Basyir bin Sa'adBasyir bin Sa'ad, nama lengkapnya adalah Basyir bin Sa'ad bin Tsa'labah bin Julas bin Zaid bin Malik bin Tsa'labah bin Ka'ab bin al-Khazraj bin al-Harist bin al-Khazraj (arab: بشير بن سعد بن ثعلبة بن جلاس بن زيد بن مالك بن ثعلبة بن كعب بن الخزرج بن الحارث بن الخزرج). Nama panggilan atau kunyah-nya adalah Abu an-Nu'man.[1] Ia dan anaknya yang bernama an-Nu'man bin Basyir adalah sahabat Nabi Muhammad yang sangat terkenal. Keduanya adalah tokoh yang disegani sebagai salah satu tokoh kaum Anshar. Basyir menikah dengan Imarah binti Ruwahah.[2] Riwayat HidupSetelah memeluk Islam sejak awal periode hijrah, Ia termasuk sahabat Nabi yang ikut perjanjian 'Aqabah kedua. Saat menjelang Pertempuran Khandaq, putrinya membawa sedikit kurma ketika mereka menggali parit, saat dilihat Muhammad, lalu kurma sedikit itu dibagikan ke banyak sahabat hingga mencukupi mereka semua.[2] Selain itu, Ia juga termasuk sahabat yang andil dalam peristiwa Bai'at Ridhwan di bawah pohon Samurah sebelum peristiwa Perjanjian Hudaibiyah. Muhammad mengirim Basyir dalam ekspedisi ke Khaibar dengan 300 pasukan dan saat tiba di lokasi, musuh sudah melarikan diri, Basyir hanya membawa pulang beberapa ekor unta dan 2 orang tawanan yang masuk Islam.[3] Sahabat Basyir juga pernah diplot oleh Nabi Muhammad sebagai pemimpin ekspedisi (sariyyah) menuju Fadak menuju Bani Murrah pada bulan Sya'ban tahun 7 Hijriyah dengan 30 pasukan. Dari ekspedisi tersebut ia dikalahkan musuh dan mendapat bekas luka yang cukup parah, hingga ia beristirahat di rumah orang Yahudi, setelah sehat lalu kembali ke Madinah.[4] Ia juga melakukan ekspedisi menuju Wadi al-Qura pada bulan Syawwal di tahun yang sama serta ke wilayah Yaman.[2] Saat Umrah Qadha, Muhammad memasuki Mekkah bersama banyak sahabat, di antaranya Basyir bertugas membawa senjata untuk berjaga-jaga.[5] KeutamaanIa memiliki kelebihan yang sangat langka dijumpai pada penduduk Arab di masanya, yaitu berupa kemampuan baca tulis (al-kitabah). Kelebihan ini menjadikannya salah satu juru tulis utama Islam periode Madinah. Basyir keponakan Sa'ad bin Ubadah, adalah orang pertama yang membai'at Abu Bakar sebagai Khalifah pertama Islam sepeninggal Nabi Muhammad yang menghentikan perselisihan kaum Muhajirin dan Anshar yang terjadi di Saqifah (gelanggang) Bani Sa'ad.[6] KematianBasyir meninggal sebagai martir (syahid) dalam pertempuran 'Ain at-Tamr dalam usaha pembebasan wilayah Persia yang dikuasai oleh Dinasti Sasania. Pertempuran ini terjadi pada tahun 12 Hijriyah dengan Khalid bin Walid sebagai panglima pihak muslim.[7] Referensi
|