Kalimantan (provinsi)

Kalimantan
Bekas provinsi Indonesia
1950–1957

Ibu kotaBanjarmasin
Sejarah
Pemerintahan
 • JenisProvinsi
Gubernur 
• 1945–1950
Pangeran Muhammad Noor
• 1950–1953
Dr. Moerdjani
• 1953–1955
Mas Subarjo
• 1955–1957
Raden Tumenggung Arya Milono
Era sejarahPerang Dingin
• Didirikan
14 Agustus 1950
• Dimekarkan menjadi 3 provinsi
1957
Didahului oleh
Digantikan oleh
Kalimantan Barat (RIS)
Dayak Besar
Daerah Banjar
Federasi Kalimantan Tenggara
Kalimantan Timur (RIS)
Kalimantan Barat
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Utara

Provinsi Kalimantan[1] adalah nama salah satu provinsi di Indonesia pada masa dahulu yang dibentuk pada 14 Agustus 1950 yang beribu kota di Banjarmasin, dengan gubernur pertama dr. Moerdjani (m. 1950-1953) dan sebagai Kepala Daerah Provinsi adalah Mas Subarjo (m. 1950-1953). Dalam tahun 1945 wilayah provinsi ini disebut Provinsi Borneo.[2]

Wilayah Provinsi [Administratif] Kalimantan terbagi menjadi 3 Karesidenan:

  1. Karesidenan Kalimantan Barat
  2. Karesidenan Kalimantan Selatan
  3. Karesidenan Kalimantan Timur

Pada tahun 1957, 3 Karesidenan di Provinsi Kalimantan dimekarkan menjadi tiga provinsi yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Namun Provinsi Kalimantan Selatan (bekas Kalimantan Induk) masih merayakan kelahiran provinsi tersebut sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan yang lahir terhitung sejak 14 Agustus 1950.

Sejarah

Penguasaan Majapahit

Pada abad XIV wilayah Kalimantan ditaklukan Gajah Mada. Setiap negeri yang merupakan sebuah daerah aliran sungai pada masa itu dipimpin seorang yang bergelar Sakai. Majapahit menempatkan wakilnya Maharaja Suryanata (1365) yang menjadi raja Negara Dipa berkedudukan di Candi Agung (Amuntai). Kerajaan melayu Hindu, pada masa itu yang terbesar adalah Tanjungpura (Kalimantan Barat), Tanjungnegara (Negara Dipa, Kalimantan Selatan) dan Tanjung Kute (Kalimantan Timur). Ketiga kerajaan tersebut masih meninggalkan jejak-jejak sejarah seperti candi dan yupa. Pada masa perkembangan agama Islam beberapa Kerajaan Hindu berubah menjadi Kerajaan Islam yang berciri budaya Muslim Melayu. Sebelum munculnya agama Islam semua penduduk Kalimantan dikategorikan berbudaya Dayak yang terdiri dari orang Dayak, Melayu Hindu dan Jawa Hindu. Kesultanan Banjar selaku wakil Kesultanan Demak di Kalimantan mewarisi beberapa wilayah bekas taklukan Majapahit.

Penguasaan Banjar[3][4]

Sejak abad ke-17, sebagian besar wilayah Kalimantan yaitu dari negeri Sambas sampai negeri Karasikan merupakan kerajaan bawahan dari Kesultanan Banjar, tetapi pada akhirnya menyusut menjadi sebagian kecil saja dari wilayah Kalimantan Selatan saat ini karena perjanjian dengan pihak Belanda. Kesultanan Banjar membagi wilayah Kalimantan menjadi wilayah-wilayah Kota Raja, Negara Agung, Manca Negara dan Pasisiran. Kota Martapura ibu kota Kesultanan Banjar sebagai ring pertama merupakan wilayah Kota Raja. Ring kedua daerah luar kota Martapura (Daerah Banjar) adalah wilayah Negara Agung (daerah inti kerajaan Banjar). Ring ketiga di luar daerah Banjar disebut daerah Manca Negara yaitu kawasan barat sampai daerah Kotawaringin dan di timur sampai daerah Paser. Ring terluar yaitu wilayah di sebelah barat Kotawaringin sampai ke negeri Sambas disebut Pasisir Barat, sedangkan Pasisir Timur adalah kawasan di sebelah utara negeri Paser sampai negeri Karasikan/Banjar Kulan/Maimbung, Sulu.

Dalam Tractaat 13 Agustus 1787 antara VOC dengan Kesultanan Banjar yang terdiri atas 36 pasal bahawa kedudukan Kesultanan Banjar sebagai kerajaan pinjaman lebih diperinci lagi, sehingga wilayah Kesultanan Banjar tidak sebesar wilayah sebelumnya. Dalam Tractaat itu dijelaskan bahwa Kesultanan Banjar melepaskan negeri-negeri Paser dengan daerah takluknya; Pulau Laut beserta sekalian yang berwujud pada dekatnya; Tabanio beserta dengan pesisirnya, gunung-gunung serta separo dari Dusun, Tatas (Banjarmasin) dan Dayak-dayaknya dengan Mendawai, Sampit, Pembuang, Kotawaringin. Orang asing selain orang Eropa adalah orang yang bukan anak Banjar. Orang Cina, Bugis, Makassar, Mandar dan Bali dalam perjanjian itu dikelompokkan sebagai orang asing dan mereka tunduk pada Hukum Kompeni Belanda. Dengan demikian kalau orang asing ini melakukan kejahatan, mereka dihukum berdasarkan hukum Kompeni Belanda, meskipun tindakan mereka itu di dalam negeri Kesultanan Banjar. Khusus untuk orang Cina yang telah melakukan perniagaan dengan berniaga dengan orang Banjar dan dalam negeri Kesultanan Banjar. Sedangkan bangsa asing lainnya harus mendapat persetujuan dari Kompeni Belanda terlebih dahulu.

Dalam Perjanjian Karang Intan pada masa pemerintahan Pangeran Nata Dilaga (Susuhunan Nata Alam) (1808-1825), Kesultanan Banjar menyerahkan beberapa wilayah taklukannya kepada Hindia Belanda diantaranya wilayah Berau, Kutai, Paser, Pagatan dan Kotawaringin.[5][6]

Daerah lainnya yang diserahkan Sultan Banten kepada Belanda adalah Landak dan Sukadana (sebagian besar Kalbar). Wilayah inti Kesultanan Banjar saja yang belum jatuh dalam gengaman Belanda sampai tahun 1860. Selanjutnya pada abad ke-19, Belanda mengakui berdirinya kerajaan-kerajaan (daerah distrik) yang langsung diperintah kepala bumiputera yang tunduk di bawah kekuasaan Belanda (Indirect Bestuur).

Penguasaan Hindia Belanda

  • Residen dan Gubernur

Berikut adalah daftar nama-nama residen dan gubernur yang berkedudukan di Tatas/Banjarmasin:[7][8]

  1. Jan van Suchtelen (1747-1752), residen Belanda di Banjarmasin
  2. Bernard te Lintelo (1752-1757), residen Belanda di Banjarmasin
  3. R. Ringholm (1757-1764), residen Belanda di Banjarmasin
  4. L.W. de Lile (1760-1764), residen Belanda di Banjarmasin
  5. Willem Adriaan Palm (1764-1777), residen Belanda di Banjarmasin
  6. Piter Waalbek (1777-1784), residen Belanda di Banjarmasin
  7. Barend van der Worm (1784-1787), residen Belanda, Banjarmasin
  8. Alexander Hare (1811), komisioner residen Inggris di Banjarmasin
  9. C. L. Hartmann (1832). Resident ter Zuid en Oostkust Borneo (BANJERMASSING).[9]
  10. A. M. E. Ondaatje. (1842-1846) Resident van de Zuid en Oostkust van Borneo (BANJERMASSING).[10][11]
  1. J. G. A. Gallois (Jacobus Gerardus Arnoldus Gallois), waarnemend resident.[12]
  2. I.N. Nieuwen Huyzen (1860), residen Belanda di Banjarmasin
  3. G. M. Verspijck (1861), residen Belanda di Banjarmasin.[14]
  4. K. W. Tiedtke (mulai 13 Maret 1866), residen Belanda di Banjarmasin
  5. C.A. Kroesen (1898), residen Belanda di Banjarmasin
  6. C.J. Van Kempen (1924), residen Belanda di Banjarmasin
  7. J. De Haan (1924-1929), residen Belanda di Banjarmasin
  8. R. Koppenel (1929-1931), residen Belanda di Banjarmasin
  9. W.G. Morggeustrom (1933-1937), residen Belanda di Banjarmasin
Pegawai Kantor Gubernur Borneo di Banjarmasin

Suku Bangsa

Komposisi Sukubangsa Pribumi di Borneo tahun 1930
( Volkstelling 1930 , Deel 5 Borneo en Celebes )
Suku Bangsa 1930 Prosentase
Total 2,017,100 100%
Dayak 651,400 %
Banjar 813,000 %
Jawa 69,300 %
Sumatra 313,500 %
Celebes, etc 109,800 %
Lainnya 60,200 %

Kegubernuran Borneo

Sejak tahun 1938, wilayah Kalimantan yang dikuasai oleh Hindia Belanda ditetapkan sebagai Kegubernuran Borneo. Pemerintahan administratif Kegubernuran Borneo dipimpin oleh seorang gubernur dengan ibu kota di Banjarmasin.[15] Dr. A. Haga menjadi Gubernur Borneo sejak tahun 1938 hingga 1942. Wakil Borneo-Belanda (Kalimantan) di Volksrad sebelum tahun 1935 ialah Pangeran Muhammad Ali. Ia kemudian digantikan anaknya yaitu Pangeran Muhammad Noor (1935-1939). Kemudian diganti lagi oleh Tadjuddin Noor (1939-1945).

Penguasaan Jepang

Peta pendudukan Borneo pada 1943 oleh Jepang pada Perang Dunia II dengan label ditulis dalam karakter Jepang.

Pada tanggal 18 Maret 1942, Pangeran Musa Ardi Kesuma diberi kekuasaan sebagai Ridzie oleh pasukan Jepang. Kekuasaan ini meliputi pemerintahan sipil untuk wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.[16]

Penguasaan NICA dan Masa Republik Indonesia Serikat

Setelah mengambil alih Kalimantan dari tangan Jepang, NICA mendesak kaum Federal Kalimantan untuk segera mendirikan Negara Kalimantan menyusul Negara Indonesia Timur yang telah berdiri. Maka dibentuklah Dewan Kalimantan Barat tanggal 28 Oktober 1946, yang menjadi Daerah Istimewa Kalimantan Barat pada tanggal 27 Mei 1947; dengan Kepala Daerah, Sultan Hamid II dari Kesultanan Pontianak dengan pangkat Mayor Jenderal. Wilayahnya terdiri atas 13 kerajaan sebagai swapraja. Dewan Dayak Besar dibentuk tanggal 7 Desember 1946, dan selanjutnya tanggal 8 Januari 1947 dibentuk Dewan Pagatan, Dewan Pulau Laut dan Dewan Cantung Sampanahan yang bergabung menjadi Federasi Kalimantan Tenggara. Kemudian tanggal 18 Februari 1947 dibentuk Dewan Pasir dan Federasi Kalimantan Timur, yang akhirnya pada tanggal 26 Agustus 1947 bergabung menjadi Dewan Kalimantan Timur. Selanjutnya Daerah Kalimantan Timur menjadi Daerah Istimewa Kalimantan Timur dengan Kepala Daerah, Aji Sultan Parikesit dari Kesultanan Kutai dengan pangkat Kolonel. Daerah Banjar yang sudah terjepit daerah federal akhirnya dibentuk Dewan Banjar tanggal 14 Januari 1948.[17]

Gubernur Borneo (dinamakan Kalimantan tahun 1950) dalam pemerintahan Pemerintah RI di Yogyakarta, yaitu Pangeran Muhammad Noor, mengirim Cilik Riwut dan Hasan Basry dalam misi perjuangan mempertahankan kemerdekaan untuk menghadapi kekuatan NICA. Pada tanggal 17 Mei 1949, Letkol Hasan Basry selaku Gubernur Tentara ALRI Wilayah IV Pertahanan Kalimantan memproklamirkan sebuah Proklamasi Kalimantan yang isinya bahwa "Daerah Kalimantan Selatan" (daerah-daerah di luar Daerah Istimewa Kalimantan Barat dan Daerah Istimewa Kalimantan Timur) tetap sebagai bagian tak terpisahkan dari Negara Republik Indonesia yang telah diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945. Pemerintah Gubernur Militer ini merupakan upaya tandingan terhadap terbentuknya Dewan Banjar yang didirikan Belanda.

Pada masa Republik Indonesia Serikat, Kalimantan menjadi beberapa daerah yaitu:

  1. Daerah Istimewa Kalimantan Barat
  2. Daerah Istimewa Kalimantan Timur
  3. Daerah Dayak Besar
  4. Daerah Banjar
  5. Federasi Kalimantan Tenggara

Negara Kesatuan Republik Indonesia

Mulai dari 1945-1957 gubernur mengepalai provinsi Kalimantan

Pembentukan kembali provinsi Kalimantan tanggal 14 Agustus 1950 sesudah bubarnya RIS, diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan (dahulu bernama provinsi Kalimantan, salah satu provinsi pertama). Tahun 1957 Kalimantan dibagi menjadi 3 provinsi, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat. Selanjutnya tahun 1958, tiga kabupaten yaitu Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito dan Kabupaten Kotawaringin membentuk provinsi Kalimantan Tengah sebagai pemekaran dari Kalimantan Selatan.

Didahului oleh:
Kalimantan Barat
Dayak Besar
Daerah Banjar
Federasi Kalimantan Tenggara
Kalimantan Timur
Diteruskan oleh:
Kalimantan Barat
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan

Catatan kaki

  1. ^ "Peta Republic of Indonesia provinces, 1950-55". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-29. Diakses tanggal 2011-07-23. 
  2. ^ "Peta Republic of Indonesia provinces, 1945-1950". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-11. Diakses tanggal 2011-07-23. 
  3. ^ "Borneo in the 15th and 16th centuries". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-05. Diakses tanggal 2011-07-05. 
  4. ^ "Borneo, ca 1750 (abad ke-18)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-10. Diakses tanggal 2011-07-05. 
  5. ^ (Belanda) van Rees, Willem Adriaan (1865). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: met portretten, platen en een terreinkaart. 1. D. A. Thieme. hlm. 9. 
  6. ^ (Inggris) (1846)Elijah Coleman Bridgman, Samuel Wells Williams (ed.). The Chinese repository. 15. hlm. 506. 
  7. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-01-18. Diakses tanggal 2011-07-05. 
  8. ^ (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1849). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 22. Lands Drukkery. hlm. 83. 
  9. ^ (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia) (1832). [[Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar]]. 8. Batavia: Lands Drukkery. hlm. 68.  Konflik URL–wikilink (bantuan)
  10. ^ (Belanda) Landsdrukkerij (1842). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 15. Batavia: Lands Drukkery. hlm. 67. 
  11. ^ (Belanda) Landsdrukkerij (1843). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 16. Batavia: Lands Drukkery. hlm. 72. 
  12. ^ a b (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 21. Lands Drukkery. hlm. 80. 
  13. ^ (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1849). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 22. Lands Drukkery. hlm. 83. 
  14. ^ (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1861). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 34. Lands Drukkery. hlm. 133. 
  15. ^ Achmad, Y., dkk. (1981). Kutoyo, S., dan Kartadarmadja, M. S., ed. Sejarah Perlawanan terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Kalimantan Barat (PDF). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. hlm. 74–75. 
  16. ^ Saleh, M. idwar (1982). Banjarmasih: Sejarah Singkat mengenai Bangkit dan Berkembangnya Kota Banjarmasin serta Wilayah Sekitarnya sampai dengan Tahun 1950 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 58. Ringkasan. 
  17. ^ Direktorat Jenderal Kebudayaan (1997). "Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah". Sejarah Daerah Kalimantan Selatan. Direktorat Jenderal Kebudayaan. hlm. 118. 

Read other articles:

DarocaKotamadya BenderaLambang kebesaranNegaraSpanyolWilayahAragonProvinsiZaragozaComarcaCampo de DarocaPemerintahan • Wali kotaÁlvaro Blasco MartínLuas • Total52,05 km2 (2,010 sq mi)Ketinggian797 m (2,615 ft)Populasi (2009) • Total2.331 • Kepadatan0,45/km2 (1,2/sq mi)DemonimDarocensesZona waktuUTC+1 (CET) • Musim panas (DST)UTC+2 (CEST)Kode pos50360Situs webSitus web resmi Gereja Santo Mikael. Da...

 

Bagian dari seri artikel mengenaiRevolusi Tipe Warna Komunis Demokratis Tanpa kekerasan Permanen Politis Sosial Gelombang Metode Boikot Pembangkangan sipil Perang sipil Konflik golongan Kudeta Demonstrasi Perang gerilya Kekacauan Perlawanan tanpa kekerasan Protes Pemberontakan Teror revolusioner Samizdat Mogok kerja Perlawanan pajak Sebab Otoriterisme Otokrasi Kapitalisme Kolaborasinisme Kolonialisme Kronisme Despotisme Kediktatoran Diskriminasi Depresi Ekonomi Kesenjangan ekonomi Kecurangan ...

 

University art museum Art Museum of the University of MemphisEstablished1981 as The University GalleryLocation3750 Norriswood Ave., Memphis, TennesseeCoordinates35°07′17″N 89°56′22″W / 35.12152°N 89.93933°W / 35.12152; -89.93933TypeContemporary art, Egyptian art and antiquities, African art and artifactsDirectorLeslie LuebbersPublic transit access MATA Bus: Line 2C or 35, University of Memphis stopWebsitehttp://www.memphis.edu/amum/ The Art Museum of the Un...

Municipality and town in Boyacá Department, ColombiaChitaMunicipality and town FlagSealLocation of the municipality and town of Chita in the Boyacá Department of Colombia.Country ColombiaDepartmentBoyacá DepartmentProvinceValderrama ProvinceGovernment • MayorJosé Miguel Velandia Alarcón (2020-2023)Time zoneUTC-5 (Colombia Standard Time) Chita is a town and municipality in the Colombian Department of Boyacá, part of the Valderrama Province a subregion of Boyaca in Colomb...

 

B

  此條目介紹的是拉丁字母中的第2个字母。关于其他用法,请见「B (消歧义)」。   提示:此条目页的主题不是希腊字母Β、西里尔字母В、Б、Ъ、Ь或德语字母ẞ、ß。 BB b(见下)用法書寫系統拉丁字母英文字母ISO基本拉丁字母(英语:ISO basic Latin alphabet)类型全音素文字相关所属語言拉丁语读音方法 [b][p][ɓ](适应变体)Unicode编码U+0042, U+0062字母顺位2数值 2歷史發...

 

SiliumHasil pengamatan menggunakan Scanning Electron Microscope menunjukkan silia sel epitel paru-paru.RincianPengidentifikasiBahasa LatinCiliumMeSHD002923THH1.00.01.1.01014FMA67181Daftar istilah anatomi[sunting di Wikidata] Silium (jamak Silia) atau kelijak adalah organel sel yang berfungsi sebagai alat bantu pergerakan yang menonjol dari sebagian sel yang diameternya kira-kira 0,25 μm dan panjangnya sekitar 2 sampai 20 μm.[1] Bentuk silia itu memanjang dan dibungkus oleh membr...

American professional wrestler Perry SaturnSaturn in 1998Birth namePerry Arthur SatulloBorn (1966-10-25) October 25, 1966 (age 57)[1]Cleveland, Ohio, U.S.Spouse(s) Lisa Kuhlemeier ​(m. 2009)​Professional wrestling careerRing name(s)The GargoyleThe Iron Horseman[2]Perry Saturn[3]Peter MottsSaturn[2]Dry CleanerBilled height5 ft 10 in (1.78 m)[4]Billed weight241 lb (109 kg)[4]Billed fromBos...

 

この記事は検証可能な参考文献や出典が全く示されていないか、不十分です。出典を追加して記事の信頼性向上にご協力ください。(このテンプレートの使い方)出典検索?: コルク – ニュース · 書籍 · スカラー · CiNii · J-STAGE · NDL · dlib.jp · ジャパンサーチ · TWL(2017年4月) コルクを打ち抜いて作った瓶の栓 コルク(木栓、�...

 

此条目序言章节没有充分总结全文内容要点。 (2019年3月21日)请考虑扩充序言,清晰概述条目所有重點。请在条目的讨论页讨论此问题。 哈萨克斯坦總統哈薩克總統旗現任Қасым-Жомарт Кемелұлы Тоқаев卡瑟姆若马尔特·托卡耶夫自2019年3月20日在任任期7年首任努尔苏丹·纳扎尔巴耶夫设立1990年4月24日(哈薩克蘇維埃社會主義共和國總統) 哈萨克斯坦 哈萨克斯坦政府...

German medieval chronicler You can help expand this article with text translated from the corresponding article in German. (March 2017) Click [show] for important translation instructions. Machine translation, like DeepL or Google Translate, is a useful starting point for translations, but translators must revise errors as necessary and confirm that the translation is accurate, rather than simply copy-pasting machine-translated text into the English Wikipedia. Do not translate text that ...

 

Una linea spettrale è una linea scura o chiara in uno spettro altrimenti uniforme e continuo, ed è la conseguenza di un assorbimento o emissione di fotoni in una stretta gamma di frequenza. Indice 1 Emissione e assorbimento 2 Note 3 Voci correlate 4 Altri progetti 5 Collegamenti esterni Emissione e assorbimento Le linee spettrali sono il risultato di interazioni tra un sistema quantistico[1] (di solito atomi, ma qualche volta molecole o nuclei atomici) e singoli fotoni. Un fotone è...

 

UK Parliamentary by-election 1943 Portsmouth North by-election ← 1935 16 February 1943 1945 → Constituency of Portsmouth North   First party Second party   CW Candidate William James Thomas Sargant Party Conservative Common Wealth Popular vote 6,735 4,545 Percentage 59.7% 40.3% MP before election Roger Keyes Conservative Elected MP William James Conservative The 1943 Portsmouth North by-election was held on 16 February 1943. The by-election was held due to...

  ساكيرويلا (بالإسبانية: Saceruela)‏[1]   - بلدية -    ساكيرويلا (سيوداد ريال) ساكيرويلا (سيوداد ريال)  خريطة الموقع تقسيم إداري البلد إسبانيا  [2] المقاطعة مقاطعة ثيوداد ريال خصائص جغرافية إحداثيات 38°56′36″N 4°36′30″W / 38.9434102°N 4.6083053°W / 38.943410...

 

Book by Paulo Freire Pedagogy of the Oppressed Spanish edition, 1968AuthorPaulo FreireOriginal titlePedagogia do OprimidoTranslatorMyra RamosLanguagePortugueseSubjectPedagogyPublication date1968Publication placeBrazilISBN978-0-8264-1276-8Dewey Decimal370.115LC ClassLB880 .F73 Critical pedagogy Major works Pedagogy of the Oppressed Critical Pedagogy Primer Learning to Labour Schooling and the Struggle for Public Life Theorists Paulo Freire Henry Giroux Peter McLaren bell hooks Antoni...

 

Railway line runs along coastal areas of Alappuzha Ernakulam metropolitan –Kayamkulam city Coastal lineCherthala railway station on Ernakulam–Kayamkulam lineOverviewNative nameഎറണാകുളം നഗരം-കായംകുളം പട്ടണം തീരദേശ തീവണ്ടി പാതStatusOperationalOwnerIndian RailwaysLocaleKeralaTerminiErnakulam JunctionKayamkulam JunctionStations20Websitewww.sr.indianrailways.gov.inServiceTypeRegional railLight railServices1Oper...

В Википедии есть статьи о других людях с такой фамилией, см. Поленов; Поленов, Василий. Василий Дмитриевич Поленов В. Д. Поленов. Портрет работы И. Репина (1877) Дата рождения 20 мая (1 июня) 1844(1844-06-01) Место рождения Санкт-Петербург, Российская империя Дата смерти 18 июля 1927(1927-07-...

 

島津 朝子(朝子女王) 1930年代撮影続柄 久邇宮朝融王第2王女子全名 島津 朝子(しまづ あさこ)身位 女王 →(皇籍離脱)敬称 殿下 →(皇籍離脱)お印 鼓[1]出生 (1927-10-23) 1927年10月23日 日本・東京府東京市本郷区 (現:東京都文京区)死去 (1964-08-21) 1964年8月21日(36歳没)配偶者 島津斉視父親 久邇宮朝融王母親 朝融王妃知子女王テンプレートを表示 島津 朝子�...

 

La liste des catholicos de l'Église apostolique arménienne reprend l'ensemble des catholicos de l'Église apostolique arménienne, des apôtres fondateurs du siège au catholicos actuel. Il s'agit de la liste traditionnelle de ces catholicos[1], le cas échéant complétée des coadjuteurs, anti-patriarches, etc. Évêques apostoliques légendaires N° Dates Catholicos I. 43-66 Thaddée II. 60-68 Barthélemy l'apôtre III. 68-72 Zacharias IV. 72-76 Zementus V. 77-93 Atrnerseh VI. 93-123 Mus...

Liturgical calendar used by Lutherans Part of a series onLutheranism Background Christianity Start of the Reformation Reformation Protestantism Doctrine and theology Bible Old Testament New Testament Creeds Apostles' Creed Nicene Creed Athanasian Creed Book of Concord Augsburg Confession Apology of the Augsburg Confession Luther's Small / Large Catechism Smalcald Articles Treatise on the Power and Primacy of the Pope Formula of Concord Distinctive theological concepts Theology of Mar...

 

Flag of the Republic of Poland Flag with coat of arms of the Republic of Poland A variety of Polish flags are defined in current Polish national law, either through an act of parliament or a ministerial ordinance. Apart from the national flag, these are mostly military flags, used by one or all branches of the Polish Armed Forces, especially the Polish Navy. Other flags are flown by vessels of non-military uniformed services. Most Polish flags feature white and red, the national colors of Po...