Mandapa, Dawuan, Majalengka

Mandapa
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenMajalengka
KecamatanDawuan
Kode Kemendagri32.10.12.2010 Edit nilai pada Wikidata
Luas1000 mil
Jumlah penduduk+/-5000
Kepadatan-
Peta
PetaKoordinat: 6°43′11″S 108°13′23″E / 6.71972°S 108.22306°E / -6.71972; 108.22306


Mandapa adalah desa di kecamatan Dawuan, Majalengka, Jawa Barat, Indonesia.

Kepala desa

1. SUWITAR 1888 - 1895

2. D A P U R 1895 - 1901

3. TARWIJAH 1901 - 1907

4. SUTA DIPURA 1907 - 1910

5. TARWIJAH 1910 - 1913

6. ASTAWINATA 1913 - 1918

7. H. SYUKUR 1918 - 1945

8. P A T M A 1945 - 1949

9. N A R T A 1949 - 1957

10. SUBARNO SLAMET 1957 - 1961

11. H. HASYIM 1961 - 1963

12. E. SUGIRI 1963 - 1976

13. ABUNAWAS 1976 - 1978

14. SANTA SUTIRYA 1978 - 1989

15. K O S I 1989 - 1998

16. KALAM SUPRIANTO 1998 - 2008

17. A.RUSTANDI 2008 - 2014

18. SUWANTA RUSTIM,SP 2014 - 2015

19. CUCU HASAN NUGRAHA,ST 2015 -

Sejarah

Alkisah pada abad ke-15, peristiwa besar tersirat di tanah Jawa. Konon, di abad itulah Cirebon dan Demak akhirnya bersatu. Ditandai sebuah resepsi pernikahan megah antara pembesar dua kerajaan tersebut, impian kejayaan hampir terwujud. Namun, seperti halnya peribahasa kuno mengatakan: semakin besar kekuasaan, semakin besar pula kelalaian pemegangnya. Tepat ketika iring-iringan pengantin memasuki perbatasan, baik Cirebon maupun Demak tak menyadari mereka tengah melenceng dari teritorial kerajaan. Kemeriahan membuat mereka lupa iring-iringan ternyata telah jauh memasuki kawasan kerajaan Talaga. Entah bagaimana peran Talaga kala itu dan situasi politik Cirebon di tanah Jawa, persoalan teritorial seolah bukan perkara yang bisa dimaklumi begitu saja. Tepat saat itu juga, Talaga menyatakan perang dengan Cirebon.

Sebagai jawaban dari pernyataan Talaga, Cirebon mengutus sejumlah pasukan ke medan perang. Pucuk pimpinan jatuh kepada Sunan Kalijaga yang pada masa itu pamornya sedang melejit. Kita tentu hafal betul sepak terjang sang Sunan terlebih namanya tercatat dalam sembilan tokoh penegak syariat Islam di tanah Cirebon yang dikenal khalayak sebagai Wali Sanga. Di pihak Talaga sendiri, Pucuk Umum yang kala itu sedang berkuasa, tak begitu saja mempercayakan urusan taktis dan kepemimpinan pasukannya pada orang sembarangan. Dia menunjuk putranya sendiri, Aria Sangling atau sekarang Majalengka mengenalnya sebagai sosok mitologi Raden Aria Salingsingan. Perang berlangsung lama dan berlarut-larut. Hingga pada puncaknya Talaga Jatuh ke tangan Cirebon pada 1528 Masehi. Seluruh keluarga kerajaan dan abdi dalem dibatasi pergerakannya, tidak diperkenankan meninggalkan area keraton Talaga.

Tak tahan menjadi tahanan, Pucuk Umum melarikan diri dari Keraton. Dia membawa serta Nyi Sekar Mandapa, adik kandungnya sekaligus bibi dari Aria Salingsingan. Sementara, Sang Pangeran Aria Salingsingan secara khusus diamankan Sunan Kalijaga ke wilayah Cirebon. Tepatnya, ke sebuah dusun bernama Lemah Mungkuk. Membaur bersama kasta menengah dan kasta rendahan.

Terpisah dari keluarganya, Aria salingsingan hidup menyendiri. Adapula versi yang menyebutkan dia tinggal bersama Sunan Kalijaga. Hubungan keduanya tak lagi terkesan sebagai penjaga dengan tawanan melainkan layaknya murid dengan guru spiritualnya. Hingga tiba pada suatu hari, salah satu pembesar Lemah Mungkuk menyelenggarakan sayembara. Tujuannya tak lain untuk mencari pendamping bagi putri mereka Dewi Ambarwati alias Imbar. Secara ajaib, Aria Salingsingan muncul sebagai pemenang. Maka sesuai perjanjian, dikawinkanlah dia dengan Dewi Ambarwati.

Sayangnya, usai upacara, Aria Salingsingan mendengar kabar bahwa Gagak Ambaran memerintahkannya untuk bertapa. Dia tahu betul Gagak Ambaran adalah nama lain ayahnya, Pucuk Umum. Tanpa menunda-nunda, Aria Salingsingan segera menuruti titah sang ayah. Dengan berat hati, dia minta diri kepada istrinya dan Sunan Kalijaga. Sesuai petunjuk ayahnya, Aria Salingsingan berkelana ke wilayah Tasikmalaya dan akhirnya sampai dan menetap di Alas Kasokandaya atau Hutan Kaso (sekarang Kasokandel). Kurang lebih 40 KM dari Cirebon.

Sementara Aria Salingsingan berkelana, di Cirebon Dewi Ambarwati melahirkan seorang bayi laki-laki. Sayang, kelahiran anak pertamanya urung disaksikan suaminya. Berbulan-bulan Dewi Ambarwati mengurusi bayinya seorang diri. Barulah ketika si jabang genap berusia tiga bulan Aria Salingsingan pulang. Tetapi bukannya kebahagiaan menghiasi raut paras Aria Salingsingan. Dia malah menuding istrinya berbuat tidak senonoh tanpa sepengetahuannya. Sebaliknya, Dewi Ambarwati membantah tudingan suaminya. Selain Aria Salingsingan putra Pucuk Umum, tak seorang pun laki-laki pernah menjamahnya apalagi sampai hamil dan melahirkan anak. Adu mulut pun terjadi hingga menyulut pertengkaran yang akhirnya bermuara pada sumpah serapah Aria Salingsingan: Anak ini harus dibuang !

Meski Aria Salingsingan tidak serta merta menuruti amarahnya begitu saja. Berkat petunjuk Sunan Kalijaga, si jabang dibawanya ke tepian sungai. Jikalah bayi itu bukan anaknya, dia akan terhanyut. Seandainya bayi itu darah dagingnya, arus sungai takkan menghanyutkannya. Disana, Aria salingsingan meletakan bayi itu ketengah sungai. Tapi apa yang terjadi ? setiap kali Aria Salingsingan meletakan bayi itu, kala itu juga bayi itu mengapung ke tepian mendekatinya. Terus menerus demikian setiap ia mencoba. Akhirnya, yakinlah Aria Salingsingan bayi itu benar darah dagingnya. Dinamailah dia Jaka Kambang. Jaka diambil dari kata ‘Jajaka’ yang berarti laki-laki atau pemuda, dan Kambang diambil dari bahasa Sunda ‘ngambang’’ yang bermakna mengapung.

Tak lama setelah peristiwa di sungai tempo hari, datang lagi kabar dari Gagak Ambaran. Seperti titah yang pertama, Aria Salingsingan diminta bertapa untuk kedua kalinya. Tapi pertapaan kali ini, tak disebutkan rentang waktu dan tempatnya. Dia pun pamit kepada keluarganya.

Lima belas tahun berlalu dalam penantian Kambang. Dalam rentang waktu selama itu ayahnya belum juga pulang. Bahkan, dia sama sekali tak tahu seperti apa rupa ayahnya. Didorong rasa penasaran, suatu hari Kambang berpamitan kepada ibu dan bibinya. Dia bermaksud mencari ayahnya meskipun keterangan tentang sosok sang ayah yang didapatnya dari Dewi Ambarwati dan Nyi Sekar Mandapa tidak begitu memuaskan. Namun karena kepenasaranannya telah mencapai titik nadir, Kambang nekat mencari. Maka berangkatlah ia menyinggahi tiap-tiap daerah yang menurutnya mungkin dilalui sang ayah. Mengemis keterangan dari orang-orang yang ditemuinya hingga sampailah ia di hutan Dena Ageung atau Wana Ageung (sekarang Leuweung Gede). Disana dia menemui kakek nenek Mantaok yang konon pernah bertemu ayahnya. Dari pasangan sepuh itu dia mendapat pencerahan. Jika Kambang ingin menemui ayahnya, dia harus meneruskan perjalanan ke Barat. Ke Alas Kasokandaya, sebuah hutan yang dipenuhi pohon kaso sejauh mata memandang. Menurut cerita masyarakat setempat, disana tumbuh sebatang pohon beringin. Konon, disanalah Aria Salingsingan terakhir kali terlihat. Kambang pun melanjutkan perjalanannya.

Benar kata kakek nenek Mantaok, Alas Kasokandaya rupanya sebatas hutan kaso. Sebuah pohon beringin tumbuh rimbun disana. Kambang hanya diminta datang kesana. Kambang tak tahu harus ke mana lagi. Seiring kelelahan mendera tubuhnya, sembari berpikir bagaimana mencari petunjuk berikutnya, dia berteduh dibawah pohon itu sampai tak sadar dia tertidur pulas.

Dalam tidurnya dia bermimpi didatangi seseorang. Orang itu seolah-olah menyuruhnya pergi ke area timur hutan kaso dimana sebatang sungai kecil mengalir. Terkesiap, Kambang terbangun dari tidurnya. Sejenak merenung Kambang memikirkan mimpinya kalau-kalau itu sebuah petunjuk. Mengabaikan kesadarannya sendiri, Kambang melangkah sesuai petunjuk dari mimpinya tadi. Sungai kecil membelah hutan kaso di sebelah timur hutan. Dia tak melihat apapun disana sampai memutuskan berjalan ke utara menyusuri jalan setapak ditepian sungai.

Di salah satu sudut hutan, dia menemui sebatang beringin lagi. Beringin yang sama persis seperti tempatnya berteduh tadi. Diperhatikannya sejenak pohon itu. Benar saja, itu memang beringin yang sama. Seolah pohon itu berpindah tempat. Entah apa yang membuatnya kesal mendapati pengalaman ganjil itu, sebagian dari dirinya geram ingin menebang pohon didepannya. Dihunuslah goloknya, diayunkan. Ganjilnya lagi, sebelum sisi tajam goloknya menyentuh permukaan batang beringin, pohon itu mendadak raib. Tepatnya, berubah wujud menjadi sesosok lelaki gagah rupawan.
“Siapa sebenarnya kamu ini ?” ujar si lelaki rupawan dengan nada geram mendapati anak muda didepannya hendak mencelakainya.
“ Aku Jaka Kambang, anak Pangeran Aria Salingsingan putra Pucuk Ulum, pewaris Kerajaan Talaga !”.
“inikah Kambang yang kutinggalkan waktu kecil dulu ?” Air muka lelaki itu berubah haru “Ini aku, Nak. Aria Salingsingan putra Pucuk Ulum. Bapakmu !”.
Kambang terkesiap. Golok digenggamannya jatuh ke tanah. Lekas dia bersimpuh dihadapan lelaki itu. Bahagia bercampur haru, lelaki rupawan yang ternyata Aria Salingsingan yang telah berganti nama menjadi Pangeran Suci Raga itu balas merangkul Kambang. Prosesi bersimpunya kambang dihadapan Aria Salingsingan inilah yang akhirnya mengilhami tempat pertemuan mereka dengan nama Mandapa. Dalam Bahasa Sunda Mandap ka Bapa yang berarti bersimpuh kepada Bapak.
Semantara itu, di Keraton Cirebon, Sunan Kalijaga ditugaskan Sunan Gunung Jati untuk menjemput Nyi Sekar Mandapa. Sunan Kalijaga menugaskan lagi Syekh Durahman, seorang guru agama Islam yang memandikan para mualaf di Sumur Bado Alas Kondayama (sekarang wilayah Sinarjati). Tujuannya, untuk mengajak Bibi dari Aria Salingsingan itu memeluk Islam. Sayangnya, sampai dua kali Syekh Durahman mencari, Nyi Sekar selalu mengelak. Hingga pemegang Sumur Bado digantikan Nyi Mas Astrawinata pun Nyi Sekar Mandapa tak kunjung ditemukan. Kabar terakhir menyebutkan Nyi Sekar Mandapa sempat terlihat bercocok tanam di suatu tempat yang tanahnya berbatu (sekarang Baturuyuk).


SEJARAH PEMBANGUNAN DESA MANDAPA

Tahun Kejadian yang baik

(Positif)

Kejadian yang buruk

(Negatif)

1983 Pamekaran Desa Mandapa Dengan Desa Sinarjati Periode Pemeritahan Bapak Kuwu Santa Sutirya
1984 Listrik Masuk DesaPeriode Pemerintahan Bapak Kuwu Santa Sutirya
1994 Pembebasan Tanggul Bantaran Cisambeng
1996 Pamekaran Desa Mandapa Dengan Desa Baturuyuk Periode Pemerintahan Bapak Kuwu Kosi
2004 a. Penambahan dua lokal TK Tunas Harapan DesaMandapa dan penataan Lingkungan Desa biaya dari APBDes dan Swadaya Desa, b. Pembangunan Drainase Jalan Desa Mandapa,Rehab total Gorong-gorong Blok Ahad dan Gorong-gorong Blok Tunggul Gededan Penyenderan saluran air Blok Tunggul Gede biaya dari APBD Pusat
2005 Pembangunan Jembatan Lintas Desa Mandapa dan desa Sinarjati
2009 Pengerasan Jalan Sawah Babakan II,Peninggian & pelebaran Jalan Sawah Lolorong,Pembangunan jalan Sawah Kombala – Cibulu,Pemisahan saluran air Mandapa – Jatiwangi,Perbaikan jalan setapak SDN Mandapa I biaya dari DAD,Rutilahu Ibu rawis Blok senen 1 unit biaya dari Kabupaten
2010 Penyenderan Pembuangan / Saluran air pinggir Lapang Bola,Pelebaran & penyenderan Saluran air Blok Sawah Mandapa Timur 2,Perbaikan Saluran air Gang Bengkel s/d Tunggul Gede,Pengerasan Jalan Tanggul Garogol dan Pelebaran Jalan Sawah Garogol Tengah,Perbaikan Gorong-gorong dan Jalan Gang Blok Selasa,Pemeliharaan Saluran air ke Kali Cisambeng,Perbaikan/Pemasangan Bis Beton Saluran airRT.01/01,PerbaikanGorong-GorongRW.01,Pemeliharaan Saluran air di lingkungan RW.03 Blok Senen Biaya dari DAD, Pengerasan jalan Blok Gorojogan L.1260m dan pembangunan Posyandu Dahlia II Biaya dari PNPM-Mpd, Rutilahu Ibu Tasle Blok Ahad 1 unit biaya dari Kabupaten
2011 Pembuatan PJU /Neonisasi pinggir Jalan desa biaya dari DAD, Pengectaan dan penataan Lingkungan Desa, Pembangunan Jalan dan Kuta makam Hulu Dayeuh, Perbaikan Solokan / Drainase Pinggir jalan desa,Cor Balok Jembatan Lintas Desa Mandapa Sinarjati, Perbaiakan Gedug eks TK pembina dan Ruang Karang taruna Desa Mandapa, dan perbaikan tanggul cisambeng yang longsor biya dari APBD2, Rutilahu Bapak Carsan Blok salasa 1 unit biaya dari Kabupaten
2012 Penyenderan Dainase Blok senenTimur,Penyenderan Drainase Pembuangan Blok Salasa RT 01 RW 05,biaya dari ADD Plesterisasi Jalan Gang Sekolah SD biaya dari APBD Prov.,Pemasangan TPT Kali cisambeng biaya dari PNPM-Mpd
2013 Pembebasan Lahan untuk jalan Tol Cipali, Pengaspalan Jalan Gang Blok Ahad,Senen dan Blok Selasa Biaya Dari ADD, Pemasangan TPT Kali cicadas biaya dari PNPM-Mpd Pengerjaan TPT Cisambeng tahun 2012 ambruk kena longsor susulan
2014 Penyenderan Dainase Blok senen RT 02 RW 03, RT 03 RW 02, Penyenderan Drainase Pembuangan Blok Salasa RT 01,02,04 RW 04,biaya dari ADD, Pengerasan Jalan Blok Saradan Biaya dari PNPM-Mpd,Renovasi MCK dan Kantor Desa Biaya dari Bantuan Dana Infrastruktur Perdesaan Sarana dan prasarana jalan Desa, Jalan Gang – gang baik di dalam lingkungan maupun luar lingkungan Desa Rusak terendam Banjir perlu perbaikan
2015 Pemilihan Kepala Desa yang disertai oleh 2 Calon Kepala Desa yakni Nomor urut 1 dan nomor urut 2 dan di menangkan oleh Nomor Urut 1 atas Nama Cucu Hasan Nugraha,ST,

Letak geografis

Desa Mandapa terletak di Koordinat 108.22388, koordinat lintang 6.716,544, dengan luas Wilayah 3,9671 Hektar yang terdiri dari 3 (tiga )Dusun dengan 5( lima) Rukun Warga (RW) dan 22 Rukun Tetangga (RT) yang merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah Kecamatan DawuanKabupaten Maajaleengka Dengan batas wilayah sbb:

Batas Desa/kelurahan Kecamatan
Sebelah Utara Salawana Dawuan
Sebelah Selatan Baturuyuk Dawuan
Sebelah Timur Baturuyuk dan Jatiwangi Dawuan dan Jatiwangi
Sebelah Barat Sinarjati dan Balida Dawuan

Topografi

Desa Mandapa merupakan desa yang berada didataran rendah, dengan ketinggian+..........Meter DPL (Diatas Permukaan Laut), sebagian besar wilayah desa adalah lahan pertanian/sawah/tegalan dengan permukaan tanah datar, dimana berbatasan langsung dengan desa diluar Kecamatan Dawuan diantarannya sebelah Timur berbatasan dengan Desa Jatiwangi Kecamatan jatiwangi, Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Baturuyuk dan Desa Jatiwangi Kecamatan Jatiwangi, Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sinarjati Kecamatan Dawuan dan Sebelah Utaranya berbatas dengan DesaSalawanaKecamatan Dawuan.

Hidrlologi dan Klimatologi

Aspek hidrologi suatu wilayah desa sangat diperlukan dalam pengendalian dan pengaturan tata air wilayah desa, berdasarkan hidrologinya, aliran-aliran sungai diwilayah Desa mandapa merupakan aliran aliran sungai/selokan dengan debit yang sedang dan kecil seperti: Sungai dan Air tanah berupa genangan, yang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS).

Secara umum akhir-akhir ini terjadi penaikan curah hujan tercatat dala satu tahun ini aja hampir tiap hari terjadi turun hujan sehingga dapat dimanfaatkan oleh petani yang hanya mengandalkan tadah hujan.

Luas dan Sebaran Penggunaan Lahan

Pada umumnya lahan yang berada atau terdapat di Desa Mandapa digunakan secara produktif, karena merupakan lahan yang subur terutama untuk lahan pertanian, jadi hanya sebagian kecil saja yang tidak dimanfaatkan oleh warga, hal ini pula menunjukan bahwa kawasan Desa mandapa adalah daerah yang memiliki sumber daya alam yang memadai.Luas lahan wilayah menurut penggunaan sebagaimana terlihat dalam tabel berikut ini:

Luas Wilayah Menurut Penggunaannya

Sawah (Ha) Darat (Ha)
½ Teknis Tadah Hujan PasangSurut Pemukiman Perkarangan Perkantoran Perkebunan Lainnya
279 34,03 4,73 1,293

Keadaan Sosial

Kependudukan

Penduduk Desa mandapa berdasarkan data terakhir hasil sensus Penduduk Tahun 2014 tercatat sebanyak 3279 jiwa, Tahun 2015 sebanyak 3286 Jiwa, Sehingga mengenai penduduk Desa mandapa mengalami kenaikan untuk setiap tahunnya dengan rata-rata 0,06%, untuk lebih jelasnya sebagimana kita lihat dalam tabel berikut ini:

Pertumbuhan Jumlah Penduduk Tahun 2014-2015

No. Tahun Jumlah Penduduk Jumlah KK Laju Pertumbuhan
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 2014 1545 1734 3279 1095
2 2015 1627 1669 3286 1136 0,06%

Jumlah Rumah Tangga dan PendudukTiap RW Desa Mandapa Tahun 2014

No. RW / Dusun Penduduk
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 01 433 445 878
2 02 268 263 531
3 03 278 288 566
4 04 363 388 751
5 05 285 275 560
Jumlah 1627 1669 3286

Proyeksi Jumlah penduduk di Desa Mandapa Tahun 2014 berjumlah3279Jiwa, Tahun 2015 berjumlah 3286 jiwa.

Indeks Pembangunan Manusia

Perkembangan Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Desa Mandapa Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka 2012 s.d 2014 dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Indek Pembangunan Manusia (IPM)

No. Uraian 2012 2013 2014
1 Indeks Pendidikan 82,30 83,10 85,25
2 Indeks Kesehatan 71,50 75,30 77,34
3 Indeks Daya Beli 66,10 67,50 69,23
Target IPM Desa Mandapa 83,85 86,90 89,27
Target IPM Kec. Dawuan 85,70 96,30 97,35
Target IPM Kab.Majalengka 87,07 93,05 97,07

Kesehatan

Tenaga Kesehatan di Desa mandapa Pada Tahun 2014 terdiri dari Medis /Dokter ..... Orang, Perawat .....orang, Bidan Desa 1 Orang sedangkan partisipasi masyarakat untuk bidang kesehatan terdapat lebih dari ....orang, Untuk Lebih Jelasnya dapat dilihat dari Tabel berikut ini:

Jumlah Tenaga Kesehatan dan Partisipasi Masyarakat Di Desa Mandapa 2014

No. Tenaga Kesehatan Jumlah Ket
1 Medis Dokter Umum
Dokter Spesialis
2 Perawat Bidan 2
Perawat 2
3 Partisipasi Masyarakat Dukun Bayi 2
Posyandu 1
Polindes 1
POD
Desa Siaga 12
Kader 12
PSM
Jumlah

Jumlah Kelahiran Bayi (Persalinan) Pada tahun 2014 adalah sebanyak 58 Jiwa, yang terdiri dari bayi Lahir hidup 58. Orang dan Bayi lahir Mati .......... Jiwa, Untuk Lebih Jelasnya dapat dilihat dalam Tabel Berikut ini:

Jumlah Kelahiran Hidup dan Kematian Bayi Desa MandapaTahun 2014

No Uraian 2012 2013 2014 Rata-rata
1 Bayi lahir Hidup 52 41 58
2 Jumlah Kematian Bayi/Balita - -
Jumlah 52 41 58

Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu modal dasar pembangunan, sehingga Pendidikan adalah sebuah investasi (modal) di masa yang akan datang. Di Desa Mandapa Jumlah Guru untuk Tahun 2014 berjumlah 34 Orang. Adapun Rincian mengenai Jumlah Murid dan Guru tersebar sebagaimana bisa kita lihat dalam table berikut ini:

Data Pendidikan/Sekolah Formal dan Non Formal Di Desa MandapaTahun 2014

No. Nama Sekolah Jumlah Lokasi
Guru Murid
1 SDN Mandapa 10 265 SDN Mandapa

Jumlah Sarana sekolah tersebut diatas belum termasuk Guru yang berdomisili di Desa Mandapa, ada pula Jumlah guru yang mengajar di Luar Desa Mandapa diantarnya:.... Dosen, ......orang, Guru SLTA, ....Orang, Guru SLTP 11 Orang, Guru SD 13 Orang.

Kesejahteraan Sosial (Masyarakat)

Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kesejahteraan sosial meliputi proses globalisasi dan indrustrialisasi serta kritis ekonomi dan politik yang berkepanjangan. dampak yang dirasakan diantaranya semakin berkembang dan meluasnya bobot, jumlah dan kompleksitas berbagai permasalahan sosial. Keadaan ini bisa dilihat dan diamati dari data tabel penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di bawah ini:

Kondisi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Di Desa Mandapa Kecamatan Dawuan Tahun 2014

No Masalah Kesejahteraan Sosial Jumlah Keterangan
1 Anak Terlantar -
2 Anak Nakal -
3 Anak Balita Terlantar -
4 Anak Jalanan -
5 Lansia Terlantar -
6 Pengemis -
7 Gelandangan -
8 Korban NAPZA -
9 PSK -
10 Eks Narapidana -
11 Penyandang Cacat 24
12 Penyandang Cacat Eks Kronis 8
13 Keluarga Miskin Sosial -
14 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis -
15 Keluarga Rumah Tak Layak Huni 34
16 Wanita Rawan Sosial Ekonomi 98
17 Pemulung -
18 Janda Pensiunan 9
19 Korban Bencana -
20 Masyarakat Tinggala Di Rawan bencana 20
21 Komunitas adat terpencil -
22 Lain-lain -

Ketenagakerjaan

Berkaitan dengan perkembangan situasi dan kondisi ketenaga kerjaan di Desa Mandapa sampai akhir tahun 2015, masih menunjukan keadaan kondusif, walaupun dipihak lain masih dihadapkan pada keterbatasan lapangan kerja dan jumlah pencari kerja yang cukup bannyak. Keadaan ini semakin sulit dikendalikan sebagai akibat krisis ekonomi dan kenaikan harga BBM dan banyaknya pencari kerja di Desa Mandapa adalah sebagai akibat penambahan angkatan kerja baru dan pemutusan hubungan kerja (PHK), Kondisi ini terus berlangsung diberbagi lapisan dan tingkatan sektor-sektor usaha strategis yang banyak menyerap tenaga kerja. Keadaan seperti ini memberikan kontribusi sangat besar terhadap jumlah pencari kerja yang tidak terproyeksikan sebelumnya.

Jumlah angkatan kerja pada tahun 2014 sebanyak 410 orang, Jumlah pencari kerja yang dapat tersalurkan dan ditempatkan di perusahaan-perusahaan maupun jenis pekerjaan lainnya sebanyak223 orang, sedangkan sisanya sebesar 187orang belum mendapatkan pekerjaan Untuk tahun 2015 jumlah pencari kerja laki-laki sebanyak 100 orang sedangkan pencari kerja perempuan 123orang, sedangkan pencari kerja perempuan lebih banyak tersalurkan karena dari perusahaan-perusahaanterutama pabrik-pabrik lebih memprioritaskan tenaga kerja perempuan.

Darisegi Pendidikan, lulusan SLTA menempati urutan tertinggi dari jumlah prosentase pencari kerja yang berhasil ditempatkan terhadap total pencari kerja, yaitu menurut tingkat pendidikan mencapai angka 52 %.

Dalam hal penyerapan tenaga kerja, jumlah tenaga kerja yang ditempatkan mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara jumlah pencari kerja yang terdaftar mengalami penurunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Jumlah tenaga Kerja, Pencari Kerja, dan Lowongan Kerja Di Desa MandapaTahun 2014

No Yang Terdaftar Jumlah Keterangan
1 Pencari Kerja 410
2 Yang Ditempatkan 223
3 Lowongan Kerja -
4 Sisa Pencari kerja 187
Jumlah 410

Dari Tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2015 pencari kerja mengalami kenaikan, begitu pula pada lowongan kerja, akan tetapi masih terdapat ketimpangan antara pencari kerja dengan lowongan pekerjaan itu sendiri, sehingga jumlah pencari kerja masih banyak yang tidak tertampung pada lowongan kerja yang dari segi kuantitasnya lebih sedikit daripada pencari kerja.

Faktor lain yang menjadi pengaruh adalah tingkat Skill dan Pendidikan yang ada di Desa Mandapa masih kalah dengan desa-desa lainnya yang ada diwilayah Kecamatan Dawuan, sedangkan perusahaan lebih memprioritaskan yang bersekolah tinggi (Sarjana), meskipun sedikit demi sedikit di Desa Mandapa sudah mulai bermunculan para Sarjana-sarjana Muda yang berpotensi.

Pemuda dan Olahraga

Dalam hal kepemudaan, pada tahun 2015 tidak terlepas dari aktivitas dan eksitensi karang taruna, baik level desa maupun level RW, sedangkan jumlah anggota karang taruna aktif untuk level desa meskipun telah dibentuk sampai saatini belum memperlihatkan eksitensinya, jadi hampir seluruh usia karang taruna terlibat aktif di kepengurusan Tingkat RW, baik pengurus aktif maupun yang tidak aktif.

Sedangkan organisasi keolahragaan yang ada di Desa Mandapa,cukup variatif, maupun semua organisasi tersebut masih dikelola secara amatir, dan hanya penyaluran kegemaran saja. Untuk lebih jelasnya data organisasi keolahragaan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Data Klub/Perkumpulan Olahraga Di Desa MandapaTahun 2014

No. Klub Olahraga Yang Terdaftar Jumlah Keterangan
1 Klub Sepak Bola 1
2 Klub Bola Volly 1
3 Klub Bulu Tangkis 1
4 Klub Tenis Meja 1
5 Klub Senam Sehat 1
6 Kluib Jantung Sehat 1
7 Klub Pencak Silat 1
8 Klub Futsal -

Sumber: Data profil Desa Mandapa

Dari Klub olahraga di atas, telah banyak melahirkan atlet-altet berbakat dan ikut serta dalam kegiatan mewakili Desa untuk kontingen tingkat Kecamatan, bahkan untuk tingkat Kabupaten Majalengka, sedangkan dalam ajang kegiatan kompetisi atlet-atlet tersebut kebanyakan hanya mengikuti kegiatan ditingkat lokal saja.

7. Kebudayaan

Kebudayaan yang ada di Desa Mandapa merupakan modal dasar pembangunan yang melandasi pembangunan yang akan dilaksanakan, warisan budaya yang bernilai luhur merupakan dasar dalam rangka pengembangan pariwisata budaya yang dijiwai oleh mayoritas keluhuran Nilai Agama Islam.

Pemerintah terus membinakelompok dan organisasi kesenian yang ada, walupun dengan keterbatasan dana yang dialokasikan, namun semangat para pewaris kebudayaandi Desa Mandapa Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka, terus merawat dan melestarikannya dengan akhir-akhir ini membentuk Ikatan Olahraga dan Seni mulai dari tingkat Desa sampai ketingkat Kabupaten Majalengka Dengan memeliharanya agar kelompok – kelompok kesenian tersebut terus terpelihara.

Beberapa kelompok Kesenian yang ada di Desa Mandapa masih eksis dan terawat dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Data Kelompok Budaya dan Kesenian Di Desa MandapaTahun 2014

No. Jenis Kelompok Kesenian Yang Ada Jumlah

Group

Status
1 Seni Kecapi 1
2 Organ Tunggal 2
3 Karawitan/ Upacara adat 1
4 Jaipongan 1
5 Pencak Silat 1
6 Qasidah 1

Sumber: Data profil Desa Mandapa

Di bidang Pariwisata, DesaMandapatidak mempunyai tempat wisata yang bisa diandalkan, namun dengan demikian tidak putus asa Pemerintah Desa Mandapa bersama masyarakatnya terus melestarikan dan berencana membangun sarana wisata yang bisa diandalkan di DesaMandapa Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka, disamping itu pula, masih banyak budaya-budaya yang ada di Desa Mandapayang dulu sempat ada dan tenggelam untuk dikembalikan lagi atau aksis lagi, sehingga nantinya anak cucu di Desa Mandapa akan teringat kembali akan semua hal-hal yang pernah ada pada leluhur Di Desanya.

Tabel Tempat Peribadatan Di Desa MandapaTahun 2014

No. Tempat Ibadah Jumlah Keterangan
I Masjid 1
2 Mushola 21

Sumber: Data profil Desa Mandapa

Data Nama Masjid dan DKM Di DesaMandapa Tahun 2014

No Nama Masjid Alamat Nama DKM
1 Al – imam Desa Al - imam
2

Sumber: Data profil Desa Mandapa

Keadaan Ekonomi

Pajak Dan Retribusi Desa

Pajak dan Retribusi Desa di Desa Mandapa tahun 2015 mengalami kenaikan dari tahun2014 akan tetapi mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahun sebelum ........., Adapun pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) DesaMandapa mengalami fluktuasi yang sangat signifikan menganai kenaikan dan penurunannya, ini dikarenakan adanya kenaikan NJOP Tanah yang tidak sesuai dengan lokasi tanah tersebut sehingga ada keengganan dari masyarakat itu sendiri untuk sadar membayar PBB karena kenaikan tersebut dan imbasnya ada penurunan realisasi untuk PBB itu tersebut, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Tabel pendapatan PBB dari tahunke tahun dibawah ini:

Realisasi Pendapatan Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Desa Mandapa Tahun 2014

No Periode Jumlah WP Target

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Sisa

(Rp)

Prosentase
1 2 3 4 5 6 7
1 2012 2792 37.932.916 37.932.916 - 100 %
2 2013 2793 48.641.009 48.641.009 - 100 %
3 2014 2808 48.822.984 48.822.984 - 100 %
4 2015 2841 67.401.254 67.401.254 - 100 %

Sumber: Data profil Desa Mandapa

Alokasi Dana Desa (ADD)

Alokasi Dana Desa (ADD) pada dasarnya adalah merupakan dana yang bersumber dari Pemerintah Pusat yang penyalurannya melalui Pemerintahan Kabupaten Majalengka, dan merupakan Dana Hak bagi setiap Desa yang berada dibumi nusantara ini, adapun besarannya bervariasi disesuaikan denagn situasi dan kondisi desa tersebut, karena merupakankonsekuensi pembagian tugas anatara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa yang dimaksudkan untuk membiayai program Pemerintahan Desa dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, sebagimana diaturdalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Alokasi Dana Desa tersebut merupakan Sumber Pendapatan Desa dan ada juga sumber pendapatan desa lainnya, diantaranya:

Pendapatan Asli Desa, terdiri dari hasil usaha desa, hasil kekayaan desa,hasil swadaya dan partisipasi,hasil gotong royong dan lain-lain pendapatan asli desa yang sah.

Ø Bagi hasil pajak daerah Kabupaten minimal 10 % (sepuluh persen) untuk desa dan dari retribusi Kabupaten sebagian diperuntukan bagi desa.

Ø Bagian dari Dana Perimbangan Keuangan pusat dan Daerah yang diterima oleh Kabupaten untuk desa minimal 10 % (sepuluh persen), yang pembagiannya untuk setiap desa secara proporsional.

Ø Bantuan keuangan dari pemerintah, pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan.

Ø Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.

ADD minimal adalah dana minimal yang diterima oleh masing-masing desa dan dibagikan dengan jumlah yang sama menurut asas mereka, dimana besaran ADD minimal (ADDM) sebagaimana dimaksud sebesar 70% (Tujuh puluh persen) dari besaran Total Alokasi Dana Desa dan besaran ADD Proporsional adalah 30% (Tiga puluh persen) dari besaran Alokasi Dana Desa, dimana ADD Proporsional diterima suatu desa ditentukan berdasarkan perkalian total dana variabel yang ditetapkan dalam APBD dengan porsi desa yang bersangkutan menurut asas keadilan, porsi desa sebagaimana dimaksud merupakan bobot desa yang bersangkutan terhadap jumlah bobot semua desa di Kabupaten Majalengka

Data Penerimaan ADD Desa Mandapas.d Tahun 2014

No Tahun Jumlah Keterangan
1 2 3 4
1 2012 127.626.000 Stabil
2 2013 127.626.000 Stabil
3 2014 127.626.000 Stabil
4 2015

Sumber: Data profil Desa Mandapa

Sumber Penerimaan Desa

Sumber penerimaan Desa Mandapa Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka, dapat dilihat sebagaimana dalam Tabel Berikut ini:

Data Sumber Pendapatan Desa Desa MandapaTahun 2014

No Uraian Pendapatan Jumlah ( Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4
1 Alokasi Dana Desa 127.626.0000 127.626.0000
2 Bantuan Infrastruktur perdesaan 100.000.000 100.000.000
3 Bantuan Kinerja Aparat 15.000.000 15.000.000
4 PNPM Mandiri Perdesaan 82.226.300 82.226.300
- Pengerasan Jalan /Telford.... 82.226.300 82.226.300
- Simpan Pinjam Perempuan ( SPP ) - -
5 Bantuan Rumah Tak Layak Huni1 unit 10.000.000 10.000.000
6 Bantuan Pokmas Korban Bencana - -
7 Bantuan Operasional LPMD - -
8 Bantuan Operasional RW - -
9 Bantuan Operasional RT - -
10 Bantuan Operasinaol Kades - -
11 Bantuan Operasional Perangkat - -
12 Urunan Desa dari Urdes - -
13 Bagi Hasil Pajak Kabupaten - -
14 Swadaya masyarakat - -
15 Sewa Tanah Carik - -

Sumber: Data profil Desa Mandapa

Prasarana dan Sarana Sosial Ekonomi

Pada umunya jenis sarana sosial ekonomi masyarakat DesaMandapa berupa usaha perdagangan, terutama warung kebutuhan rumah tangga sehari-hari yang berskala kecil, disamping itu pula sarana ekonomi yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Desa Mandapa Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka adalah perusahaan-perusahaan yang ada diluar Desa Mandapa seperti Di Desa Baturuyuk, Desa Sinarjati dan desa-desa yang lainnya.

Adapun yang menjadi primadona atau usaha prioritas di Desa Mandapa adalah dari sektor pertanian yang menjadi sektor ekonomi andalan bagi masyarakat DesaMandapa, dimana jumlah Petani hampir 65% dari Jumlah Penduduk yang ada di Desa Mandapayang berpenghasilan dari sektor pertanian.

Mengenai sektor yang lainnya seperti pedagang,warung,toko,waserda yang merupakan sektor lain bagi masyarakat Desa Mandapayang jumlahnyahanya sebagian kecil dari jumlah penduduk yang ada di Desa Mandapa

Transportasi dan Perhubungan

Panjang Jalan Desa Mandapa Pada Tahun 2014 ini untuk Jalan Desanya+9,10 KM (9.100M) yang terdiri dari Jalan Kabupaten ........ KM, Jalan Desa 1,25 KM serta Jalan Gang 2,6 Km, Jalan Akses Puskesmas 1,25 KM, Jalan akses Pertaian dan Lintas Desa 4 KM.

Telekomunikasi dan Informasi

Penggunaan jaringan Komunikasi di Desa Mandapa Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka, telah ada sejak tahun 2.000-an berupa telekomuikasi Telkom Telepon jalur dan Pesawat Intelekom serta telekomunikasi lewat surat menyurat melalui kantor Pos. Sedangkan mulai tahun 2.001-an

jaringan Telekomunikasi lainnya mulai masuk daerah Kecamatan Dawuan khususnya Desa Mandapa seperti jaringan Hand Phone (HP), Telkomsel, Indosat bahkan jaringan Internet sudah masuk.

Sedangkan Listrik Negara (PLN) itu sendiri ke Desa Mandapa sudah masuksejak Tahun 1984-an, meskipun baru sebagian kecil yang memasang Listrik sebagianya lagi masih menggunakan penerangan Lampu dan lainnya.

Data Jaringan Tower Di Desa Mandapa Tahun 2014

No Nama jaringan Tahun Berdiri Ketarangan
1 2 3 4
1 Wika Balida 2 (TBG) 2014

Sumber: Data profil Desa Mandapa

Pengairan dan Keirigasian

Penanganan Keirigasian/Pengaliran diarahkan dalam rangka memenuhi Kebutuhan Para Petani, terutama petani sawah (padi) yang untuk tahun 1.998 s/d 2015 ini hanya terfokus di tanah pesawahan yaitu memenuhi kebutuhan air untuk bercocok tanam padi, sedangkan tanah sawah yang jauh dari saluran Irigasi yang lainnya sudah beralih fungsi ke pertanian bentuk lain dikarenakan debet air yang masuk ke Desa mandapa sudah berkurang sedikit demi sedikit, terutama pada musim kemarau masyarakat lebih memfaatkan air tersebut hanya untuk kebutuhan sehari-hari saja, hal lain diperparah oleh penurunan debit air dari gunung karena banyak disuling atau disalurkan kedaerah lain atau perkotaan yang juga memerlukan air tersebut Adapun Irigasi atau Saluran air yang masih bisa dimanfaatkan oleh masyarakat diantaranya sebagaiman terlihat dalam tabel berikut ini:

Data Irigasi/Selokan Pengairan Di Desa Mandapa Tahun 2014

No Nama Irigasi Sasaran Pengguna Keterangan
1 2 3 4
1 B.8 Irigasi Cilutung timur Petani
2 B.9 irigasi Cilutung timur Petani

Sumber: Data profil Desa Mandapa

Drainase

Sistem Drainase merupakan sistem pengaliran air hujan terdiri dari 2 (dua) macam sistem, yaitu sistem drainase melalui sungai, selokanatau saluran sekunder itulah yang disebut Drainase makro, dan ini menjadi sistem yang hampir seluruhnya digunakan di Desa Mandapa Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka, serta sistem yang melaui saluran-saluran lingkungan atau disebut juga Drainase Mikro.

Drainase makro sebagian besar dialirkan ke selokan-selokan atau sungai yang akhirnya bermuara menuju sungai-sungai yang berada didataran rendah dari Desa Sinarjati,Baturuyuk mengalir menuju Desa Mandapa Kecamatan Dawuan, tepatnya ke sungai Cisambeng dan irigasi cilutung timur

Air Bersih

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seperti minum,mandi,memasak, mencuci, dan sebagainya.

Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, saat ini penduduk Desa Mandapa Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka sebagian besar masih menggunakan mata air konvensional (Non PAM), ada juga yang menggunakan PAM Swadaya,Pompa Air dan Sumur Gali bahkan ada pula yang menggunakan pemamfaatan Air Hujan.

Data Sumber Air Bersih Desa Mandapa Tahun 2014

No Jenis Jumlah

(Unit )

Pemamfaat

(KK)

Kondisi

Baik/Rusak

1 2 3 4 5
1 Mata Air - - -
2 Sumur Gali 53 165 Baik
3 Sumur Pompa 10 10 Baik
4 Hidran Umum - - -
5 PAM - - -
6 Depot isi Ulang 1 350 Baik
7 Sumber lain - - -

Sumber: Data profil Desa Mandapa

Air Limbah

Jenis limbah yang terdapat di Desa Mandapa dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu limbah domestik dan limbah Non Domestik, Limbah Domestik merupakan Limbah hasil buanganRumah tangga seperti dari kegiatan mandi,cuci dan kakus,

sedangkan limbah Non Domestik adalah Limbah yang dihasilkan oleh kegiatan non rumah tangga, seperti Limbah Penggilingan padi, Limbah ternak, Limbah Industri rumah tangga (koveksi) dan sebagainya.

Sistem pembuangan limbah di DesaMandapa selain menggunakan jamban keluarga (Septictank), juga memamfaatkan sungai,dan kolam dan pembuangan langsung ke saluran drainase yang ada, Namun kesadaran warga di Tahun 2014 ini sudah mulai terlihat dengan hampir semua warga membuang Limbah dengan membuat Septictank.

Energi

Pada Umumnya masyarakat Desa Mandapa, sudah hampir 95 % tersambung aliran Listrik, mengingat jaringan Listrik sudah masuk kedaerah terpencil sekalipun, meskipun masih ada warga yang belum memasang standar Listrik dikarenakan masalah ekonomi, akan tetapi berkat rasa kekeluargaan serta kerukunan yang lekat antar keluarga, dimana keluarga yang belum bisa memasang Standar Listrik bisa menggunakan Listrik dengan menyambung dari tetangganya yang sudah pasang listrik, jadi untuk warga seluruh yang ada di Desa Mandapa,sudah bisa menggunakan listrik.-

Musim

Di Desa Mandapa Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka terdapat dua musim setiap Tahunnya yaitu Musim Hujan dan Musim Kemarau, di musim hujan dimanfaatkan oleh masyarakat dengan bercocok tanam padi, sedangkan pada musim kemarau masyarakat lebih cenderung bertani dalam bentuk lain seperti bertani tanaman palawija yang lebih tahan lama apabila kekurangan air.

KONDISI PEMERINTAHAN DESA

Luas Wilayah Desa Mandapa

Pemukiman: 34.026 Ha

Pesawahan: 279 Ha

Tanah Bengkok dan Titisara: 43,091Ha

Tempat Pemakaman Umum (TPU): 7.459 M2

Pekarangan: 161 M2

SDN Mandapa: 2.583 M2

Kantor Desa: 2.579 M2

Posyandu: 56 M2

Lapang Sepak Bola: 7.520 M2

Mesjid Al – imam: 10.29 M2

Jumlah:358.256 Ha

Pembagian Wilayah Desa

Desa Mandapa Terdiri Dari:3(tiga) Blok05 RW dan22 RT

- Blok Ahad RW 01dan 5 RT

- Blok Senen RW 02 ada 4 RT dan RW 03 ada 4 RT (2 RW dan 8 RT)

- Blok Salasa RW 04 ada 5 RT dan RW 05 ada 4 RT (2 RW dan 9 RT)

Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

a. Struktur Organisasi Pemerintah Desa, terdiri atas:

- Pimpinan adalah Kepala Desa

- Unsur Pembantu Pimpinan adalah Perangkat desa yang terdiri dari: Kesekertariatan yakni diantarannya Sekretaris Desa, Kaur Aset, Kaur Umum, Kaur Keuangan, dan unsur pelaksana Teknis lapangan diantaranya: Kasi Pemerintahan,Kasi Ekbang, Kasi Kesra, dan ditambah Urusan Wilayah atau Unsur Pembantu Kepala Desa di wilayah kerja atau yang disebut Kepala Dusun (Kadus).

POTENSI

Tugas dan Fungsi Pemerintah Desa

Pemerintah Desa mempunyai tugas membinan kehidupan masyarakat Desa, membina perekonomian, dan memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa serta mengajukan rancangan Peraturan Desa serta menetapkannya sebagi Peraturan Desa, untuk menyelenggarakan tugas tersebut Pemerintah Desa mempunyai fungsi:

Ø Pelaksanaan pembinaan masyarakat desa;

Ø Pelaksanaan pembinaan perekonomian desa;

Ø Pemeliharaan ketentraman dan ketrtiban masyarakat desa;

Ø Pelaksanaan musyawarah penyelesaian perselisihan masyarakat di desa;

Ø Penyusunan dan pengajuan rancangan peraturan desa dan menetapkan sebagai peraturan desa bersama BPD; dan

Ø Peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Perangkat Desa

Perangkat desa bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya serta bertanggung jawab kepada Kepala Desa, dimana kesekretariatannya dipimpin oleh sekretaris Desa yang paham, dan mampu mengenai Tugas dan Fungsi Sekretaris Desa dan Perangkat Desa dapat dilihat dalam Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 6 tahun 2008, Tentang Pedoman Organisasi Pemerintah Desa dan Perangkat Desa.

Sumber Daya Alam

JENIS SUMBER DAYA ALAM

No. Jenis Jumlah

/Luas

Lokasi
1 2 3 4
1 Tanah Bengkok&Titisara 43.091hktr 5 blok
2 Posyandu 56 M2 Blok Salasa
3 Tempat Pemakaman Umum(TPU) 7.459 m2 Hulu dayeuh
4 Tanah SDN Mandapa 2.583M2 Blok Ahad
5 Tanah Lapang Bola 7.520 M2 Menyebar
6 Tanah Mesjid Al imam 10.29M2 8 Blok
7 Tanah Belakang MD PUI 161 M2 Blok Senen
8 Tanah Perkantoran 2.579m2 Desa
9 Luas Pesawahan 279 hktr 8 Blok
10 Luas Pemukiman 3 Blok

Sumber: Data profil Desa Mandapa

umber Daya Manusia

JUMLAH PENDUDUK

Data Desa Mandapa Tahun 2015

No Jenis Kelmain Jumlah Prosentase(%)
1 2 3 4
1 Laki-laki 1.627 48
2 Perempuan 1.669 52
JUMLAH 3.268 100

Sumber: Data profil Desa Mandapa

USIA PENDUDUK

Data Desa Mandapa Tahun 2015

No Usia Jumlah Prosentase (%)
1 2 3 4
1 0-5 Tahun 196 6
2 7-12 Tahun 400 12
3 13-15 Tahun 370 11
4 16-20 Tahun 183 8
5 21-25 Tahun 240 8
6 26-30 Tahun 324 11
7 31-35 Tahun 334 11
8 36-40 Tahun 150 6
9 41-45 Tahun 126 6
10 46-50 Tahun 189 4
11 51-55 Tahun 190 6
12 56-60 Tahun 170 3
13 61-65 Tahun 178 4
14 66-70 Tahun 150 3
15 70 Tahun Ke atas 97 3
JUMLAH 3.286 100

Tingkat Pendidikan Penduduk Data Desa Mandapa Tahun 2014

No Tingkat Pendidikan penduduk Jumlah Prosentase (%)
1 2 3 4
1 Tidak Tamat SD 246 1
2 Tamat SD 1491 64
3 Tamat SLTP 107 15
4 Tamat SLTA 218 18
5 D1
6 D2
7 D3 4
8 S1 51 1
9 S2 2 1
10 S3
JUMLAH 1.956 100

Sumber: Data profil Desa Mandapa

Jenis Mata Pencaharian

Data Desa Mandapa Tahun 2015

No Mata pencaharian Jumlah Keterngan
1 2 3 4
1 PNS Umum 11
2 PNS Guru 20
3 Guru Honor 12
4 TNI 1
5 POLRI -
6 Pensuinan TNI/POLRI 1
7 Pensiunan PNS/Guru 14
8 Pensiunan BUMN 4
9 Karyawan Swasta 95
10 Buruh -
11 Tukang 24
12 Wiraswasta 11
13 Pedagang Keliling 41
14 Pedagang 85
15 Petani 54
16 Peternak 3
17 Buruh tani 320
18 Buruh ternak -
19 Sopir -
20 Pengemudi Ojeg 2
21 Dokter -
22 Ustadz 17
23 Bidan 4
24 Perawat 4
25 Artis/Seniman -
26 Dukun /Paranormal 1
27 Anggota Dewan -
28 Wartawan 1
29 Mahasiswa 24
30 Pelajar 536
31 Mengurus Rumah Tangga 178
32 Tidak Bekerja 640
33 Lainya 115
JUMLAH 2.320

Sumber: Data profil Desa Mandapa

Sumber Daya Kelembagaan

Tabel: 27

Kelembagaan dan Organisasi Data Desa Mandapa Tahun 2015

No Jenis Organisasi/Kelembagaan Jumlah

Anggota/Lembaga

Lokasi
1 2 3 4
`1 Badan Permusyawaratan Desa (BPD 8 Desa
2 LPM 8 Desa
3 MUI 7 Desa
4 PKK 20 Desa
5 Linmas 6 Desa
6 Karang Taruna 15 Desa
7 BUMDES 3 Desa
8 Posyandu 20 Desa
9 Polindes 1 Desa
10 RW 5 Rw
11 RT 22 Rt
12 Gapoktan 1 Desa
13 Kelompok Tani 8 menyebar
14 DKM/Mesjid 7 Mesjid
15 Partai Politik 3 -
16 Kelompok Senam 1 -
17 Unit Simpan Pinjam 6 -
18 Koperasi - -
19 Lainnya - -

Sumber: Data profil Desa Mandapa

Sebagai partner kerja Aparatur Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan Pemerintah Desa di bantu oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD),BPD Desa Mandapa yang ada saat ini sebanyak 8 orang, dengan susunan sebagai berikut ;

Dalam pelaksanaan pembangunan pemerintahan Desa Mandapa di bantu oleh Lembaga kemasyarakatan,dia antaranya:Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna, Majelis Ulama, dan Jajaran Hanship.

Pemerintah Desa Mandapa dalam mengelola roda pemerintahan maupun program pembangunan desa, secara umum terbagi dalam pembagian wilayah desa yang terdiri dari: 3(tiga) Blok/Dusun, 5 (lima) RW, 22 RT, Susunan Nama Blok,RW dan RT tertera pada tabel berikut:

SUSUNAN BLOK/DUSUN, RW, DAN RT TAHUN 2014

NO NAMA JABATAN
1. BLOK AHAD
1. RW 01

- Diding

- Hasim

- Sangkin

- Ranta

- Momo Kastama

- solihin

Ketua RW 01

RT 01

RT 02

RT 03

RT 04

RT 05

2. BLOK SENEN
RW 02

- Didin Jalaludin

- Rastim

- Maksum

- Darwan

- Sodikin

Ketua RW 02

RT 01

RT 02

RT 03

RT 04

RW 03

- H. Eyet Suryana

- Toto Rusnata

- Sudarja

- Anang

- Ahmad

Ketua RW 03

RT 01

RT 02

RT 03

RT 04

3. BLOK SALASA
RW 04

- Sarkim

- Asba

- Suman

- Herlan

- Akso

- Tarjum

Ketua RW 04

RT 01

RT 02

RT 03

RT 04

RT 05

RW 05

- Herman

- Sarka

- Mamat A.R

- Ali

- Arnita

Ketua RW 05

RT 01

RT 02

RT 03

RT 04

Sumber: Data profil Desa Mandapa

SUSUNAN KARANG TARUNA DESA MANDAPA TAHUN 2015

NO NAMA JABATAN
1 Aca santosa Ketua
2 Roni romansyah Wakil Ketua
3 Leo Pringadhy k.esa Sekretaris
4 Nabila Rizkiyah Bendahara
5 Sri andriani Kor.pengembangan organisasi
6 M.Topan Kor.seni dan olahraga
7 Oji sueroji Kor.keagamaan
8 Fitri Kor.Peran perempuan

Sumber: Data profil Desa Mandapa

Sarana Pendidikan

Data Desa Mandapa Tahun 2014

No Jenis Saran pendidikan Jumlah Lokasi
1 2 3 4
1 TK 1 Blok ahad
2 RA 1 Blok senen
3 PAUD 2 Blok senen
4 TKA/TPA -
5 Play Grup -
6 SD Negeri 1 Blok Ahad
7 SD Swasta -
8 MD PUI 1 Blok senen
9 SLTP Negeri -
10 SLTP Swasta/Tsanawiyah -
11 SLTA -
12 PKBM - -
13 Paket A - -
14 Paket B - -
15 Paket C - -
16 Pondok Pesantren 1
JUMLAH 7

Sarana Keagamaan

Data Desa Mandapa Tahun 2014 - 2015

No Jenis Jumlah Lokasi
1 2 3 4
1 Masjid Jami 1 Desa
2 Langgar/Musolla 20 3 Blok
3 Pondok Pesantren 1 Blok senen

Sumber: Data profil Desa Mandapa

Sarana Tempat Usaha

Data Desa Mandapa Tahun 2014

No Jenis Jumlah Lokasi
1 2 3 4
1 Konveksi 1 -
2 Bengkel 12 Menyebar
3 Kios Bensin 10 Menyebar
4 Warnet 1 Menyebar
5 Toko 14 Menyebar
6 Studio Fhoto 2 Menyebar
7 Warung 39 Menyebar
8 Penggilingan Padi 4 Menyebar
9 Pengrajin Gelasan - -
10 Pengrajin Makan Ringan - -
11 Tambal Ban 3 Menyebar
12 Cuonter Pulsa 5 Menyebar
13 Pengemudi Ojeg 4 Menyebar
14 BUMDES 1 Menyebar
15 Apotek 2 Menyebar
16 Warung Sate 2 Menyebar
17 Loket pembayaran Listrik 2 Menyebar
18 Pertukangan 24 Menyebar
19 Biro jasa - Menyebar
20 Penjahit 13 Menyebar
21 Huler 4 Menyebar
JUMLAH 143

Sumber: Data profil Desa Mandapa

Sarana Olahraga

Data Desa Mandapa Tahun 2014

No Jenis Jumlah Lokasi
1 2 3 4
1 Lapang Sepak bola 1 Blok ahad
2 Lapang Bola Volly 1 Desa
3 Lapang tenis Meja 1 Desa
4 Lapang Bulu Tangkis 1 Desa
5 Sarana Olah Raga Lainnya - -
JUMLAH 4

Sumber: Data profil Desa Mandapa

Sarana lainnya

Kepemilikan Ternak

Data Desa Mandapa Tahun 2015

No Jenis Jumlah Lokasi
1 Ayam Kampung 499 menyebar
2 Ayam Sayur 1.500 Blok ahad
3 Angsa 65 menyebar
4 Domba 120 menyebar
6 Sapi Jantan - -
7 Sapi Betina - -
8 Kelinci - -
9 Kerbau - -
10 Lainnya - -

Sumber: Data profil Desa Mandapa

Jenis Kesenian dan Budaya

Data Desa Mandapa Tahun 2015

No Jenis Jumlah Kondisi
1 Calung 1 Aktif
2 Singa Depok - -
3 Organ Tunggal 2 Aktif
4 Qasidah 1 Aktif
6 Jaipongan 1 Aktif
7 Band 1 Aktif
8 Pencak Silat - -
9 Degung 1 Aktif
10 Lainnya 2 Aktif
JUMLAH 9

Referensi