51 tim yang berada di dalam Zona Eropa yang tergabung bersama dengan FIFA semuanya ikut serta tanpa ada pengunduran diri dari tim manapun. Mereka dibagi dalam 9 grup yang diundi secara acak: 5 grup terdiri atas 6 tim, sementara 4 grup lainnya terdiri atas 5 tim. Mereka memperebutkan 13–14 tempat di putaran final. Prancis, yang merupakan juara bertahan, langsung terkualifikasi secara otomatis, sehingga keseluruhan 14 tim dari Zona Eropa tampil di putaran final.
Tim–tim di setiap grup diwajibkan bermain satu sama lain kandang–tandang. Tim yang memiliki jumlah poin terbanyak di masing–masing grup akan langsung terkualifikasi ke putaran final. Sementara, para tim yang menduduki peringkat ke-2 akan dibandingan. Untuk menunjunjung prinsip keadilan, untuk tim yang tergabung pada grup yang terdiri atas 7 tim, hasil melawan tim peringkat ke-7 akan diabaikan. Dari hasil pembandingan tersebut, tim runner-up terbaik akan melaju ke babak play-off interkontinental melawan wakil dari Zona Asia di bawah naungan AFC. Sementara, 8 tim lain akan diundi dalam 4 pertandingan play-off, di mana 4 tim pemenang akan melaju ke putaran final.
Kejutan terbesar datang dari Grup 2, di mana tim kuat Belanda hanya berhasil mengakhiri kualifikasi di peringkat ke-3, kalah dari Portugal dan Republik Irlandia. Sementara di grup lainnya, tim–tim besar melaju dengan cukup mudah, selain pada Grup 9 di mana dua tim besar, yaitu Inggris dan Jerman bergabung pada satu grup yang sama. Grup 9 inilah yang disebut sebagai grup neraka Kualifikasi Zona Eropa, di mana selain tergabung Inggris dan Jerman, tergabung pula Finlandia dan Yunani, serta tim lemah Albania.
Hasil berikut merupakan hasil setelah pengabaian atas hasil dengan tim berperingkat ke-6 untuk tim–tim yang tergabung dalam grup yang terdiri atas 6 tim.