Bhumi Varta Technology
SejarahKondisi Indonesia yang memiliki begitu banyak gugusan pulau serta lokasi yang luas sangat berpotensial untuk menghasilkan banyak sekali data geospasial yang bisa digunakan untuk keperluan bisnis dan pemerintahan. Beranjak dari hal inilah, Martyn Terpilowski yang merupakan mantan pemodal Tokyo dan Hong Kong melihat peluang bagi pemilik bisnis untuk mengembangkan bisnisnya menggunakan database spasial.[7] Setelah berdiskusi dengan beberapa kontaknya di Indonesia, antara lain David Pandjaitan, putra Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, bersama-sama mereka kemudian menemukan pakar geospasial Benny Emor di LinkedIn dan ketiganya mendirikan Bhumi Varta Technology di Oktober 2018. Semenjak didirikan di tahun 2018, BVT telah melakukan banyak kolaborasi dengan berbagai pelaku bisnis dari berbagai latar belakang industri, termasuk e-commerce, F&B, dan FMCG. Perusahaan ini telah memperoleh track record yang solid dengan berbagai perusahaan swasta di Indonesia seperti Cinema XXI (PT Nusantara Sejahtera Jaya) and Jiwa Group serta menjalin kerjasama dengan beberapa instansi pemerintah dan BUMN, seperti Badan Siber dan Sandi Negara, Jasa Raharja dan Badan Pertanahan Nasional.[8] Produk dan LayananMelalui modul LOKASI yang ditawarkan, BVT dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan bisnis dengan cara yang lebih efisien dan efektif.[9] Modul yang tersedia mencakup pemilihan lokasi yang tepat, perencanaan pasar, optimasi logistik, manajemen risiko, manajemen aset, dan banyak hal lainnya yang berkaitan dengan lokasi. Beberapa produk diantaranya:
PendanaanMartyn Terpilowski tetap menjadi pemegang saham utama dalam bisnis ini. BVT tidak memiliki investor Modal Ventura dan telah dibayar oleh Martyn Terpilowski dan sekelompok teman dekat. Referensi
|