Di lingkungan Kristen Barat, tongkat pastoralis biasanya dibuat menyerupai tongkat gembala, yakni tongkat yang digunakan gembala untuk menggiring kawanan domba atau kawanan kambing. Di lingkungan Kristen Timur, lazim dijumpai dua ragam tongkat pastoral, yaitu tongkat berhulu aksara Tau meleding bermercukan sebuah salib kecil, dan tongkat berhulu ukiran sepasang ular atau naga bersemuka mengapit salib.
Asal muasal pemakaian tongkat pastoral sebagai lambang kewenangan tidak diketahui secara pasti, tetapi sudah ada preseden untuk kebiasaan ini pada Abad Kuno. Contoh-contohnya adalah lituus yang dibawa para augur Romawi,[2] dan tongkat Musa yang diriwayatkan di dalam Alkitab Ibrani. Beragam tongkat jabatan lainnya dapat dijumpai pada zaman-zaman selanjutnya, bahkan beberapa di antaranya masih dipakai dalam konteks-konteks seremonial dewasa ini.
Di Gereja Barat, bentuk tongkat pastoral lazimnya menyerupai tongkat gembala. Bentuk semacam ini berkaitan dengan pengibaratan uskup sebagai gembala bagi "kawanan" umat Kristen, sejalan dengan pengibaratan Kristus sebagai Gembala Baik.
Bentuk tongkat pastoral Ortodoks Timur dan Katolik Timur lazimnya berhulu aksara Tau meleding bermercukan sebuah salib kecil, atau berhulu ukiran sepasang ular atau naga bersemuka mengapit salib. Ukiran ular melambangkan Nehustan, ular tembaga yang dibuat Musa, sebagaimana diriwayatkan di dalam Kitab Bilangan (Bilangan 21:8–9). Ukiran ular juga mengingatkan orang kepada tongkat Asklepios, dewa Yunani Kuno yang dipuja masyarakat di sekitar laut Egea termasuk di Asia Kecil, menyiratkan peran uskup selaku tabib penyembuh sakit rohani.
Tongkat Musa
Tongkat Musa pertama kali disebut-sebut di dalam Kitab Keluaran (Keluaran 4ː2), ketika Allah menampakkan diri kepada Musa di dalam belukar yang bernyala-nyala. Allah bertanya kepada Musa, apa yang sedang ia pegang, dan Musa menjawab, "tongkat". Secara ajaib tongkat itu berubah menjadi ular, kemudian berubah kembali menjadi tongkat. Tongkat itu selanjutnya disebut "tongkat Allah".
"Dan bawalah tongkat ini di tanganmu, yang harus kaupakai untuk membuat tanda-tanda mujizat." Lalu Musa kembali kepada mertuanya Yitro serta berkata kepadanya: "Izinkanlah kiranya aku kembali kepada saudara-saudaraku, yang ada di Mesir, untuk melihat apakah mereka masih hidup." Yitro berkata kepada Musa: "Pergilah dengan selamat." Adapun TUHAN sudah berfirman kepada Musa di Midian: "Kembalilah ke Mesir, sebab semua orang yang ingin mencabut nyawamu telah mati. "Kemudian Musa mengajak isteri dan anak-anaknya lelaki, lalu menaikkan mereka ke atas keledai dan ia kembali ke tanah Mesir; dan tongkat Allah itu dipegangnya di tangannya.
Ketika Musa dan Harun menghadap Firaun, tongkat Harun berubah menjadi seekor ular. Tukang-tukang sihir Firaun juga mampu mengubah tongkat-tongkat mereka menjadi ular, tetapi ular Harun menelan semua ular mereka. Tongkat Harun sekali lagi digunakan untuk mengubah air Sungai Nil menjadi darah. Tongkat ini beberapa kali dipakai atas perintah Allah untuk mendatangkan tulah ke atas tanah Mesir.
Pada peristiwa Keluar dari Mesir, Musa merentangkan tangannya seraya memegang tongkat itu supaya Laut Teberau terbelah dua. Semasa bangsa Israel mengembara di padang gurun, Musa tidak menaati perintah Allah untuk "berkata-kata kepada batu itu di depan mata bangsa Israel", dan malah menghantamkan tongkatnya pada batu itu sehingga memancarkan air untuk diminum bangsa Israel. Musa tidak menguduskan Allah di depan mata bangsa Israel, dan malah berkata "dengarlah hai para pemberontak; haruskah kami keluarkan air dari batu ini bagi kamu?" Dengan demikian Musa sudah bersalah meninggikan diri sendiri ketimbang meninggikan Allah. Lantaran tidak menjalankan perintah-Nya, Allah menghukum Musa dengan cara tidak mengizinkannya masuk ke Tanah Terjanji (Bilangan 20:10–12).
Untuk terakhir kalinya Musa menggunakan tongkat itu ketika bangsa Israel bertempur melawan orang Amalek di Rafidim. Bilamana ia mengangkat "tongkat Allah", bangsa Israellah yang "unggul", dan sebaliknya pihak lawan yang unggul apabila ia menurunkan tongkat itu. Harun dan Hur membantu menopang lengan Musa supaya tongkat itu tetap terangkat sampai bangsa Israel memenangkan pertempuran.
Tata guna
Tongkat pastoral adalah lambang jabatan pemerintahan seorang uskup, abas, atau rasul.
Kristen Barat
Di Gereja Barat, tongkat pastoral (dari kata Latin pastor, artinya "gembala") dibuat menyerupai tongkat gembala. Seorang uskup atau kepala gereja memegang tongkat ini selaku "gembala kawanan domba Allah", khususnya jemaat yang bernaung di bawah yurisdiksinya, tetapi semua uskup, baik yang mengepalai maupun yang tidak mengepalai sebuah keuskupan, boleh pula memegang tongkat pastoral pada waktu menerimakan sakramen dan memimpin ibadat. Disebutkan di dalam Caeremoniale Episcoporum Gereja Katolik[3] bahwa sebagai tanda fungsi pastoralnya, seorang uskup membawa tongkat pastoral di dalam wilayah kewenangannya, tetapi uskup lain yang merayakan liturgi kudus atas persetujuan uskup setempat boleh pula membawa tongkat pastoral. Ditambahkan pula bahwa jika beberapa uskup beribadat bersama-sama, maka hanya uskup yang memimpin ibadatlah yang membawa tongkat pastoral.
Seorang uskup lazimnya memegang tongkat pastoralnya dengan tangan kiri, sehingga tangan kanannya dapat digunakan untuk memberkati. Caeremoniale Episcoporum menyebutkan bahwa uskup memegang tongkat pastoral dengan keluk hulu tongkat mengarah ke depan atau menghadap umat. Disebutkan pula bahwa seorang uskup lazim memegang tongkat pastoral sepanjang prosesi serta pada saat mendengarkan pembacaan Injil, menyampaikan khotbah, menerima kaul, prasetia, atau pernyataan keimanan, dan pada saat memberkati umat, kecuali jika ia harus menumpangkan kedua belah tangannya ke atas mereka. Bilamana tidak dipegang uskup, tongkat pastoral dipegang oleh seorang putra altar (disebut "pembawa tongkat pastoral") yang menudungi pundaknya dengan sehelai vimpa supaya tangannya tidak bersentuhan langsung dengan tongkat pastoralis. Putra altar lain yang juga mengenakan vimpa bertugas memegang mitra bilamana tidak dikenakan uskup. Di dalam tradisi Anglikan, tongkat pastoral boleh saha dibawa oleh orang lain yang berjalan di depan uskup dalam prosesi.
Salib pastoral diserahkan kepada seorang uskup pada saat ia ditahbiskanmenjadi uskup. Tongkat pastoral juga diserahkan kepada seorang abas pada saat ia diberkati menjadi abas, adat purwa yang melambangkan tugasnya untuk menggembalakan paguyuban biarawan. Meskipun tidak ada aturan khusus penyerahan tongkat gembala dalam ibadat pemberkatan seorang wanita menjadi abdis, sesuai adat kebiasaan lama seorang abdis boleh saja membawa tongkat pastoral pada saat memimpin paguyuban biarawati.
Penjelasan tradisional untuk bentuk tongkat pastoralis yang menyerupai tongkat gembala adalah, berkait pada hulu untuk menggiring domba yang berkeliaran supaya kembali ke dalam kawanan, meruncing pada ujung untuk memacu domba yang degil dan malas, serta bergalah di antara ujung dan pangkal sebagai tonggak penopang yang kukuh.
Tongkat pastoral digunakan di dalam ranah tata lambang kebesaran rohaniwan sebagai lambang wewenang penggembalaan pada lambang kebesarankardinal, uskup, abas, dan abdis. Tongkat pastoral dihilangkan dari banyak lambang kebesaran pribadi di lingkungan Gereja Katolik pada tahun 1969, dan sejak saat itu hanya dapat dijumpai pada lambang kebesaran abas dan abdis, lambang keuskupan, dan berbagai lambang kelembagaan lainnya.
Paus tidak lagi membawa tongkat pastoralis, tetapi ferula. Pada abad-abad pertama sejarah Gereja, paus juga membawa tongkat pastoralis, tetapi kebiasaan ini lambat laun memudar dan sudah sirna ketika Paus Inosensius III menjabat pada abad ke-13. Pada Abad Pertengahan, jika uskup membawa tongkat pastoralis, maka paus membawa tongkat salib berpalang tiga, satu palang lebih banyak daripada jumlah palang pada tongkat salib yang dibawa di depan seorang uskup agung dalam prosesi (baca artikel salib uskup agung). Kebiasaan ini pun lambat laun menghilang. Paus Paulus VI memperkenalkan tongkat pastoral paus masa kini, yakni ferula, pada tahun 1965. Ia maupun para penggantinya selalu membawa ferula atau variasinya, tetapi tidak pernah membawa tongkat pastoral.
Arkimandrites (abas ketua), hegumenos (abas) atau hegumenia (abdis) yang mengepalai sebuah paguyuban kerahiban juga membawa tongkat pastoral. Tongkat tersebut diserahkan kepada mereka oleh uskup dalam perayaan Liturgi Kudus untuk mengangkat sang calon. Jika tidak mengenakan vesimentum dalam ibadat, maka uskup, arkimandrites, atau abas membawa tongkat jabatan berhulu bonggol perak.
Di lingkungan Gereja Ortodoks Kubti Aleksandria, tongkat pastoral kadang-kadang lebih panjang dan ukiran salib serta ularnya selalu dihiasi kain berwarna merah darah, lambang tanggung jawab uskup atas darah kawanan dombanya.
Deskripsi
Tongkat pastoral kerap dibuat dari atau dihiasi dengan logam-logam mulia, atau setidaknya disepuhi emas atau perak. Di balik lapisan logam mulia itu terdapat rangka yang seringkali terbuat dari kayu. Beberapa tongkat pastoral seutuhnya terbuat dari kayu, meskipun tongkat pastoral semacam ini lebih lazim dijumpai di kalangan abas ketimbang di kalangan uskup. Gadingberuang laut atau gading gajah kerap digunakan sebagai bahan baku pembuatan tongkat pastoral pada Abad Pertengahan.
Gagrak Barat
Tongkat pastoral yang digunakan uskup-uskup Barat dibuat berhulu kait menyerupai tongkat yang dulu lazim digunakan para gembala, sehingga juga dikenal dengan sebutan tongkat gancu gembala. Beberapa bahasa hanya memiliki satu istilah bagi tongkat dengan bentuk seperti ini, misalnya istilah Krummstab dalam bahasa Jerman atau istilah kromstaf dalam bahasa Belanda. Gancu (hulu yang melengkung seperti kait) itu sendiri dapat dibuat menyerupai gancu gembala yang polos, dihiasi corak ukir bunga-bungaan yang mengingatkan orang kepada tongkat Harun, atau menyerupai kepala ular. Lingkaran gancu dapat pula dihiasi gambar lambang kebesaran si uskup atau gambar orang kudus. Pada beberapa tongkat pastoral yang sarat dengan hiasan, titik pertemuan tongkat dengan gancu dapat dihias dengan ukiran yang melambangkan gereja.
Pada masa lampau, sehelai kain linen atau bahan sandang yang lebih mewah diikatkan pada tongkat pastoral sedemikian rupa sehingga dapat digenggam oleh uskup. Kain ini disebut sudarium (secara hafriah berarti "kain peluh"), dan mula-mula dimaksudkan sebagai pencegah keringat dari tangan uskup mengenai dan menodai (atau mencegah tangan uskup terkena noda) logam. Penemuan baja nirkarat pada akhir abad ke-19 dan pemanfaatannya sebagai bahan baku pembuatan tongkat pastoral membuat sudarium kehilangan fungsi aslinya, dan lambat laun fungsinya menjadi kian rumit dan bersifat seremonial. Di bidang tata lambang kebesaran, sudarium masih sering dijumpai gambarnya bilamana gambar tongkat pastoral muncul pada lambang kebesaran.
Di lingkungan Gereja Katolik Roma, tongkat pastoral senantiasa dipegang uskup dengan gancu mengarah ke depan, dengan kata lain terarah kepada orang atau benda di hadapan uskup, tanpa membedakan apakah si pemegang tongkat adalah ordinaris atau bukan ordinaris. Pada tanggal 26 November 1919, Kongregasi Suci Ritus-Ritus memberikan tanggapannya terkait pertanyaan berikut iniː
Tanyaː Jika seorang uskup dari luar menggunakan tongkat uskup, baik karena tuntutan tugas atau atas seizin ordinaris, maka ke manakah hulu atau gancunya harus ia arahkan?
Jawabː Gancu senantiasa diarahkan ke depan, yaitu ke arah orang atau benda di hadapannya. (AAS 12-177)
Gagrak Timur
Tongkat pastoral yang dibawa para uskup, arkimandrites, abas, dan abdis Gereja Timur berbeda rancangannya dari tongkat pastoral Gereja Barat. Tongkat pastoral Gereja Timur dibuat lebih menyerupai tongkat pemapah ketimbang tongkat gembala.
Sudarium atau mantel tongkat pastoral masih digunakan di Gereja-Gereja Timur, biasanya terbuat dari kain mewah seperti brokat atau beledu, dan lazim bersulamkan gambar salib atau lambang-lambang kagamaan lainnya, berpelipit pita, dan berumbai-rumbai sepanjang tepi bawahnya. Sudarium biasanya adalah sehelai kain persegi panjang. Seutas tali serut dijahitkan pada tepi atasnya supaya sudarium dapat diikat dan dikencangkan pada hulu tongkat pastoral. Manakala sudarium menjadi kian indah dan sarat hiasan, uskup tidak lagi menggenggam tongkat pastoral berbalut sudarium tetapi menggenggam tongkat pastoral di balik sudarium, supaya sudariumnya jelas terlihat.
Galeri
Replika tongkat pastoral Aghadoe, Museum Sejarah Swedia, Stockholm. Tongkat pastoral awal abad ke-12 dari Aghadoe, Kabupaten Kerry, ini dibuat dari satu batang utuh gadingsinga laut. Gancunya dan dihiasi corak pilin-pilinan menyerupai kepala satwa yang sedang menggigit orang.[5]
^"The Bishop's Staff". www.moumethodist.org. Missouri Annual Conference of the United Methodist Church. October 20, 2016. Diakses tanggal 25 Juli 2022.
Morrisroe, Patrick (1908). "Crosier". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. 4. New York: Robert Appleton Company.
"Crosier", Merriam-Webster Online Dictionary, Springfield, MA: Merriam-Webster, Inc., 2005, diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2007, diakses tanggal 28 Juli 2003Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Moss, Rachel. Medieval c. 400—c. 1600: Art and Architecture of Ireland. New Haven, CT: Yale University Press, 2014. ISBN978-0-3001-7919-4
Sybille Schneiders: Baculus pastoralis. Bischofs- und Abtstäbe des 5. bis 12. Jahrhunderts in Irland und auf dem Kontinent : Typologie und Chronologie – Herkunft und Verbreitung – Besitzer und Gebrauch. Freiburg i. Brsg. 2017 https://freidok.uni-freiburg.de/data/15776.
Gua SulaimanLeang Sulaiman, Gua Suleman, Leang SulemanLokasiDusun Pattunuang, Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, IndonesiaPanjang850 meterGeologikarst / batu kapur / batu gampingSitus webvisit.maroskab.go.idcagarbudaya.kemdikbud.go.idkebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsulsel/ Gua Sulaiman atau Leang Sulaiman (Inggris: Sulaiman Cave ) adalah sebuah gua di Kawasan Karst Maros-Pangkep, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, wilayah administratif Kabupaten Maros. Lo...
Y.BIRD from Jellyfish Island With Seo In GukLagu oleh Seo In-gukDirilis04 Februari 2013 (2013-02-04)FormatUnduhan digitalGenreK-popDurasi7:12LabelJellyfish EntertainmentVideo musikI Can't Live Because of You di YouTube Y.BIRD from Jellyfish Island With Seo In Guk adalah singel digital kedelapan dari penyanyi asal Korea Selatan, Seo In-guk. Singel ini dirilis pada tanggal 4 Februari 2013, terdiri dari lagu I Can't Live Because of You featuring Verbal Jint. I Can't Live Because of You mend...
Charlottesville redirects here. For other uses, see Charlottesville (disambiguation). Independent city in Virginia, United StatesCharlottesville, VirginiaIndependent cityCharlottesville Downtown Mall SealNicknames: C'ville, Hoo-VilleMotto: A great place to live for all of our citizens.Location in the Commonwealth of VirginiaCharlottesville, VirginiaShow map of VirginiaCharlottesville, VirginiaShow map of the United StatesCoordinates: 38°1′48″N 78°28′44″W / ...
Провинции Империи ХаньЗяоти и Кыутян(Первое китайское завоевание государства вьетов)交阯/交趾 и 九真 Цзяочжи и Цзючжэнь ← → 111 до н.э. — 39 н. э. Столица Мелинь?, Льенлау?, Лонгбьен? Династия Хань Медиафайлы на Викискладе История Вьетнама Доисторические времена от...
Tradisi akonipuk Kurulu di Lembah Baliem Mumi Papua adalah tradisi pengawetan jenazah manusia di wilayah Pegunungan Tengah, Papua. Berbeda dengan tradisi mumi yang berada di Mesir, mumi yang berasal dari pulau Papua ini tak berada di dalam peti dan dibalut kain, melainkan mumi ini masih berbentuk utuh dan berwarna gelap melalui pengasapan. Terdapat 5 suku di papua yang mempunyai tradisi kematian jenazah yang dijadikan mumi, diantaranya adalah suku Mek di Pegunungan Bintang, suku Dani (Hubula)...
لمعانٍ أخرى، طالع سكوت كوبر (توضيح). سكوت كوبر معلومات شخصية الميلاد 16 يونيو 1970 (العمر 53 سنة)شفيلد الجنسية المملكة المتحدة معلومات النادي النادي الحالي بورت (مدرب) الفرق التي دربها سنوات فريق 1999 تشستر سيتي (مساعد) 2001 أنغويلا 2005 مونتسرات 2009 أنغويلا 2010 England U-15 (I...
سباق الزمن في بطولة العالم لسباق الدراجات على الطريق تفاصيل السباقالرياضةسباق الدراجات على الطريقبداية1994عدد المواسم29 (في 2022)الفئةبطولة العالم لسباق الدراجات على الطريقالتصنيفCM الجوائزالأحدث توبياس فوسالأكثر فوزًا طوني مارتين فابيان كانسيليرا(4 انتصارات)السباقات ا...
Archaeological site Temple of Athena Polias at PrieneThe Temple of Athena, funded by Alexander the Great, at the foot of an escarpment of Mycale. The five columns were erected in 1965–66 from rubble.Shown within TurkeyLocationGüllübahçe, Söke, Aydın Province, TurkeyRegionIoniaCoordinates37°39′34″N 27°17′48″E / 37.65944°N 27.29667°E / 37.65944; 27.29667TypeTempleArea727.26 m2 (7,828.2 sq ft)HistoryBuilderPythiusFoundedca. 350-330 BC The...
Suku Dayak KenyahKeluarga Kenyah dari foto tahun 1940-an.Daerah dengan populasi signifikanKalimantan Timur: 44.274 Jiwa Sarawak: 35,000 Jiwa(2017)BahasaBahasa Kenyah Kelinyau, Bahasa Kenyah Wahau, Indonesia, MelayuAgamaKristen, Katolik, IslamKelompok etnik terkaitDayak Kayan Arsitektur Kenyah. Suku Kenyah adalah suku Dayak[1] yang termasuk rumpun Apokayan yang berasal dari dataran tinggi Usun Apau, daerah Baram, Belaga, Sarawak. Dari wilayah tersebut suku Kenyah memasuki Kabupaten Ma...
هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (فبراير 2024) تصفيات المنطقة الوسطى هي بطولة على مستوى المنطقة الوسطى في المملكة العربية السعودية، ولا تشمل أندية المنطقة الغربية والشرقية والشمالية، ولا يعتبر دوري عا�...
The Most ReverendJohn McDowellArchbishop of ArmaghPrimate of All IrelandChurchChurch of IrelandElected8 March 2020In office28 April 2020 – presentPredecessorRichard ClarkeOther post(s)Bishop of Clogher (2011–2020)OrdersOrdination1996Consecration23 September 2011by Alan HarperPersonal detailsBornFrancis John McDowell1956 (age 67–68)Belfast, Northern IrelandNationalityUnited KingdomRepublic of IrelandDenominationAnglicanismSpouseMaryChildrenDorothyProfessionBus...
Forage fish, mostly belonging to the family Clupeidae This article is about the species of fish. For their use as food, see Herring as food. For other uses, see Herring (disambiguation). HerringAtlantic herring, Clupea harengusGlobal commercial capture of herringsin million tonnes reported by the FAO 1950–2010[1] Herring are forage fish, mostly belonging to the family of Clupeidae. Herring often move in large schools around fishing banks and near the coast, found particularly in sha...
Childhood bone disorder Not to be confused with rickettsia or osteogenesis imperfecta. For the surname, see Ricketts. Medical conditionRicketsX-ray of a two-year-old with rickets, with a marked bowing of the femurs and decreased bone densityPronunciation/ˈrɪkɪts/ SpecialtyPediatrics, rheumatology, dieteticsSymptomsBowed legs, stunted growth, bone pain, large forehead, trouble sleeping[1][2][3]ComplicationsBone fractures, muscle spasms, abnormally curved spine, ...
WestJetLogo Stato Canada ISINCA9604102074 Fondazione27 giugno 1994 Sede principaleCalgary GruppoOnex Corporation Controllate Swoop WestJet Cargo WestJet Encore WestJet Link SettoreTrasporto Prodotticompagnia aerea Sito webwww.westjet.com/en-ca e www.westjet.com/fr-ca Compagnia aerea standardCodice IATAWS Codice ICAOWJA Indicativo di chiamataWESTJET COA8993 Primo volo29 febbraio 1996 Hub Calgary Toronto Vancouver Frequent flyerWestJet Rewards Flotta128 (nel 2024) Destinazioni100+...
Former railway station in England WoodboroughWoodborough Sidings, the site of the former stationGeneral informationLocationWoodborough, WiltshireEnglandCoordinates51°20′07″N 1°51′04″W / 51.33516°N 1.85106°W / 51.33516; -1.85106Platforms2Other informationStatusDisusedHistoryOriginal companyGreat Western RailwayPost-groupingGreat Western RailwayKey dates1862 (1862)Opened[1]1966 (1966)Closed[1] Woodborough railway station is a former ...
1917 film by Ernest C. Warde For the 1937 Warner Brothers version of the same film, see The Man Without a Country (1937 film). The Man Without a CountryAdvertisementDirected byErnest C. WardeWritten byLloyd Lonergan (scenario)Based onThe Man Without a Countryby Edward Everett HaleStarringFlorence La BadieHolmes HerbertJ. H. GilmourCinematographyGeorge WebberProductioncompanyThanhouser Film CorporationDistributed byJewel Productions[1]: 24 [2]Release date 1917...
Questa voce o sezione sull'argomento storia è ritenuta da controllare. Motivo: la pagina è frutto di una interpretazione marxista dell'imperialismo e tralascia le questioni ideologiche e spirituali dell'imperialismo antico, specie romano, ulteriori inserimenti di informazioni non referenziate, possibili POV, inoltre molte frasi sono copiate dal manuale universitario Il Mondo Contemporaneo di Sabbatucci e Vidotto Partecipa alla discussione e/o correggi la voce. Segui i suggerimenti del...