Pendekatan yang dapat digunakan dalam pengelolaan portofolio investasi dibagi menjadi 2 yakni strategi pendekatan pasif dan strategi pendekatan aktif. Model investasi aktif merupakan suatu bentuk investasi yang berlandaskan pada asumsi bahwa suatu pasar modal membuat kesalahan dalam penetapan harga. Model investasi pasif adalah suatu bentuk investasi yang berlandaskan pada asumsi bahwa pasar modal tidak membuat kesalahan dalam penetapan harga ataupun tiap harga sekuritas di pasar yang telah ditetapkan secara tepat sesuai terhadap nilai intrinsiknya.[2]
Dalam membuat keputusan sebagai dasar dalam proses investasi diuraikan dalam lima prosedur yang dapat dilakukan oleh investor yakni kebijakaninvestasi, analisis sekuritas, membentuk portofolio, merevisi portofolio dan mengevaluasi kinerja portofolio.[3]
Konsep dasar
Portofolio yang Efisien dan Optimal
Bentuk dasar dari teori berkaitan dengan portofolio dimulai dengan mengasumsikan bahwa tingkat dari suatu pengembalian atas efek di masa yang datang dapat diperkirakan dan kemudian menetapkan risiko dengan variasi pengembalian yang terdistribusi.[4] Sehingga dalam memaksimalkan pengembalian dari investasi diharapkan berupa tingkat risiko tertentu yang dapat diterima merupakan upaya investor agar pembentukan portofolio menjadi lebih optimal dan efisien.[5] Dalam membentuk portofolio yang efisien, maka perlu dibangun suatu asumsi yang berhubungan dengan perilaku investor dalam membuat keputusan investasi, perilaku investor sering kali ini dapat disebut sebagai asumsi yang wajar. Asumsi yang wajar diartikan sebagai perilaku dari investor agar cenderung mempertahankan kondisi aman untuk menghindari risiko yang tinggi.[6] Investor penghindar risiko adalah investor yang jika dipertemukan pada dua investasi dengan pengembalian diharapkan yang sama dan risiko berbeda, maka ia akan memilih investasi dengan tingkat risiko yang lebih rendah.[7]
Fungsi Kegunaan dan Kurva Indiferen
Preferensi (pilihan) dari entitas ekonomi yang terkait dengan pengembalian dan risiko yang ditemui didasarkan pada fungsi kegunaan yang dapat dinyatakan dalam bentuk grafik kurfa indeferen yang bersifat konsisten dalam menunjukkan tingkat kepuasan yang berbeda atau tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama dari kurva yang berbeda.
Aktiva Berisiko dan Aktiva Bebas Risiko
Aktiva berisiko adalah aktiva terhadap pengembalian yang akan diterima di masa depan bersifat tidak pasti. Sedangkan, Aktiva bebas risiko adalah aktiva terhadap pengembalian masa depan dapat diketahui karena bersifat pasti.[8][9]
Jenis
Jenis portofolio investasi dalam menanamkan modal pada saham dibagi menjadi beberapa jenis instrumen yakni portofolio pendapatan, portofolio nilai, dan portofolio pertmubuhan.[10]
Portofolio pendapatan
Portofolio pendapatan diartikan sebagai portofolio di mana risikonya kecil dan sering kali dipilih oleh pihak investor dalam mencari keuntungan rutin dari saham. Portofolio ini juga berfokus terhadap pengamanan pendapatan reguler berupa dividen (investasi saham yang merujuk kepada laba bersih dari sebuah perusahaan) yang dibagikan kepada perusahaan dibandingkan capital gain (jumlah keuntungan dari penjualan saham).[10]
Portofolio nilai
Portofolio nilai diartikan sebagai portofolio yang sering kali dibuat oleh pihak investor cara melakukan pembelian saham dengan harga yang relatif murah dibanding saham lain dari suatu industri serupa. Saham portofolio ini juga dapat ditahan sampai pihak investor menemukan nilai yang lebih bagus. Secara umum, portofolio nilai mempunyai risiko yang tinggi dikarenakan harga saham fluktuatif.[10]
Portofoilo pertumbuhan
Portofolio pertumbuhan diartikan sebagai portofolio yang berfokus pada pertumbuhan aset saham yang diinvestasikan dengan menggunakan prinsip risiko tinggi dan pengembalian tinggi. Portofolio ini sering kali diambil oleh pihak investor dengan profil risiko sedang. Portofolio pertumbuhan juga banyak digunakan di industri yang sedang berkembang dan masa depan yang lebih baik kedepannya.[10]
Komponen
Portofolio memiliki keterkaitan dengan estimasi investor tehadap ekspektasi risiko[11] dan pengembalian sehingga aktivitas yang dilakukan akan melibatkan komponen-komponen portofolio investasi. Komponen yakni portofolio investasi saham dibagi menjadi 4 kompenen utama dalam pembetukan suatu portofolio yakni saham, reksadana, obligasi dan waran.[12]
Saham
Saham merupakan tanda bukti kepemilikan pada suatu perusahaan dimana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham.[13]
Reksa dana
Reksa dana merupakan tanda bukti pemilik atau sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menginvestasikan uangnya kepada pengelola reksa dana yang sering kali disebut selaku manajer investasi untuk kemudian digunakan sebagai modal dalam berinvestasi di suatu pasar uang atau pasar modal.[14]
Obligasi
Obligasi merupakan surat tanda bukti atau sertifikat yang berisi kontrak yang dibuat antara pemberi pinjaman (dalam hal ini pemodal) dengan yang diberi pinjaman.[15]
Waran
Waran merupakan suatu pilihan yang mana pemiliknya mempunyai pilihan sehingga dapat melakukan penukaran atau tidak warannya pada saat jatuh tempo.[16]