Biogeografi

Biogeografi adalah kajian tentang distribusi spesies dan ekosistem dalam ruang geografis dan melalui waktu geologis. Organisme dan komunitas biologis sering kali bervariasi secara teratur di sepanjang gradien geografis seperti garis lintang, ketinggian, isolasi, dan area habitat.[1] Bidang ini mencakup analisis dan penjelasan mengenai pola distribusi dipadukan dengan pemahaman mengenai perubahan distribusi makhluk hidup dari masa lampau hingga saat ini.[2]

Cabang biogeografi yang mempelajari persebaran dan distribusi tumbuhan disebut Fitogeografi. Sedangkan Zoogeografi mempelajari distribusi hewan.

Pendahuluan

Kajian utama dalam biogeografi membahas tentang sejarah perkembangan dari kelompok-kelompok organisme. Perkembangan yang diamati berhubungan dengan asal, penyebaran, dan hubungan antara penyebaran masa kini dalam menjelaskan sejarah masa lalu. Pemusatan bahasan biogeografi terletak pada interaksi organisme dengan lingkungan fisik dan interaksi antarorganisme. Biogeografi juga mempelajari hubungan yang mempengaruhi spesies dan takson yang ditemukan pada masa sekarang.[3]

Biogeografi dibagi menjadi kawasan dan sub-kawasan dengan mengacu kepada tingkat intervensi manusia. Penanda kawasan dan sub-kawasan biogeografi yaitu sistem tanda yang menggunakan lambang huruf dan sistem desimal. Penanda ini berfungsi untuk menjelaskan suatu ekosistem dengan rumus yang singkat dan dipahami secara global.[4] Ilmu tidak hanya mempertanyakan Spesies apa? dan Di mana?, tetapi ia juga mempertanyakan Mengapa? dan kadang-kadang Mengapa tidak?.[5]

Dalam biogeografi digunakan pendekatan sejarah dan faktor ekologi untuk mempelajari sebaran flora dan fauna di dunia. Pendekatan sejarah memandang biogeografi dari aspek perkembangan dan evolusi organisme, yang dipengaruhi oleh iklim, migrasi, perkembangan muka bumi pada masa lampau, dan hubungan dengan lingkungan saat ini. Sudut pandang ekologi memandang biogeografi dari sudut hubungan antara organisme itu sendiri dengan lingkungan dan pengaruhnya.[6]

Pola penyebaran spesies pada tingkatan ini dapat dijelaskan melalui gabungan faktor-faktor keturunan seperti spesifikasi, kepunahan, pergeseran benua, glasiasi (yang berhubungan juga dengan tinggi dari permukaan laut, jalur sungai dan hal-hal terkait), serta penangkapan sungai (river capture) dan ketersediaan sumber daya alam.

Sejarah

Istilah penggunaan biogeografi diperkenalkan oleh ahli biologi yaitu Robert H. MacArthur dan E.O. Wilson pada tahun 1960-an, yang merupakan satu bidang ilmu yang mengandung evolusi biologi yaitu perbincangan tentang biologi, ekologi, genetik, geografi, dan paleontologi, yang digunakan untuk mengetahui pembagian spesies. Biogeografi dikembangkan dan mulai dipopulerkan oleh ahli pengetahuan alam yang awal seperti Carl von Linne, Alexander von Humbolt, Edward Forbes, Joseph Hooker, Louis Agassiz, Alfred R. Wallace, dan Charles Darwin, yang pada asalnya mengklasifikasikan perbedaan aspek tumbuhan. Ahli biologi molekuler, mendefinisikan biogeografi sebagai pembelajaran tentang garis keturunan gen, sedangkan ahli ekologi menganggap biogeografi adalah kajian tentang ekosistem dan persebaran geografikal. Biogeografi juga dikenal sebagai pembelajaran yang terkait dengan biosfer, yang mengandung tentang alam fisik disekitar, baik tanah, hewan dan tumbuhan.[2]

Pembentukan

Daerah-daerah biogeografi dibentuk oleh keberadaan iklim. Jenis organisme yang hidup dalam suatu daerah ditentukan oleh salah satu unsur iklim yaitu kelembapan. Tingkat kelembaban ditentukan oleh penyinaran matahari dan suhu tanah di suatu lingkungan. Perkembangan tumbuhan dan keanekaragaman hayati ditentukan oleh curah hujan. Curah hujan yang besar mendukung pertumbuhan pohon-pohon yang besar. Sebaliknya, curah hujan yang kecil membantu perkembangan tanaman dari jenis pohon-pohon pendek, semak belukar, rumput, dan tanaman gurun. Curah hujan dan suhu tanah di suatu daerah berbanding lurus dengan jumlah tumbuhan yang dapat berkembang di suatu daerah.[7]

Keadaan iklim sangat berpengaruh terhadap keadaan tumbuh-tumbuhan, sedangkan keadaan tumbuh-tumbuhan memengaruhi adanya jenis hewan tertentu. Keadaan fauna di setiap daerah (bioma) sangat bergantung pada kemungkinan yang dapat diberikan daerah itu untuk menyediakan makanan. Secara langsung atau tidak langsung iklim sangat berpengaruh pula pada persebaran fauna. Akibat pengaruh iklim maka persebaran fauna juga mengikuti persebaran flora.[8]

Perbedaan wilayah-wilayah biogeografi di bumi disebabkan oleh sejarah geologi dan iklim di bumi yang terus berubah. Dalam kurun waktu jutaan tahun, sebaran maupun letak daratan dan lautan selalu mengalami pergeseran dan pergerakan. Lempengan kerak bumi selalu bergerak dan sering bertubrukan, sehingga letak maupun tinggi daratan dan lautan di bumi ini selalu berubah. Karena permukaan serta ketinggian daratan dan lautan selalu berubah, maka iklim juga turut berubah-ubah.[9]

Persebaran Flora dan Fauna

Faktor-faktor yang Memengaruhi

Penyebab persebaran

Faktor utama penyebab persebaran fauna di dunia adalah tekanan populasi, sehingga terjadi persaingan hebat yang memaksa hewan bermigrasi untuk mempertahankan hidup. Faktor lainnya adalah habitat baru yang memaksa hewan atau tumbuhan beradaptasi dengan lingkungan baru.[6]

Sarana persebaran

Persebaran flora dan fauna sangat dipengaruhi oleh media, sehingga mereka dapat berkembang dan menyebar. Media ini dapat berupa angin, udara, atau air. Misalnya, buah kapuk randu yang sudah tua akan terbang membawa butiran biji ke tempat lain dengan bantuan angin. Kelapa akan terbawa air atau arus laut hingga ke tempat lain yang relatif baru. Selain itu, manusia juga merupakan media utama dalam persebaran flora dan fauna. Contohnya tanaman kina yang bukan tanaman asli Indonesia, oleh penjajah dikembangkan di Indonesia dan ternyata cocok.[6]

Hambatan persebaran

Hambatan persebaran secara umum meliputi hambatan iklim, tanah, topografi dan biologis. Hambatan iklim terkait dengan kemampuan adaptasi makhluk hidup pada suhu udara, kelembapan udara, dan curah hujan. Hambatan tanah terkait dengan kesuburan tanah, hidrologi, dan aerasi tanah. Pola bentang alam tertentu dapat menjadi penghalang persebaran flora dan fauna. Hambatan biologis terkait dengan ketersediaan makanan dan persaingan antar makhluk hidup.[6]

Wilayah biogeografi dunia oleh Alfred R. Wallace

Persebaran Flora

Wilayah biogeografi dunia
  Nearktika
  Neotropika
  Afrotropika
  Palearktika
  Indomalaya
  Australasia

Persebaran tumbuhan dipengaruhi oleh faktor letak topografinya yaitu ketinggiannya terhadap permukaan laut, faktor lainnya yaitu jenis tanah, ketersediaan air, iklim, cuaca, jenis hujan, aktivitas manusia, dan lain sebagainya. Persebaran tumbuhan di dunia dapat dibagi menjadi beberapa wilayah penyebaran sebagai berikut:[2]

  1. Wilayah Ethiopian, tersebar di benua Afrika, Selatan Saudi Arabia, Madagaskar, dan dari sebelah Selatan Gurun Sahara.
  2. Wilayah Palearktik, tersebar sangat luas yaitu hampir seluruh benua Eropa, Russia, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Wilayah ini memiliki kondisi lingkungan yang bervariasi, dari perbedaan suhu, curah hujan, dan kondisi permukaan tanahnya. Hal tersebut menyebabkan beranekaragam tumbuhan di wilayah ini.
  3. Wilayah Nearktik, tersebar di kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara dan Greenland. Tumbuhan yang khas di daerah ini meliputi tumbuhan yang dapat tumbuh pada daerah dingin, misalnya cemara yang biasa tumbuh di daerah bersalju.
  4. Wilayah Neotropikal. tersebar di kawasan Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian selatan beriklim sedang.
  5. Wilayah Oriental, tersebar di daerah Asia bagian Selatan Pegunungan Himalaya, India, Sri Lanka, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, dan Filipina.
  6. Wilayah Australian, mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Papua, pulau-pulau Wallacea di sekitarnya (Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, serta Maluku), dan kepulauan di Samudera Pasifik.

Persebaran Fauna

Keberagaman hewan terjadi oleh karena faktor keadaan alam, rintangan yang dihadapi di alam dan pergerakan hewan di alam bebas. Persebaran hewan di dunia dibagi menjadi beberapa wilayah penyebaran, yaitu:[2]

  1. Kawasan Etiophia, meliputi Afrika sebelah selatan Gurun Sahara dan Madagaskar.
  2. Kawasan Oriental, meliputi India, Srilanka, Indocina, Malaysia, dan Indonesia bagian barat serta Bali (Indonesia bagian timur).
  3. Kawasan Neotropikal, meliputi Amerika Selatan, dan Amerika Tengah, sebagian Meksiko dan Kepulauan Hindia Barat.
  4. Kawasan Australian, meliputi Australia, Selandia Baru, dan pulau di Indonesia bagian timur (tanpa Bali).
  5. Kawasan Palearktik, meliputi benua Eropa, Afrika Utara, Asia (sebelah utara Pegunungan Himalaya), Rusia, dan Laut Mediterania.
  6. Kawasan Nearktik, meliputi Amerika Utara dan Greenland.

Keanekaragaman Hayati

Keunikan dan tingginya keanekaragaman hayati tidak terlepas dari latar belakang iklim, sejarah geologi, unit biogeografi, proses spesiasi, bentuk (serta jumlah dan ukuran) pulau, jumlah ekosistem dan seterusnya.[9] Keanekaragaman hayati tidak terdistribusi secara merata di bumi, wilayah tropis memilki keanekaragaman hayati yang lebih kaya, dan jumlah keanekaragaman hayati terus menurun jika semakin jauh dari ekuator. Keanekaragaman juga bervariasi seiring tingkat ketinggian suatu daerah dan klasifikasi musim. Pada ketinggian di atas 2000 m, keanekaragaman hayati semakin menurun. Demikian juga pada klasifikasi musim, hutan hujan tropis umumnya berada pada daerah dengan curah hujan tinggi dan suhu relatif konstan. Adanya keanekaragaman hayati dan pola distribusi merupakan hasil dari proses evolusi selama miliaran tahun.[10]

Proses Biogeografi

Peta distribusi Marsupialia di dunia pada saat ini. Persebaran Marsupialia yang hidup di Australia dan benua Amerika disebabkan oleh proses-proses biogeografi pada masa lampau.

Penyebaran georafis spesies (biogeografi) adalah hal yang pertama kali memberi ide akan adanya evolusi kepada Darwin. Pulau-pulau memiliki banyak spesies tumbuhan dan hewan yang bersifat asli dan tidak ditemukan di tempat lain, namun sangat erat hubungan kekerabatannya dengan spesies daratan utama terdekat atau di pulau-pulau sekitarnya. Dua pulau dengan lingkungan yang sangat mirip di tempat yang berbeda di bumi ini dihuni bukan oleh spesies yang memiliki hubungan kekerabatan yang sangat erat, tetapi oleh spesies yang secara taksonomi terkait dengan tumbuhan dan hewan pada daratan terdekat yang lingkungannya sering kali sangat berbeda. Australia merupakan tempat tinggal bagi begitu banyak mamalia berkantung (Marsupialia) tetapi relatif sedikit hewan berplasenta (eutheria). Hipotesis yang berlaku adalah bahwa fauna yang unik itu berkembang di benua Australia dalam keadaan terisolasi dari tempat-tempat di mana nenek moyang mamalia berplasenta hidup. Meskipun pola biogeografi seperti itu tidak sesuai jika seseorang membayangkan bahwa spesies ditempatkan satu per satu dalam lingkungan yang sesuai, namun pola tersebut masuk akal dalam konteks sejarah evousi.[11] Pola-pola biogeografi yang ada diakibatkan oleh proses-proses, seperti penciptaan spesies baru, diversifikasi, kepunahan, dan dispersal, yang terjadi di lingkungan yang senantiasa berubah.

Perbandingan spesiasi alopatrik, peripatrik, parapatrik, dan simpatrik.

Spesiasi

Pembentukan spesies dan subspesies baru di dorong oleh perubahan di lungkang gen yang terjadi karena mutasi, hanyutan genetik, aliran gen, dan seleksi alam. Beberapa spesies menghasilkan variasi geografis dengan karakteristik tertentu untuk beradaptasi dengan lingkungan lokalnya.[12]

Daerah jangkauan bonobo (Pan paniscus) ditandai warna merah, dan daerah jangkauan simpanse (Pan troglodytes) ditandai warna biru. Ini merupakan contoh spesiasi alopatrik genus Pan, karena kedua habitat spesies tersebut dipisahkan oleh batasan geografis alami (Sungai Kongo).

Sawar geografis (proses-proses geologis) yang secara fisik memisahkan suatu populasi menjadi dua atau lebih populasi yang saling terisolasi sehingga terbentuk spesies baru, peristiwa ini disebut spesiasi alopatrik. Populasi alopatrik terbentuk dari spesiasi tersebut.[11] Isolasi geografis merupakan batas alam yang tidak bisa dilewati, maka suatu populasi tidak akan pernah bertemu dengan populasi lain, sehingga perkawinan secara alamiah tidak dapat terjadi.[10] Seberapa kuat sawar geografis yang diperlukan untuk mempertahankan populasi alopatrik tetap terpisah satu sama lain tergantung pada kemampuan organisme itu untuk menyebar. Apabila suatu populasi menjadi alopatrik, kemungkinan terjadi spesiasi sangat besar, terutama pada populasi terisolasi yang berukuran kecil. Spesiasi alopatrik telah banyak terjadi di daerah rangkaian kepulauan, di mana organisme yang tersebar secara pasif dari populasi tetuanya telah membentuk populasi baru yang berkembang dalam isolasi.[11]

Spesiasi terjadi di populasi yang berada di tepi jangkauan spesies yang menjadi terisolasi dan berkembang berbeda untuk membentuk spesies baru. Contohnya ialah burung Tanysiptera di New Guinea, yang terdiri dari spesies utama T. galatea galatea yang hidup di pulau utama. Sedangkan area pesisir dan pulau-pulau disekitarnya dihuni oleh kelompok ras yang berbeda secara morfologis.[12]

Spesiasi parapatrik merupakan hasil dari evolusi yang berbeda dari dua populasi yang hidup bersebelahan secara geografis. Perbedaan terjadi karena adaptasi lokal yang membentuk gradien genetik. Contohnya ialah spesies mencit Mus musculus yang perut terang di Eropa timur yang terpisah oleh zona hibridisasi dengan Mus domesticus yang berperut gelap di Eropa bagian barat.[12]

Sebuah spesies baru dapat terbentuk di daerah geografis yang sama dengan spesies tertua. Isolasi genetik berkembang di dalam populasi, tanpa adanya isolasi geografis.[11]

Beberapa jenis Lemur (dari atas, kiri ke kanan): Lemur, Propithecus, Daubentonia, Archaeoindris, Microcebus, Lepilemur, Eulemur, Varecia.

Diversifikasi

Diversifikasi spesies melibatkan permisahan awal spesies baru yang disebabkan oleh faktor ekologis dan radiasi adaptif. Spesies yang berada dalam relung yang sama memiliki distribusi geografis yang tidak tumpang tindih, sedangkan spesies yang hidup bersama di area dan habitat yang sama cenderung untuk menggunakan sumberdaya yang sangat berbeda. Radiasi adaptif adalah diversifikasi spesies untuk mengisi berbagai relung ekologis. Burung finch Darwin di kepulauan Galapagos merupakan contoh dari radiasi adaptif yang sudah dikenal luas. Aliansi Hawaiian silversword disebut sebagai contoh luar biasa dari radiasi adaptif pada tumbuhan, dengan nenek moyang bersama yang berpisah dari tarweeds California sekitar 13-15 juta tahun yang lalu dan datang di Hawaii sekitar 4-6 juta tahun lalu. Tumbuhan ini telah menghasilkan berbagai macam jenis tumbuhan yang menyebar di hampir seluruh kondisi lingkungan di Hawaii, dengan jangkauan ketinggian 75 - 3.750 m. Lemur di Madagaskar adalah hasil dari radiasi adaptif primata, dengan 33 spesies dalam 14 genus yang hidup pada saat ini.[12]

Haleakala silversword (Argyroxiphium sandwicense macrocephalum) adalah contoh spesies dari Aliansi silverswords Hawaii, yang terdiri dari genus Wilkesia, Argyroxiphium, dan Dubautia (Asteraceae).

Kepunahan

Kepunahan terjadi karena faktor biotik, evolusi dan abiotik. Faktor biotik termasuk diantaranya ukuran tubuh, ukuran jangkauan, ukuran populasi, kemampuan dispersal, kompetisi, penyakit, dan predasi. Sejumlah perubahan selama evolusi mungkin, secara kebetulan, menyebabkan beberapa spesies menjadi lebih rentan terhadap kepunahan daripada yang lain. Faktor abiotik terdiri dari perubahan iklim, perubahan permukaan laut, benturan asteroid, dan peristiwa bencana lainnya.[12]

Dispersal

Jangkauan sebaran Dasypus novemcintus (warna merah) pada saat ini (sekitar 2009-2010), dan prediksi jangkauannya pada masa mendatang (warna merah muda) di Amerika Serikat.

Organisme berdispersi ketika mereka berpindah dari tempat kelahirannya dan mencoba untuk menjajah area diluar jangkauan yang ada. Pemencaran organisme terjadi melalui beberapa cara, yaitu:[12]

  • Organisme individual dapat berpindah dengan cepat melewati jarak yang jauh, sering kali melalui medan yang tak bersahabat. Perpindahan itu membutuhkan waktu yang lebih pendek daripada rentang hidup organisme tersebut.
  • Penyebaran yang relatif bertahap atau penetrasi perlahan populasi melalui medan yang ramah dapat juga terjadi, dan itu berlangsung selama banyak generasi. Contohnya dapat terlihat pada Armadillo Dasypus novemcintus yang telah tersebar, dan masih menyebar saat ini, dari Meksiko ke daerah tenggara Amerika Serikat.
  • Penyebaran atau pergeseran spesies dapat berlangsung sangat lambat, begitu lambat sehingga spesies itu mengalami perubahan evolusioner selama perpindahan itu terjadi. Ketika populasi tiba di daerah baru, mereka akan berbeda dari populasi nenek moyang dari daerah asalnya.

Kecepatan dan kemudahan dispersi organisme bergantung pada topografi dan iklim medan di mana organisme itu bergerak, dan nafsu berkelana spesies tertentu. Topografi dan iklim dapat menimbulkan kendala pada organisme yang menyebar. Manusia juga dapat menyebarkan organisme secara tidak sengaja atau disengaja, dengan membawa spesies introduksi ke area baru.[12]

Zona

Montana

Montana merupakan zona biogeografi yang ditandai dengan kelembaban relatif. Zona ini berada di dataran tinggi yang dingin di lereng bawah zona sub-alpin. Lingkup zona montana ditandai dengan kehadiran dedaunan hijau di bagian bawah dan pada ketinggian yang lebih tinggi terdapat jenis hutan konifera.[13]

Sub-alpin

Sub-alpin adalah zona biogeografi yang batasnya di bawah garis pohon. Zona sub-alpin ditemukan di atas pegunungan. Penanda zona sub-alpin adalah adanya jenis hutan dan pohon konifera.[14]

Tokoh

Beberapa tokoh dianggap berkontribusi dan memiliki pengaruh dalam perkembangan bidang ini, diantaranya:

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Biogeography". biomed.brown.edu. Diakses tanggal 2024-10-28. 
  2. ^ a b c d Roziaty, Efri; Kusumadani, Annur Indra; Aryani, Ima (2017). Biologi Lingkungan. Surakarta: Muhammadiyah University Press. hlm. 48, 49, 50, 51, 52, 53. ISBN 978-602-361-096-9. 
  3. ^ Zid dan Hardi 2018, hlm. 3.
  4. ^ Dombois dan Ellenberg (2016). Ekologi Vegetasi: Tujuan dan Metode (PDF). Jakarta: LIPI Press. hlm. 190. ISBN 978-979-799-852-3. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-04-11. Diakses tanggal 2020-12-25. 
  5. ^ The song of Dodo: Island Biogeography in an age of extinctions by David Quammen 1996 Pub Scribner, New York ISBN 0-684-80083-7
  6. ^ a b c d Khosim, Amir; Lubis, Kun Marlina (2007). Geografi SMA/MA Kls XI (Diknas). Jakarta: Grasindo. hlm. 3, 4. ISBN 978-979-025-017-8. 
  7. ^ Zid dan Hardi 2018, hlm. 1.
  8. ^ Badwi, Nasiah; Baharuddin, Ichsan Invanni; Abbas, Ibrahim (2019). Geologi Tata Lingkungan Edisi Revisi. Sleman: Deepublish. hlm. 30. ISBN 978-623-209-080-4. 
  9. ^ a b Indrawan, Mochamad; Primack, Richard B.; Supriatna, Jatna (2007). Biologi Konservasi: Edisi Revisi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. hlm. 437, 438. ISBN 978-979-461-288-0. 
  10. ^ a b Leksono, Amien S. (2010). Keanekaragaman Hayati. Malang: Universitas Brawijaya Press. hlm. 2, 10. ISBN 978-979-8074-90-5. 
  11. ^ a b c d Campbell, Neil A.; Reece, Jane B.; Mitchell, Lawrence G. (2003). Biologi Jl. 2 (lux) Ed. 5. Diterjemahkan oleh Manalu, Wasmen. Jakarta: Erlangga. hlm. 15, 46, 47, 49. ISBN 978-979-688-469-8. 
  12. ^ a b c d e f g Huggett, Richard John (2004). Fundamentals of Biogeography. 2nd ed (dalam bahasa Inggris). Oxfordshire: Routledge. hlm. 22, 30, 35, 37, 40. ISBN 978-1-134-34968-5. 
  13. ^ Aldrian dan Sucahyono S. 2013, hlm. 108.
  14. ^ Aldrian dan Sucahyono S. 2013, hlm. 145.

Daftar pustaka

  1. Aldrian, E., dan Sucahyono S., D. (2013). Kamus Istilah Perubahan Iklim (PDF). Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.  [pranala nonaktif permanen]
  2. Zid, M., dan Hardi, O. S. (2018). Biogeografi (PDF). Jakarta Timur: PT Bumi Aksara. ISBN 978-602-444-470-9. 

Pranala luar

Jurnal terkait

Read other articles:

Railway station in West Bengal, India This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these template messages) This article relies largely or entirely on a single source. Relevant discussion may be found on the talk page. Please help improve this article by introducing citations to additional sources.Find sources: Baruipara railway station – news · newspapers · books · scholar&#...

 

Cohors II DelmatarumRoman infantry helmet (late 1st century)Activeearly 1st century to 4th centuryCountryRoman EmpireTypeRoman auxiliary cohortRoleinfantrySize480 menGarrison/HQBritannia 105 - 4th centuryMilitary unit Cohors secunda Delmatarum (2nd Cohort of Dalmatae) was a Roman auxiliary infantry regiment. Etymology It is named after the Dalmatae, an Illyrian-speaking tribe that inhabited the Adriatic coastal mountain range of the eponymous Dalmatia. The ancient geographer Strabo describes ...

 

Laura PreponPekerjaanAktrisTahun aktif1995-sekarang Laura H. Prepon (lahir 7 Maret 1980) merupakan seorang aktris berkebangsaan Amerika Serikat, terkenal dalam bermain peranan Donna Pinciotti dalam That '70s Show dan Hannah Daniels dalam October Road. Filmografi Tahun Film Peran Catatan 1998 - 2006 That '70s Show Donna Pinciotti Seri Televisi 2001 Southlander: Diary of a Desperate Musician Seven Equals Five 2002 Slackers Reanna 2004 Lightning Bug Angevin Duvet The Pornographer: A Love S...

Brain area Brodmann area 7Image of brain with Brodmann area 7 shown in redImage of brain with Brodmann area 7 shown in yellowDetailsIdentifiersLatinarea parietalis superiorNeuroNames85NeuroLex IDbirnlex_1738FMA68604Anatomical terms of neuroanatomy[edit on Wikidata] Brodmann area 7 is one of Brodmann's cytologically defined regions of the brain corresponding to precuneus and superior parietal lobule (SPL). It is involved in locating objects in space. It serves as a point of convergence bet...

 

Место образования согласных Губные (лабиальные) губно-губные (билабиальные) лабиовелярные лабиокорональные губно-зубные (лабиодентальные) зубно-губные (дентолабиальные) Двузубные (бидентальные) Переднеязычные (корональные) язычно-губные (лингволабиальные) межзубные (и...

 

Artikel ini bukan mengenai Divisi Utama Liga Indonesia 2011–12 (LI). Divisi Utama Liga IndonesiaMusim2011–2012JuaraPersepar Palangka RayaJumlah pertandingan227Jumlah gol509 (2,24 per pertandingan)Pencetak golterbanyak11 gol Abel CieloKemenangan kandangterbesarPersis Solo 5-0 PSCS CilacapPersik Kediri 5-0 PPSM MagelangKemenangan tandangterbesarPSP Padang 0-3 PSLS LhokseumawePertandingan terbanyak golPSS Sleman 6-3 Persepar PalangkarayaMenang beruntun terpanjangPersires Bali Devata (3)...

Albanian politician (1942–2023) Llambi Gegprifti (14 February 1942 – 1 May 2023) was an Albanian politician who was the mayor of Tirana (precisely Chairman of the Executive Committee of the People's Council of Tirana District) from 1986 through 1987 and 1989 through 1990.[1] He was candidate-member of the Politburo of the Party of Labour of Albania for terms of 1971, 1976, 1981, and 1986 (the last one). Life and career Llambi Gegprifti was born in Pogradec on 14 February 1942. In ...

 

Questa voce sull'argomento calciatori brasiliani è solo un abbozzo. Contribuisci a migliorarla secondo le convenzioni di Wikipedia. Segui i suggerimenti del progetto di riferimento. André Bahia André Bahia ai tempi del Feyenoord nel 2007 Nazionalità  Brasile Altezza 182[1] cm Peso 85[1] kg Calcio Ruolo Difensore Termine carriera 2019 Carriera Giovanili Escolinha Júlio César Flamengo Squadre di club1 2001-2004 Flamengo60 (2)2004→  Palmeiras0 (0...

 

Prefecture and commune in Normandy, France This article is about the capital of Normandy. For other uses, see Rouen (disambiguation). You can help expand this article with text translated from the corresponding article in French. (September 2020) Click [show] for important translation instructions. Machine translation, like DeepL or Google Translate, is a useful starting point for translations, but translators must revise errors as necessary and confirm that the translation is accurate, ...

† Человек прямоходящий Научная классификация Домен:ЭукариотыЦарство:ЖивотныеПодцарство:ЭуметазоиБез ранга:Двусторонне-симметричныеБез ранга:ВторичноротыеТип:ХордовыеПодтип:ПозвоночныеИнфратип:ЧелюстноротыеНадкласс:ЧетвероногиеКлада:АмниотыКлада:Синапсиды�...

 

Preah Suramarit National Theatre The Preah Suramarit National Theatre or the Bassac Theatre was the former national theatre of Cambodia in the capital Phnom Penh.[1] Designed by chief national architect Vann Molyvann in 1966, it opened in 1968 as the Grand Théâtre Preah Bat Norodom Suramarit (aka Mohorsrop Theatre).[1] The theatre building became a landmark structure in modern Phnom Penh. It was demolished in 2008.[2] Fire and reconstruction efforts During renovation...

 

Berlin-Adlershof La bibliothèque municipale de Berlin-Adlershof Administration Pays Allemagne Région Berlin Ville Berlin Arrondissement municipal Treptow-Köpenick Code postal 12489 Démographie Population 20 328 hab. (31/12/2021) Densité 3 327 hab./km2 Géographie Coordonnées 52° 26′ 16″ nord, 13° 32′ 51″ est Altitude 34 m Superficie 611 ha = 6,11 km2 Localisation Géolocalisation sur la carte : Be...

Voce principale: Giochi della XVII Olimpiade. Scherma aRoma 1960 Fioretto ind uomini donne Fioretto sq uomini donne Spada ind   uomini   Spada sq uomini Sciabola ind uomini Sciabola sq uomini Le gare di scherma ai giochi della XVII Olimpiade si tennero dal 29 agosto al 10 settembre 1960 al Palazzo dei Congressi di Roma; le specialità furono fioretto maschile e femminile, spada maschile e sciabola maschile. Ogni specialità previde la prova individuale e a squadre, per un totale di...

 

Hungarian football club Football clubErzsébeti Spartacus MTK LEFull nameErzsébeti Spartacus Munkás Testgyakorlók Köre Labdarúgó EgyesületShort nameESMTKFounded1909; 115 years ago (1909)GroundAdy Endre utcaCapacity5,000ManagerZoltán TuriLeagueNB IIISoutheast2022–23NB IIICentre, 3rd of 20WebsiteClub website Home colours Erzsébeti Spartacus Munkás Testgyakorlók Köre Labdarúgó Egyesület, commonly known as ESMTK, is a Hungarian football club from the town of Pes...

 

Dialetti gallo-italici di BasilicataParlato in Italia Parlato in Basilicata (Zone della Provincia di Potenza) Campania (Zone della Provincia di Salerno) LocutoriClassificaNon tra le prime 100 TassonomiaFilogenesiIndoeuropee Italiche  Romanze   Galloromanze    Galloitaliche     Dialetti gallo-italici di Basilicata Manuale Il galloitalico di Basilicata[1] identifica una serie di isole alloglotte all'interno ...

Pour les articles homonymes, voir Corsaire (homonymie). Variation sur Le Corsaire au Prix de Lausanne 2010. Le Corsaire est un ballet en 3 actes, 5 tableaux et un épilogue sur un livret de Jules-Henry Vernoy de Saint-Georges inspiré d'un poème de Lord Byron (The Corsair, 1814), sur une musique d'Adolphe Adam (aujourd'hui avec intégrations d'autres compositeurs) créé en 1856 à l'Opéra de Paris dans une chorégraphie de Joseph Mazilier. Avant Mazilier Le poème de Byron inspire les cho...

 

Peer-reviewed general medical journal This article is about the journal. For other uses, see Lancet. Academic journalThe LancetCover of Volume 393, 2 March 2019DisciplineMedicineLanguageEnglishEdited byRichard HortonPublication detailsHistory1823–presentPublisherElsevier (United Kingdom)FrequencyWeeklyOpen accessDelayedImpact factor202.731 (2021)Standard abbreviationsISO 4 (alt) · Bluebook (alt1 · alt2)NLM (alt) · MathSciNet (alt )ISO 4Lan...

 

Method of visualizing the relationship between elements In the periodic table of the elements, each numbered row is a period. A period on the periodic table is a row of chemical elements. All elements in a row have the same number of electron shells. Each next element in a period has one more proton and is less metallic than its predecessor. Arranged this way, elements in the same group (column) have similar chemical and physical properties, reflecting the periodic law. For example, the halog...

State in the Federated States of Micronesia For other uses, see Chuuk (disambiguation). This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Chuuk State – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (February 2019) (Learn how and when to remove this message) State in Federated States of MicronesiaChuuk StateState...

 

1936 1946 Élections de l'Assemblée constituante de 1945 en Savoie le 21 octobre 1945 Type d’élection Élection législative Postes à élire 3 députés Corps électoral et résultats Inscrits 140 771 Votants 104 364   74,14 % Votes exprimés 101 975 Blancs et nuls 2 389 Parti républicain, radical et radical-socialiste – Pierre Cot Liste Parti républicain, radical et radical-socialisteParti communiste français Voix 37 032 36,32 %...