami oleh sekitar 10.000–12.000 jiwa.[44] Pada abad ke-9, London berulang kali diserang oleh bangsa Viking sehingga kota itu terpaksa dipindahkan kembali ke kota Londinium Romawi.[45] Setelah penyatuan Inggris pada abad ke-10, London yang telah menjadi kota terbesar dan pusat perdagangan terpenting di Inggris juga bangkit menjadi pusat politik, meskipun masih harus bersaing dengan Winchester, yang pada saat itu merupakan ibu kota Inggris.[44]
Pada abad ke-11, Raja Edward sang Pengaku membangun Westminster Abbey dan Westminster, sebuah kawasan kediaman kerajaan yang terletak tidak jauh ke hulu sungai dari London. Semenjak itu, Westminster berangsur-angsur mengambil alih peranan London sebagai pusat bisnis dan pemerintahan nasional.[50]
Setelah kemenangannya dalam Pertempuran Hastings, Guillaume sang Penakluk, dimahkotakan sebagai Raja Inggris di Westminster Abbey yang baru saja selesai dibangun pada Hari Natal 1066.[51] William kemudian membangun Menara London. Pembangunan ini merupakan pembangunan pertama dari sejumlah besar kastelNorman di Inggris yang dibangun dengan menggunakan batu. Menara ini dibangun di sudut tenggara kota untuk mengintimidasi penduduk asli.[52] Pada 1097, William II memulai pembangunan Westminster Hall, berdekatan dengan lokasi Westminster Abbey. Bangunan ini selanjutnya menjadi dasar bagi terbentuknya Istana Westminster yang baru.[53][54]
Memasuki abad ke-12, institusi-insitusi pemerintah pusat yang sebelumnya senantiasa mengiringi keluarga kerajaan yang bepergian ke seluruh negeri menjadi semakin besar dan canggih dan juga terpusat di satu tempat, yaitu di Westminster, meskipun perbendaharaan kerajaan yang pindah dari Winchester memilih untuk menetap di Menara London. Dalam prosesnya, City of Westminster lambat laun berkembang menjadi ibu kota yang efektif dalam bidang pemerintahan. Namun kota tetangganya, City of London, tetap menjadi kota terbesar dan pusat perdagangan di Inggris yang berkembang di bawah pemerintahan tersendiri, yaitu Korporasi City of London. Pada tahun 1100, penduduk City of London berjumlah sekitar 18.000 jiwa, dan menjelang tahun 1300, jumlah tersebut membengkak menjadi 100.000 jiwa.[55]
Musibah Kematian Hitam yang melanda London pada pertengahan abad ke-14 menyebabkan London kehilangan hampir sepertiga dari total populasinya.[56] London juga menjadi sasaran dari Pemberontakan Petani yang meletus pada tahun 1381.[57]
Zaman modern awal
Selama Periode Tudor, gelombang reformasi yang terjadi di Inggris menyebabkan negara beralih ke mazhab Protestan, dan sebagian besar usaha di London berganti pemilik dari yang sebelumnya merupakan milik gereja menjadi milik swasta dan perorangan.[58] Dibukanya jalur pelayaran dari Belanda ke Inggris pada 1565 menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas perdagangan di London.[59] Hal ini menyebabkan didirikannya Royal Exchange pada tahun yang sama.[60]Merkantilisme yang semakin berkembang dan diikuti dengan tumbuhnya kongsi-kongsi perdagangan monopoli seperti Perusahaan Hindia Timur (EIC) menyebabkan meluasnya kegiatan perdagangan ke Dunia Baru (benua Amerika). London akhirnya menjadi pelabuhan utama di Laut Utara dan dipenuhi oleh para imigran yang datang dari wilayah Inggris lainnya dan juga dari luar negara. Jumlah penduduk London meningkat pesat dari sekitar 50.000 jiwa pada tahun 1530 menjadi 225.000 jiwa pada 1605.[58]
Pada abad ke-16, William Shakespeare dan tokoh-tokoh yang seangkatan dengannya tinggal di London ketika perkembangan seni teater ditentang oleh pihak kerajaan. Menjelang akhir periode Tudor pada 1603, London masih sangat bergejolak. Ada upaya pembunuhan terhadap James I di Westminster selama berlangsungnya pemberontakan Plot Bubuk Mesiu pada tanggal 5 November 1605.[61] Pada awal abad ke-17, London dihadapkan pada bencana wabah penyakit yang menyebar di kota.[62] Bencana ini mencapai puncaknya dengan terjadinya Wabah Besar pada tahun 1665–1666 yang menewaskan sekitar 100.000 jiwa penduduk London, atau seperlima dari total populasi pada saat itu.[63]
Pada tahun 1666, Kebakaran Besar London pecah di Pudding Lane di tengah kota London dan dengan cepat menghanguskan bangunan-bangunan kayu yang memenuhi kota pada saat itu.[64] Upaya pembangunan kembali London setelah Kebakaran Besar memakan waktu hingga 10 tahun di bawah pengawasan Robert Hooke,[65][66] yang merupakan seorang arsitek London.[67] Pada tahun 1708, karya terbesar Christopher Wren, yaitu Katedral Santo Paulus selesai dibangun. Selama era George, kawasan-kawasan baru di sebelah barat London seperti Mayfair mulai dibangun. Sementara itu, pembukaan jembatan-jembatan baru yang menyeberangi Sungai Thames turut mendorong pembangunan di London Selatan. Sedangkan di sebelah timur, Pelabuhan London diperluas hingga ke hilir sungai.[68]
Pada tahun 1762, Istana Buckingham dibeli oleh George III dan kemudian istana ini diperbesar selama 75 tahun berikutnya. Pada abad ke-18, London dihantui oleh berbagai tindak kriminalitas. Oleh sebab itu, Bow Street Runners dibentuk pada tahun 1750 sebagai sebuah pasukan kepolisian yang profesional.[69] Kurang lebih 200 tindak kriminalitas dikenakan hukuman mati,[70] tidak terkecuali wanita dan anak-anak yang digantung cuma karena aksi pencurian kecil.[71] Lebih dari 74 persen anak-anak yang lahir di London meninggal sebelum menginjak usia lima tahun.[69]Warung kopi menjadi tempat yang paling ramai dan populer untuk mendiskusikan berbagai isu pada waktu itu. Selain itu, penduduk London juga menjadi semakin melek huruf dan perkembangan teknologi mesin cetak yang memperluas penyebaran berita juga berkembang pesat. Fleet Street di London pun kemudian menjadi pusat media di Inggris.[72]
Samuel Johnson mengatakan:
Anda tidak akan menemukan seorangpun, terutama kaum intelektual, yang akan bersedia meninggalkan London. Siapapun yang merasa bosan dengan London, maka ia bosan dengan kehidupannya; karena hanya di London terdapat segala kenikmatan hidup.
Panorama kota London pada tahun 1616 oleh Claes Visscher.
Sejarah terkini
London merupakan kota terbesar di dunia pada tahun 1831 hingga 1925.[34] Kondisi London yang begitu sesak menyebabkan berjangkitnya epidemikolera.[74] Epidemi ini telah merenggut lebih dari 14.000 jiwa pada tahun 1848 dan 6.000 jiwa pada 1866.[75]Kemacetan lalu lintas yang semakin meningkat mencetuskan ide mengenai pembentukan rangkaian rel kereta api perkotaan yang pertama di dunia. Dewan Kerja Metropolitan ditugaskan untuk mengawasi usaha perluasan infrastruktur di London dan di beberapa county di sekitarnya. Pada tahun 1889, lembaga tersebut digantikan oleh Majelis County London, yang diciptakan untuk mengelola pembangunan di county-county di sekitar London. Ketika Perang Dunia II meletus, serangan yang dilancarkan oleh Luftwaffe Jerman seperti The Blitz telah mengorbankan lebih dari 30.000 nyawa warga London serta memusnahkan banyak rumah dan bangunan di seantero kota tersebut. Tidak lama setelah perang usai, Olimpiade Musim Panas 1948 diselenggarakan di Stadion Wembley yang lama, meskipun pada saat itu London masih belum pulih sepenuhnya dari kerusakan akibat peperangan.
Pada tahun 1951, Festival Britania diadakan di South Bank. Peristiwa Kabut Besar yang terjadi pada 1952 menyebabkan disahkannya Undang-Undang Udara Bersih 1956 yang mengakhiri fenomena kabut "sup kacang pis" yang sempat menodai nama baik London. Sejak tahun 1940-an dan seterusnya, London menjadi tempat tinggal bagi sejumlah besar imigran yang datang dari berbagai negara bekas jajahan Inggris seperti Jamaika, India, Bangladesh dan Pakistan. Hal ini menjadikan London sebagai salah satu kota dengan kebudayaan yang paling beragam di Eropa.[69]
London telah menjadi pusat mode dunia jauh sebelum Paris menyandang status tersebut. Sejak pertengahan 1960-an, London menjadi pusat kebudayaan anak muda di seluruh dunia yang ditunjukkan dengan munculnya sub-budaya Swinging London yang bersumber dari King's Road, Chelsea dan Carnaby Street. Peranan London sebagai pusat mode dunia dibangkitkan kembali pada era kebudayaan skinhead dan punk. Pada tahun 1965, batas-batas politik London diperluas untuk memperhitungkan pertumbuhan daerah perkotaan. Oleh sebab itu, dibentuklah Majelis London yang baru. Saat terjadinya peristiwa The Troubles di Irlandia Utara, London menjadi sasaran dari serangan bom yang dilancarkan oleh Provisional IRA. Kesenjangan rasial yang merebak pada tahun 1980-an menyebabkan pecahnya Kerusuhan Brixton 1981. Jumlah populasi di London Raya terus menurun dalam dekade-dekade setelah Perang Dunia II, diperkirakan terjadi penyusutan jumlah penduduk London dari 8,6 juta pada tahun 1939 menjadi 6,8 juta pada 1980-an. Pelabuhan-pelabuhan utama di London berpindah ke arah hilir sungai di Felixstowe dan Tilbury, dengan kawasan London Docklands yang menjadi pusat regenerasi sebagai bagian dari proyek pembangunan Canary Wharf yang lahir akibat dampak dari kebangkitan London sebagai pusat keuangan dunia pada tahun 1980-an.
Pembatas Thames selesai dibangun pada tahun 1980, yang bertujuan untuk melindungi London dari ancaman air pasang dari Laut Utara. Majelis London Raya dibubarkan pada tahun 1986, hal ini menjadikan London sebagai satu-satunya kota metropolitan di dunia yang beroperasi tanpa pemerintahan pusat. Pada tahun 2000, pemerintahan di seluruh London dipulihkan dengan pembentukan Otoritas London Raya. Untuk menyambut kedatangan abad ke-21, dibangunlah Millennium Dome, Mata London dan Jembatan Millennium. Pada tanggal 7 Juli 2005, tiga buah kereta bawah tanah London Underground dan sebuah bus bertingkat dibom dalam serangkaian serangan teroris.[76]
Pemerintahan
Pemerintahan lokal
Pemerintahan London terdiri dari dua tingkat, yaitu tingkat strategis seluruh kota dan tingkat lokal. Pemerintahan seluruh kota dikoordinasikan oleh Otoritas London Raya (GLA), sedangkan pemerintahan lokal dilaksanakan oleh 33 otoritas yang lebih kecil.[77] GLA terdiri dari dua komponen yang dipilih melalui pemilihan umum, yaitu Wali kota London yang memegang kekuasaan eksekutif, dan Majelis London yang bertugas untuk mengevaluasi keputusan-keputusan wali kota serta menerima atau menolak proposal anggaran kota setiap tahunnya. Markas besar GLA berada di City Hall yang terletak di Southwark. Wali kota London saat ini dijabat oleh Sadiq Khan. Strategi perencanaan wali kota diterbitkan dalam sebuah dokumen yang dikenal dengan nama Rencana London, dokumen ini terakhir kali direvisi pada tahun 2011.[78] Otoritas lokal terdiri atas majelis-majelis dari 32 borough London serta Korporasi City of London.[79] Lembaga-lembaga ini bertanggung jawab atas sebagian besar tata pemerintahan lokal, misalnya perencanaan lokal, sekolah, pelayanan sosial, jalan raya lokal dan pengumpulan sampah. Fungsi-fungsi tertentu seperti manajemen limbah, dikelola secara bersama-sama. Pada tahun 2009-2010, total anggaran yang dikeluarkan untuk belanja Majelis London dan GLA tercatat lebih dari 22 miliar ₤ (14,7 miliar ₤ untuk borough dan 7,4 miliar ₤ untuk GLA).[80]
Kepolisian di London Raya, dengan pengecualian City of London, berada di bawah naungan Layanan Kepolisian Metropolitan dan diawasi oleh Otoritas Kepolisian Metropolitan. City of London memiliki badan kepolisian tersendiri, yaitu Kepolisian City of London.[81] Kepolisian Transportasi Inggris bertanggung jawab atas keamanan pada layanan transportasi di National Rail dan London Underground.[82]
London Fire Brigade merupakan badan resmi yang bertanggung jawab atas pemadaman kebakaran di London Raya. Badan ini dikelola oleh Otoritas Perencanaan Darurat dan Pemadam Kebakaran London serta merupakan layanan pemadam kebakaran terbesar ketiga di dunia.[83] Layanan ambulans National Health Service (NHS) disediakan oleh London Ambulans Service (LAS) NHS Trust, yang mana ini juga menjadi layanan ambulans terbesar ketiga di dunia.[84] Sebuah badan amal bernama London Air Ambulance beroperasi bersama LAS saat peranannya diperlukan. "Her Majesty's Coastguard" dan "Royal National Lifeboat Institution" ditugaskan untuk beroperasi di Sungai Thames guna mengatur lalu lintas sungai.[85][86]
Pemerintahan nasional
London merupakan pusat Pemerintahan Britania Raya yang berkediaman di sekitar Istana Westminster. Sebagian besar departemen pemerintahan terletak di dekat Gedung Parlemen, terutama di sepanjang Whitehall, termasuk kediaman resmi Perdana Menteri di Downing Street Nomor 10.[87]Parlemen Britania sering disebut sebagai "induk dari semua Parlemen" (walaupun julukan ini pada awalnya ditujukan hanya untuk Parlemen Inggris oleh John Bright) karena telah menjadi model umum bagi sebagian besar Sistem Parlemen negara-negara di dunia dan Undang-Undang Parlemen-nya juga telah menciptakan parlemen bagi negara lain.[88]
Geografi
Lingkup
London Raya merupakan sub-bagian dari pemerintahan tingkat atas yang mencakup London. Dahulu, keseluruhan permukiman hanya terbatas dalam wilayah City of London lama yang kecil, yaitu pusat dari London saat ini, namun karena semakin tumbuhnya kawasan perkotaan, Korporasi City of London menolak upaya untuk menggabungkan City dengan kawasan-kawasan pinggiran. Oleh sebab itu, kawasan yang sebetulnya termasuk ke dalam kawasan "London" harus didefinisikan dalam sejumlah cara untuk tujuan yang berbeda.[89] Empat puluh persen dari wilayah London Raya menjadi bagian dari area pos London, dan pada semua alamat posnya tertulis 'LONDON'.[90][91]
Kode area telepon London (020) mencakup area yang lebih besar, cakupannya lebih kurang sama dengan luas London Raya, namun beberapa kawasan pinggiran ditiadakan dan beberapa kawasan di luar London disertakan. Kawasan dalam lingkungan jalan tol jalan motor M25 juga sering dianggap sebagai "London yang sesungguhnya",[92] karena batas London Raya sering kali diukur dengan patokan jalan tol tersebut di beberapa tempat.[93]
Dalam kawasan London, City of London dan City of Westminster memiliki status sebagai kota, sedangkan City of London dan kawasan London Raya yang selebihnya merupakan dua county ceremonial yang terpisah.[97] Kawasan London Raya saat ini sebenarnya juga mencaplok wilayah-wilayah yang dulunya merupakan bagian dari county-county tua seperti Middlesex, Kent, Surrey, Essex dan Hertfordshire.[98] Status London sebagai ibu kota Inggris dan Britania Raya faktanya tidak pernah dikonfirmasi dan disahkan secara resmi oleh undang-undang atau dalam bentuk tertulis.[catatan 2]
Status London sebagai ibu kota de facto dibentuk melalui konvensi konstitusional yang termaktub dalam konstitusi tak bertulis Britania Raya. Ibu kota Inggris berpindah ke London dari Winchester saat Istana Westminster berkembang menjadi kediaman tetap keluarga kerajaan pada abad ke-12 dan ke-13. Oleh sebab itu, London juga turut serta menjadi pusat pemerintahan nasional.[102] Baru-baru ini, London Raya ditetapkan sebagai sebuah region di Inggris yang dikenal sebagai London pada konteks masa kini.[11]
Topografi
London Raya meliputi kawasan seluas 1.583 kilometer persegi (611 sq mi), yang didiami oleh sekitar 7.172.036 jiwa penduduk pada tahun 2001 dengan kepadatan 4.542 penduduk per kilometer persegi (11.760/sq mi). Kawasan yang lebih luas yang dikenal dengan Kawasan Metropolitan London meliputi kawasan seluas 8.382 kilometer persegi (3.236 sq mi) dengan jumlah 12.653.500 jiwa penduduk dan kepadatan 1.510 penduduk per kilometer persegi (3.900/sq mi).[103] Topografi utama London Modern adalah Sungai Thames yang mengalir melintasi London dari barat daya ke timur. Lembah Thames adalah sebidang dataran banjir yang dikelilingi oleh bukit-bukit landai seperti Bukit Parlemen, Bukit Addington, dan Bukit Primrose. Sungai Thames dahulu lebih luas dan lebih dangkal dengan kawasan paya yang luas; ketika air pasang, lebar pesisirnya mencapai lima kali dari ukuran saat ini.[104]
Sejak era Victoria, Sungai Thames telah menjalani proses penambakan yang menyeluruh, sehingga kebanyakan anak-anak sungainya saat ini mengalir di bawah tanah London. Sungai Thames adalah sebuah sungai pasang surut, akibatnya London rentan terhadap banjir.[105] Ancaman banjir ini semakin meningkat dari waktu ke waktu karena meningginya air pasang yang disebabkan oleh dataran Inggris yang 'miring' secara perlahan (ke arah atas di utara dan ke arah bawah di selatan) akibat fenomena pasca-glasial.[106]
Pada tahun 1974, pembangunan Pembatas Thames dimulai di sepanjang Sungai Thames di Woolwich untuk mengatasi ancaman banjir. Meskipun proyek ini ditargetkan akan bisa difungsikan hingga tahun 2070, namun konsep untuk pembesaran dan desain ulang pembatas ini sudah dibahas.[107]
Iklim
London memiliki iklim laut sedang yang serupa dengan sebagian besar kawasan selatan Britania. Meskipun dikenal dengan reputasinya sebagai kota hujan, London menerima curah hujan dalam setahun lebih sedikit dibandingkan dengan Roma (834 mm (32,8 in), atau Bordeaux (923 mm (36,3 in).[108]Musim dingin pada umumnya agak dingin sampai terbentuknya es di kawasan pinggir kota dengan rata-rata dua kali seminggu pada bulan November hingga Maret. Salju biasanya turun sekitar 4 atau 5 kali setahun pada bulan Desember hingga Februari. Jarang sekali salju turun pada bulan Mei dan April namun kadang-kadang terjadi setiap 2-3 tahun sekali. Suhu musim dingin jarang turun di bawah kisaran −4 °C (24,8 °F) ataupun mencapai 14 °C (57,2 °F). Selama musim dingin tahun 2010, London mengalami suhu terendah, yaitu −14 °C (6,8 °F) di Northolt dan salju terpadat turun untuk pertama kalinya sejak dua dekade terakhir, yang mana hal ini menjadi gangguan serius bagi infrastruktur transportasi London.
Musim panas di London pada umumnya hangat, dan terkadang panas, hawa panas ini turut disebabkan oleh fenomena pulau bahang perkotaan yang menyebabkan suhu di pusat kota London 5 °C (9 °F) lebih panas ketimbang kawasan pinggiran kota. Suhu musim panas rata-rata di London adalah 24 °C (75,2 °F). Secara umum, terdapat 7 hari dalam setahun dengan suhu di atas 30 °C (86,0 °F) dan 2 hari dalam setahun yang suhunya di atas 32 °C (89,6 °F). Suhu 26 °C (80 °F) biasanya terjadi sekali dalam seminggu mulai pertengahan Juni hingga akhir Agustus.
Selama gelombang panas Eropa 2003, terdapat 14 hari berturut-turut dengan suhu di London berada di atas 30 °C (86,0 °F) dan 2 hari berturut-turut dengan suhu yang melonjak hingga mencapai 38 °C (100,4 °F), yang menyebabkan ratusan jiwa tewas akibat cuaca panas.[109][110] Hujan umumnya terjadi pada sekitar 2 dari 10 hari di musim panas. Musim semi dan gugur adalah musim campuran dan kebanyakan menyenangkan. Pada tanggal 1 Oktober 2011, suhu udara di London mencapai 30 °C (86,0 °F) dan pada bulan April 2011 mencapai 28 °C (82,4 °F). Namun dalam beberapa tahun terakhir pada bulan-bulan ini juga turun salju. Suhu ekstrem berkisar dari −10 °C (14,0 °F) hingga 37,9 °C (100,2 °F).
Sejak 1965, London Raya terbagi menjadi 32 borough, selain City of London.[116][117] City of London merupakan pusat keuangan utama,[118] sedangkan Canary Wharf baru-baru ini berkembang menjadi pusat keuangan dan bisnis baru, mulai dari kawasan Docklands hingga ke timur.
Selain 33 borough resmi ini, London juga terbagi menjadi kawasan-kawasan tidak resmi seperti Bloomsbury, Mayfair, Wembley dan Whitechapel. Nama-nama ini cuma sebutan informal saja, mencerminkan nama-nama desa yang diserap akibat dari perluasan kota, ataupun unit-unit pemerintahan yang sudah tergantikan seperti paroki dan bekas borough. Nama-nama tersebut masih digunakan secara turun-temurun untuk menyebut kawasan lokal yang mempunyai kekhasan tersendiri tetapi tanpa batas resmi seperti pada saat ini.
Kawasan West End merupakan pusat hiburan dan perbelanjaan utama yang menarik para wisatawan ke London.[119] Di kawasan London Barat terletak perumahan-perumahan mahal dengan harga tanah yang mencapai angka puluhan juta pound.[120] Rata-rata harga properti di Kensington dan Chelsea adalah £ 894.000, tidak jauh berbeda dengan harga rata-rata di sebagian besar pusat kota London.[121]
Bangunan-bangunan di London terlalu beraneka ragam untuk dikategorikan dan masing-masingnya ditandai oleh gaya arsitektur tertentu, sebagian besar karena usianya yang bervariasi. Kebanyakan rumah-rumah besar dan bangunan umum, misalnya Galeri Nasional, dibangun dengan menggunakan batu Portland. Di beberapa kawasan, khususnya di sebelah barat pusat kota, dicirikan dengan bangunan bersemen putih atau bercat kapur. Sangat sedikit bangunan di City of London yang tetap berdiri setelah peristiwa Kebakaran Besar pada tahun 1666, di antaranya adalah beberapa bangunan peninggalan Romawi, Menara London, dan bangunan-bangunan dari era Tudor yang bertebaran di kota. Bangunan-bangunan tersebut termasuk Istana Hampton Court, yang merupakan istana Tudor tertua di Inggris yang masih berdiri kokoh dan didirikan oleh Kardinal Thomas Wolsey pada tahun 1515.[123] Gereja-gereja yang dibangun oleh Christopher Wren setelah abad ke-17 serta lembaga-lembaga keuangan dari abad ke-18 dan 19 seperti Royal Exchange, Bank of England ataupun Old Bailey yang dibangun pada awal abad ke-20 dan Barbican Estate (1960-an), merupakan sebagian dari warisan arsitektur London.
Stasiun Battersea Power yang dibangun di sisi sungai di barat daya pada tahun 1939 merupakan salah satu markah tanah lokal. Beberapa stasiun pemberhentian kereta api di London merupakan salah satu contoh terbaik yang dihasilkan dari arsitektur Victoria, terutama St. Pancras dan Paddington.[124] Kepadatan bangunan di London bervariasi, dengan kepadatan perkantoran yang tinggi terdapat di pusat kota, sedangkan kepadatan perumahan yang tinggi berada di London Dalam dan kepadatan yang rendah terdapat di pinggiran kota.
Monumen Kebakaran Besar di City of London tidak hanya berfungsi sebagai peringatan atas Kebakaran Besar London yang berawal dari sana, namun juga menyediakan pemandangan kota yang terhampar luas bagi para pengunjung yang naik ke puncaknya. Gerbang-gerbang Marble dan Wellington yang masing-masing terletak di ujung utara dan selatan Park Lane, mempunyai relevansi dengan keluarga kerajaan, begitu juga dengan Albert Memorial dan Royal Albert Hall di Kensington. Kolom Nelson adalah sebuah monumen nasional di Trafalgar Square yang menjadi salah satu titik pusat dari pusat kota. Bangunan-bangunan tua sebagian besar terbuat dari bata, kebanyakan menggunakan bata London yang berwarna kuning atau merah-oranye, dan terkadang juga dilapisi dengan semen putih.[125]
Di kawasan-kawasan yang lebih padat, sebagian besar struktur terdiri dari bangunan bertingkat menengah dan tinggi. Pencakar-pencakar langit di London seperti 30 St Mary Axe, Tower 42, Broadgate Tower dan One Canada Square biasanya dijumpai di dua kawasan keuangan, yaitu City of London dan Canary Wharf. Pembangunan gedung-gedung tinggi dilarang di beberapa tempat dengan alasan akan menghalangi pemandangan yang terlindung dari Katedral Santo Paulus dan bangunan bersejarah lainnya. Namun, ada sejumlah gedung pencakar langit sangat tinggi yang dapat ditemukan di pusat kota London, di antaranya The Shard, yang merupakan salah satu gedung tertinggi di Eropa.
Di dekat pusat London juga terdapat Taman-Taman Kerajaan yang lebih kecil, antara lain Taman Green dan Taman St. James.[130]Taman Hyde terkenal khususnya sebagai tempat menggelar acara olahraga dan konser terbuka. Di luar pusat kota terdapat sejumlah taman besar, termasuk bekas-bekas Taman Kerajaan seperti Taman Greenwich di kawasan tenggara,[131]Taman Bushy dan Taman Richmond di barat daya,[132][133] serta Taman Victoria di timur. Bukit Primrose yang terletak di utara Taman Regent merupakan tempat favorit untuk menyaksikan latar langit (skyline) kota London.
Ada juga ruang-ruang terbuka tidak resmi dan terbentuk secara alami, misalnya Hampstead Heath yang memiliki luas 320-hektare (790-ekar) di London Utara.[134] Lokasi ini juga mencakup Kentwood House, yaitu bekas kediaman megah bangsawan yang saat ini populer sebagai atraksi wisata pada bulan-bulan musim panas tempat konser musik klasik rutin diadakan di pinggir danau yang menarik ribuan pengunjung setiap akhir pekan untuk menikmati musik, pemandangan dan pesta kembang api.[135]
Seiring dengan industrialisasi yang semakin meningkat, jumlah penduduk London juga meningkat dengan pesat sepanjang abad ke-19 dan ke-20, dan pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, London merupakan kota yang paling padat penduduknya di dunia sebelum dikalahkan oleh New York pada tahun 1925. Populasi London mencapai puncaknya dengan total 8.615.245 jiwa pada tahun 1939, sesaat sebelum meletusnya Perang Dunia II. Diperkirakan terdapat sekitar 7.556.900 jiwa penduduk resmi di London Raya pada pertengahan 2007.[137]
Menurut perkiraan data dari Kantor Statistik Nasional Britania Raya pada tahun 2009, sekitar 69,7 persen dari total 7.753.600 populasi London adalah kulit putih, 59,5 persen di antaranya adalah keturunan Britania, 2,2 persen keturunan Irlandia, dan 8,0 persen selebihnya diklasifikasikan sebagai "kulit putih lain-lain". Sedangkan sekitar 13,2 persen adalah keturunan Asia Selatan, yaitu 6,2 persen India, 2,8 persen Pakistan, 2,2 persen Bangladesh dan 2,0 persen lainnya "asia selatan lainnya". Sementara sekitar 10,1 persen penduduk London berkulit Hitam, yang terdiri dari 5,3 persen keturunan Afrika, 4,0 persen keturunan Karibia dan selebihnya "kulit hitam lain-lain". 3,5 persen warga London adalah keturunan campuran; 1,8 persen Cina; dan 1,7 persen lainnya dikategorikan dalam kelompok etnis yang lain.[139]
Di sekolah-sekolah negeri di London, jumlah anak-anak keturunan kulit hitam dan Asia lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah anak-anak kulit putih, dengan perbandingan 6: 4.[140] Namun, jumlah anak-anak kulit putih mewakili 62 persen dari total 1.498.700 jiwa penduduk London yang berusia antara 0 hingga 15 tahun berdasarkan perkiraan tahun 2009 oleh Kantor Statistik Nasional Britania Raya, dengan rincian 55,7 persen keturunan kulit putih Britania (termasuk Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara), 0,7 persen kulit putih Irlandia dan 5,6 persen adalah kulit putih lainnya.[141] Pada bulan Januari 2005, sebuah survei mengenai keragaman etnis dan agama di London menemukan bahwa terdapat 300 bahasa yang dituturkan dan lebih dari 50 komunitas non-pribumi yang jumlahnya lebih dari 10.000 jiwa di London.[142] Data dari Kantor Statistik Nasional Britania Raya menunjukkan bahwa pada tahun 2010, jumlah penduduk kelahiran asing di London adalah 2.650.000 jiwa (33 persen), angka ini meningkat dari 1.630.000 jiwa pada tahun 1997.
Sensus pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 27,1 persen penduduk London Raya lahir di luar Britania Raya.[143] Tabel di sebelah kanan menunjukkan 20 negara asing yang paling dominan dalam komposisi penduduk London pada tahun 2011, sesuai dengan data sensus terakhir Britania Raya yang dipublikasikan.[136] Sebagian besar keturunan Britania-Jerman yang menjadi warga negara Britania Raya berasal dari tentara Britania yang dulu pernah bertugas di Jerman.[144] Perkiraan Kantor Statistik Nasional menunjukkan bahwa lima besar kelahiran negara asing yang tinggal di London pada periode Juli 2009 hingga Juni 2010 berasal dari India, Polandia, Republik Irlandia, Bangladesh dan Nigeria.[145]
48,4 persen warga London mengaku sebagai umat Kristiani.[147] Kemudian diikuti oleh mereka yang tidak beragama (20,7 persen), umat Islam (12,4 persen), Hindu (5 persen), Yahudi (1,8 persen), Sikh (1,5 persen), Buddha (1 persen) dan penganut agama lainnya (0,6 persen), namun sekitar 8,5 persen warga London tidak menyatakan agama mereka dalam sensus tahun 2011.[147]
Upacara-upacara kebesaran nasional dan kerajaan diadakan di Katedral Santo Paulus atau di Westminster Abbey.[150] Westminster Abbey ini tidak sama dengan Katedral Westminster yang terletak disebelahnya, yang mana katedral tersebut merupakan katedralKatolik Roma yang terbesar di Inggris.[151] Walaupun gereja Anglikan banyak tersebar di London, namun jumlah penganut Anglikan sangat sedikit. Berdasarkan data statistik dari Gereja Inggris, partisipasi kehadiran warga London di gereja-gereja semakin lama semakin menurun.[152]
London juga merupakan tempat tinggal bagi komunitas-komunitas Muslim, Hindu, Sikh, dan Yahudi yang cukup besar penganutnya. Sebagian besar umat Muslim tinggal di Tower Hamlets dan Newham; tempat ibadah Muslim yang paling utama adalah Masjid Pusat London yang terletak di samping Taman Regent.[153] Setelah naiknya harga minyak, semakin banyak warga Muslim kaya dari Timur Tengah yang membangun tempat tinggal di sekitar Mayfair dan Knightsbridge di London Barat.[154][155] London juga menjadi lokasi dari masjid terbesar di Eropa Barat, yakni Masjid Baitul Futuh milik Jemaat Ahmadiyah.[152]
Kebanyakan umat Hindu menetap di Borough Brent dan Harrow. Di Harrow terdapat salah satu Kuil Hindu terbesar di Eropa, yaitu Kuil Neasden.[156] Sedangkan komunitas Sikh tersebar di London Timur dan Barat; di kawasan ini juga terdapat kuil Sikh terbesar di luar India.[157]
Mayoritas penganut Yahudi Inggris tinggal di London, dan kebanyakan menetap di Stamford Hill, Stanmore, Golders Green, Hampstead, Hendon dan Edgware di London Utara. Jemaat Stanmore dan Canons Park mempunyai anggota terbesar di kalangan jemaat-jemaat Ortodoks di Eropa, menyaingi Jemaat Ilford (juga di London) pada tahun 1998.[158] Komunitas Yahudi mendirikan Forum Yahudi London pada tahun 2006 sebagai respon terhadap pertumbuhan penganut Yahudi di London.[159]
Perekonomian
London menyumbangkan kira-kira 20 persen bagi total PDB Britania Raya,[160] (atau $446 miliar pada tahun 2005); sedangkan perekonomian di kawasan metropolitan London merupakan yang terkaya kedua di Eropa (setelah Paris), menyumbangkan kira-kira 30 persen bagi total PDB Britania Raya (atau sekitar $669 miliar pada tahun 2005).[161] London merupakan salah satu pusat keuangan unggulan di dunia, yang bersanding dengan New York City sebagai pusat keuangan internasional yang paling terkemuka.[162][163]
Industri terbesar di London berasal dari sektor keuangan, sektor keuangannya menjadikan kota ini sebagai kontributor utama bagi neraca pembayaran Britania Raya. Sekitar 325.000 orang bekerja dalam jasa keuangan di London hingga pertengahan 2007. Lebih dari 480 bank asing beroperasi di London, terbanyak jika dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di dunia. Saat ini, lebih dari 85% (3,2 juta) tenaga kerja di London Raya bekerja di sektor jasa. Oleh karena begitu pentingnya peran global London, perekonomian kota ini turut terpuruk saat terjadinya krisis keuangan pada akhir 2000-an. Di City of London, diperkirakan sekitar 70.000 pekerjaan di sektor keuangan "dipangkas" dalam waktu satu tahun. City of London ini merupakan lokasi dari Bank of England, Bursa Efek London, dan bursa asuransi Lloyd's of London.
Separo lebih dari total 100 perusahaan terkemuka di Britania Raya (FTSE 100) dan 100 lebih dari total 500 perusahaan terbesar di Eropa memiliki kantor pusat di London. Lebih dari 70 persen perusahaan-perusahaan FTSE 100 terletak di dalam kawasan metropolitan London, dan 75 persen dari perusahaan-perusahaan Fortune 500 juga memiliki kantor cabang di London.[164]
Di samping pelayanan profesional, perusahaan-perusahaan media Britania Raya juga terkonsentrasi di London. Oleh sebab itu, industri distribusi media merupakan sektor kedua yang paling kompetitif di London.[165] Salah satu perusahaan media yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah perusahaan penyiaran publik BBC ataupun perusahaan penyiaran swasta yang banyak tersebar di London. Sebagian besar surat kabar yang beredar ke seluruh dunia disunting di London. Selain itu, London merupakan pusat ritel utama di dunia. Pada tahun 2010, kota ini tercatat sebagai kota dengan penjualan ritel non-pangan tertinggi di dunia, dengan total pendapatan sekitar £ 64,2 miliar.[166]Pelabuhan London merupakan pelabuhan terbesar kedua di Britania Raya, mengoperasikan kurang lebih 45 miliar ton kargo setiap tahunnya.[167]
London memiliki lima kawasan bisnis utama, yaitu City of London, Westminster, Canary Wharf, Camden & Islington, dan Lambeth & Southwark. London juga menjadi kota dengan harga properti yang termahal di dunia.[168][169]
Pariwisata
London terkenal sebagai salah satu tujuan wisata favorit di dunia dengan berbagai atraksi baik yang berasal dari masa lampau maupun yang sangat modern. Pariwisata merupakan salah satu industri utama di London yang menyerap tenaga kerja sebanyak 350.000 pekerja tetap pada tahun 2003,[170] sedangkan pengeluaran wisatawan setiap tahunnya berjumlah sekitar £15 miliar.[171] London menarik lebih dari 14 juta wisatawan mancanegara setiap tahunnya. Hal ini menjadikan London sebagai kota yang paling banyak dikunjungi di Eropa.[172] Di samping itu, London juga telah menarik sekitar 27 juta wisatawan "semalam inap" setiap tahunnya.[173] Berikut ini adalah 10 atraksi wisata yang paling banyak dikunjungi di London pada tahun 2010:[174]
Transportasi merupakan salah satu dari empat kebijakan utama yang dikelola oleh Wali kota London,[175] namun kontrol wali kota tidak termasuk pada jaringan kereta api jarak panjang yang melintasi London. Pada tahun 2007, wali kota diserahi tanggung jawab atas beberapa jalur kereta api lokal yang selanjutnya membentuk jaringan London Overground, trem, dan bus. Jaringan transportasi umum ini dikelola oleh Transport for London (TfL), yang merupakan jaringan transportasi terluas di dunia. Bersepeda adalah cara yang semakin populer untuk berkeliling London. Kampanye bersepeda di London digalakkan untuk mewujudkan lingkungan yang lebih sehat.[176]
Jalur-jalur yang membentuk London Underground, termasuk trem dan bus, menjadi bagian dari sistem transportasi terpadu pada tahun 1933 setelah dibentuknya Badan Transportasi Penumpang London atau London Transport. Saat ini, Transport for London (TfL) merupakan badan wajib yang bertanggungjawab atas sebagian besar sistem transportasi di London Raya. Badan ini dijalankan oleh sebuah lembaga dan seorang komisaris yang ditunjuk oleh Wali kota London.[177]
Transportasi udara
London merupakan pusat transportasi udara internasional dengan kawasan udara kota yang terbesar di dunia. Delapan bandar udara menggunakan kata London dalam penamaannya, namun hanya enam dari bandara-bandara tersebut yang disinggahi oleh kebanyakan lalu lintas udara. Bandar Udara Internasional London Heathrow di Hillingdon, London Barat, merupakan bandar udara tersibuk di dunia menurut lalu lintas penumpang internasional, dan juga merupakan hab utama dari maskapai penerbangan nasional Britania Raya British Airways.[180] Pada bulan Maret 2008, terminal kelima dari bandar udara ini dibuka.[181] Ada rencana untuk membangun landasan pacu ketiga dan terminal keenam namun rencana ini dibatalkan oleh Pemerintah Koalisi pada tanggal 12 Mei 2010.[182] Pada bulan Mei 2011, sistem angkutan cepat dibuka di Heathrow untuk menghubungkan bandara dengan tempat parkir yang berada di dekatnya.[183]
Bandar Udara London Southend di Essex, London Timur adalah sebuah bandar udara regional kecil yang khusus melayani lalu lintas penerbangan murah jarak dekat. Baru-baru ini Bandar udara ini diperbarui secara besar-besaran; terminal penumpang baru dibangun, landasan pacu diperpanjang dan stasiun kereta baru yang menawarkan akses cepat ke kota juga dikembangkan. Bandar udara ini merupakan hab dari maskapai EasyJet.[188]
Transportasi darat
Bus dan trem
Jaringan bus London adalah salah satu jaringan yang terbesar di dunia, yang beroperasi selama 24 jam sehari, dengan lebih dari 8.000 armada bus, 700 rute, dan lebih dari 6 juta penumpang setiap hari kerja. Pada tahun 2003, jaringan bus ini mencatat sekitar 1,5 miliar penumpang dalam setahun, lebih banyak dari penumpang yang berhasil diangkut oleh London Underground.[189] Sekitar £850 juta pendapatan diperoleh dalam setahun. London juga memiliki jalur kursi roda yang terbesar di dunia,[190] yang sejak kuartal ke-3 pada tahun 2007 jadi jauh lebih mudah untuk diakses bagi penumpang tunarungu dan tunanetra dengan diperkenalkannya sistem pengumuman audio-visual. Bus tingkat berwarna merah khas London sangat populer di seluruh dunia dan merupakan ikon utama transportasi di London selain taksi hitam dan Tube.[191][192]
London mempunyai jaringan trem moden yang dikenal dengan nama Tramlink, yang berbasis di Croydon, London Selatan. Jaringan ini memiliki 39 halte, tiga rute, dan mengangkut sekitar 26,5 juta penumpang pada tahun 2008. Sejak Juni 2008, Tramlink dimiliki sepenuhnya oleh TfL, dan TfL kemudian menganggarkan dana sebesar £54 juta hingga tahun 2015 untuk pemeliharaan, pembaruan, dan penambahan kapasitas armada Tramlink. Pada tahun 2009, rencana ini sudah mulai diterapkan.[193]
Kereta api
London Underground, atau yang lebih dikenal dengan sebutan "Tube", merupakan sistem transportasi massal kereta listrik bawah tanah yang tertua,[37] dan yang kedua terpanjang di dunia.[38] Sejak mulai beroperasi pada tahun 1863, sistem ini telah melayani 270 stasiun[194] dan terbentuk dari beberapa perusahaan swasta, di antaranya perusahaan kereta listrik bawah tanah yang pertama di dunia, yaitu City and South London Railway.[195]
Lebih dari tiga juta perjalanan dilakukan setiap hari melintasi rangkaian rel bawah tanah London, dengan kata lain lebih dari 1 miliar pertahunnya.[196] Sebuah program investasi berusaha untuk mengatasi masalah kesesakan penumpang dan keutuhan sistem, di antaranya termasuk anggaran sebesar £7 miliar yang khusus diperuntukkan bagi penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas 2012.[197] London juga dipuji sebagai kota besar yang memiliki transportasi umum terbaik.[198]Docklands Light Railway yang dibuka pada tahun 1987 merupakan sistem angkutan kereta listrik bawah tanah kedua yang lingkupnya lebih lebih kecil dan menggunakan kendaraan ringan seperti trem yang melayani rute Docklands dan Greenwich.
Terdapat juga sebuah jaringan kereta listrik di pinggiran kota, khususnya di London Selatan, yang memiliki rel bawah tanah yang lebih pendek. Di London juga terletak stasiun yang paling sibuk di Inggris, yaitu Stasiun London Waterloo, dengan lebih dari 184 juta penduduk menggunakan jasa stasiun ini setiap tahunnya (termasuk Stasiun London Waterloo East). Stasiun-stasiun ini menyediakan layanan kereta api ke London Tenggara dan Barat Daya, dan juga ke sebagian Inggris Tenggara dan Barat Daya.[199][200] Sebagian besar jalur kereta berakhir di pusat kota London, tepatnya di 18 stasiun terminal dengan pengecualian kereta Thameslink yang menghubungkan Bedford di utara dengan Brighton di selatan melalui Bandar Udara London Luton dan Gatwick.[201]
Sejak tahun 2007, jaringan kereta-cepat Eurostar menghubungkan St. Pancras International dengan kota-kota seperti Lille, Paris, dan Brussels. Waktu tempuh perjalanan ke Paris dan Brussels menjadi lebih cepat selama 2 jam-an dan satu jam 50 menit. Hal ini menjadikan London lebih dekat dengan dataran Eropa dibandingkan dengan wilayah Inggris lainnya karena terhubungnya jalur kereta High Speed 1 dengan Terowongan Channel.[202] Sementara itu, kereta-kereta domestik berkecepatan tinggi dibuka pertama kalinya pada bulan Juni 2009 untuk menghubungkan Kent dengan London.[203]
Sepeda
Kegiatan bersepeda di London mengalami kebangkitan sejak awal 2000. Pengendara sepeda menikmati cara yang lebih murah, dan sering kali lebih cepat dalam bepergian ke sekitar kota jika dibandingkan dengan menggunakan angkutan umum atau mobil pribadi.[204] Peluncuran Barclays Cycle Hire pada bulan Juli 2010 turut mendorong pertumbuhan pengendara sepeda di London.[205]
Jalan raya
Meskipun sebagian besar arus lalu lintas yang melintas di pusat kota London dilayani oleh angkutan umum, namun mobil travel lebih diutamakan di kawasan pinggiran kota. Jalan lingkar dalam (di sekeliling pusat kota), jalan lingkar Utara dan Selatan (di pinggiran kota), dan Jalan bebas hambatan terkendaliM25 (di luar kawasan pembangunan) mengelilingi London dan bersimpangan dengan sejumlah rute-rute jalan raya radial yang selalu sibuk, namun di antara jalan-jalan ini cuma sedikit yang menembus pedalaman London. Jalan raya M25 merupakan jalan lingkar yang terpanjang di dunia, dengan panjang sekitar 1.955 km (1.215 mi).[206] Jalan A1 dan M1 menghubungkan London dengan Edinburgh, Leeds, dan Newcastle.
Sebuah rencana mengenai jaringan lalu lintas jalan raya yang komprehensif di seluruh kota (Rencana Ringways) disusun pada tahun 1960, namun sebagian besar rencana itu dibatalkan pada awal tahun 1970. Pada tahun 2003, London Congestion Charge (Biaya Kemacetan London) diperkenalkan untuk mengurangi volume lalu lintas di pusat kota. Para pengendara diharuskan untuk membayar sebesar £ 10 per hari agar bisa berkendara di dalam zona yang digolongkan sebagai pusat kota London yang padat.[207][208] London juga terkenal karena kemacetan lalu lintasnya. Jalan bebas hambatan M25 menjadi jalan raya tersibuk di negara itu.[209] Kecepatan rata-rata mobil di jam-jam sibuk adalah 106 mph (171 km/h).[210] Kebijakan London Congestion Charge ini telah terbukti efektif dalam meningkatkan pemanfaatan kereta dan bus oleh kurang lebih 20.000 orang. Selain itu, kebijakan ini juga berhasil mengurangi arus lalu lintas (terutama mobil pribadi) sebanyak 10 sampai 15 persen, dengan begitu turut meningkatkan kecepatan lalu lintas sebesar 10 sampai 15 persen, dan juga mengurangi angka kemacetan sebesar 20 sampai 30 persen.[211] Dalam beberapa tahun terakhir, rata-rata jumlah mobil yang memasuki pusat kota London pada hari kerja berkurang dari 195.000 menjadi 125.000 mobil.[212]
Transportasi air
Pelabuhan London dahulu pernah menjadi pelabuhan terbesar di dunia, namun saat ini pelabuhan tersebut hanya menjadi pelabuhan terbesar kedua di Britania Raya, yang mengelola sekitar 45 juta ton kargo setiap tahunnya.[167] Sebagian besar lalu lintas kapal yang menuju London berlabuh di Pelabuhan Tilbury yang lokasinya berada di luar kawasan London Raya.
Pendidikan
Pendidikan tinggi
London merupakan salah satu kota yang menjadi pusat utama pendidikan tinggi dan penelitian di dunia. Sebanyak 43 universitas di London membentuk konsentrasi pendidikan tinggi terbesar di Eropa.[25] Pada tahun 2008/2009, populasi mahasiswa di London berjumlah 412.000 orang (kira-kira 17 persen dari total mahasiswa di Britania Raya), 287.000 orang di antaranya merupakan mahasiswa sarjana dan 118.000 selebihnya menuntut ilmu di tingkat pascasarjana.[213] Pada tahun 2008/2009 juga terdapat sekitar 97.150 mahasiswa asing di London, jumlah ini setara dengan kira-kira 25 persen dari keseluruhan mahasiswa asing di Britania Raya.[213]
Aksen London lama atau yang sering disebut dengan aksen "Cockney" serupa dengan aksen kebanyakan penduduk di Inggris Tenggara. Aksen para 'Londoner' pada abad ke-21 sangat bervariasi, yang paling umum di antaranya adalah yang dituturkan oleh warga yang berusia di bawah 30-an. Namun beberapa fusi Cockney, Pengucapan yang Diterima(Received Pronunciation), dan seluruh aksen kelompok 'etnis', terutama dari etnis Karibia, juga dilabeli sebagai aksen Multicultural London English (MLE).[222]
Upper Street di Islington yang panjangnya kurang lebih 1 mil (1.6 km) membentang ke utara dari Angel. Kawasan ini merupakan jalan raya yang mempunyai bar dan restoran yang paling banyak dibandingkan dengan jalan lainnya di Britania Raya.[225] Kawasan perbelanjaan yang paling sibuk di Eropa juga terletak di London, yakni jalan Oxford Street, yang panjangnya sekitar 1 mil (1.6 km), yang juga menjadi jalan perbelanjaan terpanjang di Britania Raya. Oxford Street adalah lokasi dari sejumlah besar pengecer dan department store kelas atas, termasuk Selfridges yang terkenal.[226] Di barat daya terdapat Knightsbridge, yang merupakan lokasi dari Harrods Department Store yang juga terkenal.
London juga memiliki berbagai perayaan tahunan, dimulai dengan Parade Tahun Baru di awal tahun, pertunjukan kembang api di Mata London, perayaan ini merupakan pesta jalanan terbesar kedua di dunia. Juga ada Karnaval Notting Hill yang diadakan selama "Bank Holiday" pada akhir Agustus setiap tahunnya. Sementara pesta-pesta tradisional di London di antaranya adalah perayaan Lord Mayor's Show pada bulan November, yaitu sebuah acara yang sudah diselenggarakan selama berabad-abad untuk merayakan penobatan tahunan Lord Mayor City of London dengan prosesi perayaan yang berlangsung di sepanjang jalan kota, serta Trooping the Colour pada bulan Juni, yaitu sebuah kontes militer resmi yang diadakan oleh rejimen-rejimen Persemakmuran dan Britania Raya untuk merayakan hari ulang tahun resmi Ratu.[228]
Sastra, film dan televisi
London telah menjadi latar tempat bagi berbagai karya sastra. Pusat-pusat sastra tradisional London adalah Hampstead (sejak awal abad ke-20) dan Bloomsbury. Di antara sastrawan yang menulis tentang London adalah Samuel Pepys, yang terkenal dengan buku hariannya yang mencatat mengenai peristiwa Kebakaran Besar pada tahun 1666. Selain itu juga ada Charles Dickens, yang merepresentasikan istilah London yang berkabut, dingin dan kotor pada era Victoria, dan Virginia Woolf yang dianggap sebagai salah satu sastrawan modern terkemuka pada abad ke-20.[229]
London merupakan tempat terletaknya banyak museum, galeri, dan institusi sejenis lainnya. Sebagian dari museum-museum di London tidak mengenakan biaya masuk dan merupakan atraksi wisata andalan serta juga menjadi pusat penelitian. Museum yang pertama didirikan adalah British Museum di Bloomsbury pada tahun 1753. Awalnya museum ini mengoleksi barang-barang antik, spesimen sejarah alam serta juga berfungsi sebagai perpustakaan nasional. Saat ini museum ini menyimpan sekitar 7 juta artifak dari seluruh dunia. Pada tahun 1824, Galeri Nasional didirikan untuk menyimpan hasil seni lukis Barat dalam koleksi nasional Britania. Saat ini, Galeri Nasional berlokasi di Trafalgar Square. Pada paruh kedua abad ke-19, kawasan South Kensington dikembangkan menjadi kawasan kebudayaan dan sains "Albertopolis", di kawasan ini terletak tiga museum nasional utama, yaitu Museum Victoria dan Albert (untuk seni terapan), Museum Sejarah Alam dan Museum Sains. Galeri seni nasional Britania terdapat di Tate Britain, yang awalnya didirikan sebagai paviliun dari Galeri Nasional pada tahun 1897. Tate Gallery juga menjadi sebuah pusat kesenian modern utama. Pada tahun 2000, koleksi Tate Gallery ini dipindahkan ke Tate Modern, sebuah galeri baru yang berlokasi di bekas Stasiun Bankside Power.
London telah menjadi tuan rumah bagi tiga penyelenggaraan ajang Olimpiade Musim Panas, yaitu pada tahun 1908, 1948, dan terakhir pada tahun 2012.[234][235] London terpilih pada bulan Juli 2005 sebagai tuan rumah penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Musim Panas 2012, sehingga menjadikan London sebagai kota pertama yang telah menjadi tuan rumah Olimpiade modern sebanyak tiga kali.[26] London juga menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan Pesta Olahraga Persemakmuran pada tahun 1934.[236] Berikutnya, London akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Atletik pada tahun 2017 nanti.[237]
Akibat pengaruh Imperium Britania, terdapat sekitar 46 tempat lainnya di enam benua yang memiliki nama sama dengan London.[248]London borough juga menjalin hubungan kota kembar dengan kota-kota lain di seluruh dunia. Berikut ini adalah beberapa kota yang menjalin hubungan kota kembar dengan London:
^Menurut Badan Statistik Eropa, London adalah Zona Urban terbesar yang menggunakan konurbasi atas daerah-daerah berpenduduk tinggi seperti yang didefinisikan. Pemeringkatan berdasarkan populasi dalam batas-batas kota menempatkan London di posisi pertama. Namun, Universitas Avignon di Prancis mengklaim bahwa Paris adalah yang pertama dan London yang kedua jika menyertakan daerah perkotaan dan dataran gigir secara keseluruhan.
^Berdasarkan Collins English Dictionary mengenai defenisi dari 'pusat pemerintahan',[99] London tidak pernah menjadi ibu kota Inggris, seperti halnya Inggris yang juga tidak memiliki pemerintahan sendiri. Berdasarkan Oxford English Reference Dictionary mengenai 'kota-kota yang paling penting,[100] dan kebanyakan otoritas lainnya.[101]
^"London weather map". The Met Office. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 August 2018. Diakses tanggal 26 August 2018.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Jones, Bill (2007). Politics UK. Pearson Education. hlm. 868. ISBN978-1-4058-2411-8.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^"Global Power City Index 2009"(PDF). Institute for Urban Strategies – The Mori Memorial Foundation. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2014-06-29. Diakses tanggal 14 December 2010.
^Calder, Simon (22 December 2007). "London, capital of the world". The Independent. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-18. Diakses tanggal 2012-08-13.
^ ab"British urban pattern: population data"(PDF). ESPON project 1.4.3 Study on Urban Functions. European Spatial Planning Observation Network. 2007. hlm. 119. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 22 February 2010.Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abNikolaus Pevsner, London I: The Cities of London and Westminster rev. edition,1962, Introduction p 48.
^The Queen's Merchants and the Revolt of the Netherlands: The End of the Antwerp Mart, Volume 2, pages 1 and 62-63, George Daniel Ramsay, Manchester University Press ND, 1986. ISBN 978-0-7190-1849-7
^The life and times of Sir Thomas Gresham, founder of the Royal Exchange: including notices of many of his contemporaries. With illustrations, Volume 2, pages 80-81, John William Burgon, E. Wilson, 1839.
^"Kenwood House". English Heritage. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-19. Diakses tanggal 26 April 2008.
^ ab"A summary of countries of birth in London". Census Update. Office for National Statistics. 2011: page 1. 11 December 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 12 December 2011.Pemeliharaan CS1: Teks tambahan (link)
^Neighbourhood Statistics. "Check Browser Settings". Neighbourhood.statistics.gov.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-11. Diakses tanggal 17 October 2011.
^"Release Edition Reference Tables". webarchive.nationalarchives.gov.uk. 2 Jul 2010. Archived from the original on 2016-01-07. Diakses tanggal 2013-04-04.Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)
^"London Central Mosque Trust Ltd". London Central Mosque Trust Ltd. & The Islamic Cultural Centre. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-19. Diakses tanggal 27 April 2008.
^"Hindu London". British Broadcasting Corporation. 6 June 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-02-18. Diakses tanggal 3 June 2006.
^"£17 m Sikh temple opens". British Broadcasting Corporation. 30 March 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-19. Diakses tanggal 7 June 2008.
^"Jewish Agency". Jewish Agency. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-19. Diakses tanggal 12 October 2008.
^"After the fall". The Economist. 29 November 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-19. Diakses tanggal 2009=05-15.Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
^"London Stock Exchange". London Stock Exchange plc. 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-19. Diakses tanggal 27 April 2008.
^"London's Place in the UK Economy, 2005–6"(PDF). Oxford Economic Forecasting on behalf of the Corporation of London. 2005. hlm. 19. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2006-05-25. Diakses tanggal 19 June 2006.Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Santos, Georgina, Kenneth Button, and Roger G. Noll. "London Congestion Charging/Comments." Brookings-Wharton Papers on Urban Affairs.15287084 (2008): 177,177–234.
^Table 3 in Santos, Georgina, Kenneth Button, and Roger G. Noll. "London Congestion Charging/Comments." Brookings-Wharton Papers on Urban Affairs.15287084 (2008): 177,177–234.
^"TheFA.com — Premier League". The FA.com. The Football Association. 17 January 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2004-10-27. Diakses tanggal 29 April 2008.
^"Twinning agreements". Making Joburg an entry point into Africa. City of Johannesburg. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-11-11. Diakses tanggal 28 August 2009.
Grand Prix Italia 2016Detail lombaLomba ke 6 dari 18Grand Prix Sepeda Motor musim 2016Tanggal22 May 2016Nama resmiGran Premio d'Italia TIM[1][2][3]LokasiAutodromo Internazionale del MugelloSirkuitFasilitas balapan permanen5.245 km (3.259 mi)MotoGPPole positionPembalap Valentino Rossi YamahaCatatan waktu 1:46.504 Putaran tercepatPembalap Andrea Iannone DucatiCatatan waktu 1:47.687 di lap 23 PodiumPertama Jorge Lorenzo YamahaKedua Marc Márquez Hond...
Official who holds the highest ranked position in a sovereign state This article is about the type of political position. For other uses, see Head of state (disambiguation). Not to be confused with Head of government. Absolute monarch Salman, King of Saudi Arabia Executive head (presidential system) Joe Biden, President of the United States Dina Boluarte, President of Peru Executive head (semi-presidential system) Emmanuel Macron, President of France Executive head (parliamentary system) Cyri...
Carl Linnaeus (Carl von Linné)Carolus Linnaeus tahun 1775, lukisan oleh Alexander RoslinLahir(1707-05-23)23 Mei 1707[note 1]Råshult, Paroki Stenbrohult (sekarang dalam Kotamadya Älmhult), SwediaMeninggal10 Januari 1778(1778-01-10) (umur 70)Hammarby (estate), Paroki Danmark (di luar Uppsala), SwediaTempat tinggalSwediaKebangsaanSwediaAlmamaterUniversitas LundUniversitas UppsalaUniversitas HarderwijkDikenal atasTaksonomiEkologiBotaniSuami/istriSara Elisabeth MoreaAnakCarolus Li...
Idrus Mohamad Thomas Mopili Anggota DPRD Gorontalo Fraksi GolkarPetahanaMulai menjabat 9 September 2019PresidenJoko WidodoGubernurRusli HabibieWakil Bupati Gorontalo Utara ke-2Masa jabatan2012–2013PresidenSusilo Bambang YudhoyonoGubernurRusli HabibieBupatiIndra Yasin PendahuluIndra YasinPenggantiRoni Imran Informasi pribadiLahir21 April 1964 (umur 59)Sumalata, Gorontalo Utara, GorontaloKebangsaanIndonesiaPartai politikGolkarPekerjaanPolitisiSunting kotak info • L �...
Alexander Vasilyevich BelyakovLahir(1897-12-21)21 Desember 1897Bezzubovo, Kegubernuran Moskwa Kekaisaran RusiaMeninggal28 Oktober 1982(1982-10-28) (umur 85)Moskwa, SFSR Rusia Soviet UnionPengabdian Kekaisaran Rusia Soviet Rusia Uni SovietDinas/cabang Angkatan Darat Kekaisaran Rusia Tentara Merah Angkatan Udara Uni SovietPangkatLetnan-jenderalPerang/pertempuranPerang Saudara Rusia Perang Dunia II Battle of Berlin Alexander Vasilyevich Belyakov (bahasa Rusia: Алекса́ндр Ва�...
Pour les articles homonymes, voir Lambeth. Borough londonien de Lambeth Carte de localisation dans le Grand Londres. Administration Pays Royaume-Uni Nation constitutive Angleterre Comté Grand Londres Comté cérémonial Grand Londres Statut Borough Gouvernement Leader & Cabinet Députés Kate Hoey, Tessa Jowell, Chuka Umunna Assemblée · Membre Lambeth and SouthwarkMarina Ahmad Maire Annie Gallop Démographie Population 326 034 hab. (2019) Densité 12 156&...
County in eastern Croatia County in CroatiaOsijek-Baranja County Osječko-baranjska županijaCounty FlagCoat of armsOsijek-Baranja County within CroatiaCoordinates: 45°38′13″N 18°37′05″E / 45.637°N 18.618°E / 45.637; 18.618Country CroatiaSeatOsijekGovernment • ŽupanMato Lukić (HDZ) • Assembly 55 members • HDZ (24), HNS (3), HSS (2), HDSSB (2), HSLS (1), ABU (1) - (33)• Ind. Vladimir Šišljagić (9)• SDP (6)• MOST (4)�...
Peta pembagian administratif tingkat pertama Papua Nugini Pembagian administratif Papua Nugini terdiri atas 22 provinsi, termasuk Distrik Ibu Kota Nasional dan Daerah Otonom Bougainville, pada tingkat pertama. Meski tidak resmi, Papua Nugini dibagi ke dalam empat region: Pegunungan, Kepulauan, Momase, dan Papua.Setiap provinsi dibagi menjadi satu atau lebih distrik, yang pada gilirannya dibagi menjadi satu atau lebih wilayah pemerintahan tingkat lokal. Region Artikel utama: Region di Papua Nu...
يفتقر محتوى هذه المقالة إلى الاستشهاد بمصادر. فضلاً، ساهم في تطوير هذه المقالة من خلال إضافة مصادر موثوق بها. أي معلومات غير موثقة يمكن التشكيك بها وإزالتها. (فبراير 2016) جمال الدين الأفغاني النوع تاريخي تأليف احمد رائف إخراج جلال غنيم بطولة محمود ياسين,إبراهيم الصلال,أشرف ع...
Semi-automatic pistol Beholla Pistol The Beholla pistol made in 1915 for the German forces in WWITypeSemi-automatic pistolPlace of originGerman EmpireService historyUsed byGermanyWarsWorld War ILithuanian Wars of IndependenceWorld War IIProduction historyDesignerBecker & HollanderManufacturerWaffenfabrik August Menz of SuhlProduced1915–1918No. built45,000SpecificationsMass640 g (23 oz)Length140 mm (5.5 in)Barrel length75 mm (3.0 in)...
Township in Middlesex County, New Jersey, US This article is about the township in New Jersey. For the suburb in Melbourne, Victoria, see Brunswick East, Victoria. Township in New JerseyEast Brunswick, New JerseyTownshipBusy Route 18 in East Brunswick, the geographical center of population of the U.S. state of New Jersey SealLocation of East Brunswick in Middlesex County highlighted in pinkCensus Bureau map of East Brunswick, New Jersey Interactive map of East Brunswick Township, New JerseyEa...
Mountain in the state of Colorado, United States For the mountain in the Wind River Range, Wyoming, see Torrey Peak (Wyoming). For the mountain in New Zealand, see Torres Peak. This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Torreys Peak – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (February 2011) (Learn ho...
Town in South London, England This article is about the town within London. For the larger local government district, see London Borough of Croydon. For similarly-named towns and areas elsewhere and other uses, see Croydon (disambiguation). Human settlement in EnglandCroydon Clockwise from top: the Old Town Hall and Clocktower (with the Spreadeagle in the foreground), Katharine Street; No. 1 Croydon building; the Grants Building, High Street; Saffron Square and other blocksCroydonLocation wit...
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota PadangDewan Perwakilan RakyatKota Padang2019-2024JenisJenisUnikameral SejarahSesi baru dimulai14 Agustus 2019PimpinanKetuaSyafrial Kani, S.H. (Gerindra) sejak 17 September 2019 Wakil Ketua IArnedi Yarmen, S.Pd. (PKS) sejak 17 September 2019 Wakil Ketua IIAmril Amin, S.Ap. (PAN) sejak 17 September 2019 Wakil Ketua IIIIlham Maulana, S.H. (Demokrat) sejak 17 September 2019 KomposisiAnggota45Partai & kursi PDI-P (3) Na...
1997 single by LL Cool J PhenomenonSingle by LL Cool Jfrom the album Phenomenon B-sideHot Hot HotReleasedSeptember 23, 1997 (1997-09-23)Length4:12LabelDef JamSongwriter(s)James Todd SmithRon Amen-Ra LawrenceSean Puffy CombsBill WithersStanley McKenneyProducer(s)Sean Puffy CombsRon Amen-Ra LawrenceLL Cool J singles chronology Hit 'Em High (The Monstars' Anthem) (1997) Phenomenon (1997) 4, 3, 2, 1 (1997) Phenomenon is the first single by American rapper LL Cool J from his seventh...
العلاقات المالديفية النيوزيلندية جزر المالديف نيوزيلندا المالديف نيوزيلندا تعديل مصدري - تعديل العلاقات المالديفية النيوزيلندية هي العلاقات الثنائية التي تجمع بين المالديف ونيوزيلندا.[1][2][3][4][5] مقارنة بين البلدين هذه مقارنة عامة و�...
Monture « FD old » d'un Canon FD 135 F/3.5. Lancés en 1971, le système de monture Canon FD et les objectifs FD associés ont été développés par Canon pour les appareils reflex argentiques au format 35 mm. Historique Ces objectifs sont apparus en 1971, lors de la sortie du Canon F-1[1], et ont cessé d'être fabriqués en 1992[2]. Dans la première version de cette monture[3], le système de fixation est dit breech-lock : une bague rotative vissante de couleur aluminium,...