"My Heart Will Go On" adalah lagu tema film Titanic tahun 1997. Musik lagu ini digubah oleh James Horner, liriknya dikarang oleh Will Jennings, dan diproduksi oleh Simon Franglen, James Horner, dan Walter Afanasieff.[2] Lagu ini sendiri dinyanyikan oleh Céline Dion.[1] Setelah dirilis pada tahun 1997 melalui album lagu film Titanic dan album Dion Let's Talk About Love, lagu ini langsung menempati puncak tangga lagu di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Irlandia, Britania Raya, dan Australia. "My Heart Will Go On" dirilis di Australia dan Jerman pada tanggal 8 Desember 1997 dan seluruh dunia pada bulan Januari dan Februari 1998.[3] Lagu ini kemudian menjadi hit tersukses yang dinyanyikan Dion, salah satu singel terlaris sepanjang masa, dan singel terlaris di dunia pada tahun 1998.[4][5]
Sejarah
James Horner awalnya menggubah lagu ini sebagai motif instrumental untuk sejumlah adegan film Titanic. Ia kemudian berkeinginan membuat lagu vokal dari musik tersebut untuk mengiringi kredit di akhir film. Sutradara James Cameron tidak mau lagu seperti itu, namun Will Jennings tetap melanjutkan proyek Horner dan mengarang liriknya. Setelah Dion mendengar lagu tersebut, ia tidak mau menyanyikannya.[6] Horner menunjukkan sketsa piano kepada Simon Franglen yang saat itu sedang mengerjakan tekstur elektronik dan penyintesis untuk musik film ini. Franglen sudah bekerja dengan Celine Dion selama beberapa tahun dalam pembuatan berbagai lagu hitsnya.[7] Ia memprogram dan menyusun demo besar yang akan ditunjukkan kepada Dion. Manajer dan suaminya, René Angélil, meyakninkan Dion agar menyanyikan versi demo ini. Horner akan memperdengarkan lagu ini kepada Cameron ketika suasana hatinya sedang baik. Setelah diputar beberapa kali, Cameron setuju tetapi khawatir akan dikritik karena "mengomersialkan lagu pada akhir film." Cameron juga ingin memuaskan para eksekutif studio yang gelisah dan "memandang bahwa lagu hit dari film ini bisa jadi satu-satunya faktor positif yang menjamin penyelesaiannya."[8]
Versi asli Horner/Franglen disertakan pada soundtrack Titanic dan dalam versi tersebut Dion menyanyi lebih lama. Franglen mencampur versi akhir film dan versi soundtrack-nya, memperluas demonya dan menambahkan orkestra di chorus terakhir. Singel ini juga diputar pada kredit penutup film.[9] Saat singel ini hendak dirilis di radio, musiknya diubah lagi oleh Walter Afanasieff yang menambahkan gitar senar dan elektrik dan menyusun ulang beberapa bagian lagu. Versi ini disertakan dalam singel maxi 4-lagu dan album Dion, Let's Talk About Love.[10]
Di buku album Let's Talk about Love, lirik lagunya memiliki baris tambahan di antara chorus kedua dan bait terakhir. Kalimat "There is some love that will not go away" tidak dinyanyikan oleh Dion dalam versi apapun, tetapi masih ada di situs resmi Celine Dion.[11]
Pada puncak popularitas lagu ini, beberapa stasiun radio di Amerika Serikat dan Britania Raya memutar versi suntingannya yang menyertakan sisipan dialog dramatis antara Jack dan Rose dari film Titanic. Lagu ini kemudian dimasukkan dalam album soundtrack kedua Back to Titanic. Di Prancis, "My Heart Will Go On" dirilis dalam bentuk singel sisi A ganda bersama lagu "The Reason."
Sejumlah korban selamat dari bencana Costa Concordia mengaku bahwa lagu tema film Titanic ini diputar di salah satu restoran ketika Costa Concordia menabrak karang, sehingga kapal tersebut separuh tenggelam pada malam 13 Januari 2012.[12][13][14]
Pengaruh
Setelah lagu ini menuai sukses besar di seluruh dunia, banyak studio film dan label rekaman mencoba meniru prosesnya. Walaupun berbagai singel soundtrack sudah terkenal sebelum "My Heart Will Go On," lagu-lagu serupa mengikutinya, seperti "I Don't Want to Miss a Thing" oleh Aerosmith dari film Armageddon dan "There You'll Be" oleh Faith Hill dari film Pearl Harbor. Lagu-lagu tersebut mengikuti jejak tema "Titanic", yaitu balada cinta untuk sebuah tragedi. Meski berhasil menjadi hits, kedua lagu tersebut tidak sesukses "My Heart Will Go On."