Era Charles didominasi oleh konflik keagamaan politik, dan sosial antara Raja dan pendukungnya yang disebut partai Royalis, dan oposisi Puritan yang muncul sebagai akibat dari aspek-aspek tertentu kekuasaan Charles. Berbeda dengan konflik berdarah Perang Tiga Puluh Tahun yang berkobar di daratan Eropa, zaman Charles di Britania tidak terisi oleh perdamaian, malahan semakin gelap seiring konflik sipil antara Raja dan kaum Puritan memburuk hingga akhir masa kekuasaan Charles.
Konflik antara Raja dan Parlemen mendominasi masyarakat begitu besar sampai-sampai pembangunan lain hanya merupakan kelanjutan dari inovasi sebelumnya. Beberapa kelanjutan tersebut membawa dampak besar bagi masa mendatang. Upaya Inggris dalam mengolonisasi Amerika Utara terus berlanjut sepanjang masa kekuasaan Charles, dengan pendirian koloni-koloni baru di Maryland (1634), Connecticut (1635), dan Rhode Island (1636) yang menjadi tahap penting dalam proses ini. Pembangunan koloni yang sebelumnya sudah ada di Virginia, Massachusetts, dan Newfoundland terus berlanjut. Di Massachusetts, Perang Pequot tahun 1637 adalah konflik bersenjata besar pertama antara pemukim New England dan penduduk asli Amerika.