Seekor Kura-Kura dan Para Burung

Lukisan warna cair La tortue et les deux canards karya Gustave Moreau, 1879

Seekor Kura-Kura dan Para Burung adalah sebuah fabel yang mungkin bermula dari cerita rakyat, versi-versi awal ditemukan di India dan Yunani. Terdapat juga ragam-ragam Afrika. Pesan moral dalam cerita tersebut beragam dan tergantung pada konteks saat cerita tersebut diceritakan.

Versi-versi India awal

Sebuah cerita tentang seekor kura-kura yang banyak bicara muncul dalam naskah-naskah Buddha sebagai Kacchapa Jataka.[1] Dalam versi tersebut, ceritanya bermula dari seorang raja yang banyak bicara yang menemukan seekor kura-kura di halamannya yang jatuh dari langit dan terbelah menjadi dua. Penasehatnya menjelaskan bahwa ini akibat terlalu banyak bicara. Seekor kura-kura berteman dengan dua angsa yang berjanji untuk membawanya ke tempat tinggal mereka di Pegunungan Himalaya. Mereka menggigit sebuah ranting di paruh mereka sementara kura-kura tersebut menggigitnya dengan mulutnya, tetapi ia diberitahu untuk jangan bicara. Anak-anak yang berada di bawah dibuat lucu terhadapnya pada perjalanan tersebut dan saat menjawab balik, ia terjatuh dan hancur. Cerita-cerita Jataka menjadi subyek favorit untuk pahatan dan cerita tersebut ditemukan dalam bentuk relief pada berbagai bangunan keagamaan di India dan Jawa.

Referensi

Pranala luar

Informasi yang berkaitan dengan Seekor Kura-Kura dan Para Burung