Jalan Mampang Prapatan adalah nama salah satu jalan utama Jakarta yang menghubungkan daerah bisnis Kuningan dengan daerah Duren Tiga dan Warung Buncit. Nama jalan ini diambil dari nama daerah yang dilalui jalan tersebut. Jalan ini melintang sepanjang 2,1 kilometer dari persimpangan Jalan Kapten Tendean sampai persimpangan Jalan Duren Bangka. Jalan ini melintasi 4 Kelurahan:
Jalan ini merupakan salah satu titik kemacetan di Jakarta Selatan.[1][2][3][4] Selain itu, jalan ini cukup sering tergenang air.[5][6] Di jalan ini pernah terjadi bentrokan antar organisasi masyarakat.[7]
Asal usul
Mampang Prapatan yang sekaligus dijadikan nama kelurahan dan kecamatan di Jakarta Selatan, diduga berasal dari dua kata yakni "mampang" dalam artian terpampang sehingga terlihat jelas, dan "prapatan" alias perempatan jalan.[8][9][10]
Di Land Mampang sudah sejak lama dikenal Prapatan Mampang, suatu persimpangan jalan dari Tanah Abang ke Duren Tiga/Pejaten dan dari Pancoran ke Slipi. Pada Peta 1938 jalan dari Mampang Prapatan ke Menteng yang kini menjadi jalan Rasuna Said (Kuningan) yang tegak lurus ke utara belum ada. Jalan yang sudah ada adalah dari Prapatan Mampang ke arah barat laut menuju Tanahabang melalui Dukuh. Dalam perkembangannya, jalan dari Mampang Prapatan yang menuju ke arah Duren Tiga disebut Jalan Mampang Prapatan. Sementara terusan Jalan Mampang Prapatan disebut Jalan Warung Buncit (Jalan Warung Rawa Jati Barat).[11]
Persimpangan
Jalan ini memiliki 2 persimpangan, yaitu:
Persimpangan Jalan Mampang Prapatan VII (barat) dan Jalan Mampang Prapatan VIII (timur)
Persimpangan Jalan Kemang Utara IX (barat) dan Jalan Duren Tiga Raya (timur)