Pada saat itu, kecelakaan ini adalah yang terburuk dalam sejarah Indonesia; sekarang kejadian ini adalah yang terburuk kesembilan dalam sejarah kecelakaan penerbangan di Indonesia. Masih terburuk ketiga untuk kecelekaan yang menimpa Vickers Viscount.[1]
Semua penumpang yang berada di dalam pesawat berkewarganegaraan Indonesia, kecuali dokter berkewarganegaraan Jerman Barat dan istrinya, serta seorang pilot helikopter berkewarganegaraan Britania Raya yang bekerja di Indonesia. Delapan anak-anak menjadi penumpang di dalam pesawat ini. Di antara para penumpang terdapat seniman Minangkabau, Huriah Adam dan Rektor IAIN Imam Bonjol PadangBaharuddin Syarif.[2]
Tiga hari setelah kecelakaan serpihan pesawat ditemukan mengambang 75 mil dari lepas pantai Sumatra, Indonesia. Nelayan menemukan kursi dari pesawat ini di antara Pulau Baringin dan Pulau Katang-Katang. Angkatan Laut Indonesia menemukan pakaian dan jaket keselamatan pesawat ini.[2]