Museum dan Galeri Seni Rudana

Museum Rudana
Museum Rudana

Museum Rudana adalah sebuah museum seni yang berada di Ubud, Gianyar, Bali dan digunakan untuk memamerkan dan mempromosikan karya seni berupa lukisan dan patung karya seniman Bali.[1][2]

Museum ini memamerkan karya seni dari I Gusti Nyoman Lempad (almarhum), Nyoman Gunarsa, Made Wianta,seniman Indonesia di luar Bali seperti Affandi (almarhum), Basuki Abdullah (almarhum), Srihadi Soedarsono, Sunaryo Sutono, maupun seniman asing yang tinggal di Bali seperti Antonio Blanco (almarhum), Arie Smit. Museum Rudana didirikan oleh Nyoman Rudana, seorang kolektor lukisan yang juga pemilik galeri seni Rudana Fine Art Gallery dan Genta Fine Art Gallery. Museum ini beralamat di Jl. Cok Rai Pudak No.44, Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571.[2]

Harga tiket masuk ke Museum Rudana sebesar Rp. 20.000 untuk orang dewasa dan Rp. 10.000 untuk anak-anak.[2]

Sejarah Berdirinya Museum

Prasasti Museum Rudana Desember 1995
Pintu gerbang Museum Rudana

Museum Rudana merupakan museum yang didirikan oleh Nyoman Rudana dan Wayan Olastini sebagai wujud bakti kepada nusa bangsa dan persembahan menyambut 50 tahun Indonesia merdeka. Pengelolaan museum dilakukan oleh Yayasan Seni Rudana. Museum ini diresmikan pada Selasa, 26 Desember 1995 oleh Presiden Soeharto. [3]Berbagai karya seni lukis dan seni patung dipamerkan dalam museum ini, baik karya seniman Bali, seniman Indonesia di luar Bali maupun seniman asing. Penataan karya seninya selalu diupayakan agar mencerminkan nilai-nilai tata ruang, nilai estetis yang harmonis dan selaras dengan konsep filosofi Bali.[4]

Menurut sejarahnya, Museum Rudana dimulai dengan awal yang sederhana. Hobi menikmati karya seni Bali mendorong semangat Nyoman Rudana untuk mengumpulkan karya seni dari seniman lokal. Teman-temannya sering datang ke kediamannya yang menyimpan beberapa karya seni, ada yang datang untuk menikmati dan ada juga yang bersikeras untuk membeli. Pemicu lain dari tekadnya untuk membuka galeri seni pertamanya empat dekade yang lalu pada tahun 1974 adalah para seniman mulai berdatangan kepadanya untuk memintanya membantu menjual karya mereka. Pada akhirnya, naluri bisnisnya dalam mempromosikan seni, kemampuan manajerialnya dalam mengelola galeri dan ketelitiannya dalam memilih karya-karya para seniman membuat galeri ini menjadi terkenal di antara para turis pada tahun 70-an.[5]

Nyoman Rudana mulai sangat prihatin dengan pengiriman karya seni Bali yang langka ke luar negeri untuk menjadi milik pribadi atau untuk koleksi galeri dan museum di Eropa. Kecintaan Nyoman Rudana pada seni berakar kuat pada rasa hormatnya pada kepercayaan leluhurnya. Oleh karena itu, pada awalnya ia tersiksa oleh kontradiksi antara mempromosikan karya seni melalui galerinya dan panggilannya untuk melestarikan warisan tak ternilai dari karya-karya seni yang luar biasa dari para maestro yang telah meninggal; hal ini berlangsung cukup lama.[5]

Kebingungan Rudana perlahan-lahan teratasi ketika ia mulai membangun koleksi karya seni langka dan berkenalan dengan para seniman dari pulau-pulau lain. Jawa, Sumatra, Kalimantan, ia menggagas ide untuk mendirikan sebuah museum; setelah lebih dari dua dekade melakukan upaya tanpa henti untuk mengumpulkan dan menyimpan karya-karya seni berharga yang ia anggap harus tetap berada di dalam negeri karena nilai historisnya, ia secara resmi membuka Museum Rudana pada tahun 1995. Pembukaan museum ini juga bertepatan dengan peringatan 50 tahun kemerdekaan Indonesia.[5]

Visi humanisme Museum Rudana, yaitu untuk kemaslahatan (manfaat) umat manusia, merupakan filosofi perjuangan Nyoman Rudana dalam mengoleksi lukisan – lukisan yang kini dapat dinikmati di museum ini.

Obsesi pendirian museum ini diawali saat Nyoman Rudana menyaksikan bahwa begitu banyak hasil karya seni kuno Indonesia diboyong ke luar negeri. Tergerak untuk melestarikan karya – karya seni terbaik anak bangsa inilah kemudian Museum Rudana ini didirikan.

Bangunan seluas 500 meter persegi ini didirikan di atas lahan seluas 2.500 meter persegi di Kawasan Seni Rudana di Peliatan, Ubud, Kabupaten Gianyar,Bali, satu kompleks dengan Rudana Fine Art Gallery. Peletakan batu pertamanya dilakukan pada tanggal 22 Desember 1990.

Museum sendiri dalam runtutan etimologinya berasal dari kata bahasa Latin musee, atau musea, yang artinya ilmu pengetahuan, cahaya yang menerangi serta kekayaan kepada kehidupan. Sejalan dengan perkembangan bahasa, arti kata museum berubah menjadi kata benda yang lebih konkret, yaitu gedung penyimpanan benda – benda yang bernilai untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Benda – benda yang ditampilkan di dalam museum tidak diperjual belikan, demikian juga dengan karya – karya seni yang ditampilkan di dalam Museum Rudana. Selain itu, sejalan dengan visi Nyoman Rudana sebagai pendiri untuk mendedikasikan Museum Rudana untuk dinikmati khalayak berbagai kalangan, Museum Rudana merupakan suatu institusi non profit.

Museum Rudana terdiri dari tiga lantai dengan memegang teguh arsitektur serta filosofi Bali. Ruangan museum dibangun berlantai 3 dimana disesuaikan dengan konsep Triangga[6], tiga bagian dari tubuh manusia, yaitu kepala, badan serta anggota gerak; Tri Mandalla, tiga pembagian halaman, jeroan, jaba tengah dan jaba sisi, atau halaman dalam, tengah dan luar; Tri Loka, konsep alam semesta yang terbagi atas bhur, bwah, swah atau alam bawah, menengah dan atas. Keseluruhnya konsep ini, yang dihubungkan dengan pengembangan seni budaya di Bali merupakan gambaran proses regenerasi dari waktu ke waktu yang lekang oleh zaman.[7] Konsep filosofis ini, jika dikaitkan dengan perkembangan seni rupa, mencerminkan regenerasi seniman itu sendiri, dari masa silam sampai masa kini, bagaikan rangkaian benang emas yang tak terputus. Tampak luar Museum Rudana sendiri mencerminkan bendera merah putih, dilambangkan dengan dinding bata merah dan batu paras putih.

Berlokasi strategis di tengah lintas Ubud, Gianyar danDenpasar, Museum Rudana menjadi destinasi wisatawan pada masa sekarang ini, terlebih dengan semakin kondusifnya perkembangan dunia senirupa Indonesia.

Logo Museum Rudana

Berlogo sama dengan Rudana Fine Art Gallery, yaitu Rama, sang ksatria dalam cerita Ramayana yang sedang menarik anak panahnya, yang melambangkan cinta sejatinya kepada Sinta. Sinta dilambangkan sebagai umat manusia, anak- anak Ibu Pertiwi. Di sini Nyoman Rudana secara simbolis mempersembahkan Museum Rudana untuk Indonesia, dalam skala mikro serta masyarakat dunia dalam skala makro, sebagai sarana belajar bagi bangsa Indonesia dalam memahami dan mengagumi karya bangsanya sendiri, termasuk karya- karya seni agung para seniman pada masa lampau. Sedangkan bagi penikmat seni manca negara, Museum Rudana merupakan jembatan yang memberikan benang merah antara sejarah seni rupa Indonesia pada masa lampau dengan seni rupa modern. Selain itu kesamaan logo tsb dimaksudkan bahwa Rudana Fine Art Gallery dan Museum Rudana merupakan kesatuan yang tak terpisahkan.

Karya Seni yang Ditampilkan

Presiden Cina Jiang Ze Min-1995
Nyoman Rudana & pelukis Srihadi Soedarsono - 2007

Berbagai karya seni lukis dan seni patung dipamerkan dalam museum ini, baik karya seniman Bali, seniman Indonesia di luar Bali maupun seniman asing. Penataan karya seninya selalu diupayakan agar mencerminkan nilai- nilai tata ruang, nilai estetis yang harmonis dan selaras dengan konsep filosofi Bali. Karya seni lukis Bali klasik dipajang di lantai atas. Di sekelilingnya dipajang lukisan traditional Bali yang meliputi gaya Ubud, gaya Batuan, seperti misalnya karya- karya I Gusti Nyoman Lempad (almarhum), I Gusti Ketut Kobot, Ida Bagus Made, Wayan Bendi, Wayan Jujul dan lain sebagainya.[1]

Di lantai tengah dan bawah dipajang karya seni lukis modern Indonesia seperti lukisan: Affandi (almarhum), Basuki Abdullah (almarhum), Soepono (almarhum), Dullah, Fadjar Sidik, Abas Alibasah, Srihadi Soedarsono, Roedyat, Kartika Affandi, Nyoman Gunarsa, Made Wianta, Made Budhiana, Wayan Darmika dan lain – lain.[3]

Museum ini juga menampilkan karya – karya pelukis asing yang bermukim di Bali, seperti Antonio Blanco (Spanyol), Yuri Gorbachev (Rusia), Jafar Islah(Kuwait), serta Iyama Tadayuki (Jepang).[1]

Acara pembukaan Museum Rudana dilakukan pada tanggal 11 Agustus 1995 sebagai bagian dari peringatan 50 Tahun Indonesia Merdeka. Presiden Soeharto meresmikannya dengan penandatanganan prasasti pada tanggal 26 Desember 1995. Sejak tahun 2004, sejalan dengan tugsnya sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)mewakili Propinsi Bali, Nyoman Rudana menyerahkan tongkat estafet kepada putra sulungnya Putu Supadma Rudana, MBA sebagai CEO dari Museum Rudana, sedangkan Rudana sendiri bereran sebagai Komisaris.

Museum Rudana merupakan puncak perwujudan impian Nyoman Rudana dalam bidang seni, yang dipersembahkan untuk rakyat Indonesia, negara serta simbol persaudaraan antara manusia di manapun berada. Proses pencapaian diibaratkannya sebagai proses kehidupan manusia itu sendiri, dari bayi, anak, sampai tumbuh menjadi manusia dewasa.

Museum Rudana, dengan koleksi lebih dari 400 lukisan dan patung, merupakan saksi sejarah perkembangan senirupa khususnya seni lukis di Indonesia.

Dalam perjalanannya, Museum Rudana memposisikan diri sebagai high end museum, yang dikunjungi oleh para tamu VIP dari berbagai Negara, seperti Presiden Cina Jiang Zemin tahun 1995, Presiden Hungaria, Bulgaria, Pakistan, mantan Presiden Amerika Jimmy Carter, Delegasi Dewan Rakyat Cina tahun 2005 dan lain – lain. Selain itu Museum Rudana rutin menggelar pameran baik yang dikaitkan dengan Hari Ulang Tahun nya di bulan Agustus yang selalu dikaitkan dengan HUT Kemerdekaan RI, maupun pameran – pameran lain dengan bekerjasama dengan seniman di Bali, luar Bali maupun seniman luar negeri.

Aktivitas Pameran

Pameran Lukisan di Kuwait-1998
Pembukaan pameran lukisan Modern Indonesian Masters, 16 Agustus 2007

Sebagai upaya memperkenalkan seni budaya Indonesia di manca negara, khsususnya seni lukis Indonesia, melalui Rudana Fine Art Gallery, Nyoman Rudana untuk pertama kalinya menggelar pameran lukisan besar di Jerman Barat (Dusseldorf, Sigbourg) serta di Berlin Barat dan Italia (Roma, Milano, Bergamo) pada bulan Agustus sampai Oktober 1981. Pada tahun 1991, Rudana bergabung ke dalam road show The Great Indonesian Exhibition yang diselenggarakan oleh KIAS (Kesenian Indonesia – Amerika Serikat) secara marathon di enam Negara Bagian yang berbeda di Amerika Serikat.

Setelah Museum Rudana berdiri, maka Nyoman Rudana membawa bendera Museum Rudana mengadakan pameran lukisan di Kuwaittanggal 14 – 24 Februari 1997: Indonesian Arts of Bali Exhibition di Kuwait National Council for Culture, Art and Letters, Kuwait City, menampilkan koleksi lukisan Museum Rudana. Setahun berikutnya, 14 Nopember – 11 Desember 1998 kembali Museum Rudana berpameran di Kuwait mengusung tema Seven Indonesian Figurative Artists Exhibition dengan menampilkan pelukis Widayat,Sudarso, Mohammed, Erica Hestu Wahyuni, I Wayan Darmika, I Wayan Bendi,Abas Alibasah. Pameran diselenggarakan di Kuwait City, dalam rangkaian acara The Annual Qurain Festival.

Hal ini menunjukkan bahwa seni melampaui batas – batas negara serta agama, dimana seorang Rudana yang beragama Hindu, diterima dengan baik oleh Emir Kuwait dan karya – karya lukis yang berobjek manusia dan alam yang dipamerkannya akhirnya menjadi trend setter dalam dunia seni lukis di Kuwait, mengingat kala itu, hanya lukisan kaligrafilah yang mendominasi dunia seni lukis di kawasan Timur Tengah.

Selanjutnya pada tahun 2000, Museum Rudana dan Rudana Fine Art Gallery berpameran di Roma, Italia,dan beberapa bulan kemudian, Nyoman Rudana kembali diundang ke Italia oleh pemerintah Italia untuk menerima penghargaan L’albero dell’umanita Award atau penghargaan Pohon Perdamaian.

Museum Rudana melakukan perhelatan pameran besar pada tahun 2007 dalam rangka ulang tahunnya yang ke -12, yang diselenggarakan tanggal 16 Agustus – 1 Januari 2008 Pameran bertajuk Modern Indonesian Masters ini menampilkan karya lukis dari delapan orang maestro seni lukis modern Indonesia serta para Masters in waiting (calon maestro), yaitu: Srihadi Soedarsono, Nyoman Gunarsa, Made Wianta, Sunaryo Sutono, Nyoman Erawan, Made Budiana, Made Djirna, Wayan Darmika. Di samping pameran lukisan, diselenggarakan pula pameran fotografi tanggal 16 – 31 Agustus 2007, bertajuk ‘KEDAMAIAN’ . Ini merupakan sebuah proyek seni fotografi yang melibatkan tiga seniman di tiga benua, yaitu Mohammad Bundhowi (Indonesia), Anna Niblic Heggie (Australia), Sandra Phillips (Kanada).

KSATRIA SENI AWARD - Penghargaan Bagi Seniman Indonesia

Ksatria Seni Award

Nyoman Rudana menciptakan Ksatria Seni Award pada tahun 1999 sebagai wujud darma baktinya kepada para seniman Indonesia yang sudah memberi dukungan penuh kepadanya sehingga mampu mewujudkan cita – citanya dalam mendirikan Museum Rudana dan membesarkan Rudana Fine Art Gallery serta Genta Fine Art Gallery. Ide dasar penghargaan ini berasal dari cerita Ramayana,dengan menarik benang merah dari logo Rudana Fine Art Gallery dan Museum Rudana. Nyoman Rudana memilih anak panah Rama, sang ksatria, sebagai logo dari penghargaan seni ini. Anak panah ini melambangkan cinta Rama kepada Sinta istrinya, dimana Sinta merupakan gambaran dari Ibu Pertiwi. Ksatria Seni Award diberikan empat tahun sekali kepada individu,serta institusi yang dianggap berjasa dalam mengembangkan seni rupa di Indonesia. Selain itu kedamaian serta kemakmuran, berdasarkan toleransi dan harmonisasi antara manusia dengan Tuhannya, dengan sesamanya serta dengan alam sekitarnya, atau Tat Wam Asi, serta pembebasan dari hal – hal keduniawian atau Moksa Tam Jagat Dhitam, juga tercermin dalam desain penghargaan ini.

Penghargaan ini diberikan pertama kali pada 26 Desember 1999 antara lain kepada para almarhum / almarhumah Soekarno, Presiden pertama RI, ibu Hj.Siti Hartinah Soeharto, Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, mantan gubernur Bali tahun 1978-1988 yang berjasa dalampelestarian budaya Bali, dan I Gusti Ketut Kobot, pelukis legendaris tradisional Bali. Sedangkan penghargaan kedua diberikan pada tanggal 8 Agustus 2004, kepada Srihadi Soedarsono, Nyoman Gunarsa, Made Wianta serta pelukis Malaysia yang bermukim di Bali, Mrs. Kumari Nahappan atas sumbangsihnya terhadap dunia seni lukis dan seni rupa Indonesia.

Kerja sama

Nyoman Rudana, dengan Lukisan Basuki Abdullah

Museum Rudana telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak melalui pelibatan masyarakat dan seniman ke dalam aktivitas museum, serta menjalin hubungan baik dengan sesama museum khususnya di Bali.[butuh rujukan] Museum Rudana telah menjadi anggota HIMUSBA (Himpunan Museum Bali).[8] Nyoman Rudana merupakan salah satu penggagasnya dan saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Penasehat HIMUSBA sedangkan Putu Supadma Rudana, MBA menjadi Ketua III.

Dalam visinya untuk selalu menjadi yang terdepan dalam kancah senirupa Indonesia serta menjadikan dirinya sejajar dengan museum- museum besar di dunia, Museum Rudana terus menerus menjalin network dengan berbagai institusi museum internasional, terlebih melihat posisi Bali, sebagai salah satu sentra pariwisata di Asia tenggara, berpotensi menjadi satu titik jaringan museum di dunia.

Sumber

  • ^ a b c Arifa, Siti (18 Desember 2023). "Museum Rudana, Surganya Penikmat Seni Lukis Di Bali". validnews.id. Diakses tanggal 2024-05-17. 
  • ^ a b c "Museum Rudana & Rudana Fine Art Gallery, Tempat Patung dan Lukisan Seniman Bali". kumparan. Diakses tanggal 2024-05-15. 
  • ^ a b "Museum Rudana". asosiasimuseumindonesia.org. Diakses tanggal 2024-05-19. 
  • ^ "Museum Rudana - Sistem Registrasi Nasional Museum". Sistem Registrasi Nasional Museum Kemdikbud (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-16. 
  • ^ a b c "Museum Rudana - Fine Art Gallery, Museum of Painting located at Ubud Bali". www.museumrudana.org. Diakses tanggal 2024-05-16. 
  • ^ Afrillia, Dian. "Museum Rudana, Tempat Menikmati Karya Seni dengan Pemandangan Alam di Ubud". www.goodnewsfromindonesia.id. Diakses tanggal 2024-05-15. 
  • ^ "Museum Rudana & Rudana Fine Art Gallery". museum.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-19. 
  • ^ "Dharma Museum" (PDF). Musea: Buletin Seni dan Budaya. 1: 11. 2007. 
  • Pranala luar

    Read other articles:

    EverestPoster rilis teatrikalSutradaraBaltasar KormákurProduser Tim Bevan Eric Fellner Nicky Kentish Barnes Tyler Thompson Brian Oliver Ditulis oleh William Nicholson Simon Beaufoy Pemeran Jason Clarke Josh Brolin John Hawkes Robin Wright Emily Watson Keira Knightley Sam Worthington Jake Gyllenhaal Penata musikDario MarianelliSinematograferSalvatore TotinoPenyuntingMick AudsleyPerusahaanproduksiCross Creek PicturesWalden MediaWorking Title FilmsDistributorUniversal PicturesTanggal rili...

     

     

    تشارلز دبليو. غيتس (بالإنجليزية: Charles W. Gates)‏    معلومات شخصية الميلاد 12 يناير 1856  فرانكلين  الوفاة 1 يوليو 1927 (71 سنة)   فرانكلين  مواطنة الولايات المتحدة  مناصب حاكم فيرمونت (55 )   في المنصب7 يناير 1915  – 4 يناير 1917    هوراس غراهام  [لغات أخرى]‏...

     

     

    Questa voce o sezione sull'argomento armi da fuoco non cita le fonti necessarie o quelle presenti sono insufficienti. Puoi migliorare questa voce aggiungendo citazioni da fonti attendibili secondo le linee guida sull'uso delle fonti. Segui i suggerimenti del progetto di riferimento. Modello RPG-7 La sigla RPG, dal russo РПГ, sta per Ручной Противотанковый Гранатомёт (Ruchnoy Protivotankovyj Granatomjot), ovvero lanciagranate portatile anticarro, e indic...

    Church in Missouri, United StatesThe Nativity of the Blessed Virgin Mary, Roman Catholic Church (Belgique Missouri)37°50′15″N 89°46′52″W / 37.83750°N 89.78111°W / 37.83750; -89.78111LocationBelgique, MissouriCountryUnited StatesDenominationRoman Catholic ChurchWebsite[1]HistoryFounded1884Consecrated1884ArchitectureGroundbreaking1884Completed1885SpecificationsNumber of spiresOneAdministrationArchdioceseArchdiocese of St. Louis The Nativity of the Blessed Vir...

     

     

    Pour les articles homonymes, voir Clash. The Clash Données clés Autre nom The Clash Mark Two[1] Pays d'origine Royaume-Uni Genre musical Punk rock, post-punk, new wave, rock expérimental Années actives 1976–1986 Labels CBS Records Site officiel www.theclashonline.com Composition du groupe Anciens membres Joe Strummer (†)Mick JonesPaul SimononKeith Levene (†)Terry ChimesTopper HeadonNick SheppardPete HowardVince White Logo de The Clash.modifier The Clash[2] est un groupe britannique...

     

     

    Voce principale: Associazione Sportiva Lucchese Libertas 1905. Associazione Sportiva Lucchese LibertasStagione 1997-1998Sport calcio Squadra Lucchese Allenatore Luigi De Canio Presidente Egiziano Maestrelli Serie B15º posto Coppa ItaliaPrimo turno Maggiori presenzeCampionato: Colacone, Longo, Paci, Vannucchi (35) Miglior marcatoreCampionato: Paci (16) StadioPorta Elisa 1996-1997 1998-1999 Si invita a seguire il modello di voce Questa voce raccoglie le informazioni riguardanti l'Associa...

    Zoe KarbonopsinaPermaisuri Kekaisaran Romawi TimurZoe dan putranya, Kaisar Konstantinus VII. Follis yang dicetak pada masa pemerintahan Zoe, 914–919Periode9 Januari 906 – 11 Mei 912PendahuluEudokía VaïaníPenerusHelena LekapenaKematianset. 919PemakamanBiara di Euphemia, KonstantinopelDinastiMakedoniaPasanganLeo VI si BijakAnakKonstantinus VII Zoe Karbonopsina, juga Karvounopsina atau Carbonopsina (Yunani: Ζωή Καρβωνοψίνα, Zōē Karbōnopsina), merupakan seorang permais...

     

     

    State forest in California Mountain Home Demonstration State ForestLocationTulare County, CaliforniaNearest citySpringville, CaliforniaCoordinates36°13′51″N 118°42′46″W / 36.230954°N 118.712892°W / 36.230954; -118.712892Area4,807 acres (19 km2)Established1946Governing bodyCalFire Mountain Home Demonstration State Forest (MHDSF) is a state forest located on Bear Creek Road (Tulare County Route 220), 28 km (17 mi) northeast of Springv...

     

     

    Marine mammal behaviourHaulout redirects here. For the short documentary, see Haulout (film).Sea lion group at haulout Harbor seals at haulout Hauling-out is a behaviour associated with pinnipeds (true seals, sea lions, fur seals and walruses) temporarily leaving the water.[1][2] Hauling-out typically occurs between periods of foraging activity.[1][3][4] Rather than remain in the water, pinnipeds haul-out onto land or sea-ice for reasons such as reprodu...

    泰国陆军元帅他侬·吉滴卡宗ถนอม กิตติขจรPChW SR MPCh MWM第10任泰國總理任期1963年12月9日—1973年10月14日君主拉玛九世前任沙立·他那叻元帥继任訕耶·探瑪塞任期1958年1月1日—1958年10月20日君主拉玛九世前任乃朴·沙拉信继任沙立·他那叻元帥第32任泰國國防部長任期1957年9月23日—1973年10月14日前任鑾披汶·頌堪继任他威·尊拉塞(英语:Dawee Chullasapya) 个人资料出...

     

     

    English painter (1775–1851) Not to be confused with the painter William Turner of Oxford. J. M. W. TurnerRASelf-Portrait, oil on canvas, c. 1799BornJoseph Mallord William Turner(1775-04-23)23 April 1775London, EnglandDied19 December 1851(1851-12-19) (aged 76)Chelsea, London, EnglandResting placeSt Paul's CathedralEducationRoyal Academy of ArtsKnown forPaintingsNotable workThe Fighting TemeraireRain, Steam and SpeedMovementRomanticismSignature Joseph Mallord William Turner RA...

     

     

    Book by Richard Dawkins For the album by Mana ERG, see The Blind Watchmaker (album). For the documentary film based on this book, see The Blind Watchmaker (film). The Blind Watchmaker First edition coverAuthorRichard DawkinsCountryUnited KingdomLanguageEnglishSubjectEvolutionary biologyPublisherNorton & Company, IncPublication date1986Media typePrintISBN0-393-31570-3OCLC35648431Dewey Decimal576.8/2 21LC ClassQH366.2 .D37 1996Preceded byThe Extended Phenotype Followed&#...

    Красная книга Иркутской области Автор Коллектив авторов Жанр региональнаякрасная книга Язык оригинала русский Оригинал издан 2010 Издатель «Время странствий», Иркутск Выпуск 2010 Страниц 480 Носитель книга Красная книга Иркутской области — официальный документ, с�...

     

     

    عندما نستيقظ نحن الموتىNår vi døde vågner الصفحة الأولى من مخطوطة المسرحية بقلم إبسن (1899) المؤلف هنريك إبسن تاريخ النشر 1899  بلد المنشأ  النرويج لغة العمل النرويجية  عرضت في ديسمبر 1889مسرح هايماركت، لندن IBDB 9276  تعديل مصدري - تعديل   عندما نستيقظ نحن الموتى (بالنرويجية: N�...

     

     

    Caencomune (dettagli) Caen – VedutaProfilo della città con le torri LocalizzazioneStato Francia Regione Normandia Dipartimento Calvados ArrondissementCaen CantoneCantoni di Caen AmministrazioneSindacoJoël Bruneau (LR) dal 5-5-2014 TerritorioCoordinate49°10′N 0°22′W49°10′N, 0°22′W (Caen) Altitudine8 m s.l.m. Superficie25,7 km² Abitanti105 354[1] (2017) Densità4 099,38 ab./km² Altre informazioniCod. postale14000 Pref...

    Historic church in Texas, United States United States historic placeGrace Methodist Episcopal ChurchU.S. National Register of Historic PlacesDallas Landmark Grace Methodist Episcopal Church in 2023Grace Methodist Episcopal ChurchShow map of TexasGrace Methodist Episcopal ChurchShow map of the United StatesLocation4105 Junius St.,Dallas, TexasCoordinates32°47′36″N 96°46′32″W / 32.79333°N 96.77556°W / 32.79333; -96.77556Arealess than one acreBuilt1903 (1...

     

     

    Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini. Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan. Mengganti markah HTML dengan markah wiki bila dimungkinkan. Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan [[ dan ]] pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut...

     

     

    1985 UK local government election 1985 Nottinghamshire County Council election ← 1981 2 May 1985 1989 → All 88 seats to Nottinghamshire County Council45 seats needed for a majority   First party Second party   Party Labour Conservative Seats before 55 32 Seats won 48 37 Seat change 7 5 Popular vote 133,761 124,618 Percentage 40.29% 37.53%   Third party Fourth party   Party Alliance Independent Seats before 0 0 Seats won 2...

    De Euraziatische uitwisseling (Eurasian Exchange, soms ook Afro-Eurasian Exchange) is een biologische en culturele uitwisseling van planten, dieren en microben binnen Eurazië. De term is gebaseerd op de Columbiaanse uitwisseling. De uitwisselingen verliepen voornamelijk langs de zijderoutes, maar konden evengoed door verovering gebeuren, zoals het geval was in het rijk van Alexander de Grote. Een kruispunt van deze culturele uitwisseling was het gebied van Transoxanië (Vallei van Fergana), ...

     

     

    The Ultimate Fighter 1 FinaleProdotto da{{{Prodotto da}}} Data9 aprile 2005 Città Las Vegas, Stati Uniti SedeCox Pavilion Cronologia pay-per-viewUFC 51: Super SaturdayThe Ultimate Fighter 1 FinaleUFC 52: Couture vs Liddell 2 Progetto Wrestling Manuale The Ultimate Fighter 1 Finale è stato un evento di arti marziali miste tenuto dalla Ultimate Fighting Championship il 9 aprile 2005 al Cox Pavilion di Las Vegas, Stati Uniti d'America. Indice 1 Retroscena 2 Risultati 2.1 Card preliminare 2.2 C...