Parameswara

Parameswara
Parameswara Mauli Warmadewa
Raja Singapura ke-5
Berkuasa1389-1398 M
PendahuluSri Maharaja
PenerusTIdak ada
Raja Melaka ke-1
Berkuasa1400-1414
PendahuluKerajaan didirikan
PenerusSultan Megat Iskandar Syah
KelahiranDharmaraja Sri Parameswara Mauli Warmadewa
1344
Singapura
PasanganPutri Ratna Kemala binti Sultan Zainal Abidin I Pasai
KeturunanSultan Megat Iskandar Syah
WangsaMauli
DinastiMelaka
AyahSri Maharaja

Parameswara (1344–1414) atau Iskandar Syah (aksara Jawi: إسكندر شه) adalah raja terakhir dari Singapura yang memerintah dari tahun 1389 sampai 1398. Dia melarikan diri dari Palembang setelah invasi angkatan laut Majapahit pada tahun 1398, dan ia kemudian mendirikan benteng barunya pada muara Sungai Melaka pada tahun 1402. Dalam buku The History of Malaya A.D. 1400-1959, disebutkan bahwa Parameswara melarikan diri ke Malaka sebab invasi dari Kerajaan Siam yang salah satu pemimpinnya dibunuh oleh Parameswara.[1] Dalam beberapa dekade, kota baru tersebut tumbuh pesat menjadi ibukota Kesultanan Melaka.

Pada awalnya Melaka bukanlah sebuah Kerajaan beragama Islam. Hal ini berubah ketika Parameswara menikah dengan Putri Ratna Kemala, Putri Sultan Zainal Abidin dari Samudera Pasai dan masuk Islam pada tahun 1406, ia mengubah namanya menjadi Sultan Iskandar Syah [2].

Dengan masuk dan berkembangnya Islam di Kesultanan Melaka merupakan cikal bakal berkembangnya agama Islam di kawasan Nusantara, hal ini karena Kesultanan Melaka merupakan aspek penting dalam kehidupan masyarakat di Nusantara. Karena dari kawasan Melaka pemakaian bahasa dan penyebaran kebudayaan Melayu Islam tersebar dihampir keseluruh kawasan Nusantara. Apa yang kita gunakan sebagai alat komunikasi di Nusantara saat ini merupakan hasil yang positif dari keagungan Melaka sebagai jantung kebudayaan Melayu Islam di Nusantara [2].

Etimologi

Parameswara (Dewanagari: परमेश्वर; , परमेश्वर, परमेश्वर) adalah sebuah nama yang berasal dari bahasa Sanskerta. Parama berarti "paling berkuasa", dan Iswara berarti "raja". Parameswara juga merupakan nama lain untuk Siwa, salah satu dewa utama dalam agama Hindu.

Hanya satu catatan yang secara rinci menulis tentang Kerajaan Singapura dan Melaka, yakni kitab Sulalatus Salatin (Malay Annals) yang ditulis pada masa kejayaan Melaka dan kembali disusun pada tahun 1612 oleh pengadilan Johor. Inilah kitab yang menulis secara terperinci mengenai pendirian Melaka, suksesi penguasa, dan masa-masa kejatuhannya. Catatan penting lainnya ialah Suma Oriental yang ditulis setelah penaklukan Portugis atas Melaka. Keduanya, Suma Oriental dan Sulalatus Salatin memang mengandung cerita serupa tentang seorang pangeran Sriwijaya yang melarikan diri dan tiba di Singapura, serta tentang raja terakhir dari Singapura yang melarikan diri ke pantai barat Semenanjung Melayu dan tiba di Melaka. Namun kedua catatan tersebut sangat berbeda, Suma Oriental mengatakan bahwa pangeran yang melarikan diri dan raja terakhir Singapura sebagai orang yang sama yang dikenal sebagai Parameswara. Di sisi lain, Sulalatus Salatin lebih rinci mengidentifikasi pangeran yang melarikan diri dan raja terakhir Singapura sebagai dua orang yang berbeda, dipisahkan oleh lima generasi. Suma Oriental mencatat bahwa pangeran Sriwijaya yang melarikan diri itu merebut tahta Singapura dari raja muda Siam bernama Temagi yakni sekitar tahun 1390-an. Namun hal ini dibantah oleh satu-satunya penulis Tiongkok pada abad ke-14, Dao Yi Zhi Lue yang kemudian ditulis oleh Wang Dayuan, yang secara eksplisit menyebutkan bahwa pada masa itu Singapura diperintah oleh pemerintah lokal.[3]

Terlepas apakah Parameswara merupakan pendiri Kesultanan Melaka, ada dua penguasa lain dari garis keturunan yang sama yang menggunakan Parameswara sebagai gelar mereka. Mereka ialah Sang Nila Utama, pendiri Singapura kuno (dengan gelar "Sri Maharaja Sang Utama Parameswara Batara Sri Tri Buana") dan Abu Syahid Shah, Sultan keempat Melaka (dengan gelar "Raja Sri Parameswara Dewa Shah").

Asal usul keturunan

Berdasarkan kronik Tiongkok masa Dinasti Ming disebutkan pendiri Melaka (Malaka) adalah Pai-li-mi-su-la (Parameswara), mengunjungi Kaisar Yongle di Nanjing pada tahun 1405 dan 1409. Sementara dalam Sulalatus Salatin, tidak dijumpai nama tokoh ini, tetapi kemudian beberapa sejarawan merujuk tokoh ini dengan Raja Iskandar Syah, dalam Sulalatus Salatin disebutkan sebagai pendiri Melaka. Sebelumnya Raja Iskandar Syah adalah Raja Singapura, namun karena serangan Jawa dan Siam menyebabkan Raja Singapura memindahkan pusat pemerintahannya ke Melaka.[4]

Sang Nila Utama, keturunan Raja-Raja Sriwijaya,[5] memiliki putra bernama Sri Wikrama Wira. Sri Wikrama Wira kemudian memiliki putra bernama Sri Rana Wikrama. Sri Rana Wikram kemudian memiliki putra bersama Sri Maharaja. Parameswara adalah putra dari Sri Maharaja.[6]

Kehidupan

Jatuhnya Singapura

Pada tahun 1389, Sri Maharaja digantikan oleh putranya, Parameswara. Meskipun menggunakan gelar Persia, tetapi tidak ada bukti yang mengatakan bahwa ketika itu dia telah memeluk agama Islam. Namun dalam catatan Malay Annals, pengaruh Islam di Singapura telah ada sejak masa pemerintahan Sri Rana Wikrama, ketika ia pertama kali menjalin hubungan dengan kerajaan muslim Sumatra, Perlak.[7] Salah satu sumber mengklaim bahwa Parameswara memiliki istri seorang wanita muslim dan kemudian ia mengubah agamanya menjadi muslim.[8]

Seperti disebutkan dalam Sejarah Melayu, kisah jatuhnya Singapura dan larinya raja terakhir, disebabkan atas tuduhan Iskandar Syah kepada salah satu selirnya yang melakukan perzinaan. Sebagai hukuman, raja menelanjangi selir itu di depan umum. Untuk membalaskan dendamnya, ayah selir itu, Sang Rajuna Tapa yang juga seorang pejabat di pengadilan Iskandar Shah, diam-diam mengirim pesan kepada Wikramawardhana dari Majapahit, untuk menyerang Singapura. Pada tahun 1398, Majapahit mengirimkan armadanya yang terdiri dari tiga ratus kapal perang utama dan ratusan kapal kecil, membawa tidak kurang dari 200.000 orang. Awalnya, tentara Jawa bertempur di luar benteng dengan penduduk Singapura. Sebelum akhirnya memaksa mereka untuk mundur ke belakang tembok. Kekuatan invasi Jawa terus melakukan pengepungan kota dan berulang kali mencoba untuk menyerang benteng, tetapi benteng tak dapat ditembus.[7][9][10]

Setelah sekitar satu bulan, makanan di dalam benteng mulai kehabisan dan pihak yang bertahan berada di ambang kelaparan. Sang Rajuna Tapa kemudian diminta untuk mendistribusikan biji-bijian milik kerajaan kepada masyarakat yang bertahan. Sebagai bentuk balas dendam, menteri berbohong kepada raja, dan mengatakan bahwa gudang kerajaan sedang kosong. Akhirnya orang-orang yang bertahan mengalami kelaparan. Serangan terakhir Majapahit terjadi setelah gerbang akhir dibuka atas perintah seorang menteri. Para prajurit Majapahit bergegas masuk ke benteng dan pembantaian yang mengerikan terjadi.[10] Menurut Malay Annals, "darah mengalir seperti sungai" dan noda merah di tanah Singapura disebut-sebut berasal dari darah pembantaian itu.[11] Mengetahui kekalahan sudah dekat, Iskandar Shah dan para pengikutnya melarikan diri dari Singapura.

Mendirikan Malaka

Setelah jatuhnya Singapura karena serangan Majapahit, Iskandar Shah atau Parameswara melarikan diri ke utara untuk menemukan sebuah pemukiman baru. Di Muar, Parameswara merenung untuk mendirikan kerajaan baru. Mengetahui bahwa lokasi itu tidak cocok, ia melanjutkan perjalanan ke utara. Dalam perjalanannya dia mengunjungi Sungai Ujong sebelum akhirnya mencapai sebuah desa nelayan di muara Sungai Malaka. Daerah ini kemudian berkembang dari waktu ke waktu menjadi lokasi Kota Malaka sekarang ini. Menurut Malay Annals, ketika sedang beristirahat di bawah pohon Malaka raja melihat seekor kancil sedang mengecoh anjing. Melihat kecerdikan kancil, dia berpikir bahwa tempat ini adalah tempat yang terbaik untuk mendirikan kerajaan. Saat ini, kancil merupakan salah satu dari lambang Malaka modern. Nama "Malaka" itu sendiri berasal dari nama sebuah pohon (bahasa Melayu: Pokok Melaka) yang disebut Phyllanthus Emblica.[12] Berdasarkan catatan lain, nama Malaka berasal dari bahasa Arab, malakat (jemaat pedagang). Yang mana selama pemerintahan Muhammad Shah (1424 - 1444), kerajaan ini menjadi rumah bagi banyak komunitas dagang.

Memerintah di Malaka

Setelah pemukiman baru di Malaka terbentuk, Parameswara memprakarsai pengembangan tempat dan memerintahkan anak buahnya untuk menggarap tanah dengan menanam pisang, tebu, ubi, dan tanaman pangan lainnya. Letaknya yang strategis, yakni terlindungi oleh bukit dan bahaya pasang, Parameswara kemudian mendirikan pelabuhan dan pasar sebagai titik pertukaran barang. Orang Laut, yang cukup setia kepada penguasa Melayu sejak zaman Singapura dan Sriwijaya, membantu Parameswara berpatroli di lautan serta mengusir para bajak laut di sekitar Malaka. Dalam beberapa tahun, berita tentang keramaian Malaka menyebar ke seluruh dunia timur dan bahkan sampai ke Tiongkok. Kaisar Yongle dari Dinasti Ming yang memerintah dari tahun 1402 sampai 1424, mengirim utusannya Ying Ching ke Malaka pada tahun 1405. Kunjungan Yin Ching, membuka jalan bagi pembentukan hubungan persahabatan antara Malaka dan Tiongkok. Setelah hubungan itu, para pedagang Tiongkok mulai mendirikan basis perdagangan mereka di Malaka, dan mereka bisa dikatakan sebagai salah satu pedagang awal yang mendirikan basis di sini. Selain dari Tiongkok, pedagang asing lainnya yang berdagang di Malaka berasal dari Jawa, India, dan Burma. Sehingga selama pemerintahan Parameswara, penduduk Malaka telah melonjak hingga 2.000 jiwa.

Pada tahun 1411, Parameswara, beserta istri dan anaknya, yang juga diikuti oleh 540 orang kerajaan, berangkat ke Tiongkok bersama Laksamana Cheng Ho. Keberangkatan itu untuk memberi penghormatan kepada Kaisar Yongle. Ketika utusan dari Malaka memberi penghormatan kepada Kaisar Tiongkok, kaisar memuji Parameswara dan mengakuinya sebagai penguasa sah di Malaka. Kaisar Yongle kemudian memberikan Parameswara tanda kehormatan, sutra dan payung kuning sebagai simbol kerajaan, dan juga surat penunjukan Parameswara sebagai penguasa Malaka. Malaka kemudian diakui sebagai kerajaan oleh Kaisar Tiongkok. Utusan kembali ke Malaka bersama-sama armada Laksamana Cheng Ho, orang China pertama yang berlayar dan menjelajahi daerah di wilayah selatan.

Sejarah Tiongkok menyebutkan bahwa pada tahun 1414, putra penguasa pertama Malaka mengunjungi Ming untuk memberitahu mereka bahwa ayahnya telah meninggal. Parameswara telah digantikan oleh putranya, Megat Iskandar Syah yang kemudian memerintah Malaka sampai tahun 1424.

Warisan

Beberapa dekade setelah berdirinya Kerajaan Malaka, kota itu berkembang menjadi pelabuhan perdagangan internasional yang digembar-gemborkan sebagai masa keemasan Bangsa Melayu. Ketika itu ada 80 bahasa yang digunakan di Malaka. Kota itu menjadi pelabuhan penting di timur jauh selama abad ke-16. Sehingga penulis Portugis Tome Pires pernah mengatakan: "Siapapun yang menguasai Malaka maka dia akan memiliki Venesia".[13] Malaka merupakan Kesultanan Melayu yang baru, sebagai basis utama dalam melanjutkan perjuangan bersejarah pendahulunya: Singapura dan Sriwijaya, terhadap musuh mereka yang berbasis di Jawa. Pada pertengahan abad ke-15, Majapahit tak mampu lagi mengontrol naiknya kekuatan Malaka yang mulai mengendalikan Selat Malaka dan memperluas pengaruhnya ke Sumatera. Malay Annals mencatat bahwa pada puncak kekuatannya, setelah pengangkatan Sultan Mansur Shah pada tahun 1459, wilayah Malaka menguasai sebagian besar Semenanjung Malaya, Kepulauan Riau, dan sebagian pantai timur Sumatera yaitu Indragiri, Kampar, Siak, Rokan, Haru, dan Siantan. Malaka terus memperluas wilayahnya hingga akhir tahun 1506 ketika mereka menaklukkan Kelantan.[14]

Kemakmuran Malaka sebagai pelabuhan internasional telah mengubah konstelasi politik di seluruh Kepulauan Melayu, dan keberhasilannya dikagumi oleh raja-raja dari kerajaan tetangga. Sebagai tempat penyaluran barang terbesar, Malaka menarik pedagang muslim dari berbagai belahan dunia dan kemudian menjadi pusat penyebaran Islam ke seluruh Kepulauan Melayu. Proses Islamisasi di wilayah sekitar Malaka secara bertahap terjadi secara intensif antara abad ke-15 dan 16 melalui pusat studi di Upeh, di tepi utara Sungai Malaka. Islam menyebar dari Malaka ke Jambi, Kampar, Bengkalis, Siak, Aru, dan Kepulauan Karimun di Sumatera, di banyak Semenanjung Melayu, Jawa, dan bahkan Filipina. Malay Annals bahkan mengungkapkan bahwa pada masa itu pengadilan Malaka dan Pasai saling mengajukan pertanyaan teologis dan masalah satu sama lain. Berdasarkan catatan sejarah dua di antara sembilan orang penyebar Islam di tanah Jawa (Wali Songo), yakni Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga, pernah belajar di Malaka.[15] Ekspansi Islam ke pedalaman Jawa pada abad ke-15, menyebabkan menurunnya kekuasaan musuh lama Malaka, yakni Hindu-Majapahit, sebelum akhirnya menyerah pada pasukan muslim lokal yang muncul di awal abad ke-16.

Biografi

  • 1344 - Lahir sebagai Dharmaraja (Desia Raja), putra Paduka Sri Rana Wira Kerma, Raja Singapura (1386 - 1399). Ibunya adalah putri Tun Perpatih Permuka Berjayar, Bendahara kerajaan Singapura.[16]
  • 1399 - Menjadi Raja Singapura menggantikan ayahnya Sri Maharaja.
  • 1401 - Terusir dari Singapura.
  • 1402 - Mendirikan Kesultanan Melaka.
  • 1405 - Mengunjungi Dinasti Ming di Tiongkok.
  • 1406 - Menikah dengan Putri Ratna Kemala dari Samudera Pasai.
  • 1411 - Mengunjungi Dinasti Ming di Tiongkok.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Andaya, Leonard Y. (2019). Selat Malaka: Sejarah Perdagangan dan Etnisitas. Depok: Komunitas Bambu. 
  2. ^ a b Pengaruh Islam Dalam Sastra Melayu (1976) "Pengaruh Islam Dalam Sastra Melayu" Seminar Kebudayaan Islam Dan Kebudayaan Melayu. UKM.
  3. ^ Taylor 2000, hlm. 199
  4. ^ Raffles, T.S., (1821), Malay annals, (translated from the Malay language, by the late Dr. John Leyden)
  5. ^ Singapore. Ministry of Culture, Singapore. Ministry of Communications and Information. Information Divisionl (1973). Singapore facts and pictures. Ministry of Culture. hlm. 9. ISBN 9971750295. 
  6. ^ Buyers, Christopher. "The Ruling House of Malacca - Johor". Diakses tanggal 2009-06-13. 
  7. ^ a b Tsang & Perera 2011, hlm. 120
  8. ^ "Parameswara". Sejarah Melayu. Diakses tanggal 21 Mei 2013. 
  9. ^ Sabrizain, hlm. Palembang Prince or Singapore Renegade?
  10. ^ a b A. Samad 1979, hlm. 69–70
  11. ^ Windstedt 1938, hlm. 32
  12. ^ "Origin of Malacca". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-12. Diakses tanggal 2014-09-26. 
  13. ^ Cortesao 1990, hlm. lxxv
  14. ^ Ahmad Sarji 2011, hlm. 119
  15. ^ Ahmad Sarji 2011, hlm. 116
  16. ^ Buyers, Christopher. "The Ruling House of Malacca - Johor". Diakses tanggal 2009-12-17. 

Bacaan lanjutan

  • Krom, Nicolaas Johannes (1931). Hindoe-javaansche geschiedenis. 's-Gravenhage, M. Nijhoff. ISBN 90-73084-08-3. 

Pranala luar

Parameswara
Wangsa Srivijaya
Gelar
Didahului oleh:
Sri Maharaja
Raja Singapura
1389–1398
Diteruskan oleh:
Kerajaan jatuh
Didahului oleh:
Posisi didirikan
Sultan Melaka
1402–1414
Diteruskan oleh:
Megat Iskandar Shah

Read other articles:

Gurun OleshkyОлешківські піскиBagian tengah gurun Oleshky di musim semiGurun OleshkyTampilkan peta Oblast KhersonGurun OleshkyTampilkan peta UkrainaGeologiTipeGurun pasirGeografiKoordinat46°35′N 33°03′E / 46.58°N 33.05°E / 46.58; 33.05 Gurun Oleshky ( Ukrainian: Олешківські піски, romanized: Oleshkivsʹki piskycode: uk is deprecated ) adalah sebuah gurun di Ukraina.[1] Lokasinya terletak di pedalaman pantai Ukraina L...

 

 

Bagian dari seri mengenai Sejarah Indonesia Prasejarah Manusia Jawa 1.000.000 BP Manusia Flores 94.000–12.000 BP Bencana alam Toba 75.000 BP Kebudayaan Buni 400 SM Kerajaan Hindu-Buddha Kerajaan Kutai 400–1635 Kerajaan Tarumanagara 450–900 Kerajaan Kalingga 594–782 Kerajaan Melayu 671–1347 Kerajaan Sriwijaya 671–1028 Kerajaan Sunda 662–1579 Kerajaan Galuh 669–1482 Kerajaan Mataram 716–1016 Kerajaan Bali 914–1908 Kerajaan Kahuripan 1019&#...

 

 

Amerika Utara 1750-2008. Amerika Tengah dan Karibia 1700-sekarang Amerika Selatan 1700-sekarang Sejarah Amerika adalah sejarah kolektif Amerika Utara, Amerika Tengah, Karibia dan Amerika Selatan. Sejarah Amerika dimulai dengan migrasi penduduk dari Asia selama Zaman Es. Kelompok tersebut terisolasi dari Dunia Lama hingga datangnya bangsa Eropa pada abad ke-10 dan ke-15. Nenek moyang penduduk asli Amerika pemburu dan pengumpul makanan yang bermigrasi ke Amerika Utara. Teori yang paling populer...

Peta kasar menunjukkan daerah Greater Kota Kinabalu. Garis menunjukkan batas daerah.[1] Daerah abu-abu menunjukkan wilayah kota dan memiliki banyak penduduk.[2] Kota Kinabalu Raya mengacu pada daerah kota sekitar Kota Kinabalu di Malaysia. Kota Kinabalu adalah ibu kota Sabah dan merupakan kota yang terbesar di negeri ini. Pengembangan aglomerasi kota juga semakin terjadi di sekitar Kota Kinabalu sehingga melampaui batas kota di sebelah selatan dan sampai ke daerah Penampang da...

 

 

This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Mado film – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (May 2019) (Learn how and when to remove this template message) 1976 French filmMadoDirected byClaude SautetStarringMichel PiccoliOttavia PiccoloCinematographyJean BoffetyMusic byPhilippe SardeRelease...

 

 

Matius 14Injil Matius 14:28-31 pada naskah Uncial 073, yang ditulis sekitar abad ke-5 atau ke-6 M.KitabInjil MatiusKategoriInjilBagian Alkitab KristenPerjanjian BaruUrutan dalamKitab Kristen1← pasal 13 pasal 15 → Matius 14 (disingkat Mat 14) adalah pasal keempat belas Injil Matius pada Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen, yang disusun menurut catatan dan kesaksian Matius, salah seorang dari Keduabelas Rasul Yesus Kristus.[1][2][3][4] Teks Naskah a...

Large language model developed by Huawei This article is about the language model. For the Chinese mythology, see Pangu. Huawei PanGuDeveloper(s)HuaweiInitial release3.0, July 7, 2023; 9 months ago (2023-07-07)Stable release3.0 / July 7, 2023; 9 months ago (2023-07-07) Available inChinese, English, RussianTypeLarge language modelLicenseProprietary Huawei PanGu, PanGu, PanGu-Σ or PanGu-π is a multimodal large language model developed by Huawei. It was anno...

 

 

Zoe KarbonopsinaPermaisuri Kekaisaran Romawi TimurZoe dan putranya, Kaisar Konstantinus VII. Follis yang dicetak pada masa pemerintahan Zoe, 914–919Periode9 Januari 906 – 11 Mei 912PendahuluEudokía VaïaníPenerusHelena LekapenaKematianset. 919PemakamanBiara di Euphemia, KonstantinopelDinastiMakedoniaPasanganLeo VI si BijakAnakKonstantinus VII Zoe Karbonopsina, juga Karvounopsina atau Carbonopsina (Yunani: Ζωή Καρβωνοψίνα, Zōē Karbōnopsina), merupakan seorang permais...

 

 

Protein-coding gene in humans GPR45IdentifiersAliasesGPR45, PSP24, PSP24(ALPHA), PSP24A, G protein-coupled receptor 45External IDsOMIM: 604838 MGI: 2135882 HomoloGene: 5228 GeneCards: GPR45 Gene location (Human)Chr.Chromosome 2 (human)[1]Band2q12.1Start105,241,743 bp[1]End105,243,467 bp[1]Gene location (Mouse)Chr.Chromosome 1 (mouse)[2]Band1|1 BStart42,992,032 bp[2]End43,074,616 bp[2]RNA expression patternBgeeHumanMouse (ortholog)Top expres...

Des rails sur la prairie 19e histoire de la série Lucky Luke Scénario René Goscinny Dessin Morris Genre(s) Franco-BelgeAventure Personnages principaux Lucky LukeBlack Wilson Éditeur Dupuis Première publication no 906 de Spirou (1955) Prépublication Spirou (1955) Albums de la série Phil Defer Alerte aux Pieds-Bleus modifier  Des rails sur la prairie est la dix-neuvième histoire de la série Lucky Luke par Morris (dessin) et René Goscinny (scénario). Elle est publ...

 

 

Election 1878 Oregon gubernatorial election ← 1874 June 3, 1878 1882 →   Nominee William Wallace Thayer Cornelius C. Beekman Party Democratic Republican Popular vote 15,689 15,610 Percentage 47.93% 47.69% Governor before election Stephen F. Chadwick Democratic Elected Governor W. W. Thayer Democratic The 1878 Oregon gubernatorial election took place on June 3, 1878 to elect the governor of the U.S. state of Oregon. The election matched Republican Cornelius C. B...

 

 

Acts, or claims to act, in a way which minimizes damage to the environment Patagonia headquarters in Ventura, California. Patagonia is a clothing and outdoors brand known for its climate activism and initiative.A green company, also known as an environmentally friendly or sustainable business, is an organization that conducts itself in a way that minimizes harm to the environment. Examples of these actions may include the conservation of natural resources, efforts to reduce carbon emissions, ...

Dexter awards and nominationsFrom left to right, cast members Julie Benz, David Zayas, Michael C. Hall, and C.S. LeeAwards and nominationsAward Wins NominationsGolden Globe 2 7Apsara Film & Television Producers Guild Award 0 2Emmy Awards 4 19Satellite Awards 7 12Saturn Awards 5 18Screen Actors Guild Awards 0 7ALMA Awards 0 2Artios Awards 0 2Cinema Audio Society Awards 0 1Eddie Awards 0 1Edgar Awards 0 0{{{award6}}} 0 1Golden Reel Awards 0 1IGN Awards 7 19Imagen Foundation Awards 0 1Peabo...

 

 

KokapKapanewonNegara IndonesiaProvinsiDaerah Istimewa YogyakartaKabupatenKulon ProgoPemerintahan • PanewuMas Bardi Lali NgajiPopulasi • Total- jiwaKode Kemendagri34.01.08 Kode BPS3401080 Luas- km²Desa/kelurahan5 Kokap (bahasa Jawa: ꦏꦺꦴꦏꦥ꧀, translit. Kokap) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kelurahan Hargorejo Hargowilis Hargomulyo Kalirejo Hargotirto Batas Kepanewon Kokap memilik...

 

 

NFL team season 2001 St. Louis Rams seasonOwnerGeorgia FrontiereGeneral managerMike Martz and Charley ArmeyHead coachMike MartzOffensive coordinatorBobby JacksonDefensive coordinatorLovie SmithHome fieldTrans World DomeResultsRecord14–2Division place1st NFC WestPlayoff finishWon Divisional Playoffs(vs. Packers) 45–17Won NFC Championship(vs. Eagles) 29–24Lost Super Bowl XXXVI(vs. Patriots) 17–20Pro BowlersQB Kurt WarnerRB Marshall FaulkWR Isaac BruceWR Torry HoltT Orlando PaceG Ad...

French footballer Nicolas Plestan Personal informationFull name Nicolas PlestanDate of birth (1981-06-02) 2 June 1981 (age 43)Place of birth Nice, FranceHeight 1.84 m (6 ft 0 in)Position(s) DefenderYouth career1997–2001 MonacoSenior career*Years Team Apps (Gls)2001–2003 Monaco 0 (0)2001 → Ajaccio (loan) 0 (0)2003–2010 Lille 109 (3)2010–2011 Schalke 04 3 (0) *Club domestic league appearances and goals Nicolas Plestan (born 2 June 1981) is a former French footballe...

 

 

Women's water poloat the Games of the XXX OlympiadTournament detailsHost country United KingdomCityLondonVenue(s)Water Polo ArenaDates30 July – 9 August 2012Teams8 (from 4 confederations)Competitors102Final positionsChampions United States (1st title)Runners-up SpainThird place AustraliaFourth place HungaryTournament statisticsMatches24Goals scored468 (19.5 per match)Multipleappearances4-time Olympian(s): 33-time Olympian(s): 6Multiplemedalists4-time meda...

 

 

Pour les articles homonymes, voir Wallis. John WallisFonctionChapelainBiographieNaissance 23 novembre 1616AshfordDécès 28 octobre 1703 (à 86 ans)OxfordFormation Emmanuel CollegeFelsted School (en)Université de CambridgeActivités Mathématicien, théoricien de la musique, cryptologue, professeur d'université, musicologue, historien des mathématiques, philosophe, archivistePère Rev. John Wallis (d)Mère Joanna Chapman (d)Enfants John Wallis (d)Anne Blencowe (en)Autres informations...

Nusa Tenggara Barat IDaerah pemilihan Daerah Pemilihan /untuk Dewan Perwakilan RakyatRepublik IndonesiaWilayah Daftar Kabupaten : Bima Dompu Sumbawa Sumbawa Barat Kota : Bima ProvinsiNusa Tenggara BaratPopulasi1.608.104 (2023)[1]Elektorat1.143.741 (2024)[2]Daerah pemilihan saat iniDibentuk2019Kursi3Anggota  Zainul Arifin (Gerindra)  Johan Rosihan (PKS)  Muhammad Syafrudin (PAN)Dibentuk dariNusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Barat I adalah sebuah daerah ...

 

 

Erstveröffentlichung Marcel Mauss’ Essai sur le don Der Begriff Schenkökonomie (auch „Kultur des Schenkens“ bzw. Umsonstökonomie[1]) bezeichnet eine soziologische Theorie, die dem Strukturfunktionalismus zugeordnet wird. Die Schenkökonomie ist demzufolge ein soziales System, in dem Güter und Dienstleistungen ohne direkte oder zukünftige erkennbare (monetäre) Gegenleistung weitergegeben werden, tatsächlich allerdings meist mit verzögerter Reziprozität.[2][3&...