Dadang meniti karier awalnya sebagai suplier bahan bangunan yang ditekuninya sejak 1998 sampai sekarang. Ia mengawali karier politiknya sebagai anggota Karang Taruna Desa Tegalluar, Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Kemudian pada tahun 1988, Dadang terpilih sebagai ketua karang taruna tersebut hingga tahun 1991. Karirnya tidak berhenti di situ. Pada tahun 1998-2006 dan 2006-2012, Dadang menjabat sebagai Kepala Desa Tegalluar, Bojongsoang, Bandung. Sejak saat itu, karier politik Dadang terus berkembang.
Dadang Sebelumnya merupakan kader Partai Golkar Lalu Hengkang Dan Berlabuh Mejadi Kader Partai Kebangkitan Bangsa Didapuk Sebagai Ketua DPC PKB Kab.Bandung Melanjutkan Kepemimpinan Dr. H. Cucun Ahmad Syamsurijal, M.AP.[sumber mendukung?] Ia Juga Tercatat kiprahnya di beberapa organisasi yang terhubung dengan Golkar seperti AMPI, Pemuda Pancasila, dan KNPI bukan hanya di tingkat Kabupaten Bandung, tetapi juga Jawa Barat. Sejak tahun 2019 lalu, Dadang terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Dadang pernah menjadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari tahun 2009 hingga 2019.[1] Untuk periode 2009-2014, Ia menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Partai Golkar dan Anggota Badan Anggaran DPRD Kab. Bandung. Untuk periode 2014-2019, Ia menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar dan Anggota Badan Anggaran.[3]
Bupati Bandung
Ketika Ia terpilih sebagai salah satu Anggota DPRD Jawa Barat periode 2019-2024, Ia sudah sedari awal mengutarakan niat dan keinginannya untuk menjadi Bupati Bandung.[1] Pencalonannya sebagai Bupati Bandung didukung oleh sebagian kader dan fungsionaris senior Partai Golkar Kabupaten Bandung.[6]
Ia mencalonkan diri sebagai calon Bupati Bandung pada tahun 2020 untuk periode 2020-2025. Salah satu programnya adalah perbaikan kawasan Majalaya serta daerah lainnya terutama di bidang pembangunan manusia serta ekonomi.[7][8] Ketika mendaftar sebagai calon bupati, Ia memiliki daftar kekayaan (menurut e-lhkpn.kpk.go.id) sebanyak Rp8.924.950.000,00.[9] Jumlah tersebut terdiri dari tanah di Bandung, alat transportasi pribadi dan mesin (ekskavator dan buldoser), harta bergerak lainnya, serta kas dan setara kas.[9]
Program kerjanya pada 99 hari kerja awal akan memprioritaskan beberapa hal. Pertama yaitu revitalisasi anak sungai di wilayah banjir antara lain di wilayah Bojongsoang, Dayeuhkolot, Rancaekek, Cicalengka dan Cikancung. Ia mengatakan bahwa dirinya ingin memfokuskan dahulu ke lokasi tersebut sekaligus menyesuaikan dengan terbatasnya anggaran daerah. Namun, untuk selanjutnya Ia akan melihat, berkomunikasi, dan berkolaborasi dengan pihak BBWS Citarum, PSDA, Pemkot Bandung dan Cimahi serta Pemkab Sumedang dan Bandung Barat (Bandung Raya) untuk membahas secara menyeluruh terkait program ini. Sedangkan fokus keduanya adalah perbaikan dari jalan yang rusak. Fokus ketiga adalah pengembangan smart city untuk pemerintahan Kabupaten Bandung.[10]
Di bidang ekonomi terutama UMKM, Ia menjanjikan akan adanya program DS UKM (Dana Solusi Usaha Kecil Menengah Program ini bertujuan untuk pemberian dana untuk koperasi, usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah. Dana permodalannya akan dilakukan melalui Bank BJB atau program Gubernur Jawa Barat berupa bjb Mesra. Sehingga nantinya pemerintah Kabupaten Bandung akan melakukan percepatan pemulihan ekonomi akibat COVID-19 sesuai dengan program Presiden Jokowi.[12]
Pada Oktober 2022, Dadang mengatakan bahwa Ia menganggarkan lima miliar rupiah bantuan modal permanen kepada Perusahaan Air Minum Tirta Raharja untuk 2022 dan dua puluh miliar rupiah untuk tahun 2023. Ia juga mengatakan bahwa Ia mendapat bantuan dari Pemerintah Australia sebanyak Rp4,7 Miliar.[13]