Barium klorida adalah senyawa anorganik dengan rumus BaCl2 yang tersusun dari ion Ba2+ dan Cl−. Garam ini merupakan salah satu garam barium yang umum larut dalam air dan bersifat higroskopik, membentuk senyawa hidrat BaCl2.2H2O.[4] Garam ini memiliki karakter padatan berwarna putih, sangat beracun, dan dapat memberikan warna hijau-kuning khas barium pada uji nyala.
Pembuatan
Dalam skala industri, barium klorida diproduksi dari mineral barit (barium sulfat) melalui dua proses. Proses pertama melibatkan reduksi pada suhu panas menggunakan karbon.
BaSO4 + 4 C → BaS + 4 CO
Proses kedua melibatkan reaksi substitusi dengan asam klorida.[5]
BaS + 2 HCl → BaCl2 + H2S
Reaksi kedua dapat juga diganti dengan menggunakan kalsium klorida.[6] Produk barium klorida karena mudah larut dalam air dapat diekstraksi dari campuran tersebut dan dikristalkan dalam bentuk hidratnya, BaCl2.2H2O. Senyawa ini juga dapat disintesis dari barium hidroksida.
Ba(OH)2 + 2 HCl → BaCl2 + 2 H2O
Barium klorida juga dapat dibuat dari barium karbonat dengan asam yang sama.
BaCO3 + 2 HCl → BaCl2 + H2O + CO2
Struktur dan Sifat
BaCl2 mengkristal dalam dua struktur kristal (polimorf), yakni kisi ortorombik cotunnite (PbCl2) pada suhu ruang dan kisi kubik fluorit (CaF2) pada 925–963 °C.[7] Dalam kisi cotunnite, ion barium memiliki bilangan koordinasi 9, sedangkan pada kisi fluorit, ion tersebut memiliki bilangan koordinasi 8.[8][9] Dalam tekanan tinggi, garam dengan kisi contunnite ini berubah dan mengadopsi kisi monoklin dengan bilangan koordinasi ion Ba2+ berubah menjadi 10.[10]
Di dalam larutan berair, BaCl2 bertindak seperti garam alkali tanah yang larut di dalam air. Garam ini terdisosiasi menjadi 3 ion, yakni 1 ion Ba2+ dan 2 ion Cl−. Larutan yang terbentuk dapat digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan ion sulfat secara kualitatif karena dapat bereaksi membentuk endapan putih barium sulfat.
BaCl2 + Na2SO4 → 2 NaCl + BaSO4(s)
Larutan ini dapat juga bereaksi dengan oksalat dengan stoikiometri yang sama. Apabila dicampur dengan natrium hidroksida, produk yang terbentuk adalah barium hidroksida yang kurang larut di air.
BaCl2 + 2 NaOH → 2 NaCl + Ba(OH)2
Hidrat BaCl2.2H2O bersifat stabil di keadaan ruang, tetapi melepas satu molekul air pada 55 °C menjadi BaCl2·H2O. Pada suhu di atas 121 °C, garam ini melepaskan seluruh airnya menjadi anhidrat BaCl2.[6]
Manfaat
Barium klorida dapat digunakan dalam berbagai bidang. Dalam bidang kimia, garam ini sering digunakan dalam penentuan kadar ion sulfat menggunakan metode gravimetri. Endapan barium sulfat disaring menggunakan kertas nirabu, dibakar di suatu oven, dan ditimbang untuk menentukan kemurnian senyawa sulfat yang dianalisis. Barium klorida pun juga banyak dimanfaatkan dalam pembuatan kembang api untuk memberikan warna hijau.[11]
Selain itu, material ini dapat digunakan dalam bidang industri dalam pemurnian brine 'air garam' dan pigmen seperti merah Lithol dan Red Lake C.
Namun, kegunaannya dihambat oleh tingkat keracunan ion barium. Sebagaimana garam barium lain yang larut di dalam air, senyawa ini menyebabkan iritasi pada mata dan kulit serta merusak ginjal. Gejala dari keracunan sistemik barium klorida meliputi nyeri perut, diare, pusing, muntah, lumpuh, dan bahkan kematian. Ion Ba2+ berinteraksi dengan sistem saraf yang menggunakan ion Ca2+[12] dan K+ sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan.
Referensi
^Handbook of Chemistry and Physics, 71st edition, CRC Press, Ann Arbor, Michigan, 1990.
^Greenwood, Norman N.; Earnshaw, Alan (1997). Chemistry of the Elements (edisi ke-2). Butterworth-Heinemann. ISBN978-0-08-037941-8.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)