Sejarah desa Taji berawal dari kisah penderitaan seorang anak Ratu Kediri yang cacat mata sebelah bernama Taji ( Moto Siji ). Karena penderitaannya itulah, maka Taji mengembara jauh ke arah barat yang ternyata setelah didekati cahaya itu berasal dari seorang perempuan bernama Melik. Dan akhirnya Taji menikahi Melik yang kemudian tempat tinggal Melik tersebut dinamakan Melikan (sebuah tempat di dusun Tajii tepatnya di RT 05).
Setelah mbah Taji meninggal, untuk mengenang jasa dan perjuangan babat alas membuka lokasi penduduk maka daerah tersebut kemudian disebut TAJI. Sebelum mbah Taji meninggal, ada utusan dari kerajaan Kediri yang bernama Siwo. Berhubung sesampai di Desa Taji, mbah Taji meninggal, maka mbah Siwo memutuskan menetap di Desa Taji tak jauh dari Melikan, yang sekarang ditempati gedung Puskesmas. Sebelum meninggal mbah Siwo melanjutkan babat alas yang dilakukan mbah Taji. Dan untuk menghormati jasa mbah Siwo ini, pada jaman Belanda dahulu dibuat patung yang dikenal dengan nama Arca Siwa. Sayang sekitar tahun 1950 an dibawa ke Solo dan diganti duplikatnya, yang sampai sekartang duplikat arca itu tidak diketahui keberadaannya.
Konon, puskesmas yang berdiri dimana mbah Siwo pernah tinggal, memiliki energi atau aura yang dapat menyembuhkan penyakit bila pasien berobat kesitu terutama penyakit gatal – gatal.
Kondisi geografis
Keadaan Umum Desa Taji meliputi :
a. Tahun berdiri Desa : 1669 ( mengacu berdirinya Kabupaten Magetan)
b. Luas Wilayah : 98,50 Ha
c. Letak Dunia : 7.51976o S/LS dan 111.46129o E /BT
d. Batas Wilayah
1. Sebelah Utara : Ds. Kuwon
2. Sebelah Timur : Ds. Karas dan Temboro
3. Sebelah Selatan : Ds. Kentangan dan Kedung Guwo
4. Sebelah Barat : Ds.Ginuk dan Botok
e. Geografi dan Topografi
1. Ketinggian tanah dari Permukaan Laut : 80 m
2. Topografi : Dataran Rendah
f. Orbitasi (jarak dari Pusat Pemerintahan)
1. Jarak dari Pusat Pemerintahan kecamatan : 3 Km
2. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten : 15 Km
3. Jarak Dari Ibu Kota Propinsi : 190 Km
g. Dusun / Lingkungan
1. Jumlah Dusun : -
2. Jumlah RT : 19 RT
3. Jumlah RW : 3 RW
Perkembangan penduduk
Tahun 2014 : 1.680 Jiwa
Tahun 2015 : 1.690 Jiwa
Tahun 2016 : 1.703 Jiwa
Tahun 2017 : 1.713 Jiwa
Tahun 2019 : 1.670 Jiwa
Perekonomian desa
Mayoritas penduduk desa adalah petani penggarap dan buruh tani. Aktifitas perekonomian di Desa Taji cukup tinggi, khususnya kegiatan simpan pinjam dan kegiatan lainya yang berkaitan dengan perekonomian desa. Terdapat 2 buah koperasi dan pra koperasi, serta 19 toko maupun kios.
Mata Pencaharian
- Pegawai Negeri Sipil : 19 orang
- TNI , Polri : 7 orang
- Pegawai swasta : 26 orang
- Petani : 502 orang
- Buruh Tani : 160 orang
- Jasa : 27 orang
Keadaan sosial budaya desa
Kondisi sosial masyarakat Desa Taji sangat beragam hubungan sosial antar masyarakat masih sangat kental. Pelestarian adat istiadat desa juga masih sangat di lestarikan. Sehingga perlunya perhatian yang sangat khusus. Kondisi tersebut dapat dilihat masih adanya budaya-budaya kegotong royongan masyarakat untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan banyak sekali organisasi didesa yang sifatnya hanya suka rela. Oleh sebab itu perhatian dari desa sangat diperlukan untuk relawan yang ada didesa sebagai pemacu mereka bekerja.
Kegiatan desa
Desa Taji telah melakukan beberapa kegiatan desa, termasuk Pembuatan Jamu Kunir Asem, Sosialisasi dan Pencegahan Covid-19, dan Penanaman Buah Melon.