Codex Purpureus (bahasa Inggris: Purple parchment atau Purple vellum) adalah naskah-naskah yang ditulis di atas lembaran perkamen (sebenarnya selalu digunakan lembaran vellum, yaitu kualitas lebih tinggi) yang diwarnai ungu. Suatu ketika penggunaannya hanya dibatasi untuk Kaisar-kaisar Romawi dan Bizantin, meskipun dalam suratnya tahun 384 Hieronimus (Jerome) "mengecam dengan pedas wanita-wanita Kristen kaya yang buku-bukunya ditulis dengan tinta emas pada lembaran vellum ungu, dan berhiaskan batu-batu permata...".[1] Huruf-hurufnya dapat ditulis dalam tinta emas atau perak. Kemudian, praktik ini muncul kembali terutama untuk pembuatan sejumlah "naskah berhiaskan lukisan" (illuminated manuscript) yang agung untuk Kaisar-kaisar dalam seni Karolingian dan Utsmaniyah (Ottoman), atau di Inggris pada zaman Anglo-Saxon, maupun di tempat-tempat lain. Beberapa hanya menggunakan perkamen ungu untuk bagian-bagian tertentu pada suatu karya; Stockholm Codex Aureus yang dibuat pada abad ke-8 dengan budaya Anglo-Saxon menggunakan bergantian halaman-halaman yang diwarnai ungu dengan yang tidak diwarnai.
Contoh
Naskah-naskah Uncial Ungu (Purple Uncials) atau Kodeks-kodeks Ungu (Purple Codices) merupakan kelompok naskah yang terkenal, semuanya merupakan naskah AlkitabKristen bagian Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani:
Enam perkamen ungu lainnya (a, b, e, f, i, j), juga naskah-naskah Perjanjian Baru dalam bahasa Latin dan disimpan di: Brescia, Naples, Sarezzano dan Trent. Tiga di antaranya memuat teks Vetus Latina.