Vikariat Apostolik Brunei Darussalam (bahasa Latin: Apostolicus Vicariatus Bruneiensis, bahasa Melayu: Kerasulan Vikariat Brunei) adalah sebuah yuridiksi gerejawi Katolik Roma yang meliputi kawasan Brunei dan dikepalai oleh vikaris apostolik, yang pernah dijabat oleh Uskup Cornelius Sim hingga Mei 2021.
Sejarah
Didirikan sebagai Prefektur Apostolik Brunei Darussalam pada 21 November 1997, memisahkan diri dari Keuskupan Miri-Brunei
Ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Brunei Darussalam pada 20 Oktober 2004
Lembaran sejarah Vikariat Apostolik Brunei Darussalam dibuka pada tahun 1325.[3] Pada saat itu, Odorico da Pordenone, yang sempat menjelajahi India, mengunjungi Banjarmasin dan Brunei Darussalam sebelum ia bertolak ke Cina. Tahun 1587, dua misionaris Filipina berkebangsaan Spanyol dari ordo Fransiskan, Francesco de Santa Maria dan Miguel Juan de Plasencia, sempat singgah di Brunei Darussalam sebelum mereka membaptis Orang Dayak Kadazan di Sabah. Kehadiran umat Katolik di Brunei lalu dilanjutkan oleh para misionaris di Kongregasi Misionaris Santo Yosef.
Selama beberapa waktu, administrasi gereja di Brunei diurus sejumlah imam paroki yang Labuan, Kota Kinabalu, Kuching and Miri.
Pemisahan wilayah Brunei pada Keuskupan Miri-Brunei dimulai pada November 1997 dengan penunjukan Mgr.Cornelius Sim sebagai prefek apostolik, yang sempat menjabat sebagai Vikar Jenderal Keuskupan Miri-Brunei. Pada 22 Februari 1998, Paus Yohanes Paulus II mengeluarkan bulla kepausan yang meresmikan Prefek Apostolik Brunei Darussalam dalam suatu upacara sumpah jabatan prefek apostolik. Pada 20 Oktober 2004, kurang dari tujuh tahun setelah pembentukan Prefek Apostolik Brunei Darusalam, status kemudian ditingkatkan menjadi suatu vikariat apostolik.
Ordinaris
Prefek Apostolik Brunei Darussalam
R.D. Cornelius Sim (21 November 1997 - 20 Oktober 2004)
Vikaris Apostolik Brunei Darussalam
Kardinal Cornelius Sim (20 Oktober 2004 - 29 Mei 2021)
Struktur
Paroki
Diperkirakan, terdapat sekitar 21.000 umat Katolik Roma di Brunei.[4] Mayoritas umat Katolik yang mengikuti ibadat di Vikariat Apostolik Brunei Darussalam adalah pendatang yang berasal daripada Filipina; sebagian lainnya adalah Keturunan Tionghoa, Asia Selatan atau orang asli.
Kevikaran ini terdiri dari 3 gereja paroki ditambah satu gereja stasi sebagai berikut:
R.D. Paul Tong, yang sempat bertugas dari Oktober 1970 hingga Maret 1987,[12]
R.D. Peter Tann, yang ditahbiskan oleh Mgr Anthony D Galvin di tanggal 4 Januari 1970,[13]
R.P. Ivan Fang, M.H.M., imam kelahiran Brunei yang ditahbiskan oleh Mgr Cornelio de Wit di Kolese Santo Yosef, Mill Hill, London, di tanggal 30 November 1985[14]
R.D. Peter Chiang, yang sudah bertugas sebelum Juni 1973 hingga 29 Februari 1992[12]
R.D. John McClorey, yang bertugas hingga 29 Februari 1992[12]
^"The Roman Catholic Church in Brunei"(PDF). Vikariat Apostolik Brunei Darussalam (dalam bahasa (Inggris)). 26 Oktober 2020. hlm. 6. Diakses tanggal 23 November 2020.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Historic moment for Church in Brunei as first bishop is ordained[1]
^Sidhu, Jatswan S. (20 Desember 2016). Historical Dictionary of Brunei Darussalam (edisi ke-tiga). Lanham, MD: Rowman & Littlefield. hlm. 213. ISBN9781442264595.Parameter |access-date= membutuhkan |url= (bantuan)
^"Parishes". Vikariat Apostolik Brunei Darussalam (dalam bahasa (Inggris)). 26 Oktober 2020. Diakses tanggal 22 November 2020.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^ ab"The Roman Catholic Church in Brunei"(PDF). Vikariat Apostolik Brunei Darussalam (dalam bahasa (Inggris)). 26 Oktober 2020. hlm. 46. Diakses tanggal 20 November 2020.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"The Roman Catholic Church in Brunei"(PDF). Vikariat Apostolik Brunei Darussalam (dalam bahasa (Inggris)). 26 Oktober 2020. hlm. 56. Diakses tanggal 22 November 2020.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^ ab"The Roman Catholic Church in Brunei"(PDF). Vikariat Apostolik Brunei Darussalam (dalam bahasa (Inggris)). 26 Oktober 2020. hlm. 28. Diakses tanggal 23 November 2020.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^ ab"The Roman Catholic Church in Brunei"(PDF). Vikariat Apostolik Brunei Darussalam (dalam bahasa (Inggris)). 26 Oktober 2020. hlm. 29. Diakses tanggal 23 November 2020.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^ abc"The Roman Catholic Church in Brunei"(PDF). Vikariat Apostolik Brunei Darussalam (dalam bahasa (Inggris)). 26 Oktober 2020. hlm. 31 & 43. Diakses tanggal 22 November 2020.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"The Roman Catholic Church in Brunei"(PDF). Vikariat Apostolik Brunei Darussalam (dalam bahasa (Inggris)). 26 Oktober 2020. hlm. 36. Diakses tanggal 22 November 2020. The Vicar Apostolic of Miri, Bishop A.D. Galvin, puts holy oil on the hands of Father Peter Tann during his ordination as a priest at the Church of Our Lady, Seria, on SundayPemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"The Roman Catholic Church in Brunei"(PDF). Vikariat Apostolik Brunei Darussalam (dalam bahasa (Inggris)). 26 Oktober 2020. hlm. 37 & 41. Diakses tanggal 22 November 2020.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
1 Terkadang dimasukkan ke Eropa, tergantung definisi perbatasan. 2 Terkadang dimasukkan ke Oseania. 3 Negara lintas benua.
Para uskup di RRT, Afganistan, dan Iran tidak bergabung dalam salah satu konferensi internasional Ritus Latin.
CELRA juga meliputi beberapa negara di Afrika.
Turki bergabung dalam Konferensi Internasional di Eropa.