Pembebasan lahan untuk pembangunan bendungan ini dimulai pada tahun 2007, tetapi hingga tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara baru berhasil membebaskan 12% dari total lahan yang dibutuhkan.[2] Pada tahun 2014, Vico Indonesia menemukan 12 titik sumur gas potensial di lahan yang akan dibebaskan, sehingga pembebasan lahan untuk bendungan ini makin terhambat.[3]
Manfaat
Selain akan dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas 1.507 hektar di Kutai Kartanegara, bendungan ini juga akan dimanfaatkan untuk mereduksi debit banjir sebesar 0,73 meter kubik per detik dan menyediakan air baku sebesar 0,45 meter kubik per detik bagi masyarakat Bontang. Air yang terbendung oleh bendungan ini juga berpotensi untuk digunakan membangkitkan listrik melalui PLTA berkapasitas 1,35 MW.[4]
^Joga, Nirwono dan Soetomo, Agus (2020). 75 Bendungan Sumber Kehidupan dan Kesejahteraan Rakyat (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. hlm. 102–103. ISBN978-623-94752-4-6.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)