Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Ita Wegman

Ita Wegman pada tahun 1899 di Berlin

Ita Wegman (22 Februari 1876 – 4 Maret 1943) adalah salah satu pendiri Pengobatan Antroposofi bersama Rudolf Steiner. Pada tahun 1921, ia mendirikan klinik medis antroposofi pertama di Arlesheim, yang dikenal sebagai Klinik Ita Wegman hingga tahun 2014. Selain itu, ia juga mengembangkan teknik pijat khusus yang disebut pijat ritmis serta beberapa metode terapi lain yang diklaim memiliki manfaat terapeutik.

Kehidupan awal dan pendidikan

Ita Wegman, yang dikenal dengan nama tersebut sepanjang hidupnya, lahir dengan nama Maria Ita Wegman pada tahun 1876 di Karawang, Jawa Barat. Ia merupakan anak pertama dari keluarga kolonial Belanda. Menjelang pergantian abad, ia kembali ke Eropa setelah sebelumnya pernah berkunjung. Di sana, ia mempelajari senam terapeutik dan pijat.

Pada tahun 1902, saat berusia 26 tahun, ia pertama kali bertemu dengan Rudolf Steiner. Lima tahun kemudian, ia memulai studi kedokterannya di Universitas Zürich, yang saat itu tidak memberlakukan diskriminasi terhadap perempuan dalam bidang medis. Ia meraih gelar dokter pada tahun 1911 dengan spesialisasi dalam kesehatan perempuan dan kemudian bergabung dengan praktik medis yang sudah ada.

Karier

Sebelum tahun 1900 di Berlin

Pada tahun 1917, setelah membuka praktik medis independen, Ita Wegman mengembangkan pengobatan kanker menggunakan ekstrak mistletoe berdasarkan petunjuk dari Rudolf Steiner. Pengobatan awal ini ia beri nama Iscar, yang kemudian dikembangkan menjadi Iscador dan menjadi terapi komplementer bagi penderita kanker di Jerman serta beberapa negara lainnya.[1] Iscador juga menjalani uji klinis di Amerika Serikat.[2] Namun, hingga kini tidak terdapat bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa terapi ini dapat menyembuhkan kanker atau meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.[3][4][5][6]

Pada tahun 1919, Wegman menjalankan praktik bersama dua dokter perempuan lainnya. Setahun kemudian, ia membeli sebidang tanah di Arlesheim, Swiss, dan pada tahun 1921 mendirikan Klinisch-Therapeutisches Institut (Institut Klinis-Terapeutik), yang menjadi pusat pertama bagi pengobatan antroposofi. Klinik ini terus berkembang dengan bergabungnya sejumlah dokter lainnya. Pada tahun 1922, ia mendirikan Haus Sonnenhof, sebuah rumah terapi bagi anak-anak penyandang disabilitas mental di Arlesheim, serta ikut mendirikan laboratorium farmasi Weleda, yang kemudian berkembang menjadi produsen besar dalam bidang obat-obatan dan produk kesehatan.

Pada tahun berikutnya, Rudolf Steiner mengajak Wegman untuk bergabung dalam Dewan Eksekutif Anthroposophical Society yang baru direformasi di Goetheanum, Dornach, Swiss. Ia juga memimpin Bagian Medis dari pusat penelitian di Goetheanum. Bersama Steiner, ia menulis buku terakhir Steiner, Extending Practical Medicine (edisi sebelumnya diterbitkan dengan judul Fundamentals of Therapy), yang memberikan dasar teoretis bagi pengobatan antroposofi. Sebagian isi buku ini ditulis ketika Wegman merawat Steiner yang saat itu sudah sakit parah. Pada tahun berikutnya, ia mendirikan jurnal medis Natura.

Pada tahun 1936, kliniknya membuka cabang kedua di Ascona, Swiss. Namun, tidak lama kemudian, terjadi konflik antara Wegman dan anggota lain dalam Dewan Eksekutif, yang mengakibatkan dirinya diminta untuk mundur dari dewan. Selain itu, ia dan sejumlah pendukungnya dikeluarkan dari keanggotaan Anthroposophical Society. Meskipun demikian, kegiatan medisnya terus berkembang, dan Wegman aktif berkeliling untuk mendukung gerakan pengobatan antroposofi yang berkembang pesat. Pada periode ini, ia memiliki keterlibatan yang kuat di Belanda dan Inggris.

Ita Wegman meninggal di Arlesheim pada tahun 1943 dalam usia 67 tahun.

Referensi

  1. ^ Kienle, Gunver Sophia; Kiene, Helmut; Albonico, Hans Ulrich (2008). Anthroposophic medicine: effectivness, utility, costs, safety; with 82 tables (Edisi Unchanged repr). Stuttgart: Schattauer. ISBN 978-3-7945-2495-2.
  2. ^ "Mistletoe Extracts (PDQ®)". National Cancer Institute. 8 June 2023. Diakses tanggal 22 August 2023. Although mistletoe was found to be therapeutically effective in most of the reported studies, many of the studies had one or more major design weaknesses as mentioned above that raised doubts about the reliability of the findings. These weaknesses include the following:
  3. ^ Quang, Tony S.; Taft, Michelle S.; Beriwal, Sushil (2022). Understanding The Principles and Practice of Legal Oncology. McGraw Hill LLC. hlm. 250. ISBN 978-1-260-47408-4. Diakses tanggal 22 August 2023.
  4. ^ American Cancer Society, ed. (2009). American Cancer Society complete guide to complementary & alternative cancer therapies (Edisi 2nd ed). Atlanta, Ga: American Cancer Society. ISBN 978-0-944235-71-3. OCLC 150366165.
  5. ^ Ärzteblatt, Deutscher Ärzteverlag GmbH, Redaktion Deutsches. "Mistletoe Treatment for Cancer (21.07.2014)". Deutsches Ärzteblatt (dalam bahasa Inggris). doi:10.3238/arztebl.2014.0491. PMC 4150025. PMID 25142074. Diakses tanggal 2025-03-27. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  6. ^ Giorgio, Alex de; Stebbing, Justin (2013-12-01). "Mistletoe: for cancer or just for Christmas?". The Lancet Oncology (dalam bahasa English). 14 (13): 1264–1265. doi:10.1016/S1470-2045(13)70560-6. ISSN 1470-2045. PMID 24275128. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Kembali kehalaman sebelumnya