Film-film Cameron telah meraup lebih dari 8 miliar dolar AS di seluruh dunia, menjadikannyae sutradara film dengan pendapatan tertinggi kedua sepanjang masa. Tiga filmnya termasuk dalam empat film berpendapatan tertinggi sepanjang masa; Avatar (2009) menempati urutan pertama, Avatar: The Way of Water (2022) urutan ketiga, dan Titanic (1997) urutan keempat.[1] Cameron adalah sutradara film pertama yang meraih pendapatan lebih dari 1 miliar dolar AS, dua film pertama yang meraih lebih dari 2 miliar dolar AS, dan satu-satunya sutradara yang memiliki tiga film dengan pendapatan lebih dari 2 miliar dolar AS.[2][3] Pada tahun 2010, majalah Time menobatkan Cameron sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia. Cameron juga dikenal sebagai seorang pemerhati lingkungan dan menjalankan beberapa bisnis yang berfokus pada keberlanjutan.
Awal Kehidupan
James Francis Cameron[4] lahir pada tanggal 16 Agustus 1954, di Kapuskasing, Ontario. Ayahnya, Philip Cameron, adalah seorang insinyur listrik, dan ibunya, Shirley (née Lowe), adalah seorang seniman dan perawat.[5] Ia adalah anak pertama dari lima bersaudara, dengan dua adik laki-laki dan dua adik perempuan.[5] Kakek buyut dari pihak ayahnya beremigrasi dari Balquhidder, Skotlandia, pada tahun 1825.[5] Cameron menghabiskan masa libur musim panas di pertanian kakeknya di Ontario selatan.[6] Ia bersekolah di Sekolah Tinggi Stamford di Niagara Falls. Pada usia 17 tahun, Cameron dan keluarganya pindah dari Chippawa ke Brea, California.[7] Ia bersekolah di Sonora High School dan kemudian pindah ke Brea Olinda High School. Teman-teman sekelasnya mengenangnya bukan sebagai seorang atlet, melainkan seseorang yang gemar membuat benda-benda "terbang ke udara atau menyelam ke kedalaman".[8]
Setelah lulus SMA, Cameron mendaftar di Fullerton College, sebuah perguruan tinggi negeri, pada tahun 1973 untuk belajar fisika. Ia kemudian beralih ke jurusan Sastra Inggris, tetapi keluar dari perguruan tinggi pada akhir tahun 1974.[9] Cameron bekerja serabutan, termasuk menjadi sopir truk dan petugas kebersihan sekolah. Ia menikmati bir, sering mengonsumsi ganja dan LSD, serta menulis di waktu luangnya.[10][11] Pada periode ini, ia belajar tentang efek khusus dengan membaca karya mahasiswa lain di perpustakaan USC tentang "pencetakan optik, atau proyeksi layar depan, atau transfer pewarna, apa pun yang berkaitan dengan teknologi film".[12] Setelah terkesan dengan film Star Wars pada tahun 1977, Cameron berhenti dari pekerjaannya sebagai sopir truk untuk terjun ke industri perfilman.[13]
Karier Film
Awal Karier dan Era 1980-an
Karier penyutradaraan Cameron dimulai pada tahun 1978.[14] Setelah meminjam uang dari konsorsium dokter gigi, ia belajar menyutradarai, menulis, dan memproduseri film pendek pertamanya, Xenogenesis (1978) bersama seorang teman.[15] Sambil belajar, Cameron merasa seperti seorang dokter yang melakukan prosedur bedah pertamanya.[12] Ia kemudian bekerja sebagai asisten produksi untuk film Rock 'n' Roll High School (1979). Sembari memperdalam pengetahuannya tentang teknik pembuatan film, Cameron memulai pekerjaan sebagai pembuat model miniatur di Roger Corman Studios.[11][16] Tak lama kemudian, ia dipekerjakan sebagai pengarah seni untuk film fiksi ilmiah Battle Beyond the Stars (1980). Ia mengerjakan efek khusus untuk film Escape from New York (1981) karya John Carpenter, menjabat sebagai desainer produksi untuk Galaxy of Terror (1981), dan menjadi konsultan desain untuk Android (1982).
Cameron dipekerjakan sebagai pengarah efek khusus untuk sekuel film Piranha (1978), berjudul Piranha II: The Spawning in 1982. Sutradara aslinya, Miller Drake, meninggalkan proyek tersebut karena perbedaan proses kreatif dengan produser Ovidio Assonitis. Syuting di Roma, Italia, dan di Pulau Grand Cayman, film ini memberi Cameron kesempatan untuk pertama kalinya menjadi sutradara untuk film besar. Cameron kemudian mengatakan bahwa itu tidak terasa seperti film pertamanya karena adanya perebutan kekuasaan dengan Assonitis.[17] Setelah Piranha II: The Spawning dirilis, para kritikus tidak terkesan; penulis Tim Healey menyebutnya sebagai "film buruk luar biasa yang menggabungkan klise dari segala sumber yang bisa dibayangkan".[18]
Pada tahun 1982, terinspirasi oleh film horor Halloween (1978) karya John Carpenter,[19] serta mimpi buruk tentang robot pembunuh kebal yang dikirim dari masa depan untuk membunuhnya,[20] Cameron menulis naskah untuk The Terminator (1984), sebuah film aksi fiksi ilmiah tentang seorang siborg yang dikirim dari masa depan untuk menjalankan misi mematikan. Cameron ingin menjual naskah tersebut agar ia bisa menyutradarai filmnya. Meskipun beberapa studio film menyatakan minatnya pada proyek tersebut, banyak eksekutif yang enggan membiarkan sutradara baru dan tidak dikenal membuat film tersebut. Gale Anne Hurd, seorang kolega dan pendiri Pacific Western Productions, setuju untuk membeli naskah Cameron seharga satu dolar, dengan syarat Cameron menyutradarai film tersebut. Ia meyakinkan presiden Hemdale Pictures untuk membuat film tersebut, dengan Cameron sebagai sutradara dan Hurd sebagai produser. Lance Henriksen, yang membintangi Piranha II: The Spawning, sempat dipertimbangkan untuk peran utama, tetapi Cameron memutuskan bahwa Arnold Schwarzenegger lebih cocok sebagai penjahat siborg karena penampilannya sebagai binaragawan.[21] Henriksen kemudian mendapatkan peran yang lebih kecil. Michael Biehn dan Linda Hamilton juga bergabung dalam jajaran pemain. The Terminator kesuksesan di box office, melebihi ekspektasi yang ditetapkan oleh Orion Pictures,[21] dan menghasilkan lebih dari 78 juta dolar AS di seluruh dunia.[22] George Perry dari BBC memuji penyutradaraan Cameron, menulis "Cameron menyelipkan lelucon ironis dalam aksinya, tetapi tidak pernah berhenti mengisyaratkan bahwa teror dapat menyerang kapan saja".[23] Pada tahun 2008, film ini dipilih untuk dilestarikan dalam National Film Registry Amerika Serikat, karena dianggap "bermakna secara budaya, sejarah, atau estetika".[24]
Setelah Aliens, Cameron dan Gale Anne Hurd memutuskan untuk membuat The Abyss, sebuah cerita tentang pekerja rig minyak yang menemukan kehidupan cerdas yang aneh di laut. Berdasarkan ide yang telah dipikirkan Cameron sejak masih SMA, film ini awalnya dianggarkan sebesar 41 juta dolar AS, meskipun pada akhirnya jauh melebihi jumlah tersebut. Film ini dibintangi oleh Ed Harris, Mary Elizabeth Mastrantonio dan Michael Biehn. Proses produksi dimulai di Kepulauan Cayman dan di Carolina Selatan, di dua tangki air besar yang "diambil kembali dari" sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir yang belum selesai.[30] Para pemain dan kru mengingat perilaku diktator Cameron, dan syuting adegan air yang melelahkan secara mental dan fisik.[31] Setelah dirilis, The Abyss dipuji karena efek khususnya, dan menghasilkan 90 juta dolar AS di box office seluruh dunia.[32]The Abyss menerima empat nominasi Academy Award, dan memenangkan Efek Visual Terbaik.[33]
Era 1990-an
Pada tahun 1990, bersama rekannya Lawrence Kasanoff, mendirikan perusahaan bernama Lightstorm Entertainment. Setahun kemudian, pada tahun 1991, Cameron bertindak sebagai produser eksekutif untuk film Point Break (1991), yang disutradarai oleh Kathryn Bigelow. Setelah kesuksesan The Terminator, wacana mengenai sekuelnya mulai bergulir. Menjelang akhir dekade 1980-an, Mario Kassar dari Carolco Pictures berhasil mendapatkan hak atas sekuel tersebut, yang memungkinkan Cameron untuk memulai produksi film Terminator 2: Judgment Day (1991). Naskah film ini ditulis oleh Cameron dan William Wisher Jr., dengan Schwarzenegger dan Linda Hamilton kembali memerankan peran mereka. Alur cerita melanjutkan kisah dari film Terminator, menampilkan tokoh antagonis baru (T-1000), yang memiliki kemampuan berubah wujud dan memburu putra Sarah Connor, John (diperankan oleh Edward Furlong). Cameron memilih Robert Patrick untuk memerankan T-1000 karena penampilannya yang ramping dan kurus — sebuah perbedaan yang sangat kontras jika dibandingkan dengan Schwarzenegger. Cameron menjelaskan, "Saya menginginkan seseorang yang sangat cepat dan lincah. Jika T-800 adalah tank Panzer manusia, maka T-1000 adalah Porsche".[34]Terminator 2 menjadi salah satu film termahal yang pernah diproduksi, dengan biaya setidaknya 94 juta dolar AS[35] (setara dengan 173 juta dolar AS pada tahun 2022[36]). Meskipun menghadapi tantangan dalam penggunaan computer-generated imagery (CGI), film ini berhasil diselesaikan tepat waktu dan dirilis pada tanggal 3 Juli 1991. Terminator 2 memecahkan rekor box office (termasuk rekor akhir pekan pembukaan untuk film dengan rating R), menghasilkan lebih dari 200 juta dolar AS di Amerika Utara dan menjadi film pertama yang menghasilkan lebih dari 300 juta dolar AS di seluruh dunia[37] (masing-masing setara dengan lebih dari 368 juta dolar AS dan 552 juta dolar AS pada tahun 2022[36]). Film ini memenangkan empat Academy Awards: Tata Rias Terbaik, Tata Suara Terbaik, Penyuntingan Tata Suara Terbaik dan Efek Visual Terbaik. Film ini juga menerima nominasi untuk Sinematografi Terbaik dan Penyuntingan Film Terbaik, namun kalah dari film thriller politik JFK (1991).[38]
Pada tahun-tahun berikutnya, Cameron berencana untuk membuat film Terminator ketiga, namun rencana tersebut tidak pernah terwujud. Hak atas waralaba Terminator akhirnya dibeli oleh Kassar dari penjualan aset Carolco yang bangkrut.[39] Cameron beralih ke proyek lain dan pada tahun 1993 ikut mendirikan Digital Domain, sebuah perusahaan produksi efek visual. Pada tahun 1994, Cameron dan Schwarzenegger kembali bekerja sama untuk ketiga kalinya dalam film True Lies, sebuah pembuatan ulang dari film komedi Prancis tahun 1991, La Totale!. Kisah film ini menggambarkan seorang agen rahasia Amerika yang menjalani kehidupan ganda sebagai pria yang sudah menikah, dengan istrinya yang percaya bahwa ia adalah seorang penjual komputer. Film ini juga dibintangi oleh Jamie Lee Curtis, Eliza Dushku dan Tom Arnold. Lightstorm Entertainment milik Cameron menandatangani kesepakatan dengan 20th Century Fox untuk produksi True Lies. Dengan anggaran minimal 100 juta dolar AS, film ini menghasilkan 146 juta dolar AS di Amerika Serikat dan Kanada.[40][41] Film ini dinominasikan untuk Academy Award untuk Efek Visual Terbaik dan Curtis memenangkan Penghargaan Golden Globe untuk Aktris Terbaik.[42][43] Selama produksi True Lies inilah ia pertama kali bertemu dengan Jon Landau, yang pada saat itu mengawasi produksi film tersebut untuk Fox.[44] Pada bulan Juli 2024, Cameron menyatakan bahwa ia "memancing" Landau untuk pindah dari Fox ke Lightstorm.[44]
Pada tahun 1995, Cameron ikut memproduseri Strange Days, sebuah film thriller fiksi ilmiah. Disutradarai oleh Kathryn Bigelow dan ditulis bersama oleh Jay Cocks, Strange Days kurang berhasil secara kritis dan finansial.[45] Pada tahun 1996, Cameron kembali bekerja sama dengan para pemain Terminator 2 untuk membuat T2 3-D: Battle Across Time, sebuah wahana di Universal Studios Florida, dan di taman hiburan lainnya di seluruh dunia.[46]
Setelah mengalami penundaan selama berbulan-bulan, Titanic akhirnya tayang perdana pada tanggal 19 Desember 1997. Film ini menerima pujian kritis yang luar biasa dan menjadi film dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa. Gelar ini dipegangnya selama dua belas tahun, hingga film Cameron berikutnya, Avatar, memecahkan rekor tersebut pada tahun 2010.[50][51][52] Pujian dialamatkan pada kostum dan set film, dan The Washington Post menilai grafis CGI-nya sangat spektakuler.[53][54]Titanic meraih rekor sejumlah empat belas nominasi bersama dengan All About Eve (1950) di Academy Awards tahun 1998. Film ini memenangkan sebelas penghargaan, menyamai rekor kemenangan terbanyak bersama film Ben-Hur (1959) dan The Lord of the Rings: The Return of the King (2003). Penghargaan yang diraih termasuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Tata Artistik Terbaik, Sinematografi Terbaik, Efek Visual Terbaik, Penyuntingan Film Terbaik, Desain Kostum Terbaik, Tata Suara Terbaik, Penyuntingan Tata Suara Terbaik, Musik Orisinal Terbaik dan Lagu Orisinal Terbaik.[55] Saat menerima penghargaan Film Terbaik, Cameron dan produser Jon Landau meminta momen hening untuk mengenang 1.500 orang yang meninggal dunia saat kapal tersebut tenggelam.[56] Kritikus film Roger Ebert memuji penceritaan Cameron, menulis: "Film ini dibuat dengan sempurna, dibangun secara cerdas, aktingnya kuat, dan memukau."[57] Penulis Kevin Sandler dan Gaylyn Studlar menulis pada tahun 1999 bahwa unsur romansa, nostalgia sejarah, dan musik karya James Horner berkontribusi pada fenomena budaya yang ditimbulkan film ini.[58] Pada tahun 2017, di hari jadinya yang ke-20, Titanic menjadi film kedua Cameron yang dipilih untuk dilestarikan dalam National Film Registry Amerika Serikat.[59]
Setelah kesuksesan besar Titanic, Cameron memilih untuk tidak terlalu banyak tampil di publik. Pada tahun 1998, ia dan saudaranya, John, mendirikan Earthship Productions, sebuah perusahaan yang menayangkan film dokumenter tentang laut dalam, salah satu minat Cameron.[60][61] Masih di tahun 1998, Cameron mempertimbangkan untuk mengerjakan sebuah film berskala besar yang menggabungkan unsur teknologi dan agama, berdasarkan naskah dari seorang penulis yang tidak dikenal. Namun, setelah tiga kali mencoba, ia terpaksa mengurungkan niatnya karena merasa "tidak sesuai dengan pandangan sekulernya."[62] Cameron juga pernah berencana untuk membuat film tentang Spider-Man, sebuah proyek yang dikembangkan oleh Menahem Golan dari Cannon Films. Columbia Pictures kemudian mempekerjakan David Koepp untuk mengadaptasi ide-ide Cameron menjadi naskah film. Namun, karena berbagai ketidaksepakatan, Cameron meninggalkan proyek tersebut.[63] Pada tahun 2002, film Spider-Man dirilis dengan naskah yang dikreditkan sepenuhnya kepada Koepp.[64]
Era 2000-an
Pada tahun 2000, Cameron melakukan penampilan perdana di dunia televisi dan ikut menciptakan Dark Angel bersama Charles H. Eglee. Serial televisi ini mendapatkan pengaruh dari aliran siberpunk, biopunk, tokoh pahlawan super zaman sekarang, dan feminisme gelombang ketiga. Dark Angel menampilkan Jessica Alba sebagai Max Guevara, seorang prajurit super hasil rekayasa genetika yang diciptakan oleh organisasi rahasia. Meskipun musim pertama meraih kesuksesan yang cukup baik, musim kedua kurang berhasil, yang berujung pada pembatalan penayangannya.[65]
Pada tahun 2002, Cameron berperan sebagai produser dalam film Solaris (2002), sebuah drama fiksi ilmiah yang disutradarai oleh Steven Soderbergh. Film ini mendapatkan ulasan beragam dan kurang berhasil di box office.[66][67] Karena sangat ingin membuat film dokumenter, Cameron menyutradarai Expedition: Bismarck, yang mengisahkan tentang kapal perang Jerman, Bismarck. Pada tahun 2003, ia menyutradarai Ghosts of the Abyss, sebuah film dokumenter tentang RMS Titanic yang dirilis oleh Walt Disney Pictures dan Walden Media, dan dirancang khusus untuk diputar di bioskop 3D. Cameron menyampaikan kepada The Guardian niatnya untuk merekam semuanya dalam format 3D.[68] Pada tahun 2005, Cameron ikut menyutradarai Aliens of the Deep, sebuah film dokumenter tentang berbagai bentuk kehidupan di laut dalam. Ia juga membintangi Titanic Adventure bersama Tony Robinson, film dokumenter lain tentang bangkai kapal Titanic. Pada tahun 2006, Cameron ikut menciptakan dan menjadi narator The Exodus Decoded, sebuah film dokumenter yang menelusuri kisah Eksodus dalam Alkitab. Pada tahun 2007, Cameron dan rekannya, sutradara Simcha Jacobovici, memproduksi The Lost Tomb of Jesus. Film ini ditayangkan di Discovery Channel pada tanggal 4 Maret 2007; film dokumenter ini menuai kontroversi karena berargumen bahwa Makam Talpiot adalah tempat pemakaman Yesus dari Nazaret.[69][70]
Pada pertengahan tahun 2000-an, Cameron kembali menyutradarai dan memproduksi film setelah kesuksesan Titanic. Cameron telah menunjukkan minatnya untuk membuat Avatar (2009) dan Alita: Battle Angel (2019) sejak Juni 2005, dengan kedua film tersebut direncanakan akan direkam menggunakan teknologi 3D.[71] Ia awalnya ingin membuat Alita: Battle Angel terlebih dahulu, diikuti oleh Avatar, tetapi mengubah urutannya pada bulan Februari 2006. Meskipun Cameron telah menulis treatment sepanjang 80 halaman untuk Avatar pada tahun 1995, Cameron menyatakan bahwa ia menginginkan teknologi yang diperlukan untuk ditingkatkan sebelum memulai produksi.[72][73] Dengan alur cerita yang berlatar di pertengahan abad ke-22, Avatar memiliki perkiraan anggaran lebih dari 300 juta dolar AS. Jajaran pemainnya termasuk Sam Worthington, Zoe Saldana, Stephen Lang, Michelle Rodriguez dan Sigourney Weaver. Film ini dibuat dengan memadukan rekaman aksi langsung dan animasi hasil komputer, menggunakan versi canggih dari teknik performance capture yang sebelumnya digunakan oleh sutradara Robert Zemeckis dalam The Polar Express.[74] Cameron awalnya berniat agar Avatar hanya tersedia dalam format 3D, tetapi kemudian memutuskan untuk menyesuaikannya agar dapat ditonton dalam format biasa juga.[75]
Awalnya dijadwalkan rilis pada bulan Mei 2009, Avatar akhirnya tayang perdana pada tanggal 18 Desember 2009. Penundaan ini memberikan lebih banyak waktu untuk pasca-produksi dan kesempatan bagi bioskop untuk memasang proyektor 3D.[76]Avatar memecahkan beberapa rekor box office selama penayangan perdananya di bioskop. Film ini meraup 749,7 juta dolar AS di Amerika Serikat dan Kanada, serta lebih dari 2,74 miliar dolar AS di seluruh dunia, dan menjadikannya sebagai film dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa di Amerika Serikat dan Kanada, melampaui Titanic.[77] Film ini juga menjadi film pertama yang menghasilkan lebih dari 2 miliar dolar AS di seluruh dunia. Avatar dinominasikan untuk sembilan Academy Awards, termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik, dan memenangkan tiga di antaranya: Tata Artistik Terbaik, Sinematografi Terbaik, dan Efek Visual Terbaik.[78] Pada bulan Juli 2010, perilisan ulang teater yang diperpanjang menghasilkan tambahan 33,2 juta dolar AS di seluruh dunia (setara dengan $36.550.000 pada 2022) di box office. Dalam ulasannya yang beragam, Sukhdev Sandhu dari The Telegraph memuji kualitas 3D film tersebut, tetapi berpendapat bahwa Cameron "seharusnya lebih tegas dalam proses penyuntingannya".[79] Pada tahun yang sama, Vanity Fair melaporkan bahwa pendapatan Cameron mencapai 257 juta dolar AS, sehingga menjadikannya tokoh dengan penghasilan tertinggi di Hollywood.[80] Hingga tahun 2022, Avatar dan Titanic memegang pencapaian sebagai dua film pertama dari enam film dalam sejarah yang menghasilkan lebih dari 2 miliar dolar AS di seluruh dunia.[81] Seperti halnya Titanic, Landau juga sangat membantu Cameron sebagai rekan produser untuk film-film Avatar.[44]
^"James Cameron and his unmade films". Den of Geek (dalam bahasa Inggris). February 4, 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 19, 2019. Diakses tanggal October 19, 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"US: James Cameron Interview". www.terminatorfiles.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 9, 2019. Diakses tanggal October 19, 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Perry, George (March 5, 2001). "BBC - Films - review - The Terminator". www.bbc.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 30, 2019. Diakses tanggal April 26, 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Aliens". Box Office Mojo. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 24, 2019. Diakses tanggal October 24, 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"The 59th Academy Awards | 1987". Oscars.org | Academy of Motion Picture Arts and Sciences (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 2, 2017. Diakses tanggal April 10, 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Aliens". Turner Classic Movies. December 16, 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 16, 2018. Diakses tanggal October 24, 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Harmetz-1989
^"The Abyss". Box Office Mojo. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 25, 2019. Diakses tanggal October 24, 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"The 62nd Academy Awards | 1990". Oscars.org | Academy of Motion Picture Arts and Sciences (dalam bahasa Inggris). October 5, 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 11, 2020. Diakses tanggal April 10, 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"The Story About Making T2". www.terminatorfiles.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 28, 2019. Diakses tanggal October 19, 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^David Ansen (July 7, 1991). "Conan The Humanitarian". Newsweek (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal July 26, 2014. Diakses tanggal October 24, 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"The 64th Academy Awards | 1992". Oscars.org | Academy of Motion Picture Arts and Sciences (dalam bahasa Inggris). October 9, 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 22, 2020. Diakses tanggal April 10, 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Michael Fleming (May 9, 2007). "More 'Terminator' on the way". Variety. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 24, 2017. Diakses tanggal May 8, 2008.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"True Lies". Box Office Mojo. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 24, 2019. Diakses tanggal October 24, 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"True Lies - Winners and Nominees". www.goldenglobes.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal April 10, 2020. Diakses tanggal April 10, 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"The 67th Academy Awards | 1995". Oscars.org | Academy of Motion Picture Arts and Sciences (dalam bahasa Inggris). October 5, 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 10, 2019. Diakses tanggal April 10, 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Boyar, Jay (May 10, 1996). "'3-D' is a true continuation, not a rehash". OrlandoSentinel.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal October 24, 2019. Diakses tanggal October 24, 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Seering, Lauryn (August 16, 1980). "James Cameron - Freedom From Religion Foundation". ffrf.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal October 19, 2019. Diakses tanggal October 19, 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"20,000 Stories Under the Sea". Los Angeles Times (dalam bahasa Inggris). November 13, 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 24, 2019. Diakses tanggal October 24, 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Conceptual Image, Internet Archive, July 9, 2023, diakses tanggal June 27, 2024
^"King of the World: The Complete Works of James Cameron". Total Film (special supplement; pub. December 2009). January 2010. After the success of The Terminator, Cameron was announced as writer and director of a $60 m big-screen adaptation of the comic book classic. But thanks to a tangled web of litigation, studio bankruptcies, and wrangling over screenplay credits, that movie never saw light ... What remains, however, is Cameron's tantalising 47-page Spidey 'scriptment', a compacted screenplay-cum-narrative that mapped out his entire film in brief ... Koepp's first draft is taken often word-for-word from Cameron's story, though later versions were heavily rewritten by numerous screenwriters. Despite this—and much to Cameron's chagrin— Koepp's name is the only one on the screenplay.
^"Who Is Spider-Man?". Hollywood.com. March 19, 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 3, 2018. Diakses tanggal August 27, 2010.
^Solaris (dalam bahasa Inggris), Rotten Tomatoes, November 27, 2002, diakses tanggal November 26, 2022
^"Solaris". Box Office Mojo. Diakses tanggal November 26, 2022.
^Wootton, Adrian (April 24, 2003). "James Cameron – part two". The Guardian. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 13, 2017. Diakses tanggal April 2, 2010.
^Waxman, Sharon (January 9, 2007). "Computers Join Actors in Hybrids On Screen". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 10, 2011. Diakses tanggal April 2, 2010.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^McClintock, Pamela (December 11, 2007). "Fox shifts 'Avatar,' 'Museum'". Variety. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 15, 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Sandhu, Sukhdev (December 17, 2009). "Avatar, full review". Daily Telegraph (dalam bahasa Inggris). ISSN0307-1235. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 3, 2019. Diakses tanggal April 26, 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)