Kognisi musik adalah sebuah pendekatan interdisipliner untuk memahami proses mental yang mendukung perilaku musik, termasuk persepsi, pemahaman, ingatan, perhatian, dan pertunjukan. Teori kognitif mengenai cara orang memahami musik awalnya muncul di bidang psikoakustik dan sensasi, lalu seiring waktu mencakup juga neurosains, teori musik, terapi musik, ilmu komputer, psikologi, filsafat, dan linguistik.
Sejarah
Kognisi musik ditetapkan sebagai sebuah disiplin pada awal 1980-an melalui pendirian Society for Music Perception and Cognition, European Society for the Cognitive Sciences of Music, dan jurnal Music Perception. Bidang ini berfokus pada cara pikiran mengartikan musik sambil mendengarkannya. Bidang ini juga mempelajari proses kognitif yang terlibat ketika para musisi memainkan musik. Seperti bahasa, musik adalah kapasitas manusia yang unik yang mungkin memainkan peran penting dalam terbentuknya kognisi manusia.[1] Cara musik mencerahkan masalah-masalah dasar dalam kognisi cenderung diabaikan atau bahkan dianggap epifenomenal. Pandangan epifenomenal pernah dipaparkan oleh ilmuwan kognisi ternama Steven Pinker ketika ia menyebut musik sebagai "kue keju auditori".[2] Namun karena kognisi musik semakin diakui sebagai dasar pemahaman manusia terhadap kognisi secara keseluruhan, kognisi musik harus bisa berkontribusi secara konseptual dan metodologis terhadap ilmu kognisi. Topik dalam bidang ini meliputi:
Persepsi pendengar terhadap struktur pengelompokan (motif, frasa, seksi, dll.)
Sejumlah aspek teori musik kognitif menjelaskan cara bunyi dipersepsikan oleh pendengar. Jika studi interpretasi manusia terhadap bunyi disebut psikoakustik, aspek-aspek kognitif tentang cara pendengar menerjemahkan bunyi sebagai pertunjukan musik biasa disebut kognisi musik.
Pada tahun 1970-an, musik cenderung dipelajari karena sifat akusik dan perseptualnya dalam disiplin psikofisika dan psikologi musik yang relatif masih baru. Para sarjana musik mengkritik penelitian ini karena terlalu berfokus pada masalah sensasi dan persepsi yang kurang penting, sering memakai stimulus yang buruk (misalnya fragmen ritmik kecil) atau musik yang dibatasi sampai repertoar klasik Barat saja, serta ketidaksadaran umum terhadap peran musik dalam konteks sosial dan budaya yang lebih luas. Revolusi kognitif menjadikan para ilmuwan lebih sadar terhadap aspek-aspek ini.
Dua puluh tahun yang lalu, musik nyaris tidak disebutkan di buku-buku psikologi atau hanya muncul di subbagian tentang persepsi nada atau ritme. Sekarang, bersama penglihatan dan bahasa, musik diakui sebagai domain penting dan informatif untuk mempelajari berbagai aspek kognisi yang mengaktifkan proses psikik, termasuk harapan (ekspektasi), emosi, persepsi dan memori, dan cara menerapkannya ke dalam terapi.[4] Peran sarjana dan ilmuwan musik terhadap penelitian terakhir ini tampak lebih besar daripada sebelumnya. Bisa jadi karena kognisi musik akan berubah menjadi disiplin utama yang berkontribusi pada pemahaman manusia terhadap musik sebagaimana kerangka kerja analitis tradisional.
Penelitian telah dilakukan untuk mempelajari jalur-jalur persepsi emosi dalam otak saat menanggapi musik dan ekspresi vokal. Hasilnya adalah jalur-jalur semacam itu sifatnya serupa sehingga mereka dengan akurat membawa emosi tertentu, dan bahwa acuan akustik tertentu bersifat istimewa terhadap emosi tertentu.[5]
Meski ide bahwa musik berdampak terhadap kognisi sifatnya baru, para peneliti mengatakan bahwa pelatihan musik meningkatkan kinerja perilaku. Penelitian yang menghubungkan musik dan kognisi ini membantu para ilmuwan memahami kekuatan besar yang diberikan musik terhadap lingkungan manusia saat ini.[6]
Dampak identitas terhadap preferensi musik
Para psikolog umumnya menerima gagasan bahwa perbedaan individu nonklinis dapat dirangkum sesuai lima dimensi yang berbeda.[7] Dimensi-dimensi ini dikenal sebagai lima sifat besar kepribadian dan terdiri dari keterbukaan terhadap pengalaman baru, kehati-hatian, keterbukaan, keramahan, dan neurotisisme. Peneliti yang tertarik mempelajari bahwa kepribadian berkorelasi dengan preferensi musik telah berfokus pada lima sifat besar tadi dan menemukan banyak hubungan antara jenis musik populer dan lima sifat besar kepribadian.
Metode umum
Berbagai kuesioner telah dibuat untuk mengukur lima sifat besar kepribadian dan preferensi musik. Kebanyakan studi yang berusaha menemukan hubungan antara kepribadian dan preferensi musik memanfaatkan kuesioner untuk mengukur kedua sifat tersebut.[7][8][9][10][11][12][13] Peneliti lain memakai kuesioner untuk menentukan sifat kepribadian, kemudian meminta peserta menilai petikan musik dengan beragam skala seperti menyukai, persepsi kerumitan, emosi yang dirasakan, dan lain-lain.[14][15][16]
Lima sifat besar kepribadian
1. Neuroticism (N)
2. Extraversion (E)
3. Openness to New Experience (O)
4. Agreeableness (A)
5. Conscientiousness (C)
Keterbukaan terhadap pengalaman baru
Keterbukaan adalah sifat besar kepribadian yang paling kuat saat mengaitkan musik dengan kualitas kepribadian.[8] Kualitas ini memprediksi preferensi musik yang sifatnya reflektif (merenung) dan kompleks dan musik yang sifatnya intens dan semangat.[8][12][17][18] Genre reflektif dan kompleks meliputi musik klasik, blues, jazz, dan musik rakyat, sementara musik intens dan semangat meliputi rock, alternatif, dan heavy metal.[12] Hal ini juga berkorelasi positif dengan penggunaan musik secara intelektual atau kognitif, yang berarti bahwa orang ini suka menganalisis komposisi musik yang kompleks (rumit).[7][9][10][13] Selain itu, seseorang lebih terbuka memilih tema melodi berjumlah besar dalam karya musik.[11][19] Keterbukaan terhadap pengalaman juga telah dihubung-hubungkan dengan orang-orang yang menyukai musik sedih, terutama karena sifat kepribadian ini juga berkaitan dengan apresiasi yang lebih besar terhadap pengalaman estetis dan keindahan.[16] Terakhir, orang-orang yang terbuka memperlihatkan preferensi terhadap berbagai macam gaya musik, namun tidak memilih bentuk musik kontemporer yang populer, sehingga menunjukkan bahwa ada batasan terhadap keterbukaan ini.[20]
Keterbukaan
Orang-orang terbuka (ekstravert) yang enerjik sering dikaitkan dengan preferensi musik yang menyenangkan, ceria, dan konvensional, serta musik yang enerjik dan ritmik, seperti rap, hip hop, soul, electronik, dan musik tari.[10][12] Musik ceria dengan tempo cepat, banyak tema melodi, dan vokal juga dipilih oleh orang-orang terbuka.[11][13][18] Mereka lebih suka mendengarkan musik sebagai latar sambil melakukan aktivitas lain, seperti berlari, bercengkerama dengan teman, atau belajar.[7][9][10] Orang-orang seperti ini juga cenderung memakai musik untuk melawan sifat monoton aktivitas sehari-hari, seperti menyetrika baju.[7] Dalam sebuah studi di Turki, peneliti menemukan bahwa kaum ekstravert memilih musik rock, pop, dan rap karena genre-genre tersebut mengikutsertakan tari dan gerakan. Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa banyak preferensi musik dapat direplikasikan secara lintas budaya.[15]
Neurotisisme
Semakin neurotis seseorang, semakin besar ketidaksukaan mereka terhadap musik intens dan semangat (seperti rock dan heavy metal), namun memilih musik ceria dan konvensional, seperti country, soundtrack, dan musik pop.[12] Selain itu, neurotisisme terkorelasikan secara positif dengan pemakaian musik yang emosional.[9][10] Orang-orang yang memiliki nilai neurotisisme tinggi cenderung memakai musik untuk mengatur emosi dan mengalami intensitas pengaruh emosi yang lebih tinggi, khususnya emosi negatif.[7][10]
Kehati-hatian
Kehati-hatian dihubungkan secara negatif dengan musik intens dan semangat, seperti rock dan heavy metal.[12] Meski studi sebelumnya berhasil menemukan hubungan antara kehati-hatian dan pengendalian emosi, hasilnya tidak dapat diterapkan secara lintas budaya. Para peneliti tidak bisa menemukan hubungan ini di Malaysia.[7]
Keramahan
Orang-orang ramah memilih musik yang ceria dan konvensional.[12] Selain itu, pendengar dengan keramahan tinggi menampilkan respon emosi yang intens terhadap musik yang belum pernah mereka dengarkan.[14]
Pengaruh suasana terhadap preferensi musik
Telah ditunjukkan bahwa situasi bisa memengaruhi preferensi seseorang terhadap jenis-jenis musik tertentu. Para peserta studi tahun 1996 memberikan informasi mengenai musik yang akan mereka dengarkan dalam suasana tertentu, dan menunjukkan bahwa suasana sangat menentukan preferensi musik mereka. Misalnya, suasana melankolis akan menghasilkan musik yang sedih dan muram, sementara suasana yang menggairahkan akan menghasilkan musik yang lantang, beritme kuat, dan semangat.[21]
Jenis kelamin
Wanita cenderung merespon musik secara lebih emosional ketimbang pria.[9] Selain itu, wanita lebih suka musik populer ketimbang pria.[20] Dalam studi kepribadian dan gender mengenai preferensi bass berlebihan dalam musim, para peneliti menemukan bahwa pria lebih menyukai musik bass ketimbang wanita. Preferensi musik bass ini juga berkorelasi dengan kepribadian antisosial dan mengurung diri.[22]
Usia
Dalam studi preferensi musik remaja di Inggris, para peneliti menemukan bahwa perempuan menganggap musik sebagai aktivitas yang berharga ketimbang laki-laki, namun baik laki-laki dan perempuan setuju musik tidak perlu diajarkan di sekolah. Temuan ini membuktikan bahwa preferensi dan pilihan musik bisa berubah seiring usia.[23] Dalam sebuah studi di Kanada mengenai bagaimana preferensi musik remaja berhubungan dengan kepribadian, peneliti menemukan bahwa remaja yang memilih musik berat memiliki kepercayaan diri yang rendah, ketidaknyamanan tinggi di dalam keluarga, dan cenderung merasa dijauhi orang lain. Remaja yang memilih musik ringan asyik melakukan hal yang pantas dan sulit menyeimbangkan kebebasan dengan ketergantungan. Remaja yang memilih musik eklektik mudah beradaptasi dengan masa remajanya dan fleksibel memanfaatkan musik sesuai suasana hati dan kebutuhan tepat pada waktunya.[24]
Musim
Musim juga bisa memengaruhi preferensi. Setelah melihat musik gugur atau dingin, orang-orang biasanya memilih musik reflektif (merenung) atau kompleks, sementara setelah melihat musim panas atau semi, orang-orang akan memilih musik yang enerjik dan ritmik. Meski begitu, musik pop tampaknya lebih bersifat universal dan tidak tergantung musim.[25]
Familiaritas
Familiaritas dan kerumitan (kompleksitas) sama-sama memiliki dampak unik terhadap preferensi musik. Seperti yang terlihat di tipe media artistik lain,hubungan U terbalik bisa terlihat saat mengaitkan kerumitan subjektif dengan menyukai petikan musik. Seseorang menyukai kompleksitas sampai tingkat tertentu, kemudian mulai tidak menyukai musik tersebut saat kompleksitasnya menjadi terlalu tinggi. Selain itu, terdapat hubungan monoton positif yang jelas antara familiritas dan menyukai musik.[26]
Pandangan diri
Preferensi musik juga bisa dipengaruhi oleh bagaimana seseorang ingin dipandang, khususnya pada pria.[10] Preferensi musik dapat dipakai untuk menciptakan klaim identitas yang dibuat sendiri. Seseorang dapat memilih gaya musik yang memperkuat pandangan diri mereka. Misalnya, orang dengan pandangan diri konservatif memilih gaya musik konvensional, sementara orang berpandangan diri atletik memilih musik yang bersemangat.[13]
^Pinker, Steven (2009). How the Mind Works. New York, NY: W. W. Norton & Company, Inc. hlm. 534. ISBN978-0393334777.
^Daltrozzo, J., Schön, D. (2009). Conceptual processing in music as revealed by N400 effects on words and musical targets. Journal of Cognitive Neuroscience, 21(10): 1882-1892.[1]Diarsipkan 2011-08-14 di Wayback Machine.
^Lehtonen, Kimmo (1987). "Creativity, the Symbolic Process and Object Relationships". The Creative Child and Adult Quarterly. Cincinnati, OH: National Association for Creative Children and Adults. 12 (4): 259–270. ISSN0884-4291.; cited in Degmečić, Dunja; Požgain, Ivan; Filaković, Pavo (December 2005). "Music as Therapy". International Review of the Aesthetics and Sociology of Music. Zagreb, Croatia: Croatian Musicological Society. 36 (2): 287–300. ISSN0351-5796.
^Juslin, Patrik (Sep 2003). "Communication of emotions in vocal expression and music performance: Different channels, same code?". Psychological Bulletin. American Psychological Association. 129 (5): 770–814.
^Moreno, Sylvain (2009). "Can Music Influence Language and Cognition?". Contemporary Music Review. 28 (3): 23–36.Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |access-date= membutuhkan |url= (bantuan)Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^ abcdefgChamorro-Premuzic, Tomas (1 January 2009). "The Big Five Personality Traits and Uses of Music". Journal of Individual Differences. 30 (1): 20–27. doi:10.1027/1614-0001.30.1.20.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^ abcZweigenhaft, Richard L. (1 January 2008). "A Do Re Mi Encore". Journal of Individual Differences. 29 (1): 45–55. doi:10.1027/1614-0001.29.1.45.
^ abcdeChamorro-Premuzic, Tomas (1 January 2009). "Personality, self-estimated intelligence, and uses of music: A Spanish replication and extension using structural equation modeling". Psychology of Aesthetics, Creativity, and the Arts. 3 (3): 149–155. doi:10.1037/a0015342.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^ abcdefgChamorro-Premuzic, Tomas (1 January 2010). "Personality and uses of music as predictors of preferences for music consensually classified as happy, sad, complex, and social". Psychology of Aesthetics, Creativity, and the Arts. 4 (4): 205–213. doi:10.1037/a0019210.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^ abcKopacz, Malgorzata (2005). "Personality and music preferences: The influence of personality traits on preferences regarding musical elements". Journal of Music Therapy. 42 (3): 216–239.
^ abcdefgLangmeyer, Alexandra (1 January 2012). "What Do Music Preferences Reveal About Personality?". Journal of Individual Differences. 33 (2): 119–130. doi:10.1027/1614-0001/a000082.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^ abcdRentfrow, Peter J. (1 January 2003). "The do re mi's of everyday life: The structure and personality correlates of music preferences". Journal of Personality and Social Psychology. 84 (6): 1236–1256. doi:10.1037/0022-3514.84.6.1236.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^ abLadinig, Olivia (1 January 2012). "Liking unfamiliar music: Effects of felt emotion and individual differences". Psychology of Aesthetics, Creativity, and the Arts. 6 (2): 146–154. doi:10.1037/a0024671.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^ abTekman, Hasan Gürkan (1 October 2002). "Music and social identity: Stylistic identification as a response to musical style". International Journal of Psychology. 37 (5): 277–285. doi:10.1080/00207590244000043.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^ abVuoskoski, Jonna K. (1 February 2012). "Who Enjoys Listening to Sad Music and Why?". Music Perception: An Interdisciplinary Journal. 29 (3): 311–317. doi:10.1525/MP.2012.29.3.311.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^Rentfrow, Peter J. (1 January 2011). "The structure of musical preferences: A five-factor model". Journal of Personality and Social Psychology. 100 (6): 1139–1157. doi:10.1037/a0022406.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^ abBrown, R. A. (1 August 2012). "Music preferences and personality among Japanese university students". International Journal of Psychology. 47 (4): 259–268. doi:10.1080/00207594.2011.631544.
^Steele, Anita (2011). "A descriptive study of myers-briggs personality types of professional music educators and music therapists with comparisons to undergraduate majors". Journal of Music Therapy. 48 (1): 55–73.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^ abRawlings, D. (1 October 1997). "Music Preference and the Five-Factor Model of the NEO Personality Inventory". Psychology of Music. 25 (2): 120–132. doi:10.1177/0305735697252003.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^North, Adrian (1996). "Situational influences on reported musical preference". Psychomusicology. 15: 30–45.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^McCown, William (1997). "The role of personality and gender in preference for exaggerated bass in music". Personal Individual Differences. 23 (4): 543–547.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^Crowther, R (1982). "Sex- and age-related differences in the musical behavior, interests and attitudes towards music of 232 secondary school students". Educational Studies. 8 (2): 131–139.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^Schwartz, Kelly (2003). "Music preferences, personality style, and developmental issues of adolescents". Journal of Youth and Adolescence. 32 (3): 205–213.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^Pettijohn, Terry F. (26 November 2010). "Music for the Seasons: Seasonal Music Preferences in College Students". Current Psychology. 29 (4): 328–345. doi:10.1007/s12144-010-9092-8.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^North, Adrian (1995). "Subjective complexity, familiarity, and liking for popular music". Psychomusicology. 14: 77–93.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
Bahan bacaan
Entri ensiklopedia
Palmer, Caroline/Melissa K. Jungers (2003): Music Cognition. In: Lynn Nadel: Encyclopedia of Cognitive Science, Vol. 3, London: Nature Publishing Group, pp. 155–158.
Sloboda, John A. (1985). The Musical Mind: The Cognitive Psychology of Music. Oxford: Oxford University Press. ISBN 0-19-852128-6.
Lerdahl, F., and Jackendoff, R. (21996) A Generative Theory of Tonal Music. The MIT Press. ISBN 978-0-262-62107-6.
Jackendoff, Ray (1987): Consciousness and the Computational Mind. Cambridge: MIT Press. Chapter 11: Levels of Musical Structure, section 11.1: What is Musical Cognition?
Temperley, D. (2004). The Cognition of Basic Musical Structures. The MIT Press. ISBN 978-0-262-70105-1.
Purwins, Herrera, Grachten, Hazan, Marxer, Serra (2008). Computational Models of Music Perception and Cognition (Part I, Part II) Physics of Life Reviews5(3), 151-182.
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Maret 2016. Bandar udara Ivalo merupakan desa di Munisipalitas Inari, di Laplandia, letak Ivalo sekitar 20 km selatan Danau Inari. Penduduknya berjumlah 3.983 jiwa (2003) dan bandara kecil. 30 km Ivalo selatan terletak sangat terkenal tempat waktu luang be...
Voce principale: UEFA Champions League 2022-2023. UEFA Champions League 2022-2023 - Fase a eliminazione direttaUEFA Champions League 2022-2023 - Knockout phase Competizione UEFA Champions League Sport Calcio Edizione 68ª Organizzatore UEFA Date dal 14 febbraio 2023al 10 giugno 2023 Partecipanti 16 Statistiche Incontri disputati 29 Gol segnati 68 (2,34 per incontro) Pubblico 1 729 006 (59 621 per incontro) Cronologia della competizione UCL 2021-2022 KP UCL 2023-20...
President of Mexico from 1876 to 1877 For the municipality, see Juan N. Méndez (municipality). This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Juan N. Méndez – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (October 2019) (Learn how and when to remove this template message) In this Spanish name, the first or ...
العلاقات الأرمينية الفيتنامية أرمينيا فيتنام أرمينيا فيتنام تعديل مصدري - تعديل العلاقات الأرمينية الفيتنامية هي العلاقات الثنائية التي تجمع بين أرمينيا وفيتنام.[1][2][3][4][5] مقارنة بين البلدين هذه مقارنة عامة ومرجعية للدولتين: وجه الم...
1936 film by Fred Guiol Mummy's BoysTheatrical release posterDirected byFred GuiolJames Anderson (assistant)Screenplay byJack TownleyPhilip G. EpsteinCharles E. RobertsStory byJack TownleyLew LiptonProduced byLee S. MarcusStarringBert WheelerRobert WoolseyBarbara PepperMoroni OlsenFrank M. ThomasWillie BestCinematographyJack MacKenzieEdited byJohn LockertMusic byRoy WebbProductioncompanyRKO PicturesDistributed byRKO PicturesRelease date October 2, 1936 (1936-10-02) Running time...
Drama Thailand, juga dikenal sebagai Lakorn (ละคร pengucapan [la.kʰɔːn]) atau Telenovela Thailand, adalah genre fiksi populer di televisi Thailand yang dikenal dalam bahasa Thai sebagai ละครโทรทัศน์ RTGS: lakhon thorathat (secara harfiah drama televisi). Mereka umumnya ditayangkan pada jam tayang utama di saluran televisi Thailand, biasanya dimulai pada, sebelum atau sekitar pukul 20:25-20:30 waktu setempat. Sebuah episode drama prime-time berdurasi ant...
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Oktober 2022. Gereja Santo Simeon Stylitesكنيسة مار سمعان العموديقلعة سمعانPemandangan kompleksAgamaAfiliasiKristenDiberkati475 MasehiStatusreruntuhanLokasiLokasiGunung Simeon, Kegubernuran Aleppo, SuriahKoordinat36°20′03″N 36°50�...
The Sound of the Mountain Edisi pertama berbahasa InggrisPengarangYasunari KawabataJudul asli山の音Yama no OtoPenerjemahEdward SeidenstickerNegara JepangBahasaJepangTanggal terbit1949–1954Tgl. terbit (bhs. Inggris)1970 (Knopf)Jenis mediaPrint (paperback) Suara Gunung (Yama no Oto) adalah sebuah novel karya penulis asal Jepang bernama Yasunari Kawabata, yang diserialkan antara tahun 1949 dan 1954. Suara Gunung, sangat panjang untuk sebuah novel tulisan K...
Human settlement in EnglandHorsingtonChurch of St John the Baptist, HorsingtonHorsingtonLocation within SomersetPopulation571 (2011)[1]OS grid referenceST702238Civil parishHorsingtonDistrictSouth SomersetShire countySomersetRegionSouth WestCountryEnglandSovereign stateUnited KingdomPost townTemplecombePostcode districtBA8Dialling code01963PoliceAvon and SomersetFireDevon and SomersetAmbulanceSouth Western UK ParliamentSomerton and Frome List of...
Air India Penerbangan 855VT-EBD Emperor Ashoka pada tahun 1976Ringkasan peristiwaTanggal1 Januari 1978RingkasanKerusakan instrumen, menyebabkan hilangnya kesadaran situasi; menabrak Laut ArabLokasiLaut Arab, dekat Bandara Santacruz, Bombay, IndiaPenumpang190Awak23Cedera0Tewas213Selamat0Jenis pesawatBoeing 747-237BNama pesawatEmperor AshokaOperatorAir IndiaRegistrasiVT-EBD Air India Penerbangan 855 adalah penerbangan penumpang terjadwal dari Bandara Santa Cruz, Bombay ke Bandar Udara...
Not to be confused with Broomhouse, Glasgow. Human settlement in ScotlandBroomhouseBroomhouseLocation within the City of Edinburgh council areaShow map of the City of Edinburgh council areaBroomhouseLocation within ScotlandShow map of ScotlandOS grid referenceNT203716Council areaCity of EdinburghLieutenancy areaEdinburghCountryScotlandSovereign stateUnited KingdomPost townEDINBURGHPostcode districtEH11Dialling code0131UK ParliamentEdinburgh South WestSc...
John Murray Anderson (1918)For the 1929 version of the Broadway show, see Murray Anderson's Almanac. MusicalJohn Murray Anderson's AlmanacHarry Belafonte in John Murray Anderson's Almanac on Broadway, photographed by Carl Van Vechten, 1954MusicRichard Adler and Jerry Ross Cy Coleman Michael Grace Joseph McCarthy Henry Sullivan John Rox Bart Howard Harry Belafonte Charles ZwarLyricsRichard Adler and Jerry Ross Cy Coleman Michael Grace Joseph McCarthyHenry SullivanJohn Rox Bart Howard Harry Bel...
Monte Carlo Open 1994 Sport Tennis Data 18 aprile – 24 aprile Edizione 87a Superficie Terra rossa Campioni Singolare Andrij Medvedjev Doppio Nicklas Kulti / Magnus Larsson 1993 1995 Il Monte Carlo Open 1994 è stato un torneo di tennis giocato sulla terra rossa. È stata la 87ª edizione del torneo, che fa parte della categoria ATP Super 9 nell'ambito dell'ATP Tour 1994. Si è giocato al Monte Carlo Country Club di Roquebrune-Cap-Martin in Francia vicino a Monte Carlo, dal 18 al 24 aprile ...
Swedish Football 1924–25 Allsvenskan (Tier 1) Division 2 (Tier 2) Division 3 (Tier 3) The 1924–25 season in Swedish football, starting August 1924 and ending July 1925: Honours Official titles Title Team Reason 1924 Swedish Champions Fässbergs IF Winners of Svenska Mästerskapet Competitions Level Competition Team 1st level Allsvenskan 1924–25 GAIS 2nd level Division 2 Uppsvenska Serien 1924–25 Brynäs IF Division 2 Mellansvenska Serien 1924–25 IK City Division 2 Östsvenska Serien...
Undergraduate degree, usually for the liberal arts B.A. and A.B. redirect here. For other uses, see BA (disambiguation) and AB (disambiguation). For the R. K. Narayan novel, see The Bachelor of Arts. For the film, see Bachelor of Arts (film). Bachelor of ArtsA Bachelor of Arts degree from Northwestern UniversityAcronymBAABTypeBachelor's degreeDurationThree or four years in most countries A Bachelor of Arts (abbreviated B.A., BA, A.B. or AB; from the Latin baccalaureus artium, baccalaureus in ...
Den här artikeln behöver källhänvisningar för att kunna verifieras. (2018-07) Åtgärda genom att lägga till pålitliga källor (gärna som fotnoter). Uppgifter utan källhänvisning kan ifrågasättas och tas bort utan att det behöver diskuteras på diskussionssidan. Karta över kommunerna i Albanien. Kommuner (albanska: bashki) är den andra högsta administrativa indelningen i Albanien efter de tolv prefekturerna. Före 2015, fanns det 373 kommuner av två olika typer: kommuner med...
City in Oregon, United StatesMcMinnvilleCityMcMinnville, OregonPioneer Hall at Linfield UniversityNickname: MacLocation in OregonCoordinates: 45°12′39″N 123°11′50″W / 45.21083°N 123.19722°W / 45.21083; -123.19722CountryUnited StatesStateOregonCountyYamhillFounded1856Incorporated1876Named forMcMinnville, TennesseeGovernment • MayorRemy Drabkin[citation needed]Area[1] • Total10.58 sq mi (27.40 km2)&...
Indian historian Sarvepalli GopalBorn(1923-04-23)23 April 1923Chennai, IndiaDied20 April 2002(2002-04-20) (aged 78)Chennai, Tamil Nadu, IndiaOccupationHistorianSubjectIndian HistoryNotable awardsPadma Vibhushan, 1999 (for his contribution to Indian history)[1]SpouseKaveri/Indira Ramaswami (1949)ParentsSarvepalli Radhakrishnan (father)Sarvepalli Sivakamu (mother) Sarvepalli Gopal (23 April 1923 – 20 April 2002)[2] was a well-known Indian historian.[3] He was the ...
County in Minnesota, United States County in MinnesotaWinona CountyCountyWinona County CourthouseLocation within the U.S. state of MinnesotaMinnesota's location within the U.S.Coordinates: 43°59′N 91°46′W / 43.98°N 91.77°W / 43.98; -91.77Country United StatesState MinnesotaFoundedFebruary 23, 1854Named forWinona (Native American)SeatWinonaLargest cityWinonaArea • Total642 sq mi (1,660 km2) • Land626 sq ...
Ada usul agar Tembak-menembak orang-pertama diganti judulnya dan dipindahkan ke Tembak-menembak orang pertama (Diskusikan). Halaman ini berisi artikel tentang istilah permainan video. Untuk episode X-Files, lihat First Person Shooter (The X-Files). Tangkapan layar dari Half-Life. Tembak-menembak orang pertama atau tembak-tembak sudut pertama (bahasa Inggris: first-person shooter, FPS) adalah genre permainan video yang berpusat pada senjata dan pertarungan berdasar senjata lainnya dala...