Irene Condachi
Kehidupan awalIrene Condachi lahir di Malta pada 7 Juni 1899 dalam keluarga keturunan Yunani yang baru bermigrasi ke pulau itu. Ayahnya, Constanino Condachi, adalah seorang pedagang.[1] Ia dibesarkan dalam tradisi Kristen Ortodoks Yunani yang lebih menerima perempuan untuk bekerja di luar rumah.[2] Pada tahun 1916, ia memulai studi kedokterannya di Universitas Malta, tetapi hanya bertahan satu tahun. Sepuluh tahun kemudian, ia berhasil meraih gelar dokter dari Universitas Napoli. Ia kemudian melanjutkan pendidikan spesialisasi di bidang pediatri dan memperoleh gelar spesialis dari Universitas Pavia pada tahun 1928.[1] KarierSetelah menyelesaikan studinya, Condachi kembali ke Malta dan menjadi asisten Joseph Ellul, seorang profesor kebidanan dan ginekologi di Universitas Malta di Valletta.[1][3] Pada tahun 1938, ia diangkat sebagai petugas medis sekolah pemerintah,[1] dan menetap di Luzio Street, Sliema. Dengan pecahnya Perang Dunia II, banyak pria bergabung dalam militer, sehingga perempuan lebih banyak berperan dalam layanan pertahanan di Malta. Bersama seorang dokter mata dan seorang dokter gigi, Condachi mendirikan layanan medis sekolah. Karena keterbatasan transportasi, ia harus berjalan kaki atau menumpang kendaraan untuk mengunjungi berbagai sekolah di pulau tersebut guna melakukan vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan bagi lebih dari 20.000 anak sekolah antara tahun 1941 dan 1942. Salah satu pencapaiannya yang paling dikenal adalah pemberantasan kudis di sekolah-sekolah pemerintah dengan menggunakan salep berbasis petroleum.[2] Situasi pekerjaannya sangat berbahaya karena pada tahun 1941, sekolah-sekolah pemerintah diubah menjadi rumah sakit dan pusat pengungsian. Saat bertugas di rumah sakit yang ditempatkan di sekolah pemerintah di Qormi, bangunan tersebut dibom. Condachi, bersama staf, pengungsi, dan siswa, berhasil menyelamatkan diri ke tempat perlindungan bawah tanah di bawah sekolah perempuan.[4] Ia adalah salah satu dari hanya dua dokter perempuan yang diketahui berpraktik di Malta selama perang.[2] Condachi melanjutkan perannya sebagai petugas medis di Kementerian Pendidikan hingga tahun 1959 dan dikenal sebagai perempuan dengan gaji tertinggi dalam pelayanan pemerintahan di eranya.[1] Kematian dan warisanIrene Condachi meninggal pada tahun 1970 dan dikenang atas pengabdiannya yang panjang dalam memberikan layanan medis di Malta.[1] Pada tahun 2014, Simon Cusens menyelesaikan tesis magisternya yang menjadi karya akademik pertama tentang sejarah perempuan Malta selama Perang Dunia II. Dalam penelitiannya, ia menemukan kisah Condachi yang kemudian dimasukkan dalam buku yang diterbitkan pada tahun 2016.[2][5] Referensi
|