Brigadir Jenderal TNI Marinir (Purn.) Muddin Ma'ruf (12 April 1940 – 23 Juni 2020) merupakan seorang perwira tinggi Korps Marinir Indonesia yang berkiprah dalam bidang penerjemahan dan kebahasaan di lingkungan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.
Masa kecil dan pendidikan
Muddin dilahirkan pada tanggal 12 April 1940 di Palopo. Ayahnya, Paduli Ma'ruf, merupakan seorang guru yang menjabat sebagai kepala sekolah menengah pertama di Luwu. Semasa kecil, Muddin yang tinggal di daerah Sulawesi Selatan yang sering dilanda konflik seringkali terpesona melihat taruna angkatan laut yang berjalan-jalan di Makassar. Meskipun Muddin mengagumi mereka karena postur tubuh yang besar, Muddin merasa tidak mungkin masuk angkatan laut karena posturnya yang kecil.[1]
Setelah lulus dari sekolah menengah atas, Muddin menempuh pendidikan di Fakultas Sastra Inggris Universitas Hasanuddin. Muddin kemudian lulus dengan gelar sarjana muda pada tahun 1963. Ketika sedang mencari pekerjaan setelah lulus dari universitas, Muddin menemukan lowongan pekerjaan dari korps marinir yang mencari sarjana muda dengan tinggi minimal 155 cm. Di saat yang sama, Muddin memperoleh tawaran untuk melanjutkan pendidikannya ke Selandia Baru. Muddin menolak tawaran tersebut dan memilih untuk mengikuti seleksi korps marinir. Ia kemudian diterima dan mengikuti pendidikan Sekolah Dasar Perwira Komando. Ia menjalani pendidikan tersebut selama beberapa waktu hingga dilantik sebagai letnan dua pada tahun 1965.[1]
Karier militer
Setelah dilantik sebagai letnan dua, Muddin ditempatkan sebagai staf pada biro perhubungan Korps Komando Angkatan Laut (KKO) hingga tahun 1968. Muddin kemudian memperoleh promosi menjadi komandan detasemen perhubungan dari tahun 1968 hingga 1971. Ia kemudian dipindahkan ke biro persandian di satuan komunikasi dan elektronika KKO dan menjabat sebagai kepala biro tersebut dari tahun 1971.[1]
Muddin dipindahkan ke Markas Besar Angkatan Laut pada tahun 1973 dan menjadi asisten pada sekretariat angkatan laut. Kariernya meningkat di lingkungan sekretariat tersebut dan menjadi kepala tata usaha dan urusan dalam dari tahun 1975 hingga 1977. Ia kembali ke korps marinir pada tahun 1981 dan menjadi perwira pembantu untuk urusan perencanaan di staf logistik selama empat tahun. Ia sempat dicalonkan sebagai Walikota Jakarta Utara pada tahun 1984, menggantikan Kustamto Wiryodiharjo, namun pada akhirnya dibatalkan.[1]
Muddin kembali ke satuan komunikasi dan elektronika di korps marinir dan menjadi Kepala Dinas Komunikasi dan Elektronika Korps Marinir selama setahun. Selanjutnya, pada tahun 1986, Muddin bertugas di Akademi Angkatan Laut sebagai Kepala Departemen Kejuangan hingga 1988. Ia lalu menjadi perwira yang diperbantukan di markas besar Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Mabes ABRI). Setelah itu, ia berkiprah dalam bidang kebahasaan di lingkungan angkatan bersenjata.[1]
Muddin berkiprah sebagai instruktur Bahasa Inggris di Departemen Pertahanan Keamanan dari tahun 1988. Setelah tiga tahun bertugas, ia naik jabatan sebagai Kepala Bidang Pendidikan dan Pengajaran Departemen Pertahanan Keamanan selama setahun. Muddin lalu mendapat promosi pada tahun 1992 menjadi brigadir jenderal marinir. Pada masa ini, Muddin menjadi penerjemah Panglima ABRI. Ia ditugaskan untuk menyiapkan pidato-pidato dan menyusun korespondensi Panglima ABRI. Muddin seharusnya pensiun pada tahun 1995, namun Panglima ABRI memperpanjang pensiunnya hingga Juni 1997. Ia sempat menjabat sebagai staf ahli Panglima ABRI bidang industri dan pembangunan selama setahun sebelum pensiun. Setelahnya, ia bertugas di markas besar angkatan laut sebagai penasihat Kepala Staf TNI Angkatan Laut bidang interpretasi.[1]
Kehidupan pribadi dan wafat
Muddin menikah dengan Azirah, seorang perwira Korps Wanita Angkatan Darat berpangkat letnan kolonel. Pasangan tersebut memiliki tiga orang anak laki-laki.[1]
Muddin wafat pada pukul 04.23 tanggal 23 Juni 2020.
Tanda jasa
Muddin memperoleh sejumlah tanda jasa selama berkarier di kemiliteran:[1]
Referensi