Keong Gondang

Keong Gondang
Pila ampullacea Edit nilai pada Wikidata

Edit nilai pada Wikidata
Status konservasi
Risiko rendah
IUCN184900 Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found.
SpesiesPila ampullacea Edit nilai pada Wikidata
Linnaeus, 1758

Keong Gondang (Pila ampullacea) adalah keong air tawar yang tersebar di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.[1] Cangkang besar mengkilap, berbentuk seperti bola tenis, berwarna hijau kekuningan atau kecoklatan, dihiasi jalur-jalur coklat.[1] Hewan bercangkang ini dikenal pula sebagai keong gondang, siput sawah, siput air, atau tutut.[2] Hidup di perairan tenang, seperti rawa dan danau, serta sungai yang berarus lambat, dan dapat merayap di luar air.[1] Makanannya aneka macam tumbuh-tumbuhan air.[1] Hewan ini bertelur di atas permukaan air, telurnya ditempel pada tumbuhan air atau benda lain yang terapung, dapat dimakan dan merupakan komuditi perdagangan bahkan ekspor.[1] Selain itu juga dikenal sebagai vektor penyakit radang otak yang disebabkan parasit cacing nematoda (Angiostrongylus), yang dapat membawa kematian pada penderita.[1]

Manfaat

Kaya Protein

Keong gondang atau tutut mengandung zat gizi makronutrien berupa protein dengan kadar yang cukup tinggi.[2] Selain itu, ia mengandung asam amino esensial dan mikronutrien berupa mineral yaitu kalsium yang dibutuhkan tubuh.[2] Hewan lunak berlendir ini juga rendah lemak, jadi sangat baik jika dikonsumsi.[2] Dengan pengelolaan yang tepat, kerang gondang bisa menjadi sumber protein hewani yang bermutu dengan harga murah daripada kambing, ayam atau sapi.[2]

Mengobati Jerawat

Lendirnya bisa digunakan untuk mengobati jerawat yang meradang.[2] Di negara maju, lendir siput diproses dengan teknologi canggih dan dijadikan bahan dasar dari beberapa produk kecantikan, yang mana fungsinya juga bisa regenerasi kulit atau dapat mengurangi kerutan di wajah.[2]

Obat berbagai penyakit

Dengan pengolahan yang tepat, keong gondang bisa dijadikan penunjang kesembuhan penyakit hepatitis B, liver, diabetes, TBC, asma, maag sampai ke penyakit sembelit, influenza dan penambah napsu makan.[2]

Referensi

  1. ^ a b c d e f (Indonesia) Hassan Shadily Ensiklopedi Indonesia Jilid ke-3. 1984. Jakarta: Ictiar Baru- Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects. hal 1743.
  2. ^ a b c d e f g h (Indonesia) "ningharmanto.net". Manfaat Keong Sawag atau Tutut. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-25. Diakses tanggal 14 Juni 2014.