Stasiun Rancaekek

Stasiun Rancaekek
Kereta Api Indonesia
B21C21

Bangunan baru Stasiun Rancaekek, 2024
Lokasi
Koordinat6°58′6″S 107°45′27″E / 6.96833°S 107.75750°E / -6.96833; 107.75750
Ketinggian+668 m
Operator
Letak
Jumlah peron4 (dua peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak rendah)
Jumlah jalur5 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananCommuter Line (Garut dan Bandung Raya)
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
  • RCK
  • 1603[2]
  • EKEK
KlasifikasiI[2]
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Cimekar
menuju Purwakarta
Commuter Line Bandung Raya
Cicalengka–Purwakarta
Haurpugur
Perjalanan satu arah
Cimekar
menuju Padalarang
Commuter Line Bandung Raya
Padalarang–Cicalengka
Haurpugur
menuju Cicalengka
Cimekar
menuju Purwakarta
Commuter Line Garut Haurpugur
menuju Garut
Fasilitas dan teknis
FasilitasToilet  Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Rancaekek (RCK) merupakan stasiun kereta api kelas I yang terletak di Rancaekek Wetan, Rancaekek, Bandung, tepatnya terletak tak jauh dari jalan raya yang menghubungkan Rancaekek-Majalaya dan dekat dengan Perumahan Rancaekek Kencana dan Perumahan Griya Utama Rancaekek. Stasiun yang terletak pada ketinggian +668 meter ini merupakan stasiun kereta api aktif terdekat dari kawasan pendidikan Jatinangor serta termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung. Sejak dipindahkannya bangunan Stasiun Cimekar ke sebelah barat yang lokasi geografisnya berada di Kota Bandung, stasiun ini menjadi stasiun kereta api yang lokasinya paling barat di Kabupaten Bandung.

Sejarah

Stasiun Rancaekek tempo doeloe

Bangunan stasiun ini sudah ada sejak zaman Staatsspoorwegen mulai mengembangkan jalur kereta apinya pada tahun 1884. Pada tanggal 13 Februari 1921, telah selesai pembangunan jalur kereta api Rancaekek–Tanjungsari. Tujuannya adalah untuk menjangkau perkebunan di daerah Jatinangor.[5] Jalurnya sendiri dinonaktifkan pada tahun 1942 karena dibongkar oleh pekerja romusa Jepang.[6] Walaupun demikian sebagian dari jejak-jejak jalur tersebut masih ada, seperti Jembatan Cincin Cikuda, Jembatan Citeureup, Viaduk Jatinangor, dan Stasiun Tanjungsari.[7]

Dahulu, ke arah timur Stasiun Rancaekek terdapat perhentian (stopplaats) bernama Rancakendal. Perhentian tersebut dibuka pada 20 Februari 1899, bersamaan dengan Gadobangkong, Andir, Cikudapateuh, dan Haurpugur. Dilansir dari surat kabar De Preanger-Bode yang terbit pada 15 Februari 1899, perhentian tersebut terletak di kilometer 175 atau dua kilometer dari Stasiun Rancaekek saat ini.[8] Perhentian tersebut kemungkinan hanya berumur singkat karena tidak lagi tercantum dalam data tahun 1936.[9]

Bangunan dan tata letak

Awalnya, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 yang lama merupakan sepur lurus. Dahulu terdapat satu sepur badug yang menyambung ke jalur 1 yang lama dan mengarah ke gudang, tetapi sudah dinonaktifkan dan rata dengan tanah. Di atas sebagian dari tanah tempat jalur itu dibangun toilet dan musala.

Dengan bertumbuhnya Rancaekek sebagai kawasan perumahan di wilayah pinggiran Bandung, maka ditambahkan bangunan baru di sisi selatan stasiun yang pernah menjadi pintu keberangkatan utama. Bangunan lama di sisi utara yang merupakan peninggalan SS dipertahankan selama beberapa lama sehingga stasiun ini sempat memiliki dua bangunan.

Di sebelah timur Stasiun Rancaekek ini juga terdapat Depo Kereta Cepat Jakarta-Bandung, hanya berjarak 2,2 km meter dari stasiun ini.

Bangunan lama Stasiun Rancaekek yang kini telah dirobohkan.

Sebagai bagian dari proyek jalur ganda segmen Gedebage–Haurpugur, jalur stasiun ini ditingkatkan menjadi jalur ganda mulai tahun 2020. Peningkatan ini dilakukan untuk mendukung akses menuju kereta cepat Jakarta–Bandung.[10] Kemudian, mulai tanggal 15 Februari 2021, layanan penumpang di bangunan stasiun sisi selatan ditutup seiring dengan pembangunan jalur ganda tersebut dan juga revitalisasi stasiun. Maka dari itu, penumpang hanya dapat dilayani di stasiun utara.[11] Kemudian, bangunan stasiun utara akhirnya juga menyusul dibongkar akibat pembangunan tersebut.[12]

Setelah jalur ganda segmen tersebut resmi dioperasikan sejak pertengahan Desember 2022, jumlah jalur di stasiun ini bertambah menjadi lima. Terdapat satu jalur baru yang dibangun melewati bangunan sisi selatan stasiun sebagai jalur 1 yang baru. Jalur 1 yang lama diubah menjadi jalur 4, jalur 2 yang lama diubah menjadi jalur 3 yang baru sebagai sepur lurus arah Bandung, dan jalur 3 yang lama diubah menjadi jalur 2 yang baru sebagai sepur lurus arah Cicalengka. Di emplasemen sisi utara dibangun jalur 5 yang merupakan sepur badug baru.

Per November 2022, sistem persinyalan yang sebelumnya menggunakan persinyalan mekanik kini telah diganti menjadi persinyalan elektrik produksi PT Len Industri.

Bangunan sisi selatan stasiun ini yang sudah dibongkar karena terdampak pembangunan jalur baru tersebut sudah digantikan dengan bangunan baru bertingkat dua. Sejak Februari 2023 pelayanan penumpang dan PPKA sudah dilakukan dari bangunan baru. Bangunan baru stasiun ini dilengkapi skybridge agar penumpang kereta api yang berpindah peron tidak lagi melalui jalur rel.

B21C21

Lantai 1 Penyeberangan penumpang
P

Lantai peron

Jalur 5 Sepur badug
Peron pulau
Jalur 4 (Cimekar)      Commuter Line Garut tujuan Purwakarta, Padalarang, Cibatu, dan Garut

     Commuter Line Bandung Raya tujuan Purwakarta, Padalarang, dan Cicalengka

(Haurpugur)
Jalur 3 Sepur lurus arah Bandung–Padalarang
Jalur 2 Sepur lurus arah Cicalengka–Cibatu
Jalur 1 (Cimekar)      Commuter Line Garut tujuan Purwakarta, Padalarang, Cibatu, dan Garut

     Commuter Line Bandung Raya tujuan Purwakarta, Padalarang, dan Cicalengka

(Haurpugur)
Peron sisi
Bangunan utama stasiun

Layanan kereta api

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
B Commuter Line Bandung Raya Cicalengka Purwakarta Perjalanan searah hanya pada malam hari.
Padalarang
Kiaracondong Perjalanan menuju Kiaracondong hanya sekali pada malam hari, sedangkan sebaliknya hanya dua kali pada pagi hari.
C Commuter Line Garut Garut Purwakarta Perjalanan menuju Purwakarta hanya pada siang hari, sedangkan sebaliknya pada pagi dan malam hari.
Padalarang Perjalanan searah hanya pada pagi hari.
Cibatu Perjalanan menuju Padalarang hanya pada pagi hari, sedangkan sebaliknya pada malam hari.

Antarmoda pendukung

Angkutan pendukung yang tersedia di Stasiun Rancaekek antara lain:[13]

Jenis Angkutan Umum No. Trayek Trayek Tujuan Akhir[14][15]
Angkot Kabupaten Bandung 1[14] Gedebage–Majalaya via Sayang[16] Terminal Gedebage
Terminal Majalaya
2[15] Majalaya–Cileunyi[17] Terminal Majalaya
Terminal Cileunyi

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Dwi, Setiady (2022-11-09). "Proyek Switch Over Ditjen Perkeretaapian Bikin Jadwal KA Lokal Bandung Raya Berantakan - Suara Merdeka Jakarta". Proyek Switch Over Ditjen Perkeretaapian Bikin Jadwal KA Lokal Bandung Raya Berantakan - Suara Merdeka Jakarta. Diakses tanggal 2022-11-10. 
  4. ^ @KAI121 (November 10, 2022). "Informasi Pengerjaan Peningkatan Prasarana di Wilayah DAOP 2 Bandung" (Tweet) – via Twitter. 
  5. ^ Perquin, B.L.M.C. (1921). Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen. Bureau Industria. 
  6. ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  7. ^ "Sulitnya Mencari Jejak Rel yang Hilang". Metrum. 27 Oktober 2018. Diakses tanggal 8 November 2018. 
  8. ^ Schaafsma, S. (1899-02-15). "Staatsspoorwegen op Java. Westerlijnen" (PDF). De Preanger-Bode. Diakses tanggal 2024-12-12. 
  9. ^ Severijn, M.H. (2002). Haltestempels met Nummer in Ned.-Indië (1936-1947) (PDF). Stoediegroep Zuid West Pacific. hlm. 26. 
  10. ^ "Sokong Kereta Cepat, Jalur Ganda Kiaracondong-Cicalengka Mulai Dibangun". Suara Merdeka (Indonesia). 17 Oktober 2020. Diakses tanggal 15 November 2020. [pranala nonaktif permanen]
  11. ^ "Layanan Penumpang Stasiun Rancaekek Bagian Selatan Ditutup Sementara Per Tanggal 15 Februari 2021, Ini Penjelasan PT KAI". jabarekspres.com. 2021-02-10. Diakses tanggal 2021-02-14. 
  12. ^ "Stasiun Rancaekek Terus Bersolek, Bangunan Lawasnya Sudah Rata dengan Tanah". Bisnis.com. 2023-02-23. Diakses tanggal 2023-03-21. 
  13. ^ "Angkutan Umum | Angkot Kota Bandung – TRANSPORTASI UMUM". transportasiumum.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-14. Diakses tanggal 2018-04-30. 
  14. ^ a b golali (2020-10-20). "Rute Angkot Majalaya - Gede Bage via Sayang". Golali. Diakses tanggal 2022-03-22. 
  15. ^ a b golali (2020-10-23). "Rute Angkot Cileunyi - Majalaya". Golali. Diakses tanggal 2022-03-22. 
  16. ^ "Gede Bage - Majalaya via Sayang". Golali.com. Diakses tanggal 9 Februari 2019. 
  17. ^ "CIleunyi - Majalaya". Golali.com. Diakses tanggal 9 Februari 2019. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Cimekar
menuju Padalarang
Padalarang–Kasugihan Haurpugur
menuju Kasugihan
Terminus Rancaekek–Tanjungsari Bojongloa