Baku Metro (Bahasa Azeri: Bakı Metropoliteni) adalah sebuah sistem angkutan cepat yang melayani kota Baku, ibu kota dari Azerbaijan. Pertama kali dibuka pada tahun 1967, pada masa pemerintahan Uni Soviet, sistem ini memiliki kelengkapan sama seperti sebagian besar sistem bekas Soviet, termasuk stasiun pusat yang sangat dalam, dekorasi yang menggabungkan motif nasional Azerbaijan dengan ideologi Soviet. Saat ini sistem memiliki 40,3 km jalur rel dalam tiga jalur dengan 27 stasiun.
Sejarah
Pada masa dekade akhir dari Kekaisaran Rusia, kota pelabuhan Baku, menjadi sebuah kota metropolis setelah penemuan ladang Minyak mentah di Laut Kaspia. Pada tahun 1930an, kota ini menjadi ibu kota dari RSS Azerbaijan dan kota terbesar di Transkaukasia Soviet. Rencana pertama untuk sebuah sistem angkutan cepat dikemukakan pada tahun 1930an setelah adopsi rencana umum baru untuk pengembangan kota.
Berhasil bertahan pada Perang Dunia II tanpa jatuh ke tangan Jerman, dan kemudian menjadi hubungan strategis di wilayah Kaukasus, populasi meningkat melebihi batasan satu juta orang, batasan minimal di Uni Soviet yang memungkinkan pembangunan sistem metro. Tahun 1947 Kabinet Soviet mengeluarkan dekret yang mengizinkan pembangunan, yang dimulai pada tahun 1951. Pada 6 November1967, Baku Metro menjadi sistem angkutan cepat kelima di Uni Soviet dengan jalur pertama sepanjang 6,5 km bersama dengan depo perawatan, untuk menghormati perayaan kelima belas dari Revolusi Oktober.
Karena tampilan kota yang unik, Baku Metro tidak menggunakan model segitiga yang umum di Soviet, dan lebih memilih menggunakan dua jalur elips yang salingbersilangan di pusat kota - Terminal Kereta Api Baku. Satu jalur berjalan dari bagian barat daya kota, kemudian mengitari wilayah permukiman di bagian utara menuju timur laut, dan kemudian mengarah ke tenggara dan berakhir di bagian selatan kota. Bagian ini diresmikan dalam tiga tahap: Ulduz (1970), Neftçilər (1972) dengan diikuti Ahmedli tahun 1989 dan Hazi Aslanov tahun 2002 menyelesaikan lingkar pertama. Sebagai tambahan tahun 1979 sebuah cabang dibuka menuju stasiun yang ada di depo perawatan, Bakmil.
Jalur kedua dibangun secara paralel mengikuti garis pantai Laut Kaspia mulai dari Hazi Aslanov, melalui distrik industri di Baku sebelum bertemu dengan jalur pertama di terminal kereta api yang sama, dan kemudian mengarah ke barat sebelum menikung ke utara mengarah ke wilayah barat laut. Untuk mempercepat pembangunan, sebuah cabang dibuka dari stasiun 28 Mei menuju Khatai pada tahun 1968, dan pada tahun 1976 dibuka jalur berlawanan arah menuju Nizami, sehingga jalur pertama dan kedua menggunakan stasiun yang sama (28 Mei). Pola ini tidak menimbulkan banyak masalah, karena terminal ini panjangnya sama dengan dua stasiun, tetapi saat tahun 1985 di mana jalur kedua diperpanjang menuju 8 Stasiun (Memar Ajemi), pembangunan sebuah tempat transfer sangat dibutuhkan.
Tahun 1993, tahap pertama dari stasiun transfer Jafar Jabbarli mulai beroprasi, tetapi pecahnya Uni Soviet dan perselisihan politik, konflik militer di Nagorno-Karabakh dan krisis finansial yang datang kemudian melumpuhkan setiap upaya pembangunan di Baku. Lebih lanjut terdapat dua peristiwa menggemparkan pada tahun 1990-an: Pada 19 Maret dan 3 Juli1994 sebuah serangan teroris menewaskan 13 orang dan melukai 42 orang, kemudian pada bulan 28 Oktober tahun berikutnya kebakaran di dalam kereta yang penuh sesak menewaskan 289 orang dan melukai lebih dari 300 orang.
Hanya pada akhir tahun 1990an pembangunan dapat dimulai kembali dan yang pertama dilakukan adalah menyelesaikan stasiun Hazi Aslanov yang sebagian dibiayai oleh Uni Eropa. Pada pertengahan tahun 2000an pembangunan bagian utara dari jalur kedua, yang dihentikan sejak tahun 1994 dimulai kembali, yang diikuti pembukaan stasiun Nasimi pada 9 Oktober2008.
Rencana pengembangan
Pada saat ini terdapat beberapa proyek, di mana dua diantaranya masih dalam tahap pembangunan. Tahun 2011, Pimpinan Eksekutif Baku Metro, Taghi Ahmadov, mengumumkan rencana untuk membangun 70 stasiun baru pada tahun 2040.[1][2] Jalur ini akan melayani kompleks bus baru dan Bandar Udara Internasional Heydar Aliyev.[3]
Secara resmi, Baku Metro memiliki dua jalur, tetapi karena permasalahan dengan pembukaan bagian kedua dari Cəfər Cabbarlı, Baku beroparasi sebagai sebuah sistem dengan empat cabang, dengan kereta berjalan dari Həzi Aslanov menuju İçərişəhər dan Əcəmi. Operasi antara Əcəmi dan Nəsimi berjalan sebagai layanan bolak-balik selama beberapa waktu hingga pembukaan Azadlıq prospekti pada tahun 2009. Sebagai tambahan, terdapat layanan yang jarang dilakukan dari Əcəmi, Aslanov dan İçərişəhər yang berhenti di Bakmil dengan interval dua kali setiap jam. Selain itu, terdapat bagian dari jalur kedua yang dioperasikan terpisah, yaitu Cəfər Cabbarlı — Şah İsmail Xətai yang dioperasikan secara bolak-balik dengan menggunakan satu dari dua jalur yang tersedia karena rendahnya jumlah penumpang.
Karena kontur kota yang tidak rata, beberapa stasiun terletak sangat dalam, sehinggga dapat digunakan sebagai tempat perlindungan dari perang nuklir, karena sistem ini dibangun pada masa puncak Perang Dingin pada tahun 1950an dan 1960an. Terdapat 7 stasiun yang posisinya sangat dalam dengan rancangan standard stasiun pilon. Mayoritas dari stasiun berada di dekat permukaan tanah, dengan satu stasiun, Bakmil, berada di permukaan dengan platform tunggal.
Sama seperti sistem lain di Soviet sebgaian besar stasiun dilengkapi dengan dekorasi yang mempertunjukkan motif soviet yang sangat maju dalam bidang seni (Termasuk mozaik, patung, dan relief) dan arsitektur seperti yang berkembang dan budaya nternasional, yang befokus kepada budaya Azeri dan sejarahnya. Setelah jatuhnya Uni Soviet, beberapa stasiun diganti namanya, dan beberapa dekorasinya disesuaikan dengan ideologi baru.
Kereta api
Baku dilayani oleh satu depo perawatan tunggal, yang berlokasi di sebelah stasiun permukaan Bakmil, dan membawa namayang sama. Pada Januari2005, sistem memiliki 228 gerbong, yang membentuk 43 kereta api lima gerbong, dengan sisanya digunakan untuk tugas khusus. Set tertua dari model ini termasuk tipe Ezh3 dan Em-508, di mana sebagian besar adalah 81-717/714 dan modifikasinya yang diterima oleh Baku sejak awal tahun 1980an.
Tiket
Pada tahun 2006 administrasi metro mulai memperkenalkan sistem pembayaran baru untuk Baku Metro. Daripada menggunakan sebuah kertas yang digunakan setiap akan menggunakan sistem, Baku Metro mengubahnya dengan menggunakan sebuah kartu pintar untuk mengakses sistem. Kartu ini berharga 2 manat namun harus diisi terlebih dahulu sebelum digunakan. Sistem baru ini menjadi sukses besar instan dan menjadi sangat populer di antara penumpang. tarif untuk sekali menggunakan metro adalah 0,15 manat. Kartu dapat dipakai berkali-kali di setiap perhentian, memungkinkan seluruh kelompok menggunakan Baku Metro hanya dengan satu kartu. Tidak ada biaya tambahan untuk transfer antar jalur metro.
Pada tanggal 19 Maret dan 3 Juli1994, dua seri pengeboman dilaporkan telah menewaskan 27 orang dan melukai 91 lainnya.[4] Tiga warga negara Armenia kemudian ditahan, diadili, dan dipenjara karena terlibat dalam insiden ini.[5]