Dengan luas 29,86 km², pulau ini masih aktif dan mengeluarkan gas belerang. Titik tertinggi pulau Iwo Jima adalah Gunung Suribachi, dengan ketinggian 169 m. Meskipun kemungkinan besar dilewati oleh orang-orang Mikronesia yang melakukan perjalanan ke Bonin di utara, Iwo Jima sebagian besar diabaikan oleh Spanyol, Belanda, Inggris, dan Jepang hingga tanggal yang relatif terlambat setelah ditemukan kembali pada tahun 1543. Jepang akhirnya menduduki pulau ini, lalu menjadikannya sebagai Desa Ioto atau Iojima, di bawah yurisdiksi Tokyo hingga semua warga sipil dipindahkan secara paksa ke Honshu pada bulan Juli 1944 menjelang akhir Perang Dunia II.
Pangkalan Udara Angkatan Laut
Angkatan Laut Jepang atau Japan Maritime Self-Defense Force (JMSDF) mengoperasikan sebuah pangkalan udara angkatan laut di Iwo Jima dengan panjang landasan mencapai 2.650 meter dan lebar 60 meter. Kode yang diberikan ICAO untuk pangkalan udara di Iwo Jiwa ini adalah RJAW, sementara kode yang diberikan IATA adalah IWO.
Angkatan Laut Jepang bertugas untuk mendukung dan mengendalikan lalu-lintas udara, pengisian bahan bakar, dan melakukan misi penyelamatan. Pangkalan di Iwo Jima juga digunakan oleh Angkatan Udara dan Angkatan Darat Jepang. Bahkan, Angkatan Laut Amerika Serikat turut memanfaatkan pangkalan ini untuk sejumlah kegiatan seperti latihan pendaratan di malam hari.