Marian Ewurama Addy
Marian Ewurama Addy (née Cole; 7 Februari 1942 – 14 Januari 2014) adalah seorang ilmuwan biokimia terkemuka dari Ghana[1][2][3] serta pembawa acara perdana Kuis Sains dan Matematika Nasiona[4][5][6] Ia dikenal sebagai wanita Ghana pertama yang mencapai gelar profesor penuh dalam bidang ilmu alam, menjadikannya inspirasi bagi banyak siswi dan calon ilmuwan wanita untuk mengejar peluang di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM.[2][7] Selain itu, Marian Addy terpilih sebagai anggota Akademi Seni dan Sains Ghana pada tahun 1999.[1][2] Di tahun yang sama, ia juga menerima Penghargaan Kalinga UNESCO atas kontribusinya dalam mempopulerkan ilmu pengetahuan[1] Kehidupan awal dan pendidikanMarian Ewurama Cole dilahirkan pada tanggal 7 Februari 1942 di Nkawkaw, Region Timur, Ghana. Orang tuanya adalah Samuel Joseph Cole dan Angelina Kwofie Cole.[1][8] Ia menimba ilmu di St. Monica's Secondary School di Mampong-Ashanti dari Januari 1956 hingga Juni 1960, di mana ia tidak hanya unggul dalam bidang olahraga tetapi juga meraih sertifikat 'O' dan 'A' level.[9][10] Selain itu, ia pernah bersekolah di Holy Child Girls' School di Cape Coast. Cole kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Ghana, Legon, dan lulus dengan gelar sarjana first class honours dalam bidang botani dan kimia. Gelar magister dan doktor dalam biokimia ia peroleh dari Pennsylvania State University.[8][9] KarierAddy meraih pangkat profesor penuh dalam bidang biokimia di Universitas Ghana. Prestasi ini menjadikannya profesor wanita pertama di bidang sains tidak hanya di universitas tersebut, tetapi juga di seluruh Ghana.[9][11] Selama berkarier di universitas yang sama, ia dua kali memimpin Departemen Biokimia, Biologi Sel, dan Molekuler, yaitu dari tahun 1988 hingga 1991 dan dari tahun 1994 hingga 1997. Addy mengakhiri karier akademisnya pada tahun 2002 dengan jabatan sebagai Profesor Biokimia[11] Selama masa jabatannya sebagai profesor dan kepala departemen, Addy memegang peran penting sebagai ketua Komite Kebijakan untuk Negara Berkembang (PCDC) dan memimpin Dewan Nasional untuk Ujian Profesional dan Teknis (NABPTEX). Ia juga terlibat sebagai direktur program di Program Pendidikan Sains untuk Afrika (SEPA), sebuah inisiatif Pan-Afrika yang berfokus pada pendidikan sains tingkat pra-perguruan tinggi pada era 1970-an.[9] Addy juga berkontribusi dalam Komite Kwami, sebuah tim teknis yang dibentuk oleh Dewan Nasional untuk Pendidikan Tinggi (NCTE) untuk meneliti dan merumuskan kebijakan guna mendukung pemerintah Ghana dalam pengembangan pendidikan politeknik[12] Pada tahun 1994, Addy tergabung dalam tim konsultan UNDP beranggotakan 4 orang di Ghana, dengan tugas utama menyusun Program Aksi Nasional untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.[12] Selain itu, ia pernah menjadi anggota dewan Komisi Energi Atom Ghana selama dua tahun, dari 1996 hingga 1998.[13] Addy juga aktif sebagai anggota Komite Ahli Regional WHO untuk Pengobatan Tradisional dan memberikan kontribusi sebagai penasihat bagi International Foundation for Science yang berbasis di Stockholm, Swedia.[2] Ia dikenal sebagai pendiri dan Sekretaris Eksekutif pertama Jaringan Ilmuwan Peneliti Produk Alami Afrika Barat (WANNPRES), yang resmi berdiri pada Februari 2002[9] Ia memiliki banyak pengalaman dalam bidang sains dasar dan terapan, mengajar mahasiswa sarjana, pascasarjana, kedokteran gigi dan kedokteran di Universitas Ghana, Legon dan kemudian di Howard University College of Medicine di Washington DC.[2][14] Pada bulan Januari 2008, Addy diangkat sebagai Presiden pertama Anglican University College of Technology.[15] RisetAddy mengkhususkan diri dalam penelitian biokimia produk obat herbal yang digunakan oleh praktisi pengobatan tradisional untuk menangani penyakit umum, dengan penekanan pada aspek keamanan dan efektivitasnya.[9][11] Salah satu penelitiannya yang terkenal adalah tentang tanaman legum berbunga Desmodium adscendens, yang biasa digunakan oleh herbalis untuk mengobati asma dan alergi. Hasil penelitiannya mengungkap bahwa senyawa aktif dalam tanaman tersebut adalah soyasaponin, sebuah kelas senyawa baru.[16] Temuan ini mendukung penggunaan obat herbal tersebut untuk mengatasi asma dan diabetes tipe 2.[11] Selain itu, penelitiannya tentang biokimia diabetes mellitus turut berkontribusi dalam menyempurnakan formulasi tanaman herbal untuk pengobatan penyakit tersebut.[17] Sepanjang kariernya, Marian Ewurama Addy telah menerbitkan 22 karya penelitian yang membahas asma, anafilaksis, diabetes tipe 2, dan hipertensi dalam konteks pengobatan herbal.[18] Kehidupan pribadiMarian Ewurama Addy merupakan istri dari Ebenezer Charles Oko Addy, seorang ahli sosiologi dan atlet yang pernah meraih medali emas dalam cabang lari estafet 4 x 100 meter pada Commonwealth Games 1966 di Kingston, Jamaika. Dari pernikahan mereka, mereka memiliki dua anak perempuan, yakni Naa Lamiley Addy-Sadowsky dan Lamiokor Esi Addy.[19] Penghargaan dan kehormatanSepanjang karier akademik dan profesionalnya, ia menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam ilmu pengetahuan dan pendidikan. Pada tahun 1962, ia dianugerahi Shell Prize[8] oleh Shell Company Ghana Ltd sebagai salah satu dari enam kandidat terbaik dalam ujian General Certificate of Examinations (A Level). Pada tahun yang sama, ia juga menerima California Prize dari Departemen Kimia Universitas Ghana sebagai mahasiswa baru terbaik dalam bidang kimia untuk periode 1962–1963.[8] Sebagai mahasiswa di Universitas Ghana, ia memperoleh sejumlah penghargaan akademik bergengsi, termasuk McCallien Prize pada tahun 1963[8] sebagai mahasiswa terbaik di Volta Hall, serta Waddell Prize sebagai mahasiswa terbaik dalam bidang sains selama periode 1962–1966.[8] Dukungan akademik internasional pun mengiringi perjalanannya, dengan terpilih sebagai Fellow dalam African Graduate Fellowship Program (AFGRAD) dari African-American Institute pada tahun 1966–1971.[8] Ia kemudian menjadi Fellow dalam International Seminar in Chemistry di Universitas Uppsala, Swedia, pada tahun 1985–1986.[8] Dedikasinya dalam dunia akademik terus diakui melalui berbagai penghargaan bergengsi, seperti Fulbright African Senior Scientist Award pada tahun 1990[8] dan CIMG Marketing Woman of the Year pada tahun 1995[1] atas kontribusinya dalam mempromosikan ilmu pengetahuan. Pada tahun 1998, ia dianugerahi penghargaan Distinguished Alumna for Excellence oleh The Africa-America Institute.[12] Pada tahun 1999, ia menerima sejumlah penghargaan prestisius, termasuk UNESCO Kalinga Prize for the Popularization of Science,[9] Millennium Excellence Award for Educational Development,[12] dan pengakuan sebagai Fellow dari Ghana Academy of Arts and Sciences.[2] Pada tahun yang sama, ia juga menerima penghargaan dari Enterprise Insurance Company Limited dalam peringatan 75 tahun perusahaan tersebut, sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam pendidikan anak-anak Ghana serta dalam membangkitkan antusiasme terhadap matematika dan sains.[8] Karya dan PublikasiSepanjang kariernya, penelitiannya mencakup berbagai bidang dalam ilmu biologi dan pendidikan. Pada tahun 1971, ia menerbitkan Condensation of Free Alpha-Amino Acids as a Pro-Biological Polymerization System, yang membahas kemungkinan polimerisasi asam amino bebas dalam konteks asal-usul kehidupan. Dalam bidang pendidikan genetika, ia turut menulis Genetic Demonstrations: Instructor's Manual (1980) bersama Ebenezer Laing dan Carol Markwei, yang berfungsi sebagai panduan bagi para pengajar genetika. Pada tahun 2003, ia menerbitkan Putting Science into the Art of Healing with Herbs: From Smoked-drum Kymograph to ELISA, yang mengeksplorasi pendekatan ilmiah terhadap pengobatan herbal. Ia juga aktif dalam membina generasi ilmuwan berikutnya, sebagaimana tercermin dalam bukunya Training the Next Generation of Scientists (2004).[20] Sebagai refleksi atas perjalanan akademik dan profesionalnya, ia menerbitkan otobiografi Rewards: An Autobiography pada tahun 2011.[21] Referensi
|
||||||||||||||||||||||||||||
.jpg)
