Selat Bashi merupakan jalur penting bagi operasi militer. Taiwan dan Filipina keduanya bersengketa atas kepemilikan perairan tersebut karena kedua belah pihak mengatakan bahwa wilayah tersebut berada dalam jarak 200 mil laut dari pantai mereka. Selat ini juga penting untuk jaringan komunikasi. Banyak kabel komunikasi bawah laut yang membawa lalu lintas data dan telepon antara negara-negara Asia melewati Selat Bashi, menjadikannya titik potensial utama kegagalan Internet. Pada Desember 2006, sebuah gempa bumi bawah laut berkekuatan 6,7 memutuskan beberapa kabel bawah laut pada saat bersamaan, menyebabkan kemacetan komunikasi yang signifikan yang berlangsung beberapa minggu.[1][2]