Pterocarpus santalinusPterocarpus santalinus atau yang dikenal dengan dengan nama Red Sandalwood, adalah salah satu spesies tumbuhan dari famili Fabaceae (suku polong - polongan) yang ditemukan di India Selatan pada bioma beriklim tropis kering. Penamaan spesies diberikan oleh Carl Linnaeus the Younger pada tahun 1782. Tumbuhan ini juga telah diintroduksi ke Bangladesh dan Sri Lanka.[1][2][3] Status konservasi spesies ini terakhir kali dinilai pada tahun 2020 dalam Daftar Merah Spesies Terancam IUCN dengan kategori sebagai terancam punah berdasarkan kriteria A2cd.[4]
MorfologiBatangPohon berukuran kecil hingga sedang, berganti daun, dan tingginya mencapai 11 m. Batangnya berwarna cokelat kemerahan, berkayu, tegak, silindris, diameter batangnya mencapai 50 hingga 51 cm dan tingginya 8 hingga 9 m (26 kaki), baunya harum dan rasanya enak. Permukaan luarnya kasar dan keras. Batang menghasilkan lateks merah tua saat dipotong; teras sangat keras dan berwarna ungu tua.[5][6] DaunDaunnya tunggal, berdaun tiga dan berseling; bentuknya lanset hingga bulat telur, tepi daun utuh. Ujungnya sub-akut, venasi retikulat, bau harum dan rasanya harum. Ukuran daun rata-rata panjangnya 15,5 cm, lebarnya 13,7 cm, daun tengah tunggal panjangnya 10,5 cm dan lebarnya 8,9 cm.[6] Bunga, Buah, dan BijiBunga kuning, tumbuh bersama-sama dalam tandan yang sederhana atau jarang bercabang; tangkai bunga sekitar 5 mm; kelopak sepanjang 5-6 mm, gigi kecil, deltoid. Buah (polong) bulat miring, diameter 3,8-5 cm termasuk sayap, pangkal menyempit menjadi tangkai pendek, melengkung cekung sekitar 8 mm, berbulu. Biji 1-2, coklat kemerahan, halus, seperti kulit, panjang 1-1,5 cm.[5] Senyawa FitokimiaSenyawa bioaktif yang terkandung dalam P. santalinus adalah santalin A dan B, savinin, kalosedrin, pterolinus K dan L, dan pterostilbena. Senyawa - senyawa tersebut berperan sebagai antioksidan, penghambat dan penginduksi enzim, penghambat aktivitas reseptor, penginduksi dan penghambat ekspresi gen, hepatoprotektif, antimikroba, antiinflamasi yang signifikan, antidiabetik, hipolipidemik, antikanker, gastroprotektif, dan penyembuhan luka. Sifat terapeutik senyawa fitokimia yang terkandung dalam ekstrak P. santalinus bekerja sama melindungi tubuh dari berbagai komplikasi penyakit.[7] Ekstrak P. santalinus juga mengandung bahan aktif seperti .alpha.-Bisabolol, Squalene, cedrol, asam Propanoat, 2-methyl-, 3-hydroxy2,2,4-trimethylpentyl ester, P-Cresol, (-) - Spathulenol dan Heptacosane. Squalene dapat menurunkan kolesterol. Sedangkan, Cedrol yang merupakan senyawa seskuiterpena berperan sebagai disinfektan dan penghambat sel kanker paru-paru manusia.[8] Referensi
|