Severity: Notice
Message: Undefined offset: 1
Filename: infosekolah/leftmenudasboard.php
Line Number: 33
Line Number: 34
Matius 1:20 (disingkat Mat 1:20; bahasa Inggris: Matthew 1:20) adalah ayat kedua puluh dari pasal pertama Injil Matius yang berbunyi:
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan tampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus." Matius 1:20 (Terjemahan Baru)
Ayat ini adalah bagian dari nas Alkitab dalam Matius 1 terutama ayat Matius 1:18–25 yang memuat kisah menjelang Kelahiran Yesus Kristus. Nas ini didahului oleh ayat-ayat yang memuat Silsilah Yesus dari garis keturunan Abraham dan Daud sampai ke Yusuf. Matius menetapkan bahwa Yesus adalah keturunan Daud yang sah dengan merunut garis keturunan Yusuf yang berasal dari keluarga Daud. Walaupun Yesus dikandung oleh Roh Kudus, secara resmi Ia tetap dicatat sebagai anak Yusuf dan menurut hukum adalah anak Daud.[1]
Anak dalam kandungannya (Maria): Kejadian 3:15; Lukas 1:27; Yohanes 1:14; Galatia 4:4
Albright dan Mann mengamati bahwa kata bahasa Yunani angelos yang biasanya diterjemahkan sebagai "malaikat" (bahasa Inggris: angel) dapat pula bermakna umum "utusan", terutama yang dari ilahi. Penggambaran malaikat dalam ayat ini tidak sesuai benar dengan versi-versi yang lebih umum, yang tampak sebagai seorang laki-laki dalam wujud jasmaniah.[2]
Peristiwa ini merupakan yang pertama di dalam rangkaian kisah mimpi dalam Injil Matius. Semua mimpi itu, berbeda dengan kisah-kisah pada Perjanjian Lama, bermakna jelas dan tidak membutuhkan bantuan penafsir.
Di sini Yusuf dipanggil oleh malaikat Tuhan sebagai "anak Daud". Injil Matius dimulai dengan silsilah Yusuf yang merupakan keturunan langsung dari Daud, sehingga pembaca dapat memahami kebenaran penyebutan "Yusuf anak Daud" (dalam bahasa Ibrani: Yusuf bin Daud, di mana "bin" yang berarti "anak; putra" tidak harus bermakna bahwa Daud adalah bapa kandungnya, melainkan juga dapat digunakan untuk menyebut leluhur). Hal ini sekali lagi menegaskan status Yesus sebagai pewaris sah dari keturunan Daud.[3]
Menggunakan frasa " mengambil Maria sebagai isterimu" malaikat itu merujuk kepada tahap kedua dari upacara pernikahan Yahudi, yaitu sang pengantin perempuan masuk dan tinggal dalam rumah suaminya. Teks bahasa Yunani dan isi selanjutnya menunjukkan jelas bahwa kata mengambil ini bukanlah kiasan untuk hubungan persetubuhan.[4]
Mengapa Yusuf harus "takut" untuk menikahi Maria adalah suatu pertanyaan penting. Gundry melihat bahwa jika Yusuf mencurigai Maria berbuat serong maka ia tidak perlu takut. Jadi Gundry merasa pilihan kata-kata ini menunjukkan bahwa Yusuf telah mengetahui mengenai kehamilan Maria dalam status perawan sebelum mendapat mimpi tersebut dan ketakutannya adalah membangkitkan kemarahan Allah dengan melibatkan diri pada rencana keilahian-Nya. Ini sejalan dengan catatan Injil Lukas bahwa Maria sudah diberitahu beberapa waktu sebelum ia benar-benar hamil.[5] Boring mencatat bahwa kata-kata "jangan takut" merupakan perkataan pembuka yang baku dalam Alkitab, yang juga muncul pada Kejadian 21:17; Matius 28:5; Lukas 1:13; Lukas 1:30 dan Wahyu 1:17.[6]
Penggunaan istilah "Roh Kudus" di sini dapat disejajarkan dengan pemakaian pada Matius 1:18. Penulis Injil Matius merujuk kepada "roh ilahi" secara umum, bukan kepada persona "Roh Kudus" sebagai bagian dari Tritunggal yang baru dikembangkan beberapa waktu kemudian.
Kata yang diterjemahkan sebagai "kandungan" di sini dalam bahasa Yunani tidak secara spesifik berarti "dikandung secara biologis". Sebagaimana dalam bahasa-bahasa Inggris atau Indonesia, kata ini secara umum dapat pula bermakna "menciptakan" atau "membayangkan". Jane Schaberg berpendapat bahwa ayat ini tidak menutup kemungkinan Yesus mempunyai ayah biologis, karena kata kerja yang sama dalam Galatia 4:29 merujuk kepada Ishak, dan berulangkali dalam Injil Yohanes merujuk kepada semua orang Kristen. Jadi menurut Schaberg ayat ini dapat dibaca sebagai roh ilahi mempengaruhi bayi yang sudah di dalam kandungan secara alamiah, meskipun pandangan ini bukan yang umum dipahami para pakar lain.[7]
Textus Receptus/Novum Testamentum Graece
Transliterasi (dengan pranala konkordansi Strong):
Terjemahan harfiah:
Vulgata (abad ke-4 M)
Versi Raja James (1610)
Tokoh: Arkhelaus • Maria • raja Herodes • Rahel • Yeremia • Yusuf • Zebedeus