Klomifen adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infertilitas pada wanita yang tidak berovulasi . [2] Umumnya obat ini untuk pasien dengan sindrom ovarium polikistik . [2] Penggunaan Clomifene ini membuat peluang lebih besar untuk memiliki anak kembar . [2] Obat ini diminum sekali sehari dengan durasi pengobatan umumnya lima hari. [2]
Efek samping yang umum terjadi yakni : nyeri panggul dan rasa panas . [2] Efek samping yang bahaya pada penggunaan obat ini meliputi perubahan penglihatan, muntah, kesulitan tidur, kanker ovarium, dan kejang . [2][3] Clomifen tidak direkomendasikan untuk orang yang memiliki gangguan hati, pendarahan vagina abnormal yang penyebabnya belum diketahui, atau yang sedang hamil . [3][4] Clomifene termasuk dalam keluarga obat modulator reseptor estrogen selektif (SERM) dan merupakan obat nonsteroid. [5][4] Mekanisme kerja obat ini dengan melepaskan GnRH oleh hipotalamus, dan kemudian gonadotropin dari kelenjar pituitari anterior . [3]
^ abcdefgh"Clomiphene Citrate". The American Society of Health-System Pharmacists. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 14 September 2017. Diakses tanggal 8 December 2016.
^World Health Organization (2019). World Health Organization model list of essential medicines: 21st list 2019. Geneva: World Health Organization. hdl:10665/325771. WHO/MVP/EMP/IAU/2019.06. License: CC BY-NC-SA 3.0 IGO.
^"Clomifene". International Drug Price Indicator Guide. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 22 January 2018. Diakses tanggal 8 December 2016.