Merah Putih Memanggil

Merah Putih Memanggil
SutradaraMirwan Suwarso
ProduserJosi R Karjadi
Ditulis olehTB Silalahi
PemeranMaruli Tampubolon
Prisia Nasution
Restu Sinaga
Verdy Bhawanta
Aryo Wahab
Happy Salma
Mentari de Marelle
Arjan Onderdenwijngaard
Serka Sepi Ermawan
Letda Eko Jati
Penata musikAksan Sjuman
SinematograferDonny Firdaus
Steve Mason
PenyuntingDavid Raines
Perusahaan
produksi
Tebe Silalahi Center
Tanggal rilis
Indonesia 5 Oktober 2017
Durasi1 jam 52 menit
NegaraIndonesia Indonesia
BahasaBahasa Indonesia
Pendapatan
kotor
Rp 7,8 miliar

Merah Putih Memanggil adalah sebuah film dari Indonesia dengan genre action. Diperankan oleh aktris dan aktor berbakat Indonesia berdarah Batak yakni Prisia Nasution, Maruli Tampubolon dan Restu Sinaga, serta beberapa pemain lainnya. Film ini bercerita tentang pasukan Tentara Nasional Indonesia yang bertugas sebagai wakil Indonesia dalam misi penyelamatan Warga Negara Indonesia dari aksi teroris internasional.[1] Mengusung tema tentang patriotisme, nasionalisme dan kegigihan TNI, dirilis pada tanggal 5 Oktober 2017.[2]

Lokasi Shooting

Film "Merah Putih Memanggil" menggunakan dua lokasi berbeda yakni di Kota Bogor, Jawa Barat dan sekitar provinsi Banten. Lokasi shooting pertama diadakan di daerah gunung Bundar Selatan, Kota Bogor. Di lokasi ini, pengambilan gambar diadakan dari tanggal 29 Maret 2017 hingga 30 April 2017.[3] Kemudian dilanjutkan ke lokasi kedua yaitu di Pantai Anyer, Banten dan meliputi wilayah sekitarnya. Pengambilan gambar dilokasi ini mulai tanggal 2 Mei hingga 15 Mei 2017.[3]

Pemeran

Film ini diperankan oleh empat pemeran utama yang sudah tidak asing lagi bagi pecinta film Indonesia. Maruli Tampubolon berperan sebagai kapten TNI bernama Kapten Norman.[4] Kemudian Prisia Nasution menjadi seorang dokter yang ikut dalam misi penyelamatan ke kapal tersebut, namanya ialah dr. Kartini. Sementara itu Restu Sinaga berperan sebagai Lopez dan Aryo Wahab berperan sebagai Diego, keduanya merupakan bagian dari komplotan teroris yang menyandera kapal berbendera Merah Putih tersebut.[4] Selain mereka, ada juga aktris Happy Salma, Mentari de Marella dan Arjan Onderdenwijngaard, yang mengambil bagian dalam film ini.[5]

Karakter tokoh Kapten Norman, memiliki sikap tegas dan mengambil keputusan penting dalam aksi penyanderaan tersebut, sementara dr Kartini selaku dokter turut dalam rombongan guna menolong jika ada korban dalam penyekapan kapal tersebut. Kedua pelaku utama teroris, Lopez dan Diego, tampak sangat terlatih dalam melakukan aksi mereka layaknya terlihat seperti tentara. Keahlian para teroris juga menjadikan misi penyelamatan tersebut mengalami banyak kendala.[4]

Dalam film ini, ada dua nama anggota TNI yang cukup menarik perhatian publik dengan keterlibatan mereka dalam film ini, mereka adalah Serka Sepi Ermawan dan Letda Eko Jati. Mereka menjadi bagian dari anggota TNI yang turut dalam misi penyelamatan penyanderaan tersebut.[6] Keahlian mereka dalam memerankam peran sangat menarik minat pecinta film Indonesia, bahkan berbagai pujian juga dilontarkan dalam akun media sosial mereka.[6]

Sinopsis

Film ini memiliki latar belakang di dua negara, yakni Indonesia dan satu lagi adalah Tongo, sebuah negara fiktif yang sengaja dibuat dalam film ini.

Kisah film ini bermula dengan disekapnya sebuah kapal pesiar ukuran sedang berbendera Indonesia Merah Putih di wilayah perairan negara tetangga Indonesia, negara fiktif Tongo, oleh sekelompok jaringan teroris internasional. Satu orang awak kapal telah ditembak mati oleh teroris karena melakukan perlawanan dan pembangkangan. Aktor utama teroris dipimpin oleh Diego (diperankan Ariyo Wahab) sosok yang sangat bengis, kejam dan tidak punya rasa simpati. Diego dibantu oleh kaki tangannya Lopez (diperankan Restu Sinaga), dan merekalah teroris yang bermukim di Tongo, negara tetangga Indonesia.[7]

Kelompok teroris besutan Diego dan Lopez berhasil menyandera empat orang awak kapal pesiar termasuk kapten kapal beserta tiga orang warga negara lain, satu dari Perancis, satu orang warga negara Kanada dan satu orang warga negara Korea Selatan diculik dan dibawa ke suatu daerah di bagian selatan negara Tongo. Diego, selaku pimpinan penculikan meminta tebusan dari negara-negara yang warga negaranya diculik dan sudah barang tentu termasuk Indonesia. Sementara, TNI belum bisa melakukan bantuan apapun karena wilayah penyanderaan teroris berada di luar wilayah kekuasaan Indonesia.[7]

Meski telah berusaha melakukan perlawanan, nyatanya aparat keamanan dan pemerintah negara Tongo tidak mampu menangani aksi keji tersebut. Kelompok teroris cukup agresif dan terlatih dalam melakukan perlawanan, salah satu penyebab Tongo gagal melakukan penyelamatan.[7]

Negara Tongo akhirnya kewalahan dalam menghadapi kelompok teroris. Banyaknya masalah internal negara Tongo sendiri merupakan salah satu penyebab pemerintahan Tongo gagal melakukan perlawanan. Melalui hal ini, pendekatan dari Pemerintah Indonesia kepada negara Tongo membuahkan hasil, Indonesia diberi akses kepada Tentara Nasional Indonesia untuk membantu menyelasikan masalah tersebut. TNI diberi izin masuk ke Tongo untuk untuk membebaskan para sandera dalam batas waktu 2x24 jam saja. Untuk itulah TNI membuat suatu rencana OG (Operasi Gabungan) yang melibatkan semua Angkatan bersenjata Indonesia.[7]

Seusai latihan rutin kemiliteran, kapten Norman (diperankan oleh Maruli Tampubolon) melihat berita video tentang penyekapan tersebut. Norman yang merupakan komandan anti teror Kopassus ditugaskan untuk menyelamatkan sandera. Timnya dibantu oleh pasukan gabungan dari unsur TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Mereka hanya memiliki waksetu 48 jam untuk menyelamatkan sandera.[1]

TNI AD melakukan operasi tertutup atau pendadakan dengan mengirimkan satu tim yang berasal dari 'Batalyon Anti Teror Kopassus' yang diterjunkan pada malam hari secara free fall.[7] Dalam keadaan siap siaga, mereka akan dibantu oleh pesawat tempur TNI Angkatan Udara serta kapal-kapal perang milik TNI Angkatan Laut di pantai. Selain itu, ada juga turut serta operasi Kopaska atau 'Pasukan Katak' dan 'Batalyon Marinir' untuk didaratkan. Semua satuan-satuan dari TNI ini akhirnya dilibatkan.[7] Meskipun pasukan khusus tersebut berhasil menyelamatkan para sandera dalam prosedur misi awalnya, mereka malah diburu dan dikejar-kejar oleh pasukan pemberontak.

Rilis

Pre Rilis

Film "Merah Putih Memanggil" ini telah diresmikan oleh Jenderal Gatot Nurmantyo pada hari Jumat, 28 April 2017 di Gedung Suma 2, Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, sebelum resmi dirilis pada 5 Oktober 2017 yang bersamaan dengan hari HUT TNI.[1]

Menurut Jendral Gatot film ini diproduksi sebagai bentuk publikasi kepada masyarakat Indonesia bahwa TNI selalu siap sedia dan berdedikasi untuk melindungi seluruh warga dan wilayah kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena anggota TNI telah terlatih dan terdidik dalam melakukan serangkaian operasi militer dalam berbagai beratnya medan dan daerah, termasuk didalamnya pencegahan serangan teroris yang bisa merusak dan mengganggu keamanan Indonesia.[1] Terlebih lagi, Indonesia sering disusupi kejatahan teroris yang telah memakan banyak korban.

Rilis

Tepat pada tanggal 5 Oktober 2017, film ini dirilis dan diputar diseluruh bioskop tanah air Indonesia. Dalam tayangan atau rilis perdana tersebut Mirwan selaku sutradara memperkenal beberapa pemeran utama dalam film tersebut.

Mirwan selaku sutradara film turut memuji akan fisik atau tubuh Maruli Tampubolon. Ia bahkan menilai bahwa Maruli sangat bagus jika bergabung menjadi bagian dari keanggotaan Kopassus, meskipun karakter wajah Maruli yang tidak tampak seram. Mirwan sempat bergurau bahwa yang lebih cocok menjadi pemeran kapten Norman ialah Jendral Gatot Nurmantyo, namun karena sudah menjadi panglima TNI, jenderal, hal itu sulit dilakukan.[2]

Mirwan juga memuji atas peran dari Prisia Nasution. Pada saat rilis perdana tanggal 5 Oktober 2017 tersebut, Mirwan memperkenalkan Prisia Nasution dengan berperan sebagai dokter prajurit yang bernama Kartini. Pujian Mirwan keluar untuk Prisia karena ia berani melakukan berbagai adegan berbahaya tanpa meminta bantuan pemer pengganti atau stunt. Dalam film tersebut, Prisia melakukan adegan turun gunung menggunakan tali layaknya anggota Kopassus.[2] Selain wajah yang cantik, akting dari gadis berdarah Batak ini juga patut diberi pujian.

Aktor lainnya juga dipuji oleh Mirwan. Ariyo Wahab dan Restu Sinaga yang keduanya berperan sebagai teroris, dianggap sangat bagus. Mereka sangat mendalami dan telah mengerti bagaimana mereka harus memerankan karakter mereka dalam film tersebut.[2] Sehingga Mirwan merasa puas dengan tampilnya para pemeran utama dalam film Merah Putih Memanggil.

Fakta Menarik

Ada beberapa fakta menarik dalam film "Merah Putih Memanggil" ini.

Senjata Asli

Pada umumnya, pembuatan film dengan genre action, menggunakan alat perang replika atau tidak asli, guna menghindari kesalahan fatal selama proses pembuatan film. Namun yang menarik dari film "Merah Putih Memanggil" ini ialah bahwa semua senjata militer yang digunakan ialah asli.[8]

Beberapa senjata asli yang digunakan dalam pembuatan film ini, yakni SIG Sauer P 226, AX-308, Minimi Para Machine Gun, teropong Leica Vector, dan peralatan selam Ampora milik Kopaska. Lalu, alutsista yang diturunkan berupa Skuadron pesawat tempur "Sukhoi SU-30" dan kapal selam "KRI Nanggala".[8] Ada juga helikopter, tank Amfibi,

Keaslian senjata yang digunakan juga dituturkan oleh Verdy Bhawanta sebagai salah satu pemeran dalam film ini. Verdy nilai bahwa tidak mudah untuk menggunakan senjata asli dalam pembuatan sebuah film, sehingga perlu diperankan oleh orang yang sangat ahli atau memerlukan waktu yang banyak untuk bisa menggunakannya hingga terlihat sempurna. Hal senada juga disampaikan Serka Sepi Ermawan, bahwa penggunaan senjata asli dalam pembuatan film Merah Putih Memanggil benar adanya sehingga lebih aman diperankan oleh para ahli di bidangnya[6]

Melibatkan TNI

Selain pemeran utama Maruli Tampubolon, Prisia, Nasution, Arya Wahab, Restu Sinaga, dan Happy Salma, ternyata pemeran dalam ini melibatkan anggota TNI yang masih aktif.[8] TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara, memilih beberapa anggotanya untuk terlibat langsung dalam pembuatan film ini. Maka tidak heran, jika peralatan-peralatan tempur yang digunakan adalah asli karena dipegang dan dikendalikan oleh para ahli dibidangnya.

Restu Sinaga, Pasca Rehabilitasi

Aktor Restu Sinaga memulai kembali dunia akting pasca rehabilitasi. Sebelumnya, Restu ditangkap polisi atas kasus penyalahgunaan narkotika, dan hal ini sempat membuat kariernya berhenti. Selang beberapa waktu kemudian, Restu menerima tawaran untuk bermain difilm "Merah Putih Memanggil" ini. Selama proses shooting, Restu mengaku lebih belajar banyak secara khusus untuk memerankan senjata berbahaya.[9]

Penulis Skenario

Penulis skenario film Merah Putih Memanggil adalah seorang Purnawirawan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dan mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara yang memang sudah beberapa tahun berkiprah di dunia film melalui TB Silalahi Pictures. Dialah Tiopan Bernhard Silalahi atau lebih dikenal dengan TB Silalahi.[10]

Kepiawaian TB dalam bidang militer dapat ia tuangkan dalam kisah "Merah Putih Memanggil". Tebe, sapaan akrabnya, pernah bertugas dalam misi perdamaian ke Timur Tengah sebagai pasukan PBB disaat terjadi perang antara Mesir dan Israel tahun 1973.[11]

TeBe Silalahi Center sebagai Rumah Produksi TB Silalahi dalam memproduksi berbagai filmnya, telah menulis skenario untuk film Toba Dreams yang cukup laris pada tahun 2015 silam.[8] Selain itu ada juga film I Leave My Heart In Lebanon film tahun 2016, juga cukup menarik minat pecinta film Indonesia.[10]

Kerjasama dengan Hollywood

Demi mencapai hasil yang maksimal, Mirwan mengaku telah melakukan kerjasama dengan pembuat film dan TV Show Hollywood sinematografi Steve Mason. Steve Mason telah bekerja di film "Mad Men", "Mad Max", dan "Gilmore Girls", dengan kerjasama sinematografi handal Indonesia, Donnie Firdaus.[12]

Kerjasama untuk editing sound juga melibatkan David Raines. David merupakan editing sound untuk film "Shooter" dan film yang laris dipasaran "Transformers". Ada juga Bruce Goodman, yang telah berkerja keras membuat film "Argo" dan "No Country for Old Men", mengambil bagian sebagai editing penyelaras dan keseimbangan gambar.[12]

Mirwan juga mengungkapkan bahwa dalam pembuatan film ini, mereka menggunakan lima kamera berbeda namun hanya satu yang bisa digunakan dengan baik. Tidak mudah membuat film dengan kontras warna yang bagus, sehingga membutuhkam orang yang dibidangnya untuk mengerjakan itu, jelas Mirwan.[12]

Tayang di Televisi Swasta

Proses pembuatan film ini menghabiskan waktu selama 49 hari di pedalaman hutan. Keterlibatan anggota TNI yang sudah terbiasa dengan pola hidup di pedalaman, hal ini membuat proses pembuatan film cukup membantu.[8] Lokasi shooting di Bogor dan Banten menjadi tempat yang tepat melakukan pengambilan gambar. Para aktor yang terlibat juga mampu beradaptasi dengan lokasi shooting, terlebih Prisia Nasution, mampu melakukan banyak adegan dengan baik.[11]

Dalam memperingati HUT RI ke -73 tahun 2018 lalu, Televisi swasta Trans 7 menayangkan film ini dalam rangka menyemarkkan suasana Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Film ini ditayangkan pada pukul 20.00 WIB.[13]

Nonton Bareng (Nobar)

Pembuatan film "Merah Putih Memanggil" menjadi agenda khusus tahun 2017 untuk ditayangkan di berbagai bioskop, dalam memperingati dan perayaan HUT TNI di Lapangan Udara (Lanud) Tentara Nasional Indonesia yang ke-72, di seluruh Indonesia. Maka, bertepatan dengan hari HUT tersebut, telah dilakukan 'Nonton Bareng' (nobar) di sejumlah wilayah di Indonesia yang memiliki Bioskop. Seperti halnya di kota Pekanbaru, provinsi Riau.[14]

TNI kota Pekanbaru memperingati HUT TNI yang ke-72 di Lapangan Udara Roesmin Nurjadin ("Rsn"), Pekanbaru, dibawah pimpinan Komandan Lanud Rsn, Marsma TNI TBH Age Wiraksono.[14] 300 anak muda mewakili siswa Sekolah Dasar, SMP, SMA, serta perwakilan pemuda Masjid dan Gereja, diundang untuk turut serta dalam 'nobar' tersebut. TNI mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut adalah hal positive karena mengangkat thema perjuangan dan semnagat nasionalisme TNI dalam memperjuangankan Warga Negara Indonesia.[14]

Kegiatan ini juga dilakukan dibanyak tempat dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Seperti di Tasikmalaya pada tanggal 30 November 2017, personal Lanud Wiradinata dan Kodim 0612/Tasikmalaya, menggelar 'nobar' bersama para mahasiswa, ulama, santri, pemuda/i gereja, anggota pramuka, di Cinema XXI, Plaza Asia Tasikmalaya.[15] Demikian juga di kota Ambon, Maluku, kodam XVI/Pattimura, menggelar 'nobar' bersama masyarakat, dan beberapa warga sekitar di Studio XXI Ambon City Center.[15] Dan tujuannya adalah sama, yakni untuk membangkitkan semanagat nasionalisme warga Indonesia, dan turut serta menjadi bagian dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.

Referensi

  1. ^ a b c d Erdianto, Kristian. Krisiandi, ed. "Panglima TNI Resmikan Produksi Film "Merah Putih Memanggil"". Kompas.com. Diakses tanggal 22 April 2019. 
  2. ^ a b c d Rafiq, Achmad. "'Merah Putih Memanggil' Film Kolosal Pertama dari TNI". Kumparan. Diakses tanggal 22 April 2019. 
  3. ^ a b Friederich. "Panglima TNI Resmikan Pembuatan Film "Merah Putih Memanggil"". JPNN.com. Diakses tanggal 22 April 2019. 
  4. ^ a b c "Film Merah Putih Memanggil Resmi Rilis, Begini Fakta-faktanya". www.layar.id. Diakses tanggal 22 April 2019. 
  5. ^ "Merah Putih Memanggil (2017)". www.pro.imdb.com. Diakses tanggal 22 April 2019. 
  6. ^ a b c "Ini Gaya 2 Anggota Koppassus Ganteng Aktor Film Merah Putih Memanggil". www.m.brilio.net. Diakses tanggal 22 April 2019. 
  7. ^ a b c d e f Setiawan, Tri Susanto. Kistyarini, ed. "Film Merah Putih Memanggil Angkat Kisah Heroik Prajurit TNI". Kompas.com. Diakses tanggal 22 April 2019. 
  8. ^ a b c d e Anjani, Pipin Tri. "6 Fakta Film 'Merah Putih Memanggil' yang Rilis Saat HUT TNI ke-72, No 5 Macam Senjata yang Dipakai". Tribunnews.com. Diakses tanggal 22 April 2019. 
  9. ^ Pramantie, Caroline. "'Merah Putih Memanggil' Jadi Film Pertama Restu Sinaga Setelah Bebas". Kumparan. Diakses tanggal 23 April 2019. 
  10. ^ a b "Pujian Pemain Merah Putih Memanggil Untuk Tentara Indonesia". www.m.fimela.com. Diakses tanggal 23 April 2019. 
  11. ^ a b "5 Fakta Merah Putih Memanggil, Film Keren Karya Purnawirawan TNI AD". www.m.brilio.net. Diakses tanggal 22 April 2019. 
  12. ^ a b c "Action Flick "Merah Putih Memanggil" Not Military Propaganda Director". www.jakartaglobe.com (dalam bahasa English). Diakses tanggal 22 April 2019. 
  13. ^ "Jadwal Film dan Sepakbola, 17 Agustus 2018". www.jadwaltv.net. Diakses tanggal 24 April 2019. 
  14. ^ a b c "TNI AU Ajak Pemuda Nobar Film Merah Putih Memanggil". detikcom. Diakses tanggal 24 April 2019. [pranala nonaktif permanen]
  15. ^ a b "Nobar Film Merah Putih Memanggil". www.tni-au.mil.id. Diakses tanggal 24 April 2019. 

Pranala luar

Read other articles:

French journalist and television host Erika MouletErika Moulet in October 2012Born (1982-01-23) 23 January 1982 (age 42)Verdun, FranceNationalityFrenchEducationISCPA - Institut des Médias, Institut International de Communication de Paris (IICP Paris X)Occupation(s)Journalist, television hostNotable credit(s)Top Story, on TV Breizh, Le Jour qui a changé ma vie on TF1, L’after news on LCISpouseBachar KhaliféChildren3 Erika Moulet (born 23 January 1982) is a French journalist and telev...

 

 

Royston Drenthe Drenthe berseragam Real MadridInformasi pribadiNama lengkap Royston Rickie DrentheTanggal lahir 8 April 1987 (umur 36)Tempat lahir Rotterdam, BelandaTinggi 1,67 m (5 ft 5+1⁄2 in)Posisi bermain Gelandang/Bek kiriInformasi klubKlub saat ini Kayseri ErciyessporNomor 11Karier junior1992–2000 Neptunus2000–2003 Feyenoord2003–2005 ExcelsiorKarier senior*Tahun Tim Tampil (Gol)2005–2007 Feyenoord 29 (0)2007–2012 Real Madrid 46 (2)2010–2011 → Hé...

 

 

Aantaliyakota sensus (census town)Peta India. BenderaLambangNegaraIndiaNegara bagianGujaratDistrikNavsarikota sensus (census town)AantaliyaPopulasi (2001) • Total4,989 • Melek huruf3.795 (2.228 lelaki 1.567 perempuan) • Jenis kelamin59% lelaki dan 41% perempuanZona waktuGMT • Musim panas (DST)GMTbawah 6 tahun506 (2001) Aantaliya ialah sebuah kota sensus (census town) yang terletak di Distrik Navsari di negara bagian Gujarat, India. Demograf...

(left to right) Tim Blake, Daevid Allen, Didier Malherbe, Rob Tait, Steve Hillage and Mike Howlett(left to right) Miquette Giraudy, Steve Hillage, Gilli Smyth, Chris Taylor, Dave Sturt, Daevid Allen and Theo Travis.(Clockwise from left) Fabio Golfetti, Dave Sturt, Ian East, Cheb Nettles and Kavus Torabi.Three line-ups of Gong performing in 1974, 2009 and 2022. Gong are a Franco/British rock band founded by Australian vocalist/guitarist Daevid Allen and English vocalist Gilli Smyth in 1967.&#...

 

 

PemberitahuanTemplat ini mendeteksi bahwa artikel bahasa ini masih belum dinilai kualitasnya oleh ProyekWiki Bahasa dan ProyekWiki terkait dengan subjek. Perhatian: untuk penilai, halaman pembicaraan artikel ini telah diisi sehingga penilaian akan berkonflik dengan isi sebelumnya. Harap salin kode dibawah ini sebelum menilai. {{PW Bahasa|importance=|class=}} Terjadi [[false positive]]? Silakan laporkan kesalahan ini. 04.59, Sabtu, 30 Maret, 2024 (UTC) • hapus singgahan Seban...

 

 

Türkiye 1.Lig 1971-1972 Competizione Türkiye 1.Lig Sport Calcio Edizione 14ª Organizzatore TFF Luogo  Turchia Partecipanti 16 Formula Girone unico Sito web tff.org Risultati Vincitore  Galatasaray(5º titolo) Retrocessioni  İstanbulspor Karşıyaka Statistiche Miglior marcatore Fethi Heper (20) Incontri disputati 240 Gol segnati 474 (1,98 per incontro) Cronologia della competizione 1970-71 1972-73 Manuale L'edizione 1971-1972 della Türkiye 1.Lig vide la vit...

Species of carnivore Malabar large-spotted civet Stuffed specimen at Government Museum, Chennai Conservation status Critically Endangered  (IUCN 3.1)[2] CITES Appendix III (CITES)[2] Scientific classification Domain: Eukaryota Kingdom: Animalia Phylum: Chordata Class: Mammalia Order: Carnivora Suborder: Feliformia Family: Viverridae Genus: Viverra Species: V. civettina[1] Binomial name Viverra civettina[1]Blyth, 1862 Malabar large-spotted civet r...

 

 

American columnist (1922–2009) Army ArcherdArcherd at the 1988 Academy AwardsBornArmand Andre Archerd(1922-01-13)January 13, 1922Bronx, New York City, U.S.DiedSeptember 8, 2009(2009-09-08) (aged 87)Los Angeles, California, U.S.Alma materUniversity of California, Los AngelesSpouses Joan Paul ​ ​(m. 1944; div. 1969)​ Selma (Fenning) Archerd ​ ​(m. 1969)​ Children2 Armand Andre Archerd (January 13, 192...

 

 

Pour les articles homonymes, voir Snegourotchka (homonymie). Snegourotchka, toile de Viktor Vasnetsov. Snegourotchka (en russe : Снегу́рочка, Snegúročka), ou Snegourka (en russe : Снегу́рка, Snegúrka) ou la « Fille de neige » est dans le folklore russe la petite-fille de Ded Moroz (russe : Дед Мороз), le « Grand-Père Gel », l'équivalent russe du Père Noël. Elle est parfois aussi considérée comme la fille d'un personn...

此条目序言章节没有充分总结全文内容要点。 (2019年3月21日)请考虑扩充序言,清晰概述条目所有重點。请在条目的讨论页讨论此问题。 哈萨克斯坦總統哈薩克總統旗現任Қасым-Жомарт Кемелұлы Тоқаев卡瑟姆若马尔特·托卡耶夫自2019年3月20日在任任期7年首任努尔苏丹·纳扎尔巴耶夫设立1990年4月24日(哈薩克蘇維埃社會主義共和國總統) 哈萨克斯坦 哈萨克斯坦政府...

 

 

ماونت بليستانت     الإحداثيات 42°43′04″N 87°53′11″W / 42.717777777778°N 87.886388888889°W / 42.717777777778; -87.886388888889   [1] تاريخ التأسيس 1835  تقسيم إداري  البلد الولايات المتحدة[2][3]  التقسيم الأعلى مقاطعة راسين  خصائص جغرافية  المساحة 91.429425 كيلومتر مربع91.54278...

 

 

Chlopsidae Chlopsis bicolor Klasifikasi ilmiah Domain: Eukariota Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Actinopterygii Ordo: Anguilliformes Genera Lihat teks. Chlopsidae, atau belut palsu, adalah keluarga belut yang ditemukan di terumbu karang di seluruh dunia. Seperti namanya, mereka agak mirip dengan belut armang dalam penampilan. Namun, mereka lebih kecil dari moray yang sebenarnya, mulai dari 11 hingga 42cm dalam panjangnya. Genera Famili ini terdiri dari marga-marga berikut ini: Fami...

  لمعانٍ أخرى، طالع ليون (توضيح). ليون    علم شعار الاسم الرسمي (بالفرنسية: Lyon)‏    الإحداثيات 45°45′32″N 4°50′29″E / 45.758888888889°N 4.8413888888889°E / 45.758888888889; 4.8413888888889 [1]  [2] سبب التسمية لوغدونوم  تقسيم إداري  البلد فرنسا (3 سبتمبر 1944–)[3][4&#...

 

 

Малабарский берег на карте Индии Малаба́рский берег — длинное и узкое побережье на юго-западе полуострова Индостан, расположенное к югу от Гоа, между Индийским океаном и Западными Гатами. Побережье простирается на 845 км по территории индийских штатов Карнатака и К�...

 

 

猿の惑星シリーズ > 続・猿の惑星 続・猿の惑星 BENEATH THE PLANET OF THE APES 監督 テッド・ポスト脚本 ポール・デーンモート・エイブラハムズ製作 アーサー・P・ジェイコブスナレーター ポール・フリーズ出演者 チャールトン・ヘストンジェームズ・フランシスカスキム・ハンターモーリス・エヴァンスリンダ・ハリソン音楽 レナード・ローゼンマン撮影 ミルトン・R...

هذه المقالة بحاجة لصندوق معلومات. فضلًا ساعد في تحسين هذه المقالة بإضافة صندوق معلومات مخصص إليها. كان تمثال الحرية الوجهة الأولى لكثير من المهاجرين إلى الولايات المتحدة الأمريكية، لأنه يمثل الاستقلال، والحرية الشخصية.التمثال يعد رمز للولايات المتحدة، والحلم الأميركي. ا...

 

 

Eccellenza Campania 2010-2011 Competizione Eccellenza Campania Sport Calcio Edizione 20ª Organizzatore FIGC - Comitato Regionale Campania Luogo  Italia Partecipanti 32 Formula 2 gironi all'italiana con play-off e play-out Risultati Promozioni CTL Campania Serre AlburniInternapoli CamaldoliSarnese Retrocessioni San VitalianoStasia Rita Ercolano CampagnaAgropoli Serino Statistiche Incontri disputati 488 Gol segnati 1 165 (2,39 per incontro) Cronologia della competizione 2009-20...

 

 

VatapáPlace of originBrazilMain ingredientsBread, shrimp, coconut milk, peanuts, palm oil  Media: Vatapá Vatapá (Yoruba: vata'pa, [vɐtɐˈpa]) is an Afro-Brazilian dish made from bread, shrimp, coconut milk, finely ground peanuts and palm oil mashed into a creamy paste. It is a typical food of Salvador, Bahia and it is also common to the North and Northeast regions of Brazil. In the northeastern state of Bahia it is commonly eaten with acarajé, and as a ritual offering i...

Illapa (conocido también como: Apu Illapa, Ilyapa, Chuquiylla, Catuilla, Intillapa o Libiac)[1]​ es el dios del rayo, el trueno, el relámpago, la lluvia y la guerra dentro de la mitología incaica. El rayo era reverenciado, por lo general, como una deidad de jerarquía suprema dentro de toda el área andina; por lo que recibía diversos nombres: Yana Raman o Libiac, de los Yaros o Llacuaces; Pariacaca, de los Yauyos; Apocatequil, de los Cajamarca; Tumayricapac, de los Yaros de Chincha...

 

 

Roman fort in Northern England VindolandaBardon Mill, Northumberland, U.K. Military bathhouse at VindolandaVindolandaCoordinates54°59′28″N 2°21′39″W / 54.9911°N 2.3608°W / 54.9911; -2.3608Grid referencegrid reference NY7766TypeRoman fortSite informationControlled byVindolanda TrustOpen tothe publicYesConditionDerelictWebsitehttp://www.vindolanda.com/ Vindolanda was a Roman auxiliary fort (castrum) just south of Hadrian's Wall in northern Engl...