Brooklyn Museum merupakan suatu museum seni yang terletak di borough of Brooklyn, New York City, Amerika Serikat. Dengan luas 560.000 square feet (52.000 m2), museum ini merupakan kedua terbesar di New York City dalam hal ukuran fisik dan menyimpan sekitar 1,5 juta karya seni dalam koleksinya.[2]
Didirikan pada tahun 1895 di dekat daerah Prospect Heights, Crown Heights, Flatbush, dan Park Slope, kota Brooklyn, bangunan Beaux-Arts ini didesain oleh McKim, Mead & White tadinya direncanakan untuk menjadi museum seni terbesar di dunia. Museum ini juga mempunyai sebuah taman "Memorial Sculpture Garden" yang menampilkan elemen-elemen arsitektur yang terbuang dari seluruh pelosok kota New York.[2]
Koleksi
Seni Mesir, Klasik dan Timur Dekat kuno
Brooklyn Museum telah membangun koleksi artefak Mesir kuno sejak awal abad ke-20, meliputi koleksi yang dibeli, misalnya dari Egyptolog Amerika, Charles Edwin Wilbour, yang isi perpustakaannya disumbangkan oleh ahli warisnya untuk menjadi bagian "Wilbour Library of Egyptology" pada museum ini, serta benda-benda antik yang diperoleh dari penggalian arkeologi atas sponsor museum. Koleksi Mesir termasuk patung-patung, misalnya patung "Bird Lady" terra cotta yang terkenal, sampai dokumen papirus (di antaranya Brooklyn Papyrus dan Papirus Brooklyn 35.1446).[3]
Sejumlah pilihan dari Koleksi Mesir
Patung perempuan "Bird Lady", dari zaman Pra-dinasti.
Book of the Dead of the Goldworker of Amun, Sobekmose, 31.1777e
Brooklyn Papyrus 664-332 SM
Lady Tjepu, New Kingdom Dynasty 18, Reign of Amunhotep III c. 1390-1352 BCE, from tomb no. 181 at Thebes, 65.197
Sepasang patung suami istri Nebsen dan Nebet-Ta. New Kingdom, Dinasti ke-18 Mesir, masa pemerintahan Thutmose IV atau Amenhotep III, ~1400-1352 SM
Karya-karya yang termasuk koleksi seni Amerika ini dapat dilihat pada berbagai area museum, termasuk di taman "Steinberg Family Sculpture Garden" dan pada pameran, American Identities: A New Look, yang termasuk dalam bagian museum bernama Visible Storage ▪ Study Center.[5]
Koleksi seni Afrika mencakup 2.500 tahun sejarah manusia dan meliputi patung, perhiasan, topeng dan artefak keagamaan dari 100 lebih budaya Afrika. Benda-benda menarik dari koleksi ini termasuk patung pahatan ndop dari seorang raja Kuba, diyakini termasuk pahatan ndop tertua yang terlestarikan, serta sebuah patung Lulua ibu dan anak.[6]
James Tissot, The Disciples Having Left Their Hiding Place Watch from Afar in Agony ("Para murid meninggalkan tempat persembunyian mereka memandang dari jauh dengan pilu"), ~ 1886-1894
Pengunjung Brooklyn Museum telah menurun dalam tahun-tahun terakhir, dari jumlah tertinggi "beberapa dekade lalu" yang mencapai satu juta pengunjung per tahun. menjadi 585.000 (1998) dan 326.000 (2009).[8]
Menurunnya jumlah pengunjung ternyata kontras dengan meningkatnya keragaman demografi pengunjung museum itu, menurut direktur Lehman. Dalam The New York Times ditulis bahwa "rata-rata usia [pengunjung museum dari hasil survei tahun 2008] adalah 35, sebagian besar pengunjung (40%) datang dari Brooklyn, dan lebih dari 40% mengidentifikasi diri dari golongan kulit berwarna." Lehman menyatakan bahwa minat museum adalah untuk menjadi menarik dan hangat bagi semua pengunjung potensial, bukan hanya mengumpulkan sebanyak-banyaknya pengunjung.[9] Museum buka setiap hari mulai pukul 11:00 hingga 18:00. kecuali hari Sabtu dari jam 5:00 pagi sampai 11:00 malam. dan Selasa dan Senin tutup.[10]
^"Collections: History". The Brooklyn Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-24. Diakses tanggal 01-08-2014.Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
^"Collections: History". Brooklyn Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-24. Diakses tanggal 01-08-2014.Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)