Sistem penyediaan air minum (SPAM) Lampung adalah penyelenggara atau penyedia air minum yang berada di kota Lampung, Indonesia. SPAM ini diresmikan oleh presiden Jokowi pada tanggal 26 Agustus 2024 yang di bangun dengan anggaran 1 triliun 380 miliar rupiah, dengan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha). Airnya sangat bersih bahkan lebih bagus dari air kemasan karena NTU (Nephelometric Turbidity Unit)-nya sebesar 0,278 yakni jauh lebih bagus dari standar Kemenkes (yang minimal sebesar 3). Sementara air kemasan mempunyai NTU sebesar 0,8, sehingga air SPAM Lampung ini lebih bagus.[1]
Proyek SPAM Bandar Lampung ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan pelayanan air minum bagi masyarakat Bandar Lampung dari 20% (2015) menjadi 46% (2024) dan peningkatan sanitasi lingkungan, taraf hidup, dan kesehatan masyarakat. SPAM Bandar Lampung direncanakan akan melayani Kecamatan Rajabasa, Labuhan Ratu, Tanjung Senang, Kedaton, Way Halim, Sukarame, Kedamaian dan Sukabumi. Lingkup proyek ini meliputi pembiayaan dan pembangunan Intake kapasitas 825 Ipd, Instalasi Pengolah Air (IPA) dengan kapasitas 750 Ipd, pipa transmisi, reservoir dengan kapasitas 10.000 m3, dan pipa distribusi. PDAM Way Rilau selaku PJPK yang telah diubah menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (Perumda) Way Rilau, menggunakan bentuk pengembalian tarif secara take or pay dengan masa konsesi selama 25 tahun. [2]
Sistem Penyediaan air minum (SPAM) di Kota Bandar Lampung ini merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) di Provinsi Lampung yang sudah dikerjakan sejak tahun 2020. Karena problem yang besar terjadi hampir di semua kota di negara Indonesia maka urusan air bersih untuk rumah tangga ini sangatlah penting bagi kebutuhan dasar penduduk kota Lampung sehari-hari. SPAM ini akan dapat melayani kebutuhan lebih kurang 60 ribu rumah tangga yang merupakan kapasitas yang sangat besar sekali. [3]
Referensi
Lihat pula
Pranala luar
