Valentinianus III (2 Juli 419 – 16 Maret 455) adalah seorang Kaisar Romawi Barat yang memerintah dari tahun 425 hingga 455. Ia berasal dari Dinasti Theodosianus dan merupakan salah satu penguasa terakhir Kekaisaran Romawi Barat sebelum runtuhnya kekaisaran tersebut pada akhir abad ke-5. Pemerintahannya ditandai oleh kemunduran kekuasaan Romawi di Barat, intrik politik, dan serangkaian serangan dari suku-suku barbar, termasuk Vandal dan Hun.
Pada masa kecilnya, Valentinianus III menyaksikan pergolakan politik di Kekaisaran Romawi Barat, termasuk konflik antara ibunya dan Jenderal Flavius Aetius, serta ketidakstabilan yang disebabkan oleh ancaman eksternal dari suku barbar.
Kenaikan Takhta
Setelah kematian ayahnya pada tahun 421, ibunya, Galla Placidia, mengambil peran penting dalam melindungi hak waris Valentinianus. Pada tahun 423, Kaisar Romawi Barat, Honorius, yang juga pamannya, meninggal tanpa pewaris yang jelas. Kekaisaran Romawi Timur di bawah Theodosius II kemudian mendukung Valentinianus sebagai kaisar yang sah. Namun, pada saat itu, seorang jenderal bernama Joannes merebut kekuasaan di Ravenna.
Pada tahun 425, pasukan Kekaisaran Romawi Timur di bawah pimpinan Ardaburius dan Aspar berhasil mengalahkan Joannes. Valentinianus, yang saat itu baru berusia enam tahun, secara resmi dinobatkan sebagai Kaisar Romawi Barat pada 23 Oktober 425 di Roma. Selama masa kanak-kanaknya, kekuasaan efektif dipegang oleh Galla Placidia sebagai wali dan penguasa de facto.
Pemerintahan
Hubungan dengan Flavius Aetius
Flavius Aetius, seorang jenderal dan politikus yang berbakat, menjadi tokoh paling berpengaruh selama pemerintahan Valentinianus III. Aetius dikenal sebagai "Perisai Barat" karena kemampuannya dalam mempertahankan kekaisaran dari serangan suku barbar. Puncak kejayaannya terjadi pada tahun 451, ketika ia mengalahkan Attila dan bangsa Hun dalam Pertempuran Dataran Katalaunia.
Meskipun Aetius sangat berjasa, hubungannya dengan Valentinianus tegang akibat intrik politik. Pada tahun 454, Valentinianus secara pribadi membunuh Aetius di istananya, sebuah tindakan yang dianggap sebagai kesalahan fatal karena menghilangkan tokoh yang paling mampu mempertahankan kekaisaran.
Konflik dengan Suku Barbar
Pada masa pemerintahannya, Kekaisaran Romawi Barat mengalami serangkaian serangan dari suku barbar, termasuk:
Bangsa Hun: Attila memimpin serangan besar-besaran ke wilayah Romawi pada pertengahan abad ke-5, termasuk invasi Italia pada tahun 452.
Kehidupan Pribadi
Valentinianus III menikah dengan Licinia Eudoxia, putri Kaisar Romawi Timur Theodosius II. Mereka memiliki dua anak perempuan, yaitu Eudocia dan Placidia. Pernikahan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara kekaisaran Barat dan Timur, meskipun akhirnya hubungan kedua kekaisaran tetap tegang.
Kematian
Valentinianus III dibunuh pada 16 Maret 455 di Roma oleh dua orang tentara, Optila dan Thraustila, yang diduga bersekongkol dengan senator Petronius Maximus. Pembunuhan ini terjadi sebagai pembalasan atas pembunuhan Aetius dan menciptakan kekosongan kekuasaan yang semakin melemahkan Kekaisaran Romawi Barat.