God of War: Ascension (atau dalam bahasa PolandiaGod of War: Wstapienie; dalam bahasa RusiaGod of War: Восхождение; atau sinonimnya God of War IV[1]) adalah permainan yang dibuat oleh Santa Monica Studios dan dipublikasikan oleh Sony Computer Entertainment Architect (SCEA) bertajuk orang ketiga Petualangan-Aksi (Third PersonAdventure-Action) dengan konten untuk Dewasa 17 tahun ke atas (Mature). God of War: Ascension rilis pertama kali di Playstation 3 (PS3) pada tanggal 12 Maret 2013. God of War: Ascension merupakan versi ke-tujuh dari seri God of War yang merupakan prekuel dari God of War (2005) dan merupakan seri terakhir dari era pertama Mitologi Yunani. God of War: Ascension memiliki konten terbaru dibandingkan seri-seri sebelumnya, antara lain multipemain dengan total delapan pemain; kustomisasi karakter seperti Zeus, Ares, Poseidon, maupun Hades untuk digunakan di multipemain gladiator; gaya bertarung dan permainan teka-teki yang lebih baru dan menantang; dan mengikuti alur cerita Kratos (single player) yang epik.[2]
God of War: Ascension bercerita mengenai Kratos sebagai sang pembunuh dewa melakukan balas dendam terhadap Ares, Dewa Perang dikarenakan Ares menghasut Kratos dan Kratos secara tidak sengaja membunuh anak dan istrinya. Kratos lalu memutuskan hubungan dengan Ares yang di mana hal tersebut melanggar sumpah darah untuk para dewa, sehingga Kratos dipenjara oleh Erinyes. God of War: Ascension mengambil latar waktu enam bulan setelah kejadian tersebut dan 10 tahun sebelum God of War (2005) dimulai.[3]
God of War: Ascension mendapatkan berbagai apresiasi dan pujian dari kritikus dan pengguna. Seperti dari Digital Chumps yang menganggap God of War: Ascension adalah versi klasik yang lebih baik dari God of War (2005); XGN yang menganggap God of War: Ascension adalah God of War yang diharapkan karena pertarungan yang epik dan brutal, banyaknya monster raksasa, memiliki grafik dan jalur suara yang menakjubkan; dan Eurogamer Italy yang mengkritik bahwa God of War: Ascension merupakan permainan yang indah, brutal, dan lucu, prekuel yang menyatu dan menyambung dengan seri-seri God of War sebelumnya, cerita yang klimaks dan petualangan yang mencengangkan. Meskipun begitu, multipemain di God of War: Ascension mendapatkan kritikan positif dan negatif yang hampir sama dikarenakan multipemain merupakan hal yang baru di seri God of War.[4]
Gameplay
God of War: Ascension merupakan tipe permainan yang mengusung konsep Petualangan-Aksi dan bertajuk orang ketiga. Gaya mekanik God of War: Ascension hampir mirip seperti seri sebelumnya, yakni hack-and-slash dari Blades of Chaos, mengasah kombo Kratos, menyerang dari jarak yang aman, dan melukai sebanyak mungkin kepada musuh. Meskipun begitu, adanya gaya mekanik terbaru menggunakan sihir dan Kratos dapat melucuti senjata-senjata yang dimiliki musuh.[5][6] Teka-teki yang diberikan bukan teka-teki yang dapat diselesaikan dengan cepat, tetapi sedikit lebih kompleks.[7]
Cerita
Prolog
God of War: Ascension dibuka dengan perang besar di antara masa-masa kebesaran Dewa dengan masa-masa kejayaan Titan yang disebut dengan nama Primordialisme. Selama masa tersebut yang kejam dan lama, maka dibentuklah Erinyes sebagai sang penjaga kehormatan, pelaksana hukuman, dan penghukum pengkhianat. Erinyes yang dibentuk terdiri dari Magaera, Tisiphone, dan Alecto. Erinyes tidak terikat dengan siapapun dan akan melakukan hukuman yang kejam bagi siapapun yang memutuskan sumpah darah dengan para dewa. Zaman Primordials sudah berganti dan titan menjadi penguasa, lalu berganti menjadi dewa-dewa olimpus yang dinamai dengan nama zaman Titanomachy Pertama. Pada zaman tersebut, terdapat korban pertama dari Erinyes yakni Aegaeon, sang Hekatonkheire yang berani memutus hubungan sumpah darah dengan Zeus. Karena perlakuan tersebut, Erinyes mengicar Aegaeon, menyiksanya, dan mengubah Aegaeon menjadi penjara batu (Prison of Damned) karena kematian bagi pelanggar sumpah dianggap masih terlalu baik. Penjara batu tersebut dijadikan contoh bagi siapapun yang mau menjadi pelanggar sumpah.[8]
Erinyes selanjutnya melakukan hubungan dengan Ares dan Erinyes semakin 'kejam' di bawah bimbingan Ares dan berencana melakukan mengambil alih kekuasaan olimpus. Oleh karenanya, Ares dan Alecto kawin dengan harapan mempunyai anak yang dapat membantu mereka melaksanakan rencana mengambil alih kekuasaan olimpus. Anak mereka, Orkos, dianggap tidak memenuhi kriteria Ares, sehingga Ares tidak menganggap anaknya. Meskipun begitu, Erinyes yang lain menganggap Orkos berguna dan menjadikan Orkos sebagai sang penjaga sumpah (Oath Keeper).[3]
Plot Utama
Korban selanjutnya dari Erinyes adalah Kratos, sang Kapten Sparta yang memutus hubungan dengan Ares, Dewa Perang sehingga Kratos disiksa sangat kejam hingga Kratos mendapatkan ilusi yang tiada henti dan hingga tidak dapat sadarkan diri. Setelah siuman, Kratos kedatangan Magaera yang masih marah dan menyiksa Kratos terus-menerus hingga kehilangan tangan kanannya. Magaera yang masih menyiksa Kratos, secara tidak sadar membuat borgol leher Kratos rusak dan kesempatan itu digunakan Kratos untuk bebas, merusak rantai kedua tangan dari serangan Magaera, menyabet perut Magaera dengan Blades of Chaos hingga terluka dan kabur, dan Kratos kabur dari ruangan tempat Kratos disiksa. Kratos akhirnya menyadari bahwa tempat Kratos dipenjara adalah penjara batu (Prison of Damned).[9] Kratos berusaha untuk mencari jalan keluar dari penjara batu dan menemui berbagai musuh. Setelah hampir keluar dari penjara batu, Kratos melawan Magaera yang bisa mengubah makhluk hidup apapun menjadi minionnya. Setelah Magaera kewalahan, Magaera menggunakan parastinya untuk mengubah tangan dan kepala Aegaeon untuk melawan Kratos. Pada akhirnya, Magaera mati dan Kratos kabur.[8]
Setelah Kratos kabur, kilas balik terjadi sebelum Kratos dimasukkan ke penjara batu. Ares murka dikarenakan Kratos melanggar sumpah tersebut dan menyuruh Erinyes untuk menangkap Kratos. Orkos yang mendengar rencana tersebut, bersekutu dengan prajurit sparta yang bernama Kratos dan memberitahukan rencana dan latar belakang tersebut kepada Kratos. dengan bantuan Orkos, Kratos pergi ke Delphi, bertemu dengan Oracle, Aletheia, dan melawan Pollux and Nabi Castor. Aletheia memberitahu Kratos cara untuk mendapatkan kebebasan yang diinginkannya dengan cara membunuh semua Erinyes. Sedangkan untuk membunuh Erinyes, Kratos memerlukan kekuatan dari para dewa, yaitu api dari Ares, es dari Poseidon, listrik dari Zeus, dan kekuatan souls dari Hades, dan Kratos juga memerlukan item seperti Amulet of Uroboros yang didapatkan ketika ingin mencari kebenaran dari The Oracle, Oath Stone of Orkos, dan Eyes of Truth.[10]
Setelah membunuh Magaera, Kratos mencari kekuatan dan item-item yang diperlukan untuk membunuh Erinyes lainnya. Setelah mendapatkan kekuatan dewa dan item yang diperlukan, Kratos langsung menemui Tisiphone dan Alecto. Mereka berdua membujuk Kratos untuk kembali ke Ares dan memberikan hadiah ilusi istrinya, Lysandra. Kratos menolak dan membunuh Tisiphone dengan mematahkan lehernya dan menusuk Alecto hingga mati. Setelah penglihatan Kratos kembali normal dan pulang ke rumahnya di Sparta, Kratos bertemu Orkos yang menceritakan bahwa ingatan masa lalu Kratos tidak akan bisa hilang sebelum memutus kontrak dengan Ares. Jalan satu-satunya adalah membunuh Orkos dan Kratos melakukannya sekaligus membakar rumah Orkos beserta mayat Orkos di dalamnya. Akhirnya Kratos benar-benar bisa memutus hubungan dengan Ares. Meskipun begitu. Kratos harus menanggung beban dosa yang dilakukannya dengan cara mengabdi kepada Dewa Olimpus selama 10 tahun dengan harapan dosa tersebut diampuni.[3]
Karakter
Karakter yang terdapat di God of War: Ascension terdiri dari karakter utama, karakter musuh, dan karakter bos. Karakter-karakter tersebut antara lain:[3]
Karakter Utama
Kratos: Protagonis utama yang dijalankan oleh pemain. Kratos menjadi pembunuh dewa setelah Kratos mengetahui Ares menghasutnya untuk secara tidak sengaja membunuh istri dan anaknya. Dikarenakan hal tersebut, Kratos memutuskan hubungan dengan Ares yang di mana hal tersebut melanggar sumpah darah untuk para dewa, sehingga Kratos dipenjara oleh Erinyes dan Kratos hidup “damai” di bawah ilusi milik Tisiphone untuk waktu yang cukup lama.
Erinyes: Erinyes merupakan ras yang berada di antara ras Titans dan Dewa. Erinyes ditugaskan sebagai penghukum yang menakutkan bagi mereka yang melanggar sumpah darah untuk para Dewa. Erinyes tiga saudara perempuan yang menjadi antagonis utama dalam God of War: Ascension, berburu, dan menyiksa Kratos karena memutus hubungan dengan Ares. Ketiga saudara perempuan tersebut adalah Magaera, sebagai Erinyes yang mampu memanipulasi objek hidup; Tisiphone, sebagai Erinyes yang mampu melakukan ilusi-ilusi magis, dan Alecto, sebagai pemimpin Erinyes yang terkuat di antara Erinyes yang lain.[11]
Orkos: Orkos merupakan Erinyes yang bekerja sebagai Penjaga Sumpah dan berkhianat dari Erinyes lainnya untuk membantu Kratos dalam memutuskan ikatan sumpah darah dan membantu Kratos mengalahkan para saudari Erinyesnya.
Aletheia: Aletheia membantu Kratos untuk pergi ke Delphi guna menemukan Aletheia di Oracle, yang mungkin membantunya dalam usahanya mencari kebebasan dari sumpah darah dengan Ares.
Lysandra: Istri Kratos. Lysandra muncul dalam ilusi Kratos yang dibuat Tisiphone.
Calliope: Anak perempuan Kratos. Calliope muncul dalam ilusi Kratos yang dibuat Tisiphone.
Archimedes: Seorang ahli matematika, fisika, insinyur, penemu, dan astronom sejarah yang membangun patung besar Apollo di Delos.
The Scribe of Hecatonchires: Makhluk hidup pertama yang dipenjara oleh para Erinyes. Dia menyimpan catatan pengalamannya sejak dipenjara agar dia tidak menjadi gila. Catatan tersebut ditemukan Kratos di sekitar Penjara.
Redeemed Warrior: Prajurit yang muncul di mode multipemain, Prajurit tersebut muncul sebagai kameo tahanan di awal permainan God of War: Ascension.
Karakter Musuh
Karakter musuh yang dijumpai dalam God of War: Ascension antara lain:
Jenderal Kentaur. Makhluk setengah manusia setengah kuda.
Kerberos. Binatang berkepala tiga milik Hades, Dewa Kematian.
Pembantu Satir. Musuh yang membawa senjata jarak jauh.
Jendral Satir. Satir raksasa yang membawa pedang besar.
Siren Sibyl. Monster perempuan yang mempunyai kekuatan dari Zeus
Ilusi Spartan. Salah satu ilusi dari Megaera.
Jin Hades. Jin yang kuat dan dapat membuat klon diri sendiri.
Bos
Bos-bos yang dihadapi Kratos, antara lain:
Aegaeon. Salah satu titan yang dijadikan penjara batu oleh Erinyes akibat perbuatan melanggar sumpah darah dengan Dewa Zeus. Aegaeon Masih hidup tapi tidak bergerak. Magaera menggunakan parasitnya untuk menjadikan tangan Aegaeon bergerak atau dinamai Infected Hands of Aegaeon dan kepala Aegaeon hidup untuk memakan Kratos.
Mantikora. Bos mini. Mantikora adalah binatang dengan tubuh singa, ekor kalajengking, dan sayap kelelawar. Kratos melawan dua Mantikora, satu di Delphi, dan satu di Delos.
Pollux dan Castor: Mereka berdua dikenal juga sebagai Dioskuroi. Nabi Mortor Castor, bersama dengan saudara tirinya, setengah dewa, Pollux, merupakan penjaga Oracle Delphi. Namun, pada kenyataannya, mereka merebut dan mengambil kekuatan dari Oracle.
Erinyes: Mereka adalah makhluk sebelum olimpus. Erinyes diciptakan dari pertempuran kuno sebelum Titanomachy Pertama, yakni Primordials. Mereka adalah antagonis dan bos utama dari permainan ini. Erinyes terdiri dari Magaera, sebagai Erinyes yang mampu memanipulasi objek hidup; Tisiphone, sebagai Erinyes yang mampu melakukan ilusi-ilusi magis, dan Alecto, sebagai pemimpin Erinyes yang terkuat di antara Erinyes yang lain.
Pengisi Suara
Pengisi suara di God of War: Ascension antara lain:[12]
Jalur suara God of War: Ascension rilis pertama kali di iTunes pada 5 Maret 2013 oleh Sony Computer Entertainment America LLC dan La-La Land Records. Jalur suara ini merupakan jalur suara asli dengan total 27 lagu untuk God of War: Ascension dan dibuat oleh Tyler Bates.[13] Menurut Tyler Bates, jalur suara yang dibuat untuk God of War: Ascension mencerminkan dunia God of War yang serba cepat, gelap, dan suram, kaya akan pseudo-mitologi dan mitologi, serta kekerasan yang brutal. Lagu yang dibuat sangat kaya akan melodi, adanya melodi yang cepat dan melodi yang dijeda menjadikan lagu ini dapat dinikmati secara berulang-ulang meskipun tidak dalam permainan.[14] Jalur suara ini dapat diakses juga dari God of War: Ascension Collector's Edition dan Ultimate Edition[2]. Berikut merupakan jalur suara God of War: Ascension.
Jalur suara God of War: Ascension
No
Judul
Ciptaan
Durasi
1
Primordial Rage
Tyler Bates
2:28
2
Bound by Blood
Tyler Bates
1:42
3
Ghosts of Kirra
Tyler Bates
1:54
4
Warrior's Truth
Tyler Bates
2:31
5
Temptation of the Flesh
Tyler Bates
1:28
6
Awakening of the Hecatonchires
Tyler Bates
2:13
7
Aletheia's Last Vision
Tyler Bates
2:46
8
Temple Carnage
Tyler Bates
2:12
9
Ascension
Tyler Bates
2:03
10
Visions of Ruin
Tyler Bates
3:13
11
Temple of Delphi
Tyler Bates
2:35
12
A Touch of Insanity
Tyler Bates
2:04
13
The False Prophet
Tyler Bates
2:02
14
Shadow Revealed
Tyler Bates
3:40
15
Blood on the Canyon Walls
Tyler Bates
1:59
16
Streets of Sparta
Tyler Bates
2:15
17
Tribute to Apollo
Tyler Bates
1:29
18
The Son's Betrayal
Tyler Bates
1:32
19
Prison of the Damned
Tyler Bates
3:19
20
Martyr's Chamber
Tyler Bates
2:33
21
A Warning Too Late
Tyler Bates
2:09
22
Trial of Archimedes
Tyler Bates
2:06
23
Python's Path
Tyler Bates
4:29
24
The Final Offer
Tyler Bates
2:57
25
Madness of the Fury Queen
Tyler Bates
2:33
26
The Marked One
Tyler Bates
2:07
27
Oath Keeper's Gift
Tyler Bates
3:19
Konten Unduhan (DLC)
God of War: Ascension rilis pertama kali di Playstation 3 (PS3) pada tanggal 12 Maret 2013. Isi konten dari God of War: Ascension sendiri sudah termasuk konten Pemain Tunggal dan Multipemain Daring. Meskipun begitu, God of War: Ascension juga merilis konten unduhan lainnya, seperti Collector's Edition dan Ultimate Edition. Dilansir dari situs resmi Playstation, God of War: Ascension Collector's Edition dan Ultimate Edition memiliki tambahan konten yang berbeda dari God of War: Ascension versi biasa.[2]
God of War: Ascension Collector's Edition memiliki tambahan konten seperti Patung 8 inchi Kratos yang eksklusif; Kasing Steelbook Premium; Jalur suara Permainan Resmi (dalam bentuk versi digital); Tema Dinamis PS3; Paket Avatar Playstation; XP ganda pada multipemain diaktifkan; dan gratis konten unduhan yang akan datang. Sedangkan untuk The God of War: Ascension Ultimate Edition memiliki konten seperti konten tambahan 14 set baju pelindung, 27 set senjata, sembilan set jubah, dan empat set tato; Bonus XP ganda selama 48 jam untuk meningkatkan level prajurit dan level peralatan dengan lebih cepat; Multipemain dengan total delapan pemain; dan mendapatkan secara langsung karakter Zeus, Ares, Poseidon, maupun Hades di Multipemain.[2]