Guru Granth Sahib (bahasa PunjabiGurmukhi: ਗੁਰੂ ਗ੍ਰੰਥ ਸਾਹਿਬ, Shahmukhi: گرو گرنتھ صاحب) ialah kitab utama dalam ajaran Sikhisme. Ia merupakan himpunan ajaran 10 orang Guru Sikh terkenal[1], ia sebelum ini dikitabkan dalam suatu bentuk terdahulu berjudul Adi Granth yang menjalani penyempurnaan terakhir oleh Guru Gobind Singh (1666–1708) yang memasukkan gubahan lagu gurbani dikarang Guru Tegh Bahadur.[2][3][4] Ia lazimnya diletakkan dalam tengah-tengah sesebuah gurdwara, tempat ibadah khusus agama ini.
Kitab ini mengandungi sebanyak 1430 halaman (angs) dan 5,894 gubahan puitis dan berirama (śabad)[5][6][7][8] yang dibahagikan kepada 60 buah[5][6]rāga disusun mengikut panjang dan pengarang.[6] Gubahan-gubahan lagu ini dikarang dalam tulisan Gurmukhī.
Kandungan
Rāga (राग) digubah menggunakan skala tujuh Swara.[9].
60 buah rāga ini disusun mengikut nombor halaman ditetapkan:
Asa — 8,
Gujari — 10,
Gauri Deepaki — 12,
Dhanasri — 13,
Gauri Poorabi — 13,
Sri — 14,
Majh — 94,
Gauri Guarairee — 151,
Gauri — 151,
Gauri Dakhani — 152,
Gauri Chaitee — 154,
Gauri Bairagan — 156,
Gauri Poorabi Deepaki — 157,
Gauri Majh — 172,
Gauri Malva — 214,
Gauri Mala — 214,
Gauri Sorath — 330,
Asa Kafi — 365,
Asavari — 369,
Asa Asavari — 409,
Devgandhari — 527,
Bihagra — 537,
Vadhans — 557,
Vadhans Dakhani — 580,
Sorath — 595,
Jaitsri — 696,
Todi — 711,
Bairarri — 719,
Tilang — 721,
Tilang Kafi — 726,
Suhee — 728,
Suhee Kafi — 751,
Suhee Lalit — 793,
Bilaval — 795,
Bilaval Dakhani — 843,
Gound — 859,
Bilaval Gound — 874,
Ramkali — 876,
Ramkali Dakhani — 907,
Nut Narayan — 975,
Nut — 975,
Mali Gaura — 984,
Maru — 989,
Maru Kafi — 1014,
Maru Dakhani — 1033,
Tukhari — 1107,
Kedara — 1118,
Bhairo — 1125,
Basant — 1168,
Basant Hindol — 1170,
Sarang — 1197,
Malar — 1254,
Kanra — 1294,
Kaliyan — 1319,
Kaliyan Bhopali — 1321,
Parbhati Bibhas — 1327,
Parbhati — 1327,
Parbhati Dakhani — 1344,
Bibhas Parbhati — 1347,
Jaijavanti — 1352.
Penjagaan
Kitab ini diletakkan dalam suatu tempat khas dalam pusat sesebuah gurdwara seakan suatu "takhta", jemaah gurdwara pula duduk lebih rendah di atas lantai secara beradab menutup kepala mereka, menyucikan tangan serta tidak berkasut.[10] Tempat "takhta" kitab ini juga berhias cantik dengan suatu kanopi di atasnya, dan ia dijaga seorang pembaca khusus bernama granthi yang menjaga ia dengan pengusir lalat (chaur)[11] dan kain alas bersih (rumala).[10]
Peranan dalam Sikhisme
Umat Sikh menganggap Guru Granth Sahib sebagai aturan kuasa tertinggi dalam masyarakat mereka. Kitab ini memainkan peranan sentral dalam kehidupan oiadatdan ritual Sikh. Tempat Guru Granth Sahib dalam kehidupan devosi Sikh didasarkan pada dua prinsip atau keyakinan dasar. Yang pertama ialah bahwa teks di dalam Adi Granth adalah wahyu suci,[12] sehingga tidak boleh diubah-ubah, dan kedua, bahwa semua jawaban menyangkut agama dan sifat murni dapat ditemukan di dalam teks tersebut. Gita dan ajaran yang terkandung di dalam kitab suci Sikh disebut Gurbani atau "Firman Sang Guru" dan kadang-kadang Dhurbani atau "Fiman tuhan". Dengan demikian, dalam teologi Sikh, firman ilahi yang diungkapkan adalah Sang Guru ini (Guru Granth Sahib).[13] Karena kitab suci ini memperoleh otoritasnya dari para Guru Sikh, ia pun disebut Guru Granth, artinya "Kitab Guru".
Karya sejumlah orang suci yang menyumbang bagi tersusunnya Guru Granth Sahib secara kolektif dirujuk sebagai Bhagat Bani atau "Firman Umat". Para orang suci ini tergolong pada latar belakang sosial dan keagamaan yang berbeda-beda, termasuk sesama warga Hindu dan Muslim, tukang sepatu dan bahkan mereka yang haram disentuh. Meskipun para Bhagat Sikh ini tidak memperoleh status Guru dalam Sikhisme, karya-karya mereka sama dihormati sepertimana karya para Guru Sikh dan tidak ada perbedaan yang dibuat antara karya seorang Bhagat Sikh dengan seorang Guru Sikh. Intisari doktrin ini ialah bahawa Guru Granth Sahib mengandungi ajaran lengkap kesemua para Guru Sikh malah merupakan satu-satunya pengganti terakhir dalam penuruan ajaran para Guru ini, maka sesiapapun yang mendakwa diri sebagai Guru yang hidup dianggap sebagai penyesat.[14]