Pengerusi Dewan Perwakilan Rakyat (Indonesia: Ketua Dewan Perwakilan Rakyatcode: id is deprecated , atau Pengerusi DPR) ialah pegawai yang mempengerusikan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Pengerusi ialah pemimpin politik dan parlimen bagi Dewan Perwakilan Rakyat dan pada masa yang sama ialah pegawai yang mempengerusikan majlis. Pengerusi juga menjalankan pelbagai fungsi pentadbiran dan prosedur yang lain.
Senarai penjawat
Berikut ialah senarai pengerusi Dewan Perwakilan Rakyat, dewan rakyat bagi Republik Indonesia
^Pada tahun 1949 ketika Negara Kesatuan Republik Indonesia berubah menjadi Republik Indonesia Serikat maka posisi ini berubah nama menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Serikat (DPRS); setelah kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 1950, namanya berubah kembali menjadi Ketua DPR
^Pada tahun 1960, setelah Dekrit Presiden 1959 dicanangkan maka posisi ini berubah menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Serikat Gotong Royong (DPR-GR). Ketua DPR-GR pada masa ini tidak menjadi lembaga legislatif, akan tetapi berada di bawah kekuasaan eksekutif, yaitu Presiden Republik Indonesia
^Setya Novanto mengundurkan diri setelah divonis dalam kasus permintaan saham PT. Freeport Indonesia. Kasus ini berawal dari beredarnya rekaman pembicaraannya dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Ma’roef Sjamsoeddin, dan pengusaha M. Riza Chalid.
^Fadli Zon ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Ketua DPR dalam rapat pimpinan tertutup setelah pengunduran diri Novanto. Penunjukan Fadli Zon sebagai ketua sementara ini diatur dalam Pasal 87 ayat (3) Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, yang menyebutkan "salah seorang di
antara pimpinan [...] melaksanakan tugas pimpinan yang berhenti sampai dengan ditetapkannya pimpinan yang definitif".
^Tirta, Nyak Wali Alfa (1985). Mr. Sartono: karya dan pengabdiannya. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional - Direktorat Sejarah Tradisional - Direktorat Jenderal Kebudayaan - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. m/s. 109.
^Poesponegoro, Marwati Djoened; Notosusanto, Nugroho (1985). Sejarah Nasional Indonesia IV: Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. m/s. 422. ISBN9794074128.
^ abJunaedi, Didi (Januari 2014). Pahlawan-Pahlawan Indonesia Sepanjang Masa. Jakarta: Indonesia Tera. m/s. 20-21, 119-120. ISBN9797752119.
^Said, Julinar (1 Desember 1995). Ensiklopedi Pahlawan Indonesia. Jakarta: Direktorat Sejarah Tradisional - Direktorat Jenderal Kebudayaan - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. m/s. 32. Check date values in: |date= (bantuan)
^Madinier, Remy (2015). Islam and Politics in Indonesia: The Masyumi Party Between Democracy and Integralism [Islam dan Politik di Indonesia: Partai Masyumi di antara Demokrasi dan Integralisme] (dalam bahasa Bahasa Inggris). Singapura: National University of Singapore. m/s. 95. ISBN9789971698430.CS1 maint: unrecognized language (link)
^Pakpahan, Mochtar (1994). DPR RI semasa Orde Baru: Tinjauan analitis anggota DPR RI masa kerja 1982-1987. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. m/s. 100. ISBN9789971698430.
^University of Sydney. Dept. of Indonesian and Malayan Studies (1973). Review of Indonesian and Malayan Affairs (dalam bahasa Bahasa Inggris). Sydney: University of Sydney dan University of Michigan. m/s. 42.CS1 maint: unrecognized language (link)
^Saifuddin, Fahmi D. (1991). Kembali ke pesantren: kenangan 70 tahun K.H. Achmad Sjaichu. Jakarta: Yayasan Islam al Hamidiyah.
^Yahya, Lip D. (Juli 2006). Ajengan Cipasung. Yogyakarta: Pustaka Pasantren, LKiS. m/s. 171. ISBN9798452208. Check date values in: |date= (bantuan)
^Suryadinata, Leo (Maret 1982). Trends in Indonesia II: Proceedings and Background Paper (dalam bahasa Bahasa Inggris). Singapura: Institute of Southeast Asian Studies. m/s. 27. ISBN9789971690397. Check date values in: |date= (bantuan)CS1 maint: unrecognized language (link)
^MPR/DPR RI (1997). Parlementaria: Majalah bulanan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Volume 29. Jakarta: Bagian Hubungan Masyarakat DPR-RI. m/s. 5, 34, 46.
^Masuhara, Ayako (2015). The End of Personal Rule in Indonesia: Golkar and the Transformation of the Suharto Regime (Kyoto Area Studies on Asia). Kyoto: Kyoto University Press. m/s. 120, 131-133.
^Ihsanuddin (16 Desember 2015). Galih, Bayu (penyunting). "Setya Novanto Mundur sebagai Ketua DPR". Kompas.com. Dicapai pada 16 Desember 2015. Check date values in: |access-date= dan |date= (bantuan)