Kristal tabular euhedral dari polusit yang tak berwarna, tembus cahaya dan berkilau dengan permukaan kristal buram dari Afghanistan (ukuran: 2,7 × 2,4 × 1,2 cm)
Polusit adalah sebuah mineral zeolit dengan rumus (Cs,Na)2Al2Si4O12·2H2O dengan besi, kalsium, rubidium, dan kalium sebagai unsur pengganti yang umum. Mineral ini penting sebagai bijih sesium yang signifikan dan terkadang rubidium. Polusit membentuk deret larutan padat dengan analsim. Ia mengkristal dalam sistem kristal isometrik–heksoktahedral sebagai massa nirwarna, berwarna putih, abu-abu, atau (yang jarang terjadi) merah muda dan biru. Kristal polusit yang terbentuk dengan baik jarang terjadi. Ia memiliki kekerasan Mohs sebesar 6,5 dan berat jenis sebesar 2,9. Ia memiliki pecahan yang rapuh dan tak ada belahan.
Penemuan dan keterjadian
Bijih ini pertama kali dideskripsikan oleh August Breithaupt pada tahun 1846 karena keterjadiannya di pulau Elba, Italia. Namanya diambil dari Pollux, kembaran dari Castor dengan alasan bahwa polusit sering ditemukan berasosiasi dengan petalit (sebelumnya dikenal sebagai kastorit).[7] Kandungan sesium yang tinggi terlewatkan oleh analisis pertama yang dilakukan oleh Karl F. Plattner pada tahun 1848,[8] tetapi setelah penemuan sesium pada tahun 1860, analisis kedua pada tahun 1864 mampu menunjukkan kandungan sesium yang tinggi dalam polusit.[9]
Sekitar 82% dari cadangan polusit yang diketahui di dunia terdapat di dekat Danau Bernic di Manitoba, Kanada, tempat bijih ini ditambang untuk diambil kandungan sesiumnya untuk digunakan dalam bantuan pengeboran minyak sesium format.[10] Bijih ini mengandung sekitar 23%[11]:1 hingga 25%[12]:2 sesium dari total beratnya.