Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Informasi kehutanan


Informasi kehutanan merupakan gabungan ilmu kehutanan dan informasi, dengan penekanan khusus pada pengumpulan, pengelolaan, dan pemprosesan data, informasi, dan pengetahuan, serta penggabungan konsep dan teori informatika yang spesifik untuk memperkaya pengelolaan hutan dan ilmu kehutanan. Informasi kehutanan memiliki hubungan yang serupa dengan ilmu perpustakaan dan ilmu informasi.

Ini adalah ilmu interdisipliner yang terutama berkaitan dengan pengumpulan, klasifikasi, manipulasi, penyimpanan, pengambilan, dan penyebaran informasi. Informasi, dalam konteks ini, mencakup dokumen yang dapat dibaca manusia dan mesin. Contoh dokumen yang dapat dibaca manusia antara lain peta, lembar data lapangan, jadwal operasional, dan rencana pengelolaan aset jangka panjang dengan teks naratif. Dokumen yang dapat dibaca mesin mencakup berkas untuk sistem informasi geografis (SIG), Sistem Pemosisian Global (GPS), dan aplikasi lain seperti spreadsheet, serta sistem manajemen basis data relasional.

Sebagaimana dalam ilmu manajemen, Informatisi Kehutanan menggunakan sistem pendukung keputusan, pemodelan matematika, statistika, dan algoritma dari bidang teknik, riset operasi, ilmu komputer, dan kecerdasan buatan untuk mendukung kegiatan pengambilan keputusan. Permasalahan kehutanan yang umum meliputi penjadwalan panen, pemasangan model, pengambilan sampel optimal, penginderaan jauh, penugasan kru, klasifikasi citra, pengaturan waktu pengolahan, dan masalah pemotongan kayu gelondongan, yang banyak di antaranya dapat diformulasikan sebagai permasalahan optimasi (misalnya, permasalahan penugasan umum, permasalahan salesman keliling, permasalahan ransel, penjadwalan bengkel kerja, dan permasalahan perutean kendaraan). Praktiknya meliputi pemrosesan informasi dan rekayasa sistem informasi, sistem pendukung keputusan, SIG, dan GPS. Bidang penelitiannya meliputi studi struktur, algoritma, perilaku, dan interaksi sistem alami dan buatan yang menyimpan, memproses, mengakses, dan mengomunikasikan informasi tentang ekosistem hutan.

Sejarah

Pada tahun 1970, J. G. Grevatt menulis sebuah artikel berjudul "Informasi Manajemen dan Komputer dalam Kehutanan".[1] Dalam artikel tersebut, penulis menjelaskan dan membahas berbagai dimensi informasi manajemen (yaitu operasi, pengeluaran, lokasi, dan waktu) termasuk sifat informasi dan keputusan manajemen, informasi manajemen dalam kehutanan, sistem informasi manajemen itu sendiri, penerapan komputer, struktur sistem berbasis komputer, perbandingan antara sistem administrasi dan komputer, serta dampaknya terhadap manajer lapangan. Penulis menyimpulkan bahwa penggunaan komputer untuk memproses data manajemen dapat dibenarkan atas dasar biaya dan peningkatan informasi dalam organisasi dengan skala yang kritis.

Pada saat artikel tersebut ditulis, komputer, basis data, dan sistem informasi geografis masih dalam tahap awal, dan perangkat seperti Sistem Pemosisian Global (GPS) saat ini belum ditemukan. Sistem basis data manajemen untuk bisnis semakin umum. Selama 30 tahun berikutnya, komputer menjadi lebih canggih, lebih kecil, dan lebih murah. Sistem manajemen basis data relasional telah menjadi hal yang umum dalam bisnis, interogasi sistem komputer telah distandarisasi dengan bahasa seperti SQL, dan jaringan yang lebih cepat untuk integrasi data dan informasi telah menjadi sangat terintegrasi. Pada masa itu, sistem informasi geografis yang dapat berjalan di komputer desktop dan dapat dikustomisasi untuk berbagai tugas juga dikembangkan, tetapi sebagai sistem yang terpisah.

Dalam 10 tahun terakhir, bidang studi khusus di tingkat universitas ditawarkan di beberapa sekolah kehutanan tempat siswa mempelajari prinsip-prinsip kuantifikasi, pemodelan, analisis deskriptif dan prediktif dari atribut sumber daya alam yang dibutuhkan untuk pengelolaan ekosistem hutan yang baik.

Di tingkat praktisi kehutanan skala kecil, semakin banyak program perangkat lunak "back-end" yang tersedia untuk memodelkan kemungkinan hasil pertumbuhan hutan berdasarkan resep perawatan. Program ini disediakan oleh perusahaan swasta, seperti Assisisoft, serta lembaga pemerintah, seperti sistem NED dari Dinas Kehutanan AS. Fungsi dasar sistem NED umumnya digunakan di kalangan konsultan kehutanan Amerika, karena gratis, meskipun sebagian kecil dari kelompok tersebut menggunakan kemampuan pemodelan penuh dari perangkat lunak tersebut. Dengan maraknya akses ponsel pintar dan tablet, daya komputasi yang tersedia di hutan kini jauh lebih tinggi daripada beberapa tahun yang lalu ketika sistem berbasis PocketPC lazim digunakan. Microsoft mengumumkan akan menghentikan penggunaan platform PocketPC pada Maret 2013. Aplikasi baru, seperti Forest Metrix, kini tersedia bagi para rimbawan dan penjelajah kayu untuk menggunakan perangkat mereka dalam pengumpulan data untuk kemudian diekspor ke perangkat lunak yang lebih canggih.

Perangkat lunak yang secara khusus ditujukan untuk menganalisis keputusan pengelolaan ekosistem hutan telah dikembangkan dan digunakan dalam beberapa proyek perencanaan skala besar. Misalnya, sistem Ecosystem Management Decision Support (EMDS) merupakan kerangka kerja aplikasi untuk dukungan keputusan berbasis pengetahuan dalam analisis dan perencanaan ekologi. Solusi perangkat lunak sumber terbuka juga semakin diterima secara luas, sebagaimana terlihat dari perluasan ekstensi ekologi untuk perangkat statistik seperti R. Contoh terbaru adalah buku yang ditulis oleh Andrew Robinson dan Jeff D. Hamann tentang penggunaan R untuk analisis hutan.[2]

Referensi

  1. ^ GREVATT, J. G. (1970-01-01). "Management Information and Computers in Forestry". Forestry: An International Journal of Forest Research. 43 (1): 17–30. doi:10.1093/forestry/43.1.17. ISSN 0015-752X.
  2. ^ Robinson, Andrew P.; Hamann, Jeff D. (2011). "Forest Analytics with R". SpringerLink (dalam bahasa Inggris). doi:10.1007/978-1-4419-7762-5.
Kembali kehalaman sebelumnya