Pokémon Go (ditulis sebagai Pokémon GO) adalah sebuah permainan realitas tertambah dalam telepon pintar yang dikembangkan oleh Niantic, sebuah perusahaan sempalan milik Google, yang tersedia untuk perangkat iOS dan Android. Permainan ini diluncurkan secara beta pada bulan Juli 2016.[1][2] Permainan ini memungkinkan pemainnya untuk menangkap, melatih, menukar, dan mempertarungkan setiap karakter Pokémon yang ada di dalam telepon di setiap tempat dalam dunia nyata.[2] Meskipun permainan ini gratis untuk diunduh dan dimainkan, Pokémon Go melayani pembelian dalam aplikasi.[3] Ke depannya, permainan ini dapat menggunakan perangkat sandang yang mendukung keberjalanan permainan bernama Pokémon Go Plus. Alat yang menggunakan koneksi Bluetooth ini berfungsi untuk memberitahu pemain ketika karakter Pokémon yang dicari dekat dengan pemain. Alat ini dilengkapi dengan sebuah layar LED dan alat getar ringan.[4][5]
Alur permainan
Setelah pemain masuk ke dalam permainan untuk pertama kali, pemain harus membuat sebuah karakter sebagai penangkap dan pelatih Pokémon. Pemain akan memilih warna kulit, gaya rambut, warna mata dan pakaian untuk karakter mereka di Pokémon Go.[6] Setelah karakter dibuat, pemain akan melihat karakter sekaligus peta lingkungan sekitar yang digunakan sebagai latar permainan.
Di dalam peta itu terdapat PokéStops dan Pokémon Gym. PokéStops adalah tempat untuk mendapatkan beberapa item di dalam permainan Pokémon Go. Sedangan Pokémon Gym adalah tempat di mana pemain bisa melatih atau bertarung Pokémon dengan pemain yang lainnya.
Pemain Pokémon Go harus berjalan-jalan di lingkungan sekitar agar karakter di dalam permainan bergerak. Jenis Pokémon yang ditangkap biasanya berada di tempat-tempat sesuai dengan jenis Pokémon tersebut; misalnya, Pokémon jenis air biasanya akan ditemui di tempat-tempat yang dekat dengan air seperti di sungai, kolam, dan sebagainya.[7] Pemain juga dapat melakukan pertarungan dengan pemain lain dan memilih tim sendiri untuk menguasai daerah tertentu.[8]
Pemain dapat merasakan sensasi menangkap Pokémon seperti di dunia nyata dengan adanya teknologi realitas tertambah (augmented reality) yang menggunakan kamera telepon pintar, selain itu telepon pintar para pemain juga harus memiliki sensor giroskop agar dapat menggunakan teknologi tersebut.[9]
Indonesia adalah negara di Asia yang pertama kali memainkan Pokémon Go, meskipun belum secara resmi dirilis di negara tersebut hingga pada 6 Agustus.[36]
Atas kebijakan pemerintah untuk membatasi data dalam peta, hampir seluruh Korea Selatan tidak dapat mengakses permainan ini karena menggunakan data dari Google Maps.[37] The Pokémon Company cabang Korea Selatan belum membuat pengumuman resmi terkait hal ini dan perilisan selanjutnya.[38] Dalam wilayah kecil di sekitar Sokcho pada timur laut negara tersebut tidak [39]berada di bawah batasan tersebut sehingga banyak orang yang memanfaatkan hal itu. Tiket bis dari ibukota Seoul terjual habis dan orang yang tinggal dalam Sokcho membagikan informasi tentang area Wi-Fi gratis kepada turis.[37] Para pengguna[40] juga menemukan sebuah gym di Panmunjom, Korea Utara, juga di dalam Zona Demiliterisasi Korea; namun Niantic kemudian menghapusnya dari permainan.[41]
Respons secara komersial
Dalam 24 jam setelah dirilis, Pokémon Go meraih posisi "Top Grossing" (paling populer) dan "Free" (gratis) di klasemen App Store.[42][43] Permainan ini juga menjadi game tercepat untuk masuk jajaran atas pada App Store dan Google Play, mengalahkan Clash Royale.[44] Dalam 2 hari setelah dirilis, permainan ini telah terpasang pada lebih dari 5% dari semua perangkat Android di Amerika Serikat, menurut SimilarWeb.[45] Pada 13 Juli 2016, Pokémon Go telah diunduh sebanyak 15 juta kali.[46] Dalam seminggu setelah perilisan, server Australia mendapat masalah di Sydney, Melbourne dan Brisbane karena popularitas permainan ini.[47]
Keterlibatan para investor juga melambung setelah awal rilis Pokémon Go pada 7 Juli, di mana nilai saham Nintendo naik sebesar 10%[48] dan pada 14 Juli, sahamnya telah naik sampai 50%.[49] Walaupun Nintendo hanya memiliki 33% saham pada waralaba Pokémon dan hanya memperoleh 30% dari keuntungan penjualan Pokémon Go, nilai saham pasca rilis telah naik sampai dengan nilai sebesar $14.5 triliun dollar.[50]Financial Times mengemukakan bahwa para investor tidak berspekulasi pada Pokémon Go saja, namun pada masa depan produk-produk aplikasi seluler Nintendo yang sukses setelah Nintendo masuk dalam pasar aplikasi seluler; secara historis mereka sangat enggan untuk merambahnya karena takut akan merusak penjualan konsolnya.[51] Nintendo berencana untuk merilis 4 permainan aplikasi seluler lagi pada Maret 2017, para investor menambahkan bahwa Pokémon Go telah membuktikan bahwa Nintendo masih memiliki "kekayaan intelektual karakter yang paling berharga di dunia" dengan produk waralaba seperti Super Mario, The Legend of Zelda, dan Metroid.[52] Pada 12 Juli 2016, rata-rata penggunaan harian pada perangkat Android telah melebihi Snapchat, Tinder, Instagram, dan Facebook.[53] Kenaikan dalam bursa saham tidak hanya dirasakan Nintendo, namun juga pada First Baking Co., Tomy, TV Tokyo, dan Bank of Kyoto semuanya memecahkan rekor kenaikan yang signifikan.[54]
^"「ポケモンGO」、日本でも配信開始" (dalam bahasa bahasa Jepang). Tokyo: Nikkei News. Nikkei Quick New (NQN). 22 Juli 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-07-22. Diakses tanggal 22 Juli 2016.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Audureau, William (21 Juli 2016). "" Pokémon Go " prépare son lancement en France". Le Monde.fr (dalam bahasa bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-03. Diakses tanggal 22 Juli 2016.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)