Sejarah kopi berkaitan dengan penyebaran dan pengolahan tanamankopi. Sejarah kopi mulai dicatat sejak abad ke-9 dimulai dari Ethiopia. Biji kopi asli ditanam oleh orang Ethiopia di dataran tinggi. Ketika bangsa Arab mulai memperluas perdagangannya, penyebaran biji kopi turut meluas hingga ke Afrika Utara dan ditanam secara massal di sana.
Dari Afrika Utara, penyebaran biji kopi meluas ke Asia hingga pasar Eropa dan mulai dikenal sebagai salah satu minuman yang punya rasa enak dan nikmat
Kopi mulai dikenal oleh suku Galia di Afrika Timur tahun 1000 SM. Memasuki tahun kelima Masehi, kopi sudah dikenal di pelosok Ethiopia. Kemudian tahun 700-1000, kopi dikenal pertama kali oleh bangsa Arab sebagai minuman energi. Sumber kopi pertama berada di Mokha, salah satu daerah di Yaman. Kemudian pada abad ke-11 awal, Ibnu Sina menyelidiki zat kimiawi kopi, dokumennya merupakan dokumen pertama yang diketahui membedah kopi dari ilmu kedokteran dan kesehatan.
Penyebaran kopi dan kedai kopi berjalan pesat di jazirah Arab, terutama Makkah dan Madinah pada tahun 1400. Kopi diperkenalkan di Konstantinopel oleh bangsa Turki (kesultanan Utsmaniyah) pada tahun 1453. Kedai kopi yang pertama kali tercatat bernama Kiva Han yang dibuka tahun 1475.
Tahun 1600, Paus Clement VIII mempertimbangkan bahwa “budaya kopi” merupakan sebuah bid’ah, budaya luar yang dapat mengancam (infidel) dan karena itu berdosa bagi yang meminumnya. Namun, akhirnya ia mengizinkan jika kopi menjadi bagian (alternatif) dari makanan atau minuman yang halal dimakan oleh seorang Kristen. Pada tahun itu juga, kopi dibawa dari Makkah ke India oleh Baba Budan ketika pulang haji dari Makkah. Kemudian pada tahun 1616, kopi dibawa dari Mukha ke Belanda. Tahun 1645, kedai kopi pertama dibuka di Venesia, Italia.
Tahun 1650, kedai kopi pertama dibuka di negeri Kristen (Christendom), tepatnya di Oxford. Tahun 1658, Belanda membuka kebun pertama di Ceylon (sekarang Sri Lanka). Memasuki tahun 1668, kedai kopi Edward Lloyd’s dibuka di London. Dari kedai kopi inilah kemudian Edward membuka perusahaan asuransi paling terkemuka di dunia Lloyd of London Insurance.
Kopi mulai dikenal di Amerika Utara pada tahun 1668. Kemudian tahun 1669 kedai kopi dikenalkan di Paris oleh duta besar Turki kepada Raja Louis XIV. Memasuki tahun 1670, London menggemari kopi, kedai kopi dibuka di setiap sudut London. Kopi mulai diperkenalkan juga di Jerman. Di Brazil, penanaman kopi dimulai. Jenis kopi yang ditanam adalah Coffea arabica Lind. Tahun 1674, Petisi Perempuan Menentang Kopi dikeluarkan di London. Kemudian tahun 1675, minuman teh (tea house) mulai dikenalkan di Belanda.
Pada tahun 1675, Raja Charles II menutup seluruh kedai kopi di London. Tuduhan utamanya adalah karena kedai kopi sebagai tempat pemufakatan makar. Kemudian tahun 1679, ahli kimia di Marseilles, Prancis, memberikan kesaksian bahwa kopi merusak dan membahayakan kesehatan. Tahun 1679, kedai kopi pertama dibuka di Hamburg, Jerman. Memasuki tahun 1688, lebih dari 800 kedai kopi dibuka di daerah Soho (Inggris), terutama oleh pelarian Kristen Calvinis dari Prancis (Huguenot). Tahun 1689, kafe khas Prancis pertama dibuka, bernama Café de Procope, walau dengan suasana krisis setelah pengumuman kopi merusak kesehatan.
Tahun 1696, kedai kopi pertama bernama The King’s Arms dibuka di New York. Seorang warga negara Belanda bernama Zwaardecroon (nantinya Gubernur Jenderal Belanda), membawa beberapa benih tanaman dari Mokha ke Bogor, Indonesia[2]. Seiring berkembangnya waktu, benih ini menjadi tanaman komoditas terpenting di Hindia Belanda. Belanda kemudian membentuk pembatasan wilayah di daerah Jawa Barat khusus untuk ditanami kopi yang disebut Preanger Stelsel.[3] Kemudian tahun 1706, kopi Jawa diteliti di Amsterdam. Kopi Jawa hasil penelitian oleh Belanda diperkenalkan dan ditanam di Jardin des Plantes oleh Raja Louis XIV pada tahun 1714. Tahun 1720, kedai kopi Florian dibuka di Florence. Tahun 1723, Gabriel du Clieu membawa biji kopi dari Prancis ke Martinique. Pada tahun 1727, Francisco de Mello membawa biji kopi dari Perancis untuk ditanam di Brazil.
Tahun 1730, Inggris menanam kopi di Jamaika. Kemudian tahun 1732, Johann Sebastian Bach membuat komposisi Coffee Cantata di Leipzig. Kopi Kantata ini menggambarkan perjalanan spiritual yang juga sebagai parodi atas ketakutan orang Jerman terhadap pesatnya popularitas kopi di Jerman. Pada tahun 1777, Raja Jerman (Prussia) mengumumkan kritikan dan pelarangan terhadap kopi, dan mengumumkan bir sebagai minuman nasional Jerman Raya. Tahun 1790, Kedai kopi awal khas Inggris menghilang perlahan tergantikan oleh kedai bir (tavern).
Kemudian tahun 1802, cafe sebagai kata yang menunjukkan tempat mulai diperkenalkan di Inggris (sebelumnya coffee house). Kata ini berasal dari kata Prancis “eafé” dan hampir seakar dengan bahasa Italia “caffe”. Café menunjukkan sebuah tempat yang merupakan restoran dengan menu utama minuman kopi.
Kopi impor dari Brazil pertama kali masuk pasar Amerika Serikat di Salem, Massachuset, pada tahun 1809. Tahun 1820, zat kafein dalam minuman kopi ditemukan berbarengan oleh tiga peneliti berbeda, dan tentunya masing-masing peneliti itu bekerja sendiri-sendiri, yaitu Runge, Robiquet, serta Pelletier dan Caventou. Tahun 1822, prototip dari sebuah mesin kopi espresso dibuat di Perancis. Tahun 1839, kata “cafetaria” diperkenalkan sebagai kata hibrida (gabungan) dari Meksiko, Spanyol, dan Inggris. Tahun 1859, Michael Thonet’s Vienna Café chair No. 14 (bangku kedai kopi khusus) diperkenalkan pertama kali sebagai “bangku yang cocok digunakan sambil menghirup kopi”.
Tahun 1869, coffee leaf rust (jamur kopi) pertama kali ditemukan di Ceylon dan tanaman kopi di Asia. Pada tahun 1873, kopi dalam kemasan secara massal diperkenalkan pertama kali di Amerika Serikat oleh John Arbukle. Kemudian tahun 1882, dibentuk The New York Coffee Exchange.
Pada tahun 1869, menyebar suatu penyakit yang disebabkan oleh jamur di seluruh Asia sehingga menyebabkan kerusakan pada tanaman kopi jenis Coffea arabica yang waktu itu banyak ditanam di Asia. Hingga pada tahun ini, orang mulai menanam bermacam-macam jenis kopi yang banyak terdapat di daerah Congo.
Kopi pada abad ke-20
Tahun 1904, mesin espresso dibuat modern oleh Fernando Illy. Tahun 1906, Brazil menaikkan harga kopi setelah menciptakan harga (kurs) tetap untuk komoditas kopi. Kemudian tahun 1910, Jerman membuat kopi decaf (pengurangan zat kafein pada kopi seminimal mungkin) dan diperkenalkan ke Amerika Serikat dengan nama dekafa.Tahun 1911, pedagang kopi di Amerika Serikat membentuk Asosiasi Kopi Nasional.
Tahun 1915, pyrex ditemukan. Pada mulanya, dipakai sebagai lampu penerangan terutama di perusahaan kereta api sebagai penutup lampu yang tahan panas dan cuaca ataupun benturan fisik. Pyrex mulai diperkenalkan sebagai alat dapur, sebagai pengganti kaca. Kedai kopi menggunakan pyrex sebagai gelas tahan panas.
Tahun 1920, kedai kopi seketika terkenal di Amerika Serikat. Kemudian tahun 1925 Vienna Café chair No. 14 diikutkan dalam pameran L’esprit Nouveau di Prancis oleh Le Corbusier. Sampai tahun 1933, bangku model ini diproduksi lebih dari 50 juta bangku. Tahun 1927, mesin kopi espresso pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat. Kedai kopi pertama yang memakainya adalah La Pavoni di New York. Mesin ini didesain khusus oleh arsitek ternama Italia Gio Ponti. Tahun 1928, Federasi Kopi Kolombia dibentuk.
Dari tahun 1930-1944, Brazil memusnahkan 78 juta kantong kopi untuk menstabilkan harga. Tahun 1938, Cremonesi membuat pompa piston yang dapat menyemprotkan air panas dengan kecepatan tinggi untuk menyeduh kopi. Pada tahun 1938, Nestle menemukan kopi instan di Brazil. Sampai saat ini, Nestle merupakan penghasil kopi instan terbesar di dunia. Kemudian tahun 1939-1945, pasukan Amerika Serikat membawa kopi instan dalam perang dan memperkenalkannya ke seluruh dunia.
Tahun 1942, kopi menjadi barang yang disimpan secara sembunyi-sembunyi. Di Inggris pada masa itu, kopi dijatah pada jumlah tertentu. Kemudian tahun 1946, pabrik Gaggia memproduksi mesin cappucino secara komersial untuk pertama kali. Kata cappucino berasal dari warna jubah pendeta Cappucin (aliran Francisian 1529). Tahun 1948, Achille Gaggia menemukan mesin kopi espresso secara massal di Milan.
Tahun 1952, mesin Gaggia diimpor ke Inggris. Pada tahun ini, kedai kopi setelah perang dunia kedua untuk pertama kali dibuka di London pada bulan Juli. Tahun 1953, Bar Espresso menyebar di seluruh Soho, kedai espresso pertama adalah Mocha di 29 Frith Street. Namun, pada tahun 1954, pembatasan kepemilikan sejumlah komoditas seperti kopi berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa transisi perang dunia kedua.
Tahun 1957, Catherine Uttley mendaftar ada 200 bar kopi di London. Mulai banyak bar kopi yang memakai plastik, mulai dari peralatan dapur, makan, lantai, sampai furnitur. Kemudian tahun 1960, jumlah bar kopi tercatat bertambah dua kali lipat dari 1.000 menjadi 2.000 di seluruh Inggris di mana London memiliki bar terbanyak, yaitu sekitar 500 buah.
Tahun 1962 adalah puncak konsumsi kopi per kapita di Amerika Serikat, yaitu 3 cangkir per orang per hari. Tahun 1962, Perjanjian Internasional mengenai perdagangan kopi dibuat, bertujuan untuk mengontrol harga. Pada tahun 1964, popularitas bar kopi di Inggris mengalami penurunan, tergantikan oleh restoran dengan berbagai hidangan.
Tahun 1970, Mocha Café tutup setelah dikomplain sinis oleh penulis Amerika Serikat William S. Burroughs. Tahun 1971, gerai Starbucks pertama dibuka di Seattle. Tahun 1973, Fair Trade Coffee pertama kali diimpor ke Eropa dari Guatemala.
Tahun 1975, Brazil merugi karena gagal panen, harga kopi dunia meroket. Tahun 1989, Perjanjian Kopi Internasional tidak berhasil menstabilkan harga. Tercatat dalam sejarah perdagangan kopi, harga pasaran kopi turun ke tingkat yang paling rendah.
Tahun 1990, beberapa kedai kopi tutup karena penataan ruang (redevelopment) di Inggris. Diperkenalkan kopi organik yang menjadi primadona di pasar kopi dunia. Tahun 1998, jumlah Starbucks mencapai 2.000 gerai di Amerika Serikat dan 5.715 gerai di seluruh dunia. Sementara di Indonesia telah dibuka sebanyak 11 gerai. Starbucks memposisikan diri sebagai kedai kopi dengan jaringan terbesar di seluruh dunia.
^Vlekke, Bernard H.M. (2016). Nusantara. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). hlm. 180–181. ISBN978-602-6208-064.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Breman, Jan. Keuntungan Kolonial dari Kerja Paksa. Obor.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)