Wesampayana

Ilustrasi dari Razmnama (1605), menggambarkan penuturan Mahabharata oleh Resi Wesampayana dan Maharesi Sonaka saat upacara sarpa-yadnya yang diselenggarakan oleh Raja Janamejaya di hutan Nemisa. Razmnama merupakan terjemahan Mahabharata ke bahasa Persia yang dipersembahkan untuk para Kaisar Mughal.

Wesampayana (Dewanagari: वैशंपायन; ,IASTVaiśampāyana, वैशंपायन) adalah narator dalam wiracarita Mahabharata, salah satu wiracarita Hindu yang termasyhur. Ia berasal dari Takshashila (kini disebut Taxila, di negara Pakistan), dan disanalah wiracarita tersebut dituturkan untuk yang pertama kali.[1][2][3]

Menurut legenda Hindu, ia merupakan murid Resi Byasa, yang mengajarinya Jaya, yaitu 8.800 sloka asli dari kitab Mahabharata. Kemudian ia mengembangkan Jaya menjadi 24.000 sloka dengan nama Bharata, yang kemudian ia tuturkan kepada Raja Janamejaya sehabis pelaksanaan sarpa-yadnya atau sarpa-satra (pengorbanan ular). Kitab Hariwangsa juga disampaikan olehnya.

Ia juga merupakan seorang resi yang pertama kali mengajarkan Krishna Yajur-weda. Dalam kitab Ashvalayana Grihya Sutra, ia disebut sebagai Mahabharatacharya. Namanya juga disebut dalam Taittiriya Aranayaka dan Ashtadhyayi karya Pāṇini.[4]

Referensi

  1. ^ Krishnan, Bal (1978). Kurukshetra: Political and Cultural History. B.R. Publishing Corporation. hlm. 50. Diakses tanggal 31 May 2017. 
  2. ^ Davis, Richard H. (2014). The "Bhagavad Gita": A Biography. Princeton University Press. hlm. 38. ISBN 9781400851973. Diakses tanggal 31 May 2017. 
  3. ^ Britannica Online Encyclopedia, article:Taxila. "The great Indian epic Mahabharata was, according to tradition, first recited at Taxila at the great snake sacrifice of King Janamejaya, one of the heroes of the story."
  4. ^ Raychaudhuri, H.C. (1972). Political History of Ancient India: From the Accession of Parikshit to the Extinction of the Gupta Dynasty, Calcutta: University of Calcutta, p.38